Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Interaksi ke :I Nama Klien :


Hari/tanggal/jam : Nama Perawat :

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien : Klien menderita epilepsi, klien tampak sering diam dan
melamun, klien mengatakan dirinya kadang malu jika ada yang bilang jangan
mendekati dirinya karena penyakitnya bisa menular.

2. Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah situasional berhubungan dengan


epilepsi

3. Tujuan khusus : Klien dapat memperluas kesadaran diri

4. Tindakan keperawatan : Membina hubungan saling percaya perawat-klien,


mendiskusikan dengan klien tentang kegiatan yang dapat dilakukan sesuai kondisi
sakit dan kemampuannya, menyakinkan klien bahwa setiap manusia memiliki cobaan
hidup yang bisa di lalui, memotivasi klien untuk berusaha tetap tabah dalam
menghadapi cobaan.

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase perkenalan/orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi, Bapak, perkenalkan nama saya Akhmad
Sya’bani Alwi Abdillah panggil saya Alwi, saya Mahasiswa Poltekkes
Palangkaraya yang ditugaskan dari puskesmas panarung untuk memeriksa
kesehatan bapak , Apa benar ini dengan rumah pa teguh ?
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana keadaan Bapak hari ini?”
“Apa yang Bapak rasakan?”
c. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
“Sekarang kita ingin membahas apa, Pak? Bagaimana jika kita membahas tentang
pekerjaan dan kemampuan lain yang Bapak miliki? Tujuannya agar Bapak dapat
memperluas kesadaran diri.”
“Berapa lama waktu yang kita perlukan? Apakah 10 menit cukup?”
“Di mana sebaiknya kita berbincang-bincang, Pak? Apakah di ruangan ini nyaman?”
2. Fase Kerja

1) “Bapak, pekerjaan apa yang biasanya Bapak lakukan sehari-hari? Wah, hebat
sekali. Sudah berapa lama Bapak mengantar kue? Tidak banyak orang yang hebat
seperti Bapak.
2) “Tadi saya mendengar Bapak mengatakan ada penyakit yang membuat anda
merasa malu. Apa yang membuat Bapak mengatakan demikian?”
3) “Bapak, setiap manusia pasti memiliki cobaan dalam hidupnya, semua pasti bisa
dilalui karena Allah SWT selalu ada untuk membantu hamba-Nya. Kondisi sakit
Bapak pasti bisa di lalui dengan ketabahan dan kesabaran serta usaha yang keras
untuk sembuh.
4) “Benar sekali Bapak, dibalik cobaan sakit yang diberikan oleh Allah SWT pasti
ada hikmah yang dapat diambil. Mungkin Bapak diberikan cobaan sakit ini agar
Bapak lebih tabah dalam menghadapi kehidupan dan Bapak bisa lebih
mengurangi aktivitas Bapak Selain itu mungkin Bapak juga bisa lebih
mengembangkan usaha bapa.”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang hari ini?”


b) Evaluasi objektif

“Baiklah, coba Bapak sebutkan kemampuan yang ada pada diri Bapak. Ia benar,
bagus sekali Bapak. Cobaan yang kita miliki tidak akan menjadi penghalang
untuk tetap bersemangat dalam menghadapi hidup.”

b. Rencana tindak lanjut


“Setelah ini, Bapak bisa mulai usaha berjualan bapak. Jangan lupa ya Pak untuk
selalu semangat.”

c. Kontrak yang akan datang


“Baiklah, Bapak. Sekian saja bincang-bincang kita kali ini. Besok pagi kita akan
bertemu lagi untuk membicarakan tujuan yang ingin Bapak capai.”
“Bagaimana jika kita melakukannya pada pukul 08.00? Bapak mau dimana
tempatnya? Tetap di ruangan ini? Baik Bapak, berarti besok kita akan bertemu
jam 08.00 di ruangan ini lagi.”
“Sekarang, saya pergi dulu Bapak. Assalamu’alaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Interaksi ke : II Nama Klien :


Hari/tanggal/jam : Nama Perawat :

C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien : klien sudah mau melakukan tindkan yang diberikan
namun klien sering melamun dan sering diam

2. Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah situasional berhubungan dengan


epilepsi

3. Tujuan khusus : Klien dapat membuat rencana yang realistis

4. Tindakan keperawatan : Membantu klien merumuskan tujuan yang


ingin ia capai, memberikan kesempatan bagi klien untuk
melakukan kegiatan yang telah ia pilih, memotivasi klien untuk
mengikuti kegiatan kelompok

D. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase perkenalan/orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi, Bapak Teguh
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?”
“Apakah sudah lebih baik dari kemarin?”
“Bagaimana dengan usaha Bapak?
c. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
“Sesuai dengan janji kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang
tujuan yang ingin Bapak capai. Tujuannya agar Bapak dapat membuat rencana
yang realistis.”
“Dimana kita akan berbincang-bincang, Pak? Di ruangan ini saja?”
“Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk berbincang-bincang? 10 menit?
“Baiklah Bapak, kita akan berbincang-bincang selama 10 menit di ruangan ini.”
2. Fase Kerja
1) “Bapa telahh membuka usaha apa saja?”
2) “Setelah membuat usaha ini, apa yang akan Bapak lakukan?”
3) “Bagus sekali Bapak. Bagaimana jika kita mulai mencoba memasarkannya di
kalangan perawat? Wah, ide bagus Bapak.”
4) “Berapa banyak yang akan kita pasarkan pertama?”
5) “Baiklah, mari kita mulai mengemas usaha kue bapa.”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang hari ini?”


b) Evaluasi objektif

“Bapak tampak lebih bersemangat hari ini. Coba Bapak sebutkan apa yang akan
Bapak lakukan setelah kita berbincang-bincang hari ini.”

b. Rencana tindak lanjut


“Setelah ini, kita telah bisa mulai memasarkan. Bapak juga sudah bisa menjual
kepada orang-orang yang datang ke sini.”

c. Kontrak yang akan datang


“Baiklah, Bapak. Cukup sekian pembicaraan kita hari ini. Kita bertemu lagi besok
ya, Pak.”
“Bapak mau kita berbincang-bincang tentang apa? Jam berapa? Di mana?”
“Baik, berarti besok kita akan bertemu lagi di ruangan Bapak pukul 08.00 untuk
latihan napas dalam. Tujuannya agar Bapak bisa mengurangi rasa sakit Bapak atau
dalam kondisi kurang menyenangkan.
“Saya pergi dulu ya Pak. Assalamu’alaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Interaksi ke : II Nama Klien :


Hari/tanggal/jam : Nama Perawat :

E. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien : klien sudah mau melakukan tindkan yang diberikan
namun klien sering melamun dan sering diam

2. Diagnosa keperawatan : Harga diri rendah situasional berhubungan dengan


epilepsi

3. Tujuan khusus : Klien dapat membuat rencana yang realistis

4. Tindakan keperawatan : Membantu klien merumuskan tujuan yang


ingin ia capai, memberikan kesempatan bagi klien untuk
melakukan kegiatan yang telah ia pilih, memotivasi klien untuk
mengikuti kegiatan kelompok.

F. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
1. Fase perkenalan/orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi, Bapak Teguh
b. Evaluasi validasi
“Bagaimana perasaan Bapak hari ini?”
“Apakah sudah lebih baik dari kemarin?”
“Bagaimana dengan usaha Bapak?
c. Kontrak (topik, waktu dan tempat)
“Sesuai dengan janji kemarin, hari ini kita akan berbincang-bincang tentang
tujuan yang ingin Bapak capai. Tujuannya agar Bapak dapat membuat rencana
yang realistis.”
“Dimana kita akan berbincang-bincang, Pak? Di ruangan ini saja?”
“Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk berbincang-bincang? 10 menit?
“Baiklah Bapak, kita akan berbincang-bincang selama 10 menit di ruangan ini.”
2. Fase Kerja
1) “langsuung saja, bapa bisa rebahan dan ikuuti kata-kata saya ya pa, bapa bisa mulai
menarik nafas dengan mengikuti arahan saya?”
2) “Bagus sekali Bapak. Bagaimana jika bapa melakukan nya sendiri? Bagus pa.”
3) “Berapa banyak yang akan kita pasarkan pertama?”
4) “Baiklah, mari kita mulai mengemas usaha kue bapa.”

3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
a) Evaluasi subjektif

“Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang hari ini?”


b) Evaluasi objektif

“Bapak tampak lebih bersemangat hari ini. Coba Bapak sebutkan apa yang akan
Bapak lakukan setelah kita berbincang-bincang hari ini.”

b. Rencana tindak lanjut


“Setelah ini, kita telah bisa mulai memasarkan. Bapak juga sudah bisa menjual
kepada orang-orang yang datang ke sini.”

c. Kontrak yang akan datang


“Baiklah, Bapak. Cukup sekian pembicaraan kita hari ini. Kita bertemu lagi besok
ya, Pak.”
“Bapak mau kita berbincang-bincang tentang apa? Jam berapa? Di mana?”
“Baik, berarti besok kita akan bertemu lagi di ruangan Bapak pukul 08.00 untuk
latihan napas dalam. Tujuannya agar Bapak bisa mengurangi rasa sakit Bapak atau
dalam kondisi kurang menyenangkan.
“Saya pergi dulu ya Pak. Assalamu’alaikum.”

Anda mungkin juga menyukai