Anda di halaman 1dari 64

KEPERAWATAN JIWA

STARTEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERWATAN

PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH (HDR)

DI SUSUN OLEH

NAMA : Muhamad Iqbal pujiannor

NIM : 20201440120047

SEMESTER : IV A

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INTAN MARTAPURA
DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

2022/2023
STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI

(HARGA DIRI RENDAH)

SP 1 : Tindakan Keperawatan Bina Hubungan Saling Percaya

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

A.PROSES KEPERAWATAN

1.Kondisi Klien

Klien selalu terlihat menyendiri dan tidak mau bergaul.

2.Diagnosa Keperawatan

Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

3.Tujuan khusus

Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.

4.Tindakan Keperawatan

- Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal

- Perkenalkan diri dengan sopan

- Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

- Jelaskan tujuan pertemuan

- Jujur dan menepati janji

- Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya

- Berikan perhatian kepada klien

B.PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN

1.ORIENTASI

a.Salam Terapeutik

“Selamat Pagi, Pak. Perkenalkan nama saya Luh Putu Retikawati, panggil saja saya Iluh. Hari ini saya
dinas dari pukul 08.00 sampai dengan 14.00 WITA. Nama Bapak siapa? Senang dipanggil siapa?”
b.Evaluasi

“Bagaimana perasaan Bapak sekarang? Apa semalam Bapak tidur nyenyak?”

c.Kontrak

“Bapak, saya bertugas disini untuk merawat Bapak dari hari Senin sampai Sabtu mulai dari jam 08.00
sampai dengan 14.00 apabila dinas pagi, dan juga dari jam 14.00-20.00 WITA apabila dinas sore, saya
harap selama saya merawat Bapak, saya dapat memberikan pelayanan yang terbaik.”

Topik : “Baiklah Bapak, di sini kita akan berbincang-bincang untuk saling mengenal.”

Waktu : “Bapak mau ngobrol- ngobrol berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit dari jam 11.00

sampai 11.15?”

Tempat : “Kita akan ngobrol dimana Bapak? Bagaimana kalau kita ngobrol disini?”

2.FASE KERJA

a. “Bapak, tadi sudah menyebutkan nama Bapak, lalu berapa umur Bapak sekarang?”

b. “Bapak sudah berapa lama dirawat disini ?”

c. “Bapak berasal dari mana ?”

d. “Bapak bersaudara berapa ?”

e. “Siapa saja yang diajak tinggal dirumah?

f. “Bapak masih ingat tidak kapan dibawa kesini ?”

g. “Siapa yang membawa Bapak kesini ?”

h. “Menurut Bapak, dibawa kesini karena apa ?”

i. “Selama dirawat disini hal apa yang sudah Bapak lakukan ?”

j. “Bagaimana perasaan Bapak saat melakukan kegiatan tersebut?”

k. Boleh saya tahu apa pekerjaan Bapak sebelum disini? Bisa diceritakan tentang pekerjaannya?”

l. “Wah, kegiatan Bapak bagus sekali”.

3.TERMINASI

a. mengakhiri kontrak

“Sesuai janji kita tadi, kita sudah mengobrol 15 menit, sekarang sudah pukul 11.15 WITA, untuk saat
ini kita akhiri dulu ya Pak. Tadi Bapak sudah bagus sekali mau mendengarkan saya dan menjawab
dengan baik.”

b. Evaluasi

(Subyektif) : “Setelah kita ngobrol tadi, bagaimana perasaan Bapak?”

( Obyektif ): Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan sesekali melihat perawat.

c. Rencana Tindak Lanjut


“Nah Bapak, sekarang sudah pukul 11.15 WITA, pembicaraan kita cukupkan saja dulu sampai disini
ya. Sekarang Bapak istirahat dulu. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan kepada
saya, Bapak bisa sampaikan saat kita bertemu lagi.”

d.Kontrak yang akan datang

Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi membicarakan tentang keluarga, kemampuan,

serta kelebihan dan kekurangan yang dimiliki?”

Waktu : “Jam berapa kita besok bertemu Bapak? Saya besok dinas sore, bagaimana kalau jam 4 sore

setelah makan snack, Bapak?”

Tempat : “Bapak mau ngobrol-ngobrolnya dimana? Bagaimana kalau disini?”

SP 2 : Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

A.PROSES KEPERAWATAN

1.Kondisi Klien

Klien tampak duduk sendiri di depan nurse station, klien sedang menunduk.

2.Diagnosa Keperawatan

Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

3. Khusus

Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki.

4.Tindakan Keperawatan

- Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien

- Bersama klien buat daftar tentang aspek positif dan kemampuan yang dimiliki

- Berikan pujian yang realistis dan hindarkan memberi penilaian yang negatif

B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN

1.ORIENTASI

a.Salam terapeutik
“Selamat sore, Pak. Masih ingat dengan saya ?”

b.Evaluasi

“Bagaimana perasaan Bapak saat ini ?”

c.Kontrak

Topik : “Kemarin, kita sudah janji bahwa sekarang jam 4 sore, kita akan berbicara tentang keluarga

serta kemampuan dan kegiatan yang pernah Bapak lakukan. Apakah Bapak bersedia?”

Waktu : “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit, dari jam 4 sampai jam 4

lewat 15 menit ?”

Tempat : “Bapak mau berbincang-bincang di mana? Baiklah, mari kita duduk di depan ruangan

Bapak”

2.FASE KERJA

a.“Bapak, sekarang kita akan berbicara tentang keluarga Bapak ya. Apakah Bapak bisa menyebutkan

anggota keluarga Bapak?”

b.“Nah sekarang kita akan membicarakan tentang kemampuan yang Bapak miliki. Kalau boleh tahu,

apa saja kemampuan yang Bapak miliki?”

c.“Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa Bapak lakukan? Bagaimana dengan merapikan tempat

tidur? Menyapu? Mencuci piring ?”

d.“Wah bagus sekali Bapak bisa menyapu, Bapak harus rutin melakukan semua itu ya. Pagi setelah

bangun tidur harus merapikan tempat tidur, menyapu dan mencuci piring setelah makan ya!”

3.TERMINASI

a.Mengakhiri kontrak

“Nah Bapak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah jam 4 lewat 15 menit, jadi kita
cukupkan dulu sampai di sini.”

b.Evaluasi

(Subyektif) : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”

(Obyektif) : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan kontak mata sudah mulai bagus.

c.Rencana Tindak Lanjut

“Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan, Bapak bisa
sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.”

d.Kontrak yang akan datang

Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk membicarakan kegiatan mana yang Bapak

lakukan dan jadwal kegiatan harian yang ingin Bapak lakukan sesuai kemampuan yang
Bapak miliki?”

Waktu : “Bagaimana kalau kita bertemu besok pukul 10.00 pagi? Bapak mau mengobrol berapa

lama? Bagaimana jika 15 menit?”

Tempat : “Bapak mau mengobrol di mana? Bagaimana jika di sini lagi?”

SP 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki dan dapat menetapkan jadwal

kegiatan harian sesuai kemampuan yang dimiliki.

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

A.PROSES KEPERAWATAN

1.Kondisi Klien

Klien tenang, duduk menyendiri di depan nurse station sambil sesekali melihat orang yang sedang
berbicara di sampingnya.

2.Diagnosa Keperawatan

Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

3.Tujuan Khusus

Klien dapat menilai kemampuan yang dapat dimiliki dan dapat menetapkan jadwal kegiatan harian
sesuai kemampuan yang dimiliki.

4.Tindakan Keperawatan

- Diskusikan kemampuan yang dapat digunakan selama sakit

- Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan di rumah

- Meminta klien untuk memilih satu kegiatan yang mau dilakukan di rumah sakit

- Bantu klien melakukannya jika perlu beri contoh

- Beri pujian atas keberhasilan klien

- Diskusikan jadwal kegiatan harian atas kegiatan yang telah dilatih

B.PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN

1.ORIENTASI

a.Salam terapeutik

“Selamat siang, Bapak. Masih ingat dengan saya ?”


b.Evaluasi

“Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”

c.Kontrak

Topik : “Kemarin kita berjanji pukul 10 akan membicarakan kegiatan yang masih bisa Bapak

lakukan di rumah sakit. Apakah Bapak bersedia?”

Waktu : “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 10.00 sampai

10.15?”

Tempat : “Bapak mau berbincang-bincang di mana? Bagaimana jika di sini?”

2.FASE KERJA

a.“Pada pertemuan sebelumnya, kita telah membahas tentang kegiatan/kemampuan yang Bapak

kerjakan atau miliki. Bapak bisa menyapu, namun terkadang Bapak tidak mau menyapu, namun

bapak harus terus berlatih agar rutin menyapu”.

b.”Nah, selain menyapu apakah ada kegiatan/ kemampuan lain yang masih dapat dikerjakan di
rumah

sakit?”

c.“Bagus sekali Bapak, apakah setiap pagi Bapak membersihkan tempat tidur?”

d. Bapak seharusnya setiap pagi harus mau menyapu, merapikan tempat tidur dan mencuci piring

setelah makan. Apakah Bapak mau?”

e.“Selain itu apakah Bapak suka mengobrol dengan teman atau perawat di sini?”

f.“Bapak tidak usah malu dan malas untuk berbicara, kalau Bapak suka mengobrol nanti Bapak pasti

banyak punya teman dan tentunya bisa cepat dapat jodoh”.

g.“Apakah Bapak senang punya banyak teman?”

h.“Bagus sekali kalau Bapak mau mencoba, nanti saya kenalkan dengan teman saya. Apakah Bapak

bersedia?”

3.TERMINASI

a.Mengakhiri kontrak

“Nah Bapak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.15, jadi kita cukupkan dulu
sampai di sini. Tadi Bapak bagus sekali mau bercerita tentang kemampuan yang masih dapat
lakukan saat ini. Serta jadwal kegiatan harian yaitu merapikan tempat tidur, menyapu, dan mencuci
piring ya”

b.Evaluasi

Subyektif) : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”


(Obyektif) : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan kontak mata mulai bagus. Klien juga mau

berbicara dengan perawat serta temannya namun masih bicara sedikit.

c.Rencana Tindak Lanjut

“Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan, Bapak bisa
sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.”

d.Kontrak yang akan datang

Topik : ”Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya kita kembali membicarakan mengenai

kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuan yang dimiliki?”

Waktu : “Besok saya dinas pagi di ruangan ini. Bagaimana kalau besok kita ngobrol jam 12 setelah

bapak makan siang ya? Jika Bapak ingin mengobrol lagi, Bapak bisa ngobrol dengan saya

teman saya. Nanti teman saya juga akan kesini. Bapak mau kan berteman juga dengan

teman saya?”

Tempat : ”Untuk pertemuan berikutnya, Bapak mau mengobrol dimana? Apakah di sini lagi ?”

SP 4. : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit Dan kemampuan yang

dimiliki

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

A.PROSES KEPERAWATAN

1.Kondisi Klien

Klien tenang, duduk bersama temannya di dapur namun interaksi dengan teman masih kurang. Klien
tampak mendengar temannya berbicara dengan teman lain, sambil klien sesekali melihat mereka
berbicara.

2.Diagnosa Keperawatan

Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

3.Tujuan Khusus

Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuan yang dimiliki

4.Tindakan Keperawatan

- Berikan kesempatan klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan

- Beri pujian atas keberhasilan klien

- Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah.


B. PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN

1.ORIENTASI

a.Salam terapeutik

“Selamat siang, Bapak. Masih ingat dengan saya ?”

b.Evaluasi

“Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”

c.Kontrak

Topik : “Kemarin kita sudah berjanji mengobrol mengenai kegiatan sesuai kondisi sakit dan

kemampuan yang dimiliki, Bapak sudah siap bercerita?”

Waktu : “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 12.00 sampai

12.15?”

Tempat : “Bapak mau berbincang-bincang di mana? Bagaimana jika di sini?”

2.FASE KERJA

a. “Pada pertemuan kali ini, kita akan mengobrol mengenai kegiatan apa yang bisa Bapak lakukan

sesuai kondisi sakit dan kemampuan yang Bapak miliki. Apa saja kegiatan yang bisa Bapak

lakukan saat bapak kumat?

b. “Oh bagus sekali Pak, dalam kondisi sakit Bapak bisa menyapu di dalam kamar”.

c. “Nah, lakukan kegiatan menyapu itu setiap pagi hari sesuai jadwal yang kita buat kemarin ya Pak”.

3.TERMINASI

a.Mengakhiri kontrak

“Baiklah Bapak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 12.15, jadi kita cukupkan
dulu sampai di sini ngobrolnya. Tadi Bapak bagus sekali mau bercerita tentang kemampuan yang
masih dapat dilakukan saat ini.”

b.Evaluasi

(Subyektif) : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”

Obyektif) : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan kontak mata bagus. Klien juga

sesekali mau bertanya dengan perawat, namun klien masih terlihat malu.

c.Rencana Tindak Lanjut

“Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan, Bapak bisa
sampaikan saat bertemu lagi dengan saya.”

d..Kontrak yang akan datang


Topik : ”Bagaimana kalau pada pertemuan berikutnya kita membicarakan penggunaan obat

dengan prinsip 6 benar?”

Waktu : “Bagaimana kalau besok jam 10 pagi? Kita ngobrol selama 15 menit ya Pak, sampai jam 10

lewat 15 menit. Bapak mau?”

Tempat : ”Untuk pertemuan berikutnya, Bapak mau mengobrol dimana? Apakah di tempat ini lagi?”

SP 5 : Klien dapat menggunakan obat dengan prinsip 6 benar.

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

A.PROSES KEPERAWATAN

1.Kondisi Klien

Klien tenang, duduk bersama temannya di meja makan setelah makan snack. Klien sesekali berbicara
dengan temannya sambil tersenyum.

2.Diagnosa Keperawatan

Gangguan Konsep Diri (Harga Diri Rendah)

3.Tujuan Khusus

Klien dapat menggunakan obat dengan prinsip 6 benar

4.Tindakan Keperawatan

- Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi, manfaat, serta efek samping obat

- Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya

- Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi

- Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 6 benar

B.PROSES PELAKSANAAN TINDAKAN

1.ORIENTASI

a.Salam terapeutik

“Selamat pagi Bapak. Masih ingat dengan saya?”

b.Evaluasi

“Bagaimana perasaan Bapak saat ini?”


c.Kontrak

Topik : “Kemarin kita sudah berjanji hari ini jam 10 kita akan membicarakan penggunaan obat

dengan prinsip 6 benar. Apakah Bapak bersedia?”

Waktu : “Mau berapa lama bercakap-cakapnya? Bagaimana jika 15 menit, dari pukul 10.00 sampai

10.15?”

Tempat : “Bapak mau berbincang-bincang di mana? Bagaimana jika di sini?”

2.FASE KERJA

a. “Apakah Bapak tau obat apa yang bapak minum? Apa warnanya? Apa manfaatnya? Kapan aturan

minumnya? Serta akibat jika Bapak tidak minum obat?”

b.“Baiklah, kalau Bapak belum tau, akan saya jelaskan ya.”

c.“Bapak mendapat terapi obat Cycozam tablet 25 mg. Warna obatnya oranye muda. Fungsinya
sebagai obat penenang. Aturan minumnya setiap pagi dan sore sesudah makan. Pada pagi hari
Bapak mendapat obat 1 tablet dan pada sore hari mendapat obat 2 tablet sesuai resep dokter. Jika
Bapak tidak minum, Bapak bisa kumat lagi dan akan membuat Bapak lebih lama di sini. Bapak ingin
cepat pulang kan?”

3.TERMINASI

a.Mengakhiri kontrak

“Nah Bapak, sudah 15 menit kita mengobrol. Sekarang sudah pukul 10.15, jadi kita cukupkan dulu
sampai di sini. Tadi Bapak bagus sekali sudah bisa menyampaikan jenis obat yang Bapak minum,
warna obat, manfaat, aturan minum obat dan akibat jika tidak minum obat”.

b.Evaluasi

(Subyektif) : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita mengobrol-ngobrol tadi?”

Obyektif) : Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan kontak mata bagus. Klien juga mau

berbicara dengan perawat serta klien lain namun masih bicara seperlunya

c.Rencana Tindak Lanjut

“Sekarang Bapak bisa istirahat. Kalau nanti ada yang mau diceritakan atau ditanyakan, Bapak bisa
mencari saya di Nurse Station ya, kita bisa mengobrol lagi dan menceritakan keluhan yang Bapak
alami. Saya tinggal ya Pak, terima kasih atas waktunya.”

INTERVENSI KEPADA KELUARGA

SP 1

-mendiskusikan masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat pasien

-menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang di alami pasien beserta proses

Terjadinya
-menjelaskan cara-cara merawat pasien harga diri rendah

SP 2

-melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan harga diri rendah

-melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah

SP 3

-membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning)

-menjelaskan follow up pasien setelah pulang.


KEPERAWATAN JIWA

STARTEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERWATAN

PADA PASIEN HALUSINASI

DI SUSUN OLEH

NAMA : Muhamad Iqbal pujiannor

NIM : 20201440120047

SEMESTER : IV A

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INTAN MARTAPURA
DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
2022/2023

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 PADA PASIEN HALUSINASI

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif

- Komunikasi inkoheren (saat pasien ditanyakan bagaimana tadi malam apakah bapak mendengar

bisikan yang mengajak bercakap-cakap? Jawaban pasien masih sama bergumam dan tidak jelas)

Data Objektif

- Pasien terlihat berbaring di tempat tidur, kadang-kadang duduk di tempat tidur dan pasien bicara

sendiri yang dibicarakannya tidak jelas

- Pasien terlihat tertawa terbahak-bahak sendiri

- Pasien mengajak perawat bercakap-cakap tetapi jawabannya inkoheren

dan hanya sebentar

2. Diagnosa : Halusinasi pendengaran

3. Tindakan keperawatan :

a.Membina hubungan saling percaya

b. SP 1 :

1. Mendiskusikan jenis halusinasi pasien

2. Mendiskusikan isi halusinasi pasien

3. Mendiskusikan waktu halusinasi pasien

4. Mendiskusikan frekuensi halusinasi pasien

5. Mendiskusikan situasi yang menimbulkan halusinasi

6. Mendiskusikan respon pasien terhadap halusinasinya

7. Melatih pasien mengontrol halusinasinya : menghardik halusinasi

8. Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a.Salam terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu A (berjabat tangan), perkenalkan Nama saya perawat Jannah
dari keperawatan STIKES. Boleh Berkenalan tidak? Nama ibu siapa? Ibu lebih suka dipanggil apa?

b.Evaluasi/ validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini?” “Oh iya, tadi pagi ibu bangun jam berapa? Kemudian sudah
melakukan Apa saja pagi ini bu? Apa ibu sudah mandi?”

c.kontrak : topik, waktu, tempat

Topik. : “Bagaimana kalau kita ngobrol tentang apa yang ibu A

Rasakan?”.

Waktu : “Ibu mau kita ngobrolnya dimana? Atau mau disini Saja?”

Tempat : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, Apakah ibu

bersedia?”

2.Kerja

“Saya disini ingin membantu ibu, jadi ibu bisa bertanya atau Menceritakan apa saja pada saya. Saya
akan membantu untuk mengatasi Permasalahan ibu dan ibu tenang saja saya tidak akan
menceritakan pada Siapa pun dan juga akan menjaga kerahasiaan mengenai pembicaraan kita Hari
ini. Apakah ibu A mau bercerita dengan saya?’

‘‘Baik bu, apa ibu mendengar suara tanpa ada wujudnya? Kemudian

Apa yang dikatakan suara itu? Apakah terdengar terus-menerus atau hanya Sewaktu-waktu? Kapan
Anda paling sering mendengar suara itu? Berapa Kali ibu sering mengalaminya? Pada saat keadaan
seperti apa ibu sering Mendengar suaranya? Apakah pada saat ibu sendiri? Apa yang ibu Rasakan
saat mendengar suara itu?”

“Apa yang ibu lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan Cara itu suara hilang? Apa ibu
juga melihat bayangan? Oiya baik kalau ibu Tidak melihatnya, bagaimana kalau kita belajar
mencegah suara-suara itu Muncul, apakah ibu mau?”

“Ada empat cara untuk mencegah suara itu muncul. Pertama, dengan Menghardik suara tersebut.
Kedua , dengan cara bercakap-cakap dengan Orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal, dan yang ke Empat minum obat secara teratur”.

“Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu? Yaitu dengan cara Menghardik. Caranya begini bu saat
suara itu datang, ibu A tutup telinga Kemudian berbicara dalam hati atau berbicara dengan pelan-
pelan lalu Bilang “pergi saya tidak mau dengar, saya tidak dengar, kamu suara palsu” Begitu diulang-
ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba ibu Peragakan ya, nah begitu…”

“Bagus sekali bu, coba sekali lagi bu. Ya bagus kalau ibu A sudah bisa.”

3. Terminasi

a.evaluasi subjektif : “Bagaimana perasaan ibu A setelah kita latihan Tadi? Apakah ibu sudah bisa

melakukannya Sendiri kalau suara-suara itu datang?”

b.Evaluasi objektif : “Tadi kita sudah ngobrol banyak, kira-kira ibu Masih ingat siapa saya? Bagaimana
cara agar Mencegah suara itu datang lagi? Bisa ibu Peragakan? Bagus sekali

(Reinforcement positif). Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya? Ibu mau

berlatih menghardik pada jam berapa?”

c.tindak lanjut : “Baiklah, selanjutnya coba ibu A praktikkan Cara yang kita diskusikan tadi ketika

suara-suara Itu muncul kembali”

d.Kontrak : topik, waktu, tempat

Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu kembali untuk

Melatih cara kedua untuk mencegah halusinasi?”

Waktu : “Nanti kita ngobrol disini lagi ya? Ibu setuju, kan?”

Tempat : “Ibu A maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 9 Bu?”

“Ibu A sangat baik pada hari ini, sudah mau diajak bekerja sama Kalau begitu Saya

permisi dulu, kita bertemu lagi besok ya”.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif

- Komunikasi inkoheren (saat pasien ditanyakan bagaimana tadi malam apakah bapak mendengar

bisikan yang mengajak bercakap-cakap? Jawaban pasien masih sama bergumam dan tidak jelas)

Data Objektif

- Pasien terlihat berbaring di tempat tidur, kadang-kadang duduk di tempat tidur dan pasien bicara

sendiri yang dibicarakannya tidak jelas

- Pasien kadang-kadang terlihat tertawa sendiri

- Pasien mengajak perawat bercakap-cakap tetapi jawabannya inkoheren dan hanya sebentar.

2. Diagnosa : Halusinasi pendengaran

3. Tindakan keperawatan :

a.Membina hubungan saling percaya

b.SP II :

1. Evaluasi kegiatan menghardik. Beri pujian


2. Latih cara mengontrol halusinasi dengan obat ( jelaskan 6 benar obat, jenis, guna, dosis,

frekuensi, kontinuitas minum obat )

3. Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa

4. Jelaskan akibat jika obat tidak diminum sesuai program

5. Jelaskan akibat putus obat

6. Jelaskan cara berobat

7. Masukkan pada jadwal kegiatan-kegiatan untuk latihan menghardik, minum obat, dan bercakap

- cakap."

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a) Salam terapeutik

“Assalamualaikum, selamat pagi bu A , apakah ibu masih ingat dengan saya ? bagus sekali kalau ibu
masih ingat dengan saya. Sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan berbincang lagi ya bu
tentang cara mengontrol halusinasi yang kedua yaitu dengan cara minum obat yang benar ”.

b) Evaluasi/ validasi

"Bagaimana perasaan ibu hari ini?”

“Oh iya, tadi pagi ibu bangun jam berapa? Kemudian sudah melakukan apa saja pagi ini bu? Apa ibu
sudah mandi?”

“ Apakah suara-suara bisikan itu masih muncul?”

“Ibu kemaren kan kita sudah belajar bagaimana cara menghilangkan suara bisikan yang ibu A dengar
dengan cara menghardik, kemaren saya meminta ibu untuk mencobanya sendiri, sekarang apakah
saya bisa dengar lagi hasil latihan ibu kemaren, coba ibu contohkan bagaimana cara ibu
menghardik?”

“Iya bagus sekali ibu, ibu sudah bagus sekali mempraktikkan bagaimana cara menghardik.“

c) Kontrak : topik, waktu, tempat

Topik :“ Sesuai dengan janji kita pada pertemuan kita sebelumnya, hari ini saya akan melatih

cara kedua untuk mengontrol halusinasi dengan cara minum obat dengan benar ya bu“.

Tempat : “Ibu mau kita ngobrolnya dimana? Atau mau disini saja?”

Waktu : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu bersedia?”

2. Kerja

“Ibu sebelum kita berbincang-bincang cara ke dua mengontrol halusinasi, apakah ibu masih ingat
cara mengontrol halusinasi yang sudah saya ajarkan kemarin. Iya bagus sekali ibu, coba contohkan
bu caranya seperti apa. Bagus sekali bu sekarang kita akan melatih cara mengontrol halusinasi
dengan minum obat secara benar yang merupakan cara kedua mengontrol halusinasi.”

“Ibu apakah sudah dapat obat dari Perawat? Ibu perlu meminum obat ini secara teratur agar pikiran
jadi tenang, dan tidurnya juga menjadi nyenyak. Obatnya ada tiga macam, yang warnanya orange
namanya CPZ minum 3 kali sehari gunanya supaya tenang, yang warnanya putih namanya
Triheksifenidil ( THP ) minum 3 kali sehari supaya relaks dan tidak kaku, yang warnanya merah muda
ini namanya Haloperidol ( HLP ) gunaannya untuk menghilangkan suara-suara yang ibu dengar.
semuanya ini harus ibu minum 3 kali sehari yaitu jam 7 pagi, jam 1 siang, dan jam 7 malam. Bila nanti
mulut ibu terasa kering, untuk membantu mengatasinya ibu bisa menghisap es batu atau minum air
sedikit -sedikit yang bisa diminta pada perawat. Bila ibu merasa mata berkunang-kunang, ibu
sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu. Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum
berkonsultasi dengan dokter ya bu”

“Sebelum ibu meminum obat lihat dulu label yang menempel dibungkus obat, apakah benar nama
ibu yang tertulis disitu. Selain itu ibu perlu memperhatikan jenis obatnya, berapa dosis, satu atau
dua butir obat yang harus diminum, jam berapa saja obatnya harus diminum, dan cara meminum
obatnya. Ibu harus meminum obat secara teratur dan tidak menghentikannya tanpa konsultasi
dengan dokter. Sekarang kita memasukkan waktu meminum obat kedalam jadwal ya ibu . cara
mengisi jadwalnya adalah jika ibu minum obatnya sendiri tanpa diingatkan oleh perawat atau teman
maka di isi dengan M artinya mandiri, jika ibu meminum obatnya diingatkan oleh perawat atau oleh
teman maka di isi B artinya dibantu, jika ibu tidak meminum obatnya maka di isi T artinya tidak
melakukannya. Apakah bisa dimengerti bu? coba ibu ulangi kembali cara mengisi jadwal kegiatan?
Nah bagus, ibu sudah mengerti.”

"Kalau suara-suara bisikan sudah hilang. Obatnya tidak boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan
dengan dokter, karena kalau obatnya putus, ibu akan kambuh lagi dan sulit untuk mengembalikan ke
keadaan. Pastikan obat diminum pada waktunya dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah
makan dan tepat jamnya. Ibu harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum dan harus cukup
minum 10 gelas per hari”

3. Terminasi

a) Evaluasi subjektif : “Bagaimana perasaan ibu A setelah kita berbincang tadi ? Apakah ibu sudah

mengerti cara meminum obat benar yang telah saya ajarkan ?”

b) Evaluasi objektif : “Tadi kita sudah ngobrol banyak, kira-kira ibu masih ingat siapa saya?

Bagaimana cara minum obat yang benar? Bisa ibu peragakan? Bagus sekali

(Reinforcement positif). Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya?

c) Rencana tindak lanjut : “Baiklah, selanjutnya sekarang kita masukan kedalam jadwal minum obat

yang telah kita buat tadi ya bu. jangan lupa laksanakan dengan teratur ya

ibu ”

d) Kontrak : topik, waktu, tempat

Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu kembali untuk melihat manfaat minum obat dan

berlatih cara untuk mengontrol halusinasi yang ketiga yaitu bercakap-cakap dengan
orang lain. apakah ibu bersedia? melatih cara untuk mencegah halusinasi?”

Tempat : “Nanti kita ngobrol disini lagi ya? Ibu setuju, kan?”

Waktu : “Ibu A maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 9 bu?”

“Ibu A sangat baik pada hari ini, sudah mau diajak bekerja sama. Kalau begitu saya

permisi dulu, kita bertemu lagi besok ya”."

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif"

- Komunikasi inkoheren (saat pasien ditanyakan bagaimana tadi malam apakah bapak mendengar

bisikan yang mengajak bercakap-cakap? Jawaban pasien masih sama bicara tidak jelas dan hanya

bergumam)

Data Objektif

- Pasien terlihat berbaring di tempat tidur, kadang-kadang duduk di tempat tidur dan pasien bicara

sendiri yang dibicarakannya tidak jelas

- Pasien masih terkadang-kadang terlihat tertawa sendiri

- Pasien mengajak perawat bercakap-cakap tetapi jawabannya inkoheren dan hanya sebentar.

- Pasien terlihat senang dengan halusinasinya

2. Diagnosa : Halusinasi pendengaran

3. Tindakan keperawatan :

a) Membina hubungan saling percaya

b) SP 3 :

1) Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik dan obat. Kemudian beri

pasien pujian.

2) Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap

ketika halusinasi muncul.

3) Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi,

minum obat dan bercakap-cakap dalam jadwal kegiatan harian."


B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a) Salam terapeutik

“Assalamualaikum, selamat pagi bu A, perkenalkan nama saya perawat

Jannah dari keperawatan STIKES. Ibu masih ingat dengan saya?”.

b) Evaluasi/ validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”

c) Kontrak : topik, waktu, tempat

Topik. : “Baiklah bu sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan belajar cara ketiga dari empat

cara mengendalikan suara- suara yang muncul yaitu bercakap-cakap dengan orang lain,

apakah ibu bersedia?”.

Waktu. : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu

bersedia?”

Tempat : “Ibu mau kita ngobrolnya dimana? Atau mau disini saja?”

2. Kerja

“Ibu, apakah halusinasinya masih muncul? Apakah ibu sudah melakukan dua cara yang sudah kita
pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang mengganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan harian
ibu? Bagus sekali bu, sekarang coba saya lihat obatnya. Ya bagus sekali ibu minum obat dengan
teratur dan latihan menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur”.

“Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang ibu dengarkan
berkurang? Coba sekarang praktikkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari. Dan
jelaskan kembali pada saya cara minum obat dengan benar. Bagus sekali bu”.

“Jadi cara ketiganya yaitu bercakap-cakap dengan orang lain. Caranya adalah jika ibu mulai
mendengar suara-suara, langsung saja ibu cari teman untuk diajak berbicara. Minta teman ibu untuk
berbicara dengan ibu. Contohnya begini bu: tolong berbicara dengan saya, saya mulai mendengar
suara-suara. Ayo kita ngobrol atau ibu minta pada perawatnya untuk berbicara dengan ibu, seperti
“bu tolong berbicara dengan saya karena saya mulai mendengar suara-suara”. Silakan ibu
praktikkan. Waah bagus sekali bu. Jadi kita masukkan ya ke dalam jadwal kegiatan ibu”.

3. Terminasi

a) Evaluasi subjektif :“Bagaimana perasaan ibu A setelah kita latihan tadi?”

b) Evaluasi objektif :“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk suara-suara? Coba ibu

sebutkan. Bagus sekali bu”

c) Rencana tindak lanjut :“Baiklah, selanjutnya coba ibu A praktikkan cara yang kita diskusikan tadi

suara-suara itu muncul kembali dan jangan lupa untuk melakukan cara
tadi agar suara-suara yang ibu dengarkan tidak mengganggu ibu lagi”

d) Kontrak. : topik, waktu, tempat

Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu kembali Untuk melatih latihan

selanjutnya untuk mencegah halusinasi ibu?”

Waktu : “Ibu S maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 9 bu?”

Tempat : “Nanti kita ngobrol disini lagi ya? Ibu setuju, kan?”

“Ibu A sangat baik pada hari ini, sudah mau diajak bekerja sama”.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) IV

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif

- Komunikasi terkadang inkoheren dan terkadang koheren (saat pasien ditanyakan bagaimana tadi

malam apakah bapak mendengar bisikan yang mengajak bercakap-cakap? Jawaban pasien masih

sama bergumam dan tidak jelas)"

Data Objektif

- Pasien terlihat berbaring di tempat tidur, kadang-kadang duduk di tempat tidur dan pasien bicara

sendiri yang dibicarakannya tidak jelas

- Pasien terlihat tertawa sendiri

- Pasien mengajak perawat bercakap-cakap tetapi jawabannya terkadang inkoheren, terkadang

koheren dan hanya sebentar.

2. Diagnosa : Halusinasi pendengaran

3. Tindakan keperawatan :

a) Membina hubungan saling percaya

b) SP IV :

1) evaluasi kegiatan latihan menghardik, penggunaan obat dan

bercakap cakap. Beri pujian

2) Latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian


( mulai 2 kegiatan )

3) Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik, minum

obat, bercakap cakap dan kegiatan harian."

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a) Salam terapeutik

“Assalamualaikum, selamat pagi bu A (berjabat tangan), apakah ibu masih ingat dengan saya ? Bagus
sekali kalau ibu masih ingat dengan saya. Sesuai dengan janji kita kemarin hari ini kita akan
berbincang lagi ya bu tentang cara mengontrol halusinasi yang keempat yaitu dengan melakukan
kegiatan harian ”.

b) Evaluasi/ validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”

“Apakah ibu telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang
mengganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya? Bagus sekali ibu, ibu minum obatnya
dengan teratur, latihan bercakap-cakap dengan teman dan perawat juga dilakukan dengan teratur”.

c) Kontrak : topik, waktu, tempat

Topik : “Baiklah ibu sesuai janji kita kemaren hari ini kita akan latihan cara yang muncul yaitu

melakukan aktivitas fisik yaitu membersih kamar dan menyapu tujuannya kalau ibu

sibuk maka kesempatan muncul suara-suara akan berkurang. Apakah ibu bersedia?

Tempat : “Ibu mau kita ngobrolnya dimana? Atau mau disini saja?”

Waktu : “Kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu bersedia?”

2. Kerja

“Baik ibu sebelum kita melakukan latihan mengontrol halusinasi yang keempat apakah ibu masih
ingat tiga latihan mengontrol halusinasi yang telah saya ajarkan kemarin? ya bagus sekali ibu
Sekarang coba ceritakan pada saya apakah dengan ketiga cara tadi suara-suara yang ibu dengarkan
berkurang? Coba sekarang ibu praktikkan lagi bagaimana cara menghardik suara-suara yang telah
kita pelajari dan jelaskan kembali pada saya 6 cara minum obat yang benar dan dengan siapa ibu
bisa bercakap- cakap. Bagus sekali ibu , ibu sudah bisa mempraktikkannya”.

“Sekarang kita akan melakukan latihan yang keempat yaitu dengan melakukan kegiatan harian.
Baiklah mari kita merapikan tempat tidur dan menyapu. Tujuannya agar ibu dapat mengalihkan
suara yang didengar. Dimana kamar tidur ibu ? nah kita akan merapikan tempati tidur ( perawat
memperagakan cara merapikan tempat tidur) . Bagus sekali ibu . ibu dapat melakukannya dengan
baik dan rapi. Kemudian kegiatan kedua yang dapat ibu lakukan yaitu menyapu lantai kamar ibu
(perawat memperagakan menyapu lantai)”.

3. Terminasi
a) Evaluasi subjektif"

"Bagaimana perasaan ibu A setelah kita melakukan latihan tadi? Apakah ibu sudah bisa
melakukannya sendiri kalau suara-suara itu datang?”

b) Evaluasi objektif

“Tadi kita sudah ngobrol banyak, kira-kira ibu masih ingat apa saja yang dapat dilakukan untuk
mengontrol halusinasi? Bagaimana cara agar mencegah suara itu datang lagi? Bisa ibu peragakan?
Bagus sekali (Reinforcement positif). Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya? Ibu mau
melakukan kegiatan membersihkan kamar tidur dan menyapu pada jam berapa?”

c) Rencana tindak lanjut

“Baiklah, selanjutnya coba ibu A praktikkan cara yang kita diskusikan tadi ketika suara-suara itu
muncul kembali”

d) Kontrak : topik, waktu, tempat

Topik : “Bagaimana kalau besok kita bertemu kembali untuk melatih Cara halusinasi yang kelima

untuk mencegah halusinasi?”

Tempat : “Nanti kita ngobrol disini lagi ya? Ibu setuju, kan?”

Waktu : “Ibu A maunya jam berapa? Bagaimana kalau jam 9 bu?”

“Ibu A sangat baik pada hari ini, sudah mau diajak bekerja sama. Kalau begitu saya permisi dulu, kita
bertemu lagi besok ya”.

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) V

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Pasien

Data Subjektif

- Komunikasi terkadang masih inkoheren tetapi kadang-kadang sudah koheren (saat pasien

ditanyakan bagaimana tadi malam apakah bapak mendengar bisikan yang mengajak bercakap-

cakap? Jawaban pasien terkadang jelas tetapi terkadang masih bicara tidak jelas dan hanya

bergumam)

Data Objektif

- Pasien terlihat berbaring di tempat tidur, kadang-kadang duduk di tempat tidur dan pasien bicara

sendiri yang dibicarakannya tidak jelas

- Pasien masih terkadang-kadang terlihat tertawa sendiri


- Pasien mengajak perawat bercakap-cakap tetapi jawabannya terkadang inkoheren dan terkadang

koheren.

2. Diagnosa : Halusinasi pendengaran

3. Tindakan keperawatan :

a) Membina hubungan saling percaya

b) SP 5 :

1) Mengevaluasi kegiatan latihan menghardik, minum obat, bercakap-

cakap, dan melakukan kegiatan harian. Kemudian beri pasien pujian.

2) Melatih pasien kegiatan harian.

3) Menilai kemampuan pasien yang telah mandiri.

4) Menilai apakah halusinasi pasien terkontrol."

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Orientasi

a) Salam terapeutik"

“Assalamualaikum, selamat pagi bu A, perkenalkan nama saya perawat

Jannah dari keperawatan STIKES, Ibu masih ingat dengan saya?”.

b) Evaluasi/ validasi

“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”

“Oh iya, tadi pagi ibu bangun jam berapa? Kegiatan apa saja yang sudah ibu lakukan? Dan apakah ibu
sudah mandi?”

c) Kontrak : topik, waktu, tempat

Topik : “Saya ingin mengobrol dengan ibu, saya akan menanyakan mengenai latihan yang telah

kita lakukan kemarin, dan saya akan mengajarkan latihan lain yang dapat ibu lakukan,

apakah ibu bersedia?”.

Waktu : “Kita ngobrol nya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu bersedia?”

Tempat. : “Ibu mau kita ngobrol nya dimana? Atau mau disini saja?”

2. Kerja

“Ibu, apakah halusinasinya masih muncul? Apakah ibu sudah melakukan cara-cara yang sudah kita
pelajari untuk menghilangkan suara-suara yang mengganggu? Coba saya lihat jadwal kegiatan harian
ibu? Bagus sekali bu, sekarang coba saya lihat obatnya. Ya bagus sekali ibu minum obat dengan
teratur dan latihan menghardik suara-suara juga dilakukan dengan teratur. Dan ibu juga sudah bisa
berbincang dengan orang lain ketika suara-suara datang. Coba sekarang praktikkan cara menghardik
suara-suara yang telah kita pelajari. Kemudian jelaskan kembali pada saya cara minum obat dengan
benar. Dan praktikkan cara bercakap-cakap dengan orang lain. Serta praktikkan kembali kegiatan-
kegiatan yang sudah diajarkan kemaren. Bagus sekali bu”.

"Nah selain itu, masih banyak kegiatan yang dapat dilakukan seperti melakukan kegiatan kebersihan
diri (perawat mengajarkan dan mencontohkan, pasien mendemontrasikan cara melakukan
kebersihan diri setelah perawat mengajarkan). Baik ibu, ibu bagus sekali sudah dapat"

"melakukan apa yang saya ajarkan dan ibu pelajari, bagus sekali ibu sudah bisa menerapkannya
dengan baik dan benar. Sekarang kegiatan latihan kita sudah selesai, jadi ibu bisa menerapkan apa
yang sudah saya ajarkan untuk ibu lakukan sehari hari. Jadi kita masukkan ya ke dalam jadwal
kegiatan ibu”.

3. Terminasi

a) Evaluasi subjektif :“Bagaimana perasaan ibu A setelah kita latihan tadi?”

b) Evaluasi objektif :“Jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara dan

kegiatan yang sudah diajarkan? Coba ibu sebutkan. Bagus sekali bu”

c) Rencana tindak lanjut :“Baiklah, selanjutnya coba ibu A praktikkan cara yang kita diskusikan tadi

ketika suara-suara itu muncul kembali dan jangan lupa untuk melakukan

cara-cara sudah diajarkan tadi agar suara-suara yang ibu dengarkan tidak

mengganggu ibu lagi”

d) Kontrak : topik, waktu, tempat

“Ibu nanti kita jadwalkan kembali untuk waktunya bersama tim kesehatan lainnya untuk ibu
konsultasi dan tempatnya nanti bisa disini saja serta bisa direncanakan kembali perihal masalah ibu”.

"Bagus sekali ibu hari ini kerja samanya”

“Wassalamualaikum Bu”

Intervensi pada keluarga

SP 1

-Mendiskusikan masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat pasien

-menjelaskan pengertian, tanda dan gejala Halusinasi dan jenis halusinasi yang di alami pasien

beserta proses terjadinya

-menjelaskan cara-cara merawat pasien halusinasi

SP 2

-melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan halusinasi

-melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi

SP 3
-membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge

planning)

-menjelaskan follow up pasien setelah pulang


KEPERAWATAN JIWA

STARTEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERWATAN

PADA PASIEN ISOLASI DIRI

DI SUSUN OLEH

NAMA : Muhamad Iqbal pujiannor

NIM : 20201440120047

SEMESTER : IV A

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INTAN MARTAPURA
DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

2022/2023
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 1 ISOLASI DDIR

A. Proses Keperawatan

1.Kondisi klien

•Data subjektif

Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain Klien

mengatakan orang lain tidak mau menerima dirinya

•Data objektif

Klien tidak mau berbicara

Klien tidak mau berkomunikasi dengan orang lain

Klien tampak menyendiri

Klien tidak mau gabung dengan temannya Kontak mata kurang

2. Diagnosis : Isolasi sosial

3.Tujuan

• Klien mampu mengidentifikasi isolasi social

• Klien mampu mengatasi isolasi social yang dialami dengan latihan berkenalan

• Klien mampu melakukan latihan yang diberikan

• Klien mampu melakukan latihan yang telah dijadwalkan"

4. Intervensi

• Identifikasi penyebab isolasi social: siapa yang serumah, siapa yang dekat, yang tidak dekat, dan

apa sebabnya

• Keuntungan punya teman dan bercakap-cakap

• Kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap

• Latih cara berkenalan dengan pasien dan perawat atau tamu


• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan"

2. Strategi pelaksanaan

A. Orientasi

a. Salam

Assalamualaikum selamat pagi ibu, perkenalkan nama saya Dian

Rhamadayani saya mahasiswi Universitas Mitra Indonesia yang sedang

praktek di rumah sakit ini, hari ini saya yang bertugas merawat ibu.

Nama ibu siapa? Senang dipanggil apa?

b. Evaluasi/validasi, kontrak, tujuan interaksi

Bagaimana keadaan ibu pagi ini? Apa keluhan ibu saat ini? Apa yang

membuat ibu merasa sendiri? Apa yang ibu lakukan jika sedang merasa

sendiri ? Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan

teman-teman ibu? Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau

di ruangan ini? Berapa lama bu? Bagaimana kalau 15 menit? tujuannya

agar ibu bisa berkenalan dengan teman-teman yang lain."

3. Fase kerja

09.00 WIB

Saat ini siapa saja teman sekamar ibu? Siapa yang paling dekat dengan ibu? Apa yang membuat ibu
dekat dengan teman tersebut? Siapa yang tidak dekat dengan ibu? Apa yang membuat ibu jarang
bercakap-cakap dengannya? Apa penyebab ibu tidak mau bergaul ? Menurut ibu apa saja
keuntungan kalau kita mempunyai teman? Wah benar ada teman untuk bercakap-cakap. Apa lagi?
Nah kalau kerugian tidak mempunyai"

"teman apa ya bu? Ya, apa lagi? Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu
inginkah ibu belajar bergaul dengan orang lain? Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar
berkenalan dengan orang lain. Begini bu untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dahulu
nama kita dan nama panggilan yang kita suka, asal kita dan hobi dan saat berkenalan ibu berjabat
tangan dan mata ibu menatap teman yang sedang diajak berkenalan.
Contoh: perkenalkan nama saya D, asal saya dari kalianda, hobi saya menari. Selanjutnya ibu
menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini: nama ibu siapa? Senang
dipanggil apa? Asalnya dari mana? Hobinya apa?

Sekarang coba kita praktekkan, misalnya saya belum kenal dengan ibu coba ibu berkenalan dengan
saya. Ya bagus sekali! Coba sekali lagi, bagus sekali. Sekarang mari kita masukkan dalam jadwal
harian ibu. Mau berapa kali ibu melakukannya? Bagaimana kalau sehari sekali? Oke, baik bu"

4. Terminasi

a. Terminasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan?

b. Terminasi objektif

Nah sekarang coba ibu ulangi dan peragakan kembali cara berkenalan

Dengan orang lain, bagus sekali.

c. Rencana tindak lanjut

Selanjutnya nanti ibu mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama

saya tidak ada. Sehingga ibu siap untuk berkenalan dengan orang lain.

Ibu mau praktekkan ke teman yang lain? Mau jam berapa mencobanya.

kita masukkan pada jadwal kegiatan yang akan datang.

d. Kontrak yang akan datang

Besok saya akan datang lagi ke sini. Bagaimana ibu mau? Diruang ini

lagi?

Baiklah sampai jumpa Wassalamualaikum."

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 2

Am Proses Keperawatan

1. Kondisi klien
•Data subjektif

Klien mengatakan mulai senang bertemu dengan perawat

•Data objektif

Klien tampak ceria dan bersemangat Adanya kontak mata klien dan Perawat

2. Diagnosis : Isolasi social

3.Tujuan

•Klien mampu mengatasi isolasi social yang dialami dengan latihan berkenalan 2-3 orang

•Klien mampu melakukan latihan yang diberikan

•Klien mampu melakukan latihan yang telah dijadwalkan

4. Intervensi

•Evaluasi kegiatan berkenalan (berapa orang). Beri pujian

•Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (latih 2 kegiatan)

•Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 2-3 orang pasien, perawat dan tamu,

berbicara saat melakukan kegiatan harian

2. Strategi pelaksanaan

A. Orientasi

a. Salam

Assalamualaikum selamat pagi ibu, saya mahasiswa yang bertugas hari ini. Apakah ibu masih ingat

dengan saya?"

b. Evaluasi/validasi, kontrak, tujuan interaksi

Bagaimana perasaan ibu pagi ini? Apa yang ibu rasakan? Apakah Masalah yang ibu alami

dipertemukan sebelumnya masih ibu alami Apakah kegiatan berkenalan kemarin sudah dilakukan?

Apakah ada perubahan setelah melakukan kegiatan yang telah diajarkan terhadap masalah ibu

sebelumnya ? Baiklah bu sekarang saya akan mengevaluasi kegiatan ibu yang kemarin dan juga kita

latihan berbicara saat melakukan kegiatan harian. Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana
kalau di ruangan ini? Berapa lama bu? Bagaimana

kalau 15 menit? Tujuannya ibu mampu berkenalan dengan 2-3 orang.

3. Fase kerja

09.00 WIB

Sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan kemarin?

Coba sebutkan lagi sambil bersalaman dengan suster. Bagus sekali ibu masih ingat. Nah ibu
sekarang kita latihan bercakap-cakap dengan teman saat melakukan kegiatan harian, kegiatan apa
yang ingin ibu lakukan?

Ooh merapikan tempat tidur. dan menyapu kamar. Ohh merapikan tempat tidur dan menyapu
baiklah dengan siapa ibu ingin didampingi? Dengan klien ?

baiklah bu kegiatannya merapikan tempat tidur dan menyapu kamar ya bu (perawat mengajak klien
s untuk menemani klien merapikan tempat tidur dan menyapu kamar, kemudian memotivasi klien
dan teman sekamar bercakap-cakap. Ayo bu coba kita praktikkan. Ya bagus sekali bu, ibu sudah bisa
mempraktikkannya. Sekarang mari kita masukkan ke dalam jadwal harian ibu untuk bercakap-cakap
dengan 2-3 orang teman ataupun perawat serta berbicara dengan teman saat melakukan kegiatan
harian.

4. Terminasi

a. Terminasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita melakukan kegiatan merapikan Tempat tidur dan menyapu

kamar? Apa pengalaman ibu yang menyenangkan saat bercakap-cakap saat melakukan kegitan

tadi? "

b. Terminasi objektif

Coba ibu sebutkan apa saja manfaat kita bercakap-cakap dengan teman?

c. Rencana tindak lanjut

Baiklah ibu selanjutnya ibu bisa menambah orang yang ibu kenal 2-3 orang. Jadwal bercakap-

cakap setiap pagi saat merapikan tempat tidur dan menyapu Kamar kita cantumkan dalam

jadwal ya ibu. Setiap jam berapa ibu akan Berlatih? Baiklah pada pagi jam 8 dan sore jam 4.
d. Kontrak yang akan datang

Baiklah bu besok saya akan datang untuk mengevaluasi kegiatan ibu dan kita Akan melakukan

latihan kegiatan. Apakah ibu bersedia? Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalai jam 09.00. ibu

maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau diruang depan? Baiklah besok saya

akan ke sini jam 09.00. Saya permisi Wassalamualaikum.”

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 3

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

•Data subjektif

Klien mengatakan sudah berinteraksi dengan orang lain

Klien mengatakan sudah mengajak orang lain berkenalan

•Data objektif

Klien sudah mau keluar

Klien dapat melakukan aktivitas di ruangan

2. Diagnosis : Isolasi social

3.Tujuan

• Klien mampu mengatasi isolasi social yang dialami dengan latihan berkenalan 4-5 orang

• Klien mampu melakukan latihan kegiatan yang diberikan

• Klien mampu melakukan latihan kegiatan yang telah dijadwalkan

4.ntervensi

• Evaluasi kegiatan harian berkenalan 2-3 orang dan bicara saat melakukan dua kegiatan harian. Beri

pujian

• Latih cara berbicara saat melakukan kegiatan harian (2 kegiatan baru)


• Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan 4-5 orang, berbicara saat melakukan 4

kegiatan harian."

B. Strategi pelaksanaan

1. Orientasi

a. Salam

Assalamualaikum selamat pagi ibu. Apakah ibu masih ingat dengan saya? Ya benar sekali bu

b. Evaluasi/validasi, kontrak, tujuan interaksi

Bagaimana perasaan ibu hari ini? Masih ada perasaan kesepian, rasa enggan berbicara
dengan orang lain? Apakah masalah ibu dipertemukan sebelumnya masih ibu alami ?
Bagaimana dengan kegiatan hariannya sudah dilakukan?. Baiklah bu sesuai dengan janji kita
kemarin hari ini kita akan melakukan 2 kegiatan harian baru dan latihan berbicara saat
melakukan kegiatan. Apakah ibu bersedia? Berapa lama ibu mau berbincang-bincang?
Bagaimana kalau 20 menit? Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di ruang
depan? Tujuannya untuk melatih 2 kegiatan baru dan berkenalan dengan 4-5 orang.

3. Fase kerja

09.00 WIB

Bagaimana dengan kegiatan harian kemarin? Apakah sudah ibu lakukan? Ibu sudah
berkenalan dengan berapa orang? Bagus sudah berkenalan dengan 2-3 orang. Siapa saja
yang ibu ajak berkenalan? Untuk kegiatan merapikan tempat tidur dan menyapu kamat serta
bercakap-cakap dengan teman sudah dilakukan? Bagus sekali.

Sekarang kita akan melakukan 2 kegiatan baru. Kegiatan apa yang ingin ibu lakukan? Ohh
memasak dan mencuci piring ya bu. Bagaimana kalau kita sekarang menuju dapur?. Disana
para juru masak sedang memasak dan juru masak berjumlah 4 orang disana. Nah
sesampainya disana ibu langsung bersalaman dan memperkenalkan diri seperti yang sudah
kita pelajari dan yakin bahwa orang-orang disana senang dengan kedatangan ibu
(selanjutnya perawat mendampingi klien untuk berkenalan dan melakukan kegiatan harian
serta bercakap-cakap)."
"Sekarang mari kita masukkan ke dalam jadwal harian ibu untuk berkenalan dengan 4-5
orang serta bercakap-cakap saat melakukan kegiatan harian.

4. Terminasi

a. Terminasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah kita berkenalan dengan juru masak didapur?

Apakah kegiatan tadi menyenangkan?

b. Terminasi objektif

Coba sebutkan kegiatan apa saja yang sudah kita lakukan? Bagus ibu masih ingat kegiatan
yang sudah kita lakukan

c. Rencana tindak lanjut

Baiklah ibu selanjutnya ibu bisa menambah orang yang ibu kenal 4-5 orang. Jadwal
bercakap-cakap setiap pagi saat melakukan kegiatan memasak dan mencuci piring kita
cantumkan dalam jadwal ya ibu. Setiap jam berapa ibu akan berlatih? Baiklah pada pagi jam
9 dan jam 5 sore.

d. Kontrak yang akan datang

Baiklah bu besok saya akan datang untuk mengevaluasi kegiatan ibu dan kita akan
melakukan latihan kegiatan. Apakah ibu bersedia? Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalai
jam 09.00. ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau diruang depan?
Baiklah besok saya akan ke sini jam 09.00.saya permisi Wassalamualaikum."

STRATEGI PELKASANAAN (SP) 4 ISOLASI SOSIAL

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi klien

•Data subjektif

Klien mengatakan sudah mengajak banyak orang berkenalan

Klien mengatakan senang berkenalan


•Data objektif

Klien sudah dapat melakukan aktivitas di ruangan

Klien sudah dapat berinteraksi dengan teman-teman di ruangan

2.Diagnosis : Isolasi social

3.Tujuan

•Klien mampu mengatasi isolasi social yang dialami dengan latihan berkenalan 2-3 orang

•Klien mampu melakukan latihan yang diberikan

•Klien mampu melakukan latihan yang telah dijadwalkan

4.Intervensi

•Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, bicara saat melakukan empat kegiatan harian. Beri pujian

•Latih cara bicara social: meminta sesuatu, menjawab pertanyaan"

•Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan berkenalan >5 orang, berbicara saat melakukan

kegiatan harian dan sosialisasi

B. Strategi pelaksanaan

1. Orientasi

a. Salam

Assalamualaikum selamat pagi ibu. Apakah ibu masih ingat dengan saya?

b. Evaluasi/validasi, kontrak, tujuan interaksi

Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ibu sudah berkenalan dan berbincang-bincang
dengan teman yang lain? Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang?. Baiklah ibu
hari ini kita akan berlatih cara meminta sesuatu dan menjawab pertanyaan. Mau dimana kita
bercakap-cakap? Bagaimana kalau diruang tamu? Berapa lama bu? Bagaimana kalau 15
menit? Tujuannya ibu mampu meminta sesuatu ataupun bertanya sesuatu pertanyaan
kepada orang lain.

3. Fase kerja
09.00 WIB

Bagaimana dengan kegiatan harian ibu kemarin? Apakah sudah ibu lakukan? Ibu sudah
berkenalan dengan berapa orang? Bagus sudah berkenalan dengan 4-5 orang. Untuk
kegiatan memasak dan mencuci piring serta bercakap-cakap dengan teman sudah
dilakukan? Bagus sekali. Hari ini kita akan melakukan latihan cara meminta sesuatu dan
menjawab pertanyaan. Bagaimana kalau kita hari ini meminta baju diruang laundry ? Baiklah
apakah ibu sudah mempunyai daftar baju yang akan diambil? Sekarang kita berangkat ke
ruang laundry. Nah ibu caranya pertama adalah ibu ucapkan salam sambil tersenyum untuk
ibu yang ada ditempat laundry, setelah itu ibu bertanya apakah pakaian untuk ruangan
melati sudah ada? Jika ada pertanyaan dari ibu laundry ibu jawab ya. Setelah selesai minta
ibu laundry menghitung total"

“pakaian kemudian ibu ucapkan terima kasih dan sambil tersenyum pada ibu Laundry. Nah
sekarang coba ibu mulai (perawat mendampingi klien). Baiklah Sekarang kita masukkan ke
dalam jadwal harian ibu ya.

4.Terminasi

a. Terminasi subjektif

Bagaimana perasaan ibu setelah bercakap-cakap saat mengambil pakaian Diruang laundry?

b. Terminasi objektif

Apakah pengalaman yang menyenangkan bagi ibu? Coba ceritakan yang ibu Rasakan tadi.

c. Rencana tindak lanjut

Baiklah bu, selanjutnya ibu bisa terus menambah orang yang ibu kenal dan Melakukan
kegiatan mengambil pakaian ke ruang laundry.

d. yang akan datang

Baiklah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi untuk Mengevaluasi
kegiatan harian ibu. Apakah ibu bersedia? Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalai jam 10.00.
ibu maunya dimana kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau diruang tamu? Baiklah besok
saya akan ke sini jam 10.00. Saya permisi Wassalamualaikum.”
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) 5

A.Proses keperawatan

1. Kondisi klien

•Data subjektif

Klien mengatakan sudah mau berinteraksi dengan orang lain

Klien mengatakan mampu berinteraksi dengan orang lain Data objektif

Klien bisa melakukan aktivitas ruangan

2.Diagnosis : Isolasi sosial

3.Tujuan

Klien mampu melakukan kegiatan secara mandiri

4.Intervensi

•Evaluasi kegiatan latihan berkenalan, berbicara saat melakukan harian

dan sosialisasi

•Latih kegiatan harian

•Nilai kemampuan yang telah mandiri

•Nilai apakah isolasi sosial teratasi

B.Strategi pelaksanaan

1.Orientasi

a. Salam

“ Assalamualaikum, selamat pagi bu. Perkenalkan saya perawat D dari

Universitas Mitra Indonesia. Ibu masih ingat dengan saya? ”

b. Evaluasi/validasi

“ Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah masih ada rasa canggung
berbicara dengan orang lain? Bagaimana dengan kegiatan hariannya sudah dilakukan? apa
saja yang sudah ibu lakukan?”

Kontrak : topik, waktu, tempat

Topik : “ saya ingin mengobrol dengan ibu, saya akan

menanyakan mengenai latihan yang telah kita lakukan

kemarin, dan saya akan mengajarkan latihan lain yang dapat

ibu lakukan, apakah ibu bersedia ? ”

Waktu : “ kita ngobrolnya sebentar saja sekitar 15 menit ya, apakah ibu

bersedia? ”

Tempat : “ ibu mau kita ngobrol dimana? Atau mau disini saja? "

3. Fase kerja

09.00 WIB

“ bagaimana dengan kegiatan harian kemarin? Apakah sudah dilakukan?

Bagus sekali. Coba ibu sebutkan apa saja kegiatan latihan kemarin? Coba bagaimana cara berkenalan
dengan orang lain, apakah ibu sudah berkenalan? Bagus sekali ibu. Apakah ibu sudah bercakap
cakap dengan teman yang lain saat melakukan kegiatan harian?. Sudah berapa orang yang ibu ajak
bicara..? wah banyak ya temannya . bagus sekali ibu.. ibu hebat yaa..”

“ Nah selain itu, masih banyak kegiatan yang dapat dilakukan seperti melakukan kegiatan
merapikan ruangan ( perawat mengajarkan dan mencontohkan, pasien mendemonstrasikan cara
melakukan merapikan ruangan setelah perawat mengajarkan). Wahh hebat yaa ibu mampu
melakukannya”

Baik bu, ibu bagus sekali sudah dapat melakukan apa yang saya ajarkan Saya lihat kegiatan yang
lainnya juga sudah ibu lakukan secara mandiri yaa, bagus sekali ibu ada peningkatan dari hari ke hari
dan ibu juga sudah bisa menerapkannya dan sudah mempunyai banyak teman yaa...”
4. Terminasi

Evaluasi subyektif : “Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan

tadi? ”

Evaluasi objektif. : “Jadi sudah berapa cara kegiatan yang sudah

diajarkan? Coba ibu sebutkan. Bagus sekali bu..”

Rencana tindak lanjut : “Baiklah selanjutnya coba ibu praktikan cara

yang kita diskusikan tadi dan jangan lupa untuk

berbincang bincang dengan banyak orang dan

berkenalan “

Kontrak yang akan datang : “Ibu nanti kita jadwalkan kembali untuk waktunya

bersama tim kesehatan lainnya untuk ibu

konsultasi dan "tempatnya nanti bisa disini saja

serta bisa direncanakan kembali perihal masalah

ibu ”

“Bagus sekali ibu hari ini kerja samanya”

“Wassalamualaikum Bu ”

Intervensi pada keluarga

SP 1

-mendiskusikan masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat pasien

-menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial Dan akibat isolasi sosial di alami pasien

beserta proses terjadinya

-menjelaskan cara-cara merawat pasien isolasi sosial


SP 2

-melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan isolasi sosial

-melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien isolasi sosial

SP 3

-membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge

planning)

-menjelaskan follow up pasien setelah pulang


KEPERAWATAN JIWA

STARTEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERWATAN

PADA PASIEN RISIKO PERILAKU KEKERASAN

DI SUSUN OLEH

NAMA : Muhamad Iqbal pujiannor

NIM : 20201440120047

SEMESTER : IV A

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INTAN MARTAPURA
DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

2022/2023
Masalah Utama : Perilaku kekerasan/Amuk/Marah

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien:

•Data obyektif:

-Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.

-Klien suka membentak dan menyerang orang yang Mengusik nya jika sedang kesal atau marah.

Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya

•Data subyektif:

-Mata merah, wajah agak merah.

-Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.

-Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.

-Merusak dan melempar barang-barang.

2.Diagnosa keperawatan: Perilaku kekerasan/ngamuk

B.Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

1. Tindakan Keperawatan untuk Pasien

Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:

-Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan Pasien dapat mengidentifikasi tanda-
tanda perilaku kekerasan

-Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya Pasien dapat
menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya

-Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya Pasien dapat


mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual, sosial, dan dengan terapi
psikofarmaka.

Untuk Pasien:

SP 1. Membina hubungan saling percaya, membantu pasien mengenal

Tahap Pra Interaksi

Siapkan alat-alat yang meliputi:

1.Kertas/Buku catatan
2. Pena

Tahap Orientasi

1. Sapa klien, ucapkan salam.

Ex: "Selamat pagi ibu. Saya Perawat Jannah yang akan merawat Ibu. Nama Ibu

siapa? Ibu Senang dipanggil siapa"

2. Tanya kabar dan keluhan klien.

Ex: "Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa keluhan Ibu saat ini"

3. Kontrak waktu.

Ex: “Baiklah kita akan berbincang-bincang sekarang tentang perasaan marah ibu"

"Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang?" Bagaimana kalau 10 menit?

"Dimana enaknya kita duduk untuk berbincang-bincang, bu? Bagaimana kalau di ruang tamu?"

Tahap Kerja

1. Bina hubungan saling percaya

2. Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu

Ex: “Apa yang menyebabkan ibu marah?, Apakah sebelumnya ibu pernah marah?

Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan yang sekarang?. O..iya, apakah ada penyebab lain yang
membuat ibu marah"

3. Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan

Ex: "Pada saat penyebab marah itu ada, seperti ibu stress karena pekerjaan atau masalah
uang(misalnya ini penyebab marah pasien), apa yang tahu rasakan?" (tunggu respons pasien)

4. Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah

Ex: "Apakah ibu merasakan kesal kemudian dada ibu berdebar-debar, mata melotot, rahang
terkatup rapat, dan tangan mengepal?"

5. Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya

Ex: “Setelah itu apa yang ibu lakukan? O...iya, jadi ibu marah-marah, membanting Pintu dan
memecahkan barang-barang, apakah dengan cara ini stress ibu hilang? Iya, tentu tidak. Apa kerugian
cara yang ibu lakukan? Betul, istri jadi takut barang-barang pecah. Menurut ibu adakah cara lain
yang lebih baik? Maukah ibu belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa
menimbulkan Kerugian?”

6. Diskusikan bersama pasien cara mengontrol perilaku kekerasan secara

7. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara fisik

8. Latih pasien mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal

9. Latih mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual


10.Latih mengontrol perilaku kekerasan dengan patuh minum obat

Ex: “Ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, bu. Salah satunya adalah

Dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah.”

“Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu?”

“Begini bu, kalau tanda-tanda marah tadi sudah ibu rasakan maka ibu berdiri. Lalu tarik napas dari
hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan-Lahan melalui mulut seperti mengeluarkan
kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari hidung, bagus... tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5
kali, Bagus sekali, ibu sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?”

11.Ikut sertakan pasien dalam Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi

---Persepsi mengontrol Perilaku Kekerasan

Ex: “Nah, sebaiknya latihan ini ibu lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu waktu rasa marah itu
muncul ibu sudah terbiasa melakukannya”

Tahap Terminasi

1.Tanyakan keluhan dan buat kontrak baru.

Ex: “Bagaimana perasaan ibu setelah berbincang-bincang tentang kemarahan ibu?”

“Iya jadi ada 2 penyebab ibu marah...... (sebutkan) dan yang ibu Rasakan........ (sebutkan)dan yang
ibu lakukan... (sebutkan) serta akibatnya......... (sebutkan)

“Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah ibu yang lalu.Apa yang ibu lakukan
kalau marah yang belum kita bahas dan jangan lupa latihan napas dalamnya ya bu. Sekarang kita
buat jadwal latihannya ya bu berapa kali sehari ibu mau latihan napas dalam?, jam berapa saja bu?”

“Baik, bagaimana kalau 2 jam lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain untuk
mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya bu, Selamat Pagi

Tahap Dokumentasi

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

-Nama dan tanda tangan

-Tanggal dan jam pemeriksaan

-Hasil pemeriksaan

SP2: Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik ke-2

Tahap Pra Interaksi

Siapkan alat-alat yang meliputi:

1. Kertas/Buku catatan

2. Pena

Tahap Orientasi
1. Sapa klien, ucapkan salam.

2. Tanya kabar dan keluhan klien.

3. Kontrak waktu

Ex: "Selamat pagi bu, sesuai dengan janji saya tiga jam yang lalu sekarang saya datang lagi"

"Bagaimana perasaan ibu saat ini, adakah hal yang menyebabkan ibu marah?"

"Baik, sekarang kita akan belajar cara mengontrol perasaan marah dengan kegiatan fisik untuk cara
yang kedua"

"sesuai janji kita tadi kita akan berbincang-bincang sekitar 20 menit dan tempatnya disini di ruang
tamu bagaimana ibu setuju?"

Tahap Kerja

1. Tanpa mengulangi tahap-tahap awal di SP 1 langsung dilanjut untuk mengajarkan cara ke 2

Ex: "Kalau ada yang menyebabkan ibu marah dan muncul perasaan kesal, berdebar-debar, mata
melotot, selain napas dalam ibu dapat melakukan pukul kasur dan bantal".

"Sekarang mari kita latihan memukul kasur dan bantal. Mana kamar ibu? Jadi kalau nanti ibu kesal
dan ingin marah, langsung ke kamar dan lampiaskan kemarahan tersebut dengan memukul kasur
dan bantal. Nah, coba ibu lakukan, pukul kasur dan bantal. Ya, bagus sekali ibu melakukannya".

"Kekesalan lampiaskan ke kasur atau bantal." "Nah cara ini pun dapat dilakukan secara rutin jika ada
perasaan marah. Kemudian jangan lupa merapikan tempat tidurnya

Tahap Terminasi

1. Tanyakan keluhan dan buat kontrak baru.

Ex: "Bagaimana perasaan ibu setelah latihan cara menyalurkan marah tadi?"

"Ada berapa cara yang sudah kita latih, coba ibu sebutkan lagi? Bagus!"

"Mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan sehari-hari ibu, Pukul kasur bantal mau jam berapa?
Bagaimana kalau setiap bangun tidur? Baik, jadi jam 05.00 pagi dan jam 15.00 sore. Lalu kalau ada
keinginan marah sewaktu waktu gunakan kedua cara tadi ya bu. Sekarang kita buat jadwalnya ya bu
mau berapa kali sehari ibu latihan memukul kasur dan bantal serta tarik nafas dalam ini?"

"Besok pagi kita ketemu lagi kita akan latihan cara mengontrol marah dengan belajar bicara yang
baik. Mau jam berapa bu? Baik, jam 10 pagi ya. Sampai jumpa&istirahat ya bu

Tahap Dokumentasi

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

- Nama dan tanda tangan

-Tanggal dan jam pemeriksaan

-Hasil pemeriksaan
SP3 Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal

Tahap Pra Interaksi

Siapkan alat-alat yang meliputi:

1.Kertas/Buku catatan

2.Pena

Tahap Orientasi

1. Sapa klien, ucapkan salam.

2. Tanya kabar dan keluhan klien.

3. Kontrak waktu.

Ex: "Selamat pagi bu, sesuai dengan janji saya kemarin sekarang kita ketemu lagi"

"Bagaimana bu, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam dan pukul kasur bantal?, apa yang
dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?"

"Coba saya lihat jadwal kegiatan hariannya.

"Bagus. Nah kalau tarik nafas dalamnya dilakukan sendiri tulis M. Artinya mandiri; kalau diingatkan
suster baru dilakukan tulis B, artinya dibantu atau diingatkan. Nah kalau tidak dilakukan tulis T.
artinya belum bisa melakukan "Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara bicara untuk mencegah
marah?"

"Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat yang sama?"

"Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?"

Tahap Kerja

1. Evaluasi dan lanjutkan tindakan dari SP sebelumnya

Ex: "Sekarang kita latihan cara bicara yang baik untuk mencegah marah. Kalau marah sudah
disalurkan melalui tarik nafas dalam atau pukul kasur dan bantal, dan sudah lega, maka kita perlu
bicara dengan orang yang membuat kita marah. Ada tiga caranya bu

a) Meminta dengan baik tanpa marah dengan nada suara yang rendah serta tidak menggunakan
kata-kata kasar. Kemarin Ibu bilang penyebab marahnya karena minta uang sama istri tidak diberi.
Coba Ibu minta uang dengan baik: "Bu, saya perlu uang untuk membeli rokok." Nanti bisa dicoba di
sini untuk meminta baju, minta obat dan lain-lain. Coba ibu praktekkan. Bagus bu."

b) Menolak dengan baik, jika ada yang menyuruh dan ibu tidak ingin melakukannya, katakan: Maaf
saya tidak bisa melakukannya karena sedang ada kerjaan. Coba ibu praktekkan. Bagus bu"

c) Mengungkapkan perasaan kesal. jika ada perlakuan orang lain yang membuat kesal ibu dapat
mengatakan:' Saya jadi ingin marah karena perkataanmu itu. Coba praktekkan. Bagus"

Tahap Terminasi

1. Tanyakan keluhan dan buat kontrak baru.


Ex: "Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara mengontrol marah dengan
bicara yang baik?"

"Coba ibu sebutkan lagi cara bicara yang baik yang telah kita pelajari"

"Bagus sekal, sekarang mari kita masukkan dalam jadwal. Berapa kali sehari ibu mau latihan bicara
yang baik?, bisa kita buat jadwalnya?" Coba masukkan dalam jadwal latihan sehari-hari, misalnya
meminta obat. uang, dll. Bagus nanti dicoba ya Bu"

"Bagaimana kalau dua jam lagi kita ketemu lagi?"

"Nanti kita akan membicarakan cara lain untuk mengatasi rasa marah ibu. Yaitu dengan cara ibadah,
ibu setuju? Man di mana Bu? Di sini lagi? Baik sampai nanti ya"

Tahap Dokumentasi

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

-Nama dan tanda tangan

- Tanggal dan jam pemeriksaan

-Hasil pemeriksaan

SP4: Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual

Tahap Pra Interaksi

Siapkan alat-alat yang meliputi:

1. Kertas/Buku catatan

2. Pena

Tahap Orientasi

1. Sapa klien, ucapkan salam

2. Tanya kabar dan keluhan klien.

3. Kontrak waktu.

Ex: "Selamat pagi bu, sesuai dengan janji saya dua jam yang lalu sekarang saya datang lagi" Baik,
yang mana yang mau dicoba?"

"Bagaimana bu, latihan apa yang sudah dilakukan? Apa yang dirasakan setelah melakukan latihan
secara teratur? Bagus sekali, bagaimana rasa marahnya"

"Bagaimana kalau sekarang kita latihan cara lain untuk mencegah rasa marah yaitu dengan ibadah?"

"Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat tadi?"

"Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?

Tahap Kerja
2. Evaluasi dan lanjutkan tindakan dari SP sebelumnya

Ex: "Coba ceritakan kegiatan ibadah yang biasa Ibu lakukan! Bagus. Baik, yang mana mau dicoba?
"Nah, kalau ibu sedang marah coba ibu langsung duduk dan tarik napas dalam. Jika tidak reda juga
marahnya rebahkan badan agar rileks. Jika tidak reda juga, ambil air wudhu kemudian Shalat".

"Ibu bisa melakukan Shalat secara teratur untuk meredakan kemarahan." "Coba Bpk sebutkan Shalat
5 waktu? Bagus. Mau coba yang mana? Coba sebutkan caranya (untuk yang muslim)."

Tahap Terminasi

1. Tanyakan keluhan dan buat kontrak baru.

Ex: "Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara yang ketiga ini?"

"Jadi sudah berapa cara mengontrol marah yang kita pelajari? Bagus".

"Mari kita masukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan ibu. Mau berapa kali ibu Shalat. Baik kita
masukkan Shalat dan (sesuai kesebutan pasien)

"ibu sebutkan lagi cara ibadah yang dapat ibu lakukan bila ibu merasa marah"

"Setelah ini coba ibu lakukan jadwal Shalat sesuai jadwal yang telah kita buat tadi"

"Besok kita ketemu lagi ya bu, nanti kita bicarakan cara keempat mengontrol rasa marah, yaitu
dengan patuh minum obat.. Mau jam berapa bu? Seperti sekarang saja, jam 10 ya?"

"Nanti kita akan membicarakan cara penggunaan obat yang benar untuk mengontrol rasa marah ibu,
setuju bu?"

Tahap Dokumentasi

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

-Nama dan tanda tangan

-Tanggal dan jam pemeriksaan

-Hasil pemeriksaan

SP5: Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat

Tahap Pra Interaksi

Siapkan alat-alat yang meliputi:

1. Kertas/Buku catatan

2. Pena

Tahap Orientasi

1. Sapa klien, ucapkan salam.

2. Tanya kabar dan keluhan klien.

3. Kontrak waktu.
Ex: "Selamat pagi bu, sesuai dengan janji saya kemarin hari ini kita ketemu lagi"

"Bagaimana bu, sudah dilakukan latihan tarik napas dalam, pukul kasur bantal. bicara yang baik
serta Shalat?, apa yang dirasakan setelah melakukan latihan secara teratur?. Coba kita lihat cek
kegiatannya".

"Bagaimana kalau sekarang kita bicara dan latihan tentang cara minum obat yang benar untuk
mengontrol rasa marah?"

"Dimana enaknya kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat kemarin?"

"Berapa lama ibu mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit

Tahap Kerja

1. Evaluasi dan lanjutkan tindakan dari SP sebelumnya

Ex: "Ibu sudah dapat obat dari dokter?"

"Berapa macam obat yang Ibu minum? Warnanya apa saja? Bagus! Jam berapa Ibu minum? Bagus!"

"Obatnya ada tiga macam bu, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar pikiran tenang
yang putih ini namanya THP agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP agar pikiran teratur
dan rasa marah berkurang. Semuanya ini harus ibu minum 3 kali sehari jam 7 pagi, jam 1 siang. dan
jam 7 malam".

"Bila nanti setelah minum obat mulut ibu terasa kering, untuk membantu mengatasinya ibu bisa
minum air putih yang tersedia di ruangan".

"Bila terasa mata berkunang-kunang, ibu sebaiknya istirahat dan jangan beraktivitas dulu"

"Nanti di rumah sebelum minum obat ini ibu lihat dulu label di kotak obat Apakah benar nama ibu
tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja harus diminum. Baca juga Apakah
nama Obatnya sudah benar? Di sini minta obatnya pada suster kemudian cek lagi apakah benar
obatnya!"

"Jangan pernah menghentikan minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter ya bu, karena
dapat terjadi kekambuhan."

"Sekarang kita masukkan waktu minum obatnya kedalam jadwal ya bu."

Tahap Terminasi

1.Tanyakan keluhan dan buat kontrak baru.

Ex: "Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara minum "Coba ibu sebutkan
lagi jenis obat yang Ibu minum. Bagaimana cara minum obat yang benar?"

"Nah, sudah berapa cara mengontrol perasaan marah yang kita pelajari?. Sekarang kita tambahkan
jadwal kegiatannya dengan minum obat. Jangan lupa laksanakan semua dengan teratur ya"

"Baik, Besok kita ketemu kembali untuk melihat sejauh mana ibu melaksanakan kegiatan dan sejauh
mana dapat mencegah rasa marah. Sampai jumpa

Tahap Dokumentasi

Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan


-Nama dan tanda tangan

- Tanggal dan jam pemeriksaan

- Hasil pemeriksaan

Intervensi pada keluarga

Sp 1

-mendiskusikan masalah yang di rasakan keluarga dalam merawat pasien

-menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala, serta proses terjadinya PK

-menjelaskan cara merawat pasien dengan PK

SP 2

-melatih keluarga mempraktikkan cara merawat pasien dengan PK

-melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK

SP 3

-membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge planning)

-menjelaskan follow up pasien setelah pulang


KEPERAWATAN JIWA

STARTEGI PELAKSAAN TINDAKAN KEPERWATAN

PADA PASIEN DEFISIT PERAWATAN DIRI

DI SUSUN OLEH

NAMA : Muhamad Iqbal pujiannor

NIM : 20201440120047

SEMESTER : IV A

YAYASAN BANJAR INSAN PRESTASI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INTAN MARTAPURA
DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN
2022/2023

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) SP IP

Masalah Utama: Defisit Perawatan Diri

A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi klien:

-Klien tampak kotor

-Rambut klien kusut dan acak-acakan

-Klien bau

2. Diagnosa keperawatan: Defisit Perawatan Diri

3. Tujuan

a. Klien dapat membina hubungan saling percaya

b. Klien dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan

c. Klien dapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat

4. Tindakan

a. Sapa klien dengan ramah sambil berjabat tangan, tanyakan nama lengkap dan nama panggilan

yang disukai.

b. Diskusikan dengan klien fungsi kebersihan diri dengan pengetahuan klien terhadap hal yang

berhubungan dengan kebersihan diri

c. Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri.

d. Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti mandi, sikat gigi, menyisir, keramas,

gunting kuku.

e. Masukkan dalam jadwal harian.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1.ORIENTASI

a. Salam Terapeutik

"Selamat pagi, kenalkan saya perawat jannah

"Namanya siapa, senang dipanggil siapa?" "Saya perawat di ruang ini...... saya yang akan merawat
T?"
b. Evaluasi validasi

"Dari tadi saya lihat T menggaruk-garuk badannya, gatal ya?"

c. Kontrak

-topik

"Bagaimana kalau kita bicara tentang kebersihan diri?"

- Waktu

"Berapa lama kita berbicara ?. 20 menit ya...?

-Tempat

Mau dimana...?. disini aja ya."

2.KERJA

"Berapa kali T mandi dalam sehari? Apakah T sudah mandi hari ini? Menurut T apa kegunaannya
mandi ?Apa alasan T sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut T apa manfaatnya kalau kita
menjaga kebersihan. diri? Kira-kira tanda-tanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti
apa ya...?, badan gatal. mulut bau, apa lagi...? Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri
masalah apa menurut T yang bisa muncul?" Betul ada kudis, kutu...dsh.

"Apa yang T lakukan untuk merawat rambut dan muka? Kapan saja T menyisir rambut? Bagaimana
dengan bedakan? Apa maksud atau tujuan sisiran dan berdandan?"

"Berapa kali T cukuran dalam seminggu? Kapan T cukuran terakhir? Apa

(Contoh untuk pasien laki-laki)

gunanya cukuran? Apa alat-alat yang diperlukan?" Iya... sebaiknya cukuran 2x per minggu, dan ada
alat cukurnya?". Nanti bisa minta ke perawat ya.

"Berapa kali T makan sehari? "Apa pula yang dilakukan setelah makan? Betul, kita harus sikat gigi
setelah makan."

"Di mana biasanya T berak/kencing? Bagaimana membersihkannya?" hu.... kita kencing dan berak
harus di IFC. Nah itu WC di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan sabun

"Menurut mandi itu kita harus bagaimana? Sebelum mandi apa yang perlu kita persiapkan? Benar
sekali T menyiapkan pakaian ganti. handuk, sikat gigi, sampo dan sabun serta sisir

“Bagaimana kalau sekarang kita ke kamar mandi, suster akan membimbing T melakukannya.
Sekarang T siram seluruh tubuh Termasuk rambut lalu ambil sampo gosokkan pada kepala T sampai
berbusa lalu bilas sampai bersih.. bagus sekali. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di seluruh tubuh
secara merata lalu siram dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi pakal Odol. giginya disikat
mulai dari arah atas ke Bawah. Gosok seluruh gigi T mulai dari depan sampai belakang. Bagus, lalu
kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh T sampai bersil lalu keringkan dengan
handuk T bagus sekali melakukannya. Selanjutnya T pakai baju dan sisir rambutnya dengan baik."
3.TERMINASI

1.Evaluasi Subyektif

"Bagaimana perasaan T setelah mandi dan mengganti pakaian?

2. Evaluasi Obyektif

Coba T sebutkan lagi apa saja cara-cara mandi yang baik yang sudah T lakukan tadi ?" "Bagaimana
perasaan Tina setelah kita mendiskusikan tentang pentingnya kebersihan diri tadi? Sekarang coba
tina ulangi lagi tanda-tanda bersih dan rapi "Bagus sekali

3. RTL

mau berapa kali T mandi dan sikat gigi..?dua kali pagi dan sore. Mari kita masukkan dalam jadwal
aktivitas harian. Nah... lakukan ya T, dan beri tanda kalau sudah dilakukan Spt M(mandiri) kalau
dilakukan tanpa disuruh, B(bantuan) kalau diingatkan baru dilakukan dan T ( tidak) tidak melakukan?

4. Kontrak

-Topik

Baik besok lagi kita latihan berdandan. Oke?"

- Waktu

Pagi-pagi sehabis makan.

-Tempat

Disini aja ya...

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

SP2P

Masalah Utama : Defisit Perawatan Diri

A.PROSES KEPERAWATAN

1.Kondisi klien:

Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. Klien sudah mandi

2.Diagnosa keperawatan: Defisit Perawatan Diri

3.Tujuan

Klien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri

4.Tindakan

a. Evaluasi/validasi pertemuan sebelumnya


b. Monitor klien dalam melakukan kebersihan diri secara teratur

c. Ingatkan klien untuk mandi, sikat gigi, menyisir, keramas, ganti baju....

d. Masukkan dalam jadwal harian.

B. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

1.ORIENTASI

a. Salam Terapeutik

b. Evaluasi/validasi "Bagaimana perasaan bpk hari ini? Bagaimana mandinya? “sudah dilakukan?

"Selamat pagi Pak T? Sudah ditandai di jadwal hariannya?

c. Kontrak

-Topik

"Hari ini kita akan latihan berdandan

- Tempat

mau dimana latihannya. Bagaimana kalau di ruang tamu?

- Waktu

lebih kurang setengah jam".

2.KERJA

"Apa yang T lakukan setelah selesai mandi ?"apa T sudah ganti baju? "Untuk berpakaian, pilihlah
pakaian yang bersih dan kering. Berganti pakaian yang bersih 2x/hari. Sekarang coba bapak ganti
baju.. Ya, bagus seperti itu".

"Apakah T menyisir rambut? Bagaimana cara bersisir ? "Coba kita praktekkan, lihat ke cermin,
bagus...sekali!

"Apakah per minggu T suka bercukur ?Berapa hari sekali bercukur ?" betul 2 kali

"Tampaknya kumis dan janggut bapak sudah panjang. Mari Pak dirapikan ! Ya. Bagus!" (catatan:
janggut dirapikan bila pasien tidak memelihara janggut)

3.TERMINASI

1. Evaluasi Subyektif

"Bagaimana perasaan bapak setelah berdandan".

2. Evaluasi Obyektif

"Coba pak, sebutkan cara berdandan yang baik sekali lagi".


"Selanjutnya bapak setiap hari setelah mandi berdandan dan pakai baju seperti tadi ya!

3. RTL

Mari kita masukan pada jadwal kegiatan harian, pagi jam berapa, lalu sore jam berapa?

4. Kontrak

- Topik

"Nanti siang kita latihan makan yang baik.

-Tempat

Diruang makan bersama dengan pasien yang lain.

-waktu

Jam setengah dua belas ya...sampai jumpa..

SP 2 Pasien: Percakapan melatih berdandan untuk pasien wanita

a) Berpakaian
b) Menyisir rambut

Peragakan kepada pasangan Anda komunikasi di bawah ini

1.ORIENTASI

a. Salam Terapeutik

"Selamat pagi, bagaimana perasaan T hari ini?

b. Evaluasi validasi

Bagaimana mandinya? "Sudah di tandai dijadwal harian?

c. Kontrak

-Topik

"Hari ini kita akan latihan berdandan supaya T tampak rapi dan cantik.

-Tempat

Mari T kita dekat cermin dan bawa alat-alatnya sisir, bedak, lipstik)

-waktu

15 menit saja cukup ya...

2. KERJA
"Sudah diganti tadi pakaiannya sehabis mandi? Bagus....! Nah...sekarang disisir rambutnya yang rapi,
bagus...! Apakah T biasa pakai bedak?" coba dibedakin mukanya T, yang rata dan tipis. Bagus sekali."

" T. punya lipstik mari dioles tipis. Nah...coba lihat dikaca!

3.TERMINASI

1. Evaluasi Subyektif

"Bagaimana perasaan T belajar berdandan"

2. Evaluasi Obyektif

"T jadi tampak segar dan cantik,

3. RTL

mari masukkan dalam jadwalnya. Kegiatan harian..

4.Kontrak

-Topik

Nanti siang kita latihan makan yang baik di ruang makan bersama pasien yang lain".

-Tempat

Diruang makan bersama pasien yang lain

-Waktu

Sekitar jam 12 ya

SP 3 Pasien: Percakapan melatih pasien makan secara mandiri

a) Menjelaskan cara mempersiapkan makan

b) Menjelaskan cara makan yang tertib

c) Menjelaskan cara merapikan peralatan makan setelah makan

d) Praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang baik

Peragakan kepada pasangan Anda komunikasi dibawah ini

1.ORIENTASI

a. Salam Terapeutik

"Selamat siang T."

"Wow...masih rapi dech T


b. evaluasi/validasi

"Siang ini kita akan latihan bagaimana cara makan yang baik. Kita latihan langsung di ruang makan
ya..!"

2.KERJA

"Bagaimana kebiasaan sebelum, saat, maupun setelah makan? Dimana T makan?"

"Sebelum makan kita harus cuci tangan memakai sabun. Ya, mari kita praktekkan! "Bagus! Setelah
itu kita duduk dan ambil makanan. Sebelum disantap kita berdoa dulu. Silakan T yang pimpin!.
Bagus... "Mari kita makan.. saat makan kita harus menyuap makanan satu-satu dengan pelan-pelan.
Ya. Ayo... Sayurnya dimakan. "

"Setelah makan kita bereskan piring.dan gelas yang kotor. Ya betul.. dan kita akhiri dengan cuci
tangan. Ya bagus!" Itu Suster Ani sedang bagi obat, coba...T minta sendiri obatnya.

3.TERMINASI

"Bagaimana perasaan T setelah kita makan bersama-sama".

"Apa saja yang harus kita lakukan pada saat makan, (cuci tangan, duduk yang baik, ambil makanan,
berdoa, makan yang baik, cuci piring dan gelas, lalu cuci tangan)"

"Nah... coba T lakukan seperti tadi setiap makan, mau kita masukkan dalam jadwal? Besok kita
ketemu lagi untuk latihan BAB/ BAK yang baik, bagaimana kalau jam 10.00 disini saja ya...!"

SP 4 Pasien: Percakapan mengajarkan pasien melakukan BAB/BAK secara mandiri

a) Menjelaskan tempat BAB/BAK yang sesuai

b) Menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB dan BAK

c) Menjelaskan cara membersihkan tempat BAB dan BAK

Peragakan kepada pasangan Anda komunikasi dibawah ini

1 Orientasi

"Selamat pagi T? Bagaimana perasaan T hari ini?" Baik..! sudah dijalankan jadwal kegiatannya..7"
"Kita akan membicarakan tentang cara berak dan kencing yang baik?

"Kira-kira 20 menit ya...T. dan dimana kita duduk? Baik disana dech...!

2.Kerja

Untuk pasien pria:


"Dimana biasanya T berak dan kencing?"

"Benar T. berak atau kencing yang baik itu di WC/kakus, kamar mandi atau tempat lain yang tertutup
dan ada saluran pembuangan kotorannya. Jadi kita tidak berak/kencing di sembarang tempat ya....."
"Sekarang, coba T jelaskan kepada saya bagaimana T Cebok?"

"Sudah bagus ya T. yang perlu diingat saat T cebok adalah T membersihkan anus atau kemaluan
dengan air yang bersih dan pastikan tidak ada tinja/air kencing yang masih tersisa di tubuh T".
"Setelah T selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya
siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di
kakus/ WC Jika T membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti T ikut mencegah menyebarnya
kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran air kencing"

"Setelah selesai membersihkan tinja/air kencing. T perlu merapikan kembali pakaian sebelum keluar
dari WC/kakus/kamar mandi. Pastikan resleting celana telah tertutup rapi, lalu cuci tangan dengan
menggunakan sabun."

Untuk pasien wanita:

"Cara cebok yang bersih setelah T berak yaitu dengan menyiramkan air dari arah depan ke belakang.
Jangan terbalik ya. Cara seperti ini berguna untuk mencegah masuknya kotoran/tinja yang ada di
anus ke bagian kemaluan kita"

"Setelah T selesai cebok, jangan lupa tinja/air kencing yang ada di kakus/WC dibersihkan. Caranya
siram tinja/air kencing tersebut dengan air secukupnya sampai tinja/air kencing itu tidak tersisa di
kakus/ WC. Jika T membersihkan tinja/air kencing seperti ini, berarti T ikut mencegah menyebarnya
kuman yang berbahaya yang ada pada kotoran air kencing"

"Jangan lupa merapikan kembali pakaian sebelum keluar dari WC/kakus, lalu cuci tangan dengan
menggunakan sabun.

3.Terminasi

"Bagaimana perasaan T setelah kita membicarakan tentang cara berak/kencing yang baik?"

"Coba T jelaskan ulang tentang cara BAB?BAK yang baik. "Bagus!

"Untuk selanjutnya T bisa melakukan cara-cara yang telah dijelaskan tadi "

"Nah...besok kita ketemu lagi, untuk melihat sudah sejauh mana T bisa melakukan jadwal
kegiatannya.

Tindakan keperawatan pada keluarga

a. Tujuan

1) Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri.

b. Tindakan keperawatan Untuk memantau kemampuan pasien dalam melakukan cara perawatan
diri yang baik maka Saudara harus melakukan tindakan kepada keluarga agar keluarga dapat
meneruskan melatih pasien dan mendukung agar kemampuan pasien dalam perawatan dirinya
meningkat. Tindakan yang dapat Saudara lakukan:
1) Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat pasien

2) Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma

3) Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang dibutuhkan oleh pasien untuk
menjaga perawatan diri pasien.

4) Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan membantu mengingatkan pasien
dalam merawat diri (sesuai jadwal yang telah disepakati).

5) Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan

pasien dalam merawat diri.

6) Latih keluarga cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri

SPI Keluarga: Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang masalah perawatan diri
dan cara merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kurang perawatan diri

Peragakan kepada pasangan Anda komunikasi dibawah ini

1.ORIENTASI

"Selamat pagi Pak/Bu, saya perawat yang merawat T

"Apa pendapat Bapak tentang anak Bapak. T?"

"Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami T dan bantuan apa yang dapat
diberikan.

"Berapa lama waktu Bapak/ Ibu yang tersedia?, bagaimana kalau 20 menit?, mari kita duduk di
kantor perawat!"

2.KERJA

"Apa saja masalah yang Bapak/Ibu rasakan dalam merawat T?" Perawatan diri yang utama adalah
kebersihan diri, berdandan, makan dan BAB/BAK "Perilaku yang ditunjukkan oleh T itu dikarenakan
gangguan jiwanya yang membuat pasien tidak mempunyai minat untuk mengurus diri sendiri.
Baik...akan saya jelaskan untuk kebersihan diri, kami telah melatih T untuk mandi, keramas, gosok
gigi. cukuran, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan Bapak/Ibu dapat menyediakan alat-
alatnya. T juga telah mempunyai jadwal pelaksanaannya untuk berdandan, karena anak Bapak/Ibu
perempuan, kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk sisiran yang rapi, pakai bedak. Dan
lipstik. Untuk makan. sebaiknya makan bersama keluarga dirumah. T telah mengetahui langkah-
langkahnya: Cuci tangan, ambil makanan, berdoa, makan yang rapi, cuci piring dan gelas, lalu cuci
tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat, agar sehabis makan langsung makan obat. Dan untuk
BAB?BAK, dirumah ada WC Bapak/Ibu ?lya... T juga sudah belajar BAB/BAK yang bersih. Kalau T
kurang motivasi dalam merawat diri apa yang bapak lakukan? Bapak juga perlu mendampinginya
pada saat merawat diri sehingga dapat diketahui apakah T sudah bisa mandiri atau mengalami
hambatan dalam melakukannya. "Ada yang Bapak/Ibu tanyakan?"

3.TERMINASI

Bagaimana perasaan Pak J setelah kita bercakap-cakap?"

"Coba Pak J sebutkan lagi apa saja yang harus diperhatikan dalam membantu anak Bapak. T dalam
merawat diri."

"Baik nanti kalau Bapak/Ibu besuk bisa ditanyakan pada T."

"Dan dirumah nanti, cobalah Bapak/Ibu mendampingi dan membantu T saat membersihkan diri.

"Dua hari lagi kita akan ketemu dan Bapak/Ibu akan saya dampingi untuk memotivasi T dalam
merawat diri,

SP 2 Keluarga : Melatih keluarga cara merawat pasien

Peragakan kepada pasangan Anda komunikasi dibawah ini:

1.ORIENTASI

"Assalamualaikum Bapak/Ibu sesuai janji kita dua hari yang lalu kita sekarang ketemu lagi"

"Bagaimana Bapak/Ibu, ada pertanyaan tentang cara merawat yang kita bicarakan dua hari yang
lalu?"

"Sekarang kita akan latihan cara-cara merawat tersebut ya pak?"

"Kita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke T ya?"

"Berapa lama ada waktu Bapak/Ibu?"

2.KERJA

"Sekarang anggap saya adalah T. coba bapak praktekkan cara memotivasi T untuk mandi,
berdandan, buang air, dan makan"

"Bagus, betul begitu caranya"

"Sekarang coba praktekkan cara memberikan pujian kepada T "Bagus, bagaimana kalau cara
memotivasi T minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadwal?"

"Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti cara merawat T

"Bagaimana kalau sekarang kita mencobanya langsung kepada T?"


(Ulangi lagi semua cara diatas langsung kepada pasien)

3.TERMINASI

"Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih cara merawat T?" "Setelah ini coba bapak
dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu membesuk T

"Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita akan mencoba
lagi cara merawat T sampai bapak dan ibu lancar melakukannya"

"Jam berapa bapak dan ibu bisa kemari?"

"Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu"

SP 3 Keluarga : Menjelaskan perawatan lanjutan kepada keluarga

Peragakan kepada pasangan Anda komunikasi dibawah ini

1.ORIENTASI

"Selamat pagi Bapak/Ibu hari ini, saya akan mengakhiri kunjungan saya bagaimana kalau kita
bicarakan jadwal T selama dirumah"

"Bagaimana pak, bu, selama bapak dan ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara merawat T?"

"Nah sekarang mari kita bicarakan jadwal di rumah tersebut disini saja?"

"Berapa lama bapak dan ibu punya waktu.?"

2.KERJA

"Pak, Bu ini jadwal kegiatan T, coba perhatikan apakah dapat dilaksanakan?

"Pak / Bu jadwal yang telah dibuat tolong dilanjutkan di rumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal
minum obatnya"

"Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak ibu dan
bapak selama di rumah. Kalau misalnya T menolak terus menerus untuk makan, minum, dan mandi
serta menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, maka segera
hubungi Suster S di Puskesmas Ingin Jaya, puskesmas terdekat dari rumah ibu dan bapak, ini nomor
telepon puskesmasnya: (0651) 446xxx. Selanjutnya suster S yang akan membantu memantau
perkembangan Tobatnya di rumah"

3.TERMINASI
Bagaimana Pak. Bu...ada yang belum jelas ?. Ini jadwal harian Tuntuk dibawa pulang." Dan ini surat
rujukan untuk perawat K di puskesmas Indrapuri.

"Jangan lupa kontrol ke Puskesmas sebelum obat habis, atau ada gejala- gejala yang tampak "

Anda mungkin juga menyukai