Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas praktik klinik keperawatan jiwa
OLEH
2202614086P
2022
A. Pertemuan ke-1.
1. Proses Keperawatan.
a. Kondisi klien
Klien menderita fraktur pada kaki sebelah kiri
Klien tampak sering diam dan melamun, serta nafsu makan
menurun
Klien sering mengatakan dirinya sudah tidak punya harapan
hidup
Klien sering kali menolak tindakan yang akan dilakukan
b. Diagnosa keperawatan
Harga diri rendah situasional berhubungan dengan fraktur pada kaki
c. Tujuan khusus
TUM : Pasien memiliki konsep diri yang positif.
Tuk 1 : Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan
perawat
Tuk 2 : Pasien dapat mengidentifikasi aspek positif dan
kemampuan yang dimiliki.
Tuk 3 : Pasien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk
dilaksanakan.
Tuk 4 : Pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki.
Tuk 5 : Pasien dapat melakukan latihan kemampuan sesuai
rencana yang dibuat.
d. Tindakan keperawatan
Membina hubungan saling percaya perawa dan klien
Mendiskusikan dengan klien tentang kegiatan yang dapat
dilakukan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya
Menyakinkan klien bahwa setiap manusia memiliki cobaan
hidup yang bisa di lalui
Memotivasi klien untuk berusaha tetap tabah dalam
menghadapi cobaan
2. Strategi Komunikasi
3. a. Fase Orientasi
4. 1) Salam
a. Fase Orientasi
1) Salam
“Assalamu’alaikum, selamat pagi mba, perkenalkan nama
saya widya prasasti panggil saya suster widya, saya
perawat di ruang ini yang akan mengurus segala
kebutuhan mba. Saya berdinas dari pukul 08.00 pagi sampai
pukul 14.00 siang ini. Nama mba siapa? Mba senang dipanggil
apa?”
2) Evaluasi Validasi
“Bagaimana keadaan mba hari ini?”
“Apa yang mba rasakan?”
3) Kontrak
Topik: “Sekarang kita ingin membahas apa, mba? Bagaimana
jika kita membahas tentang pekerjaan dan kemampuan lain
yang mba miliki? Tujuannya agar mba dapat memperluas
kesadaran diri.”
Waktu: “Berapa lama waktu yang kita perlukan? Apakah 10
menit cukup?”
Tempat: “Di mana sebaiknya kita berbincang-bincang,
mba? Apakah di ruangan ini nyaman?”
b. Fase Kerja
“Pekerjaan apa yang biasanya mba lakukan sehari-hari? mba atlet bulu
tangkis? Wah, hebat sekali. Sudah berapa lama mba menjadi atlit?
Prestasi apa saja yang sudah mba raih selama menjadi atlet bulu
tangkis? Tidak banyak orang yang memiliki prestasi dan kemampuan
yang hebat seperti mba. Selain sebagai atlet bulu tangkis mungkin mba
memiliki kemampuan di bidang lain?”
“Tadi saya mendengar mba mengatakan sudah tidak punya harapan
hidup. Apa yang membuat mba mengatakan demikian?”
“mba, setiap manusia pasti memiliki cobaan dalam hidupnya, semua
pasti bisa dilalui karena Allah SWT selalu ada untuk membantu
hamba-Nya. Kondisi sakit mba pasti bisa dilalui dengan ketabahan dan
kesabaran serta usaha yang keras untuk sembuh, dibalik cobaan sakit
yang diberikan oleh Allah SWT pasti ada hikmah yang dapat diambil.
Mungkin mba diberikan cobaan sakit ini agar mba lebih tabah dalam
menghadapi kehidupan dan mba bisa lebih mengurangi aktivitas mba
sebagai atlet bulu tangkis.”
“Tadi mba menceritakan bahwa mba memiliki kemampuan di bidang
lain yaitu mba bisa melukis, bagaimana jika mba mencoba untuk
melukis dan nanti hasilnya kita pajang di sudut ruangan ini?”
“Selain itu mungkin mba juga bisa lebih mengembangkan kemampuan
mba di bidang melukis.”
c. Fase Terminasi
1) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan mba setelah kita berbincang-
bincang hari ini?”
b) Evaluasi Objektif
“Baiklah, coba mba sebutkan kemampuan yang ada
pada diri mba. Ia benar, bagus sekali mba. Cobaan yang
kita miliki tidak akan menjadi penghalang untuk tetap
bersemangat dalam menghadapi hidup.”