100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
480 tayangan15 halaman
strategi pelaksanaan, mulai dari proses keperawatan terdapat kondisi, diagnosa, tujuan, tindakan keperawatan,kemudian fase orientasi terdapat salam terapeutik, evaluasi dan validasi, kemudian fase kerja dan fase terminasi terdapat evaluasi, rencana tindak lanjut dan kontrak waktu selanjutnya.
strategi pelaksanaan, mulai dari proses keperawatan terdapat kondisi, diagnosa, tujuan, tindakan keperawatan,kemudian fase orientasi terdapat salam terapeutik, evaluasi dan validasi, kemudian fase kerja dan fase terminasi terdapat evaluasi, rencana tindak lanjut dan kontrak waktu selanjutnya.
strategi pelaksanaan, mulai dari proses keperawatan terdapat kondisi, diagnosa, tujuan, tindakan keperawatan,kemudian fase orientasi terdapat salam terapeutik, evaluasi dan validasi, kemudian fase kerja dan fase terminasi terdapat evaluasi, rencana tindak lanjut dan kontrak waktu selanjutnya.
Pertemuan : Ke 1 (satu) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, nonton televisi sambil duduk di kursi 2. Diagnosa Keperawatan Waham Kebesaran 3. Tujuan khusus Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat 4. Tindakan Keperawatan a. Memberikan salam terapeutik b. Memperkenalkan diri kepada pasien c. Memberitahu tujuan interaksi kepada pasien d. Melakukan kontrak waktu yang tepat dengan pasien e. Menciptakan lingkungan yang aman dan tenang untuk berinteraksi f. Mengajak pasien mengobrol ringan mengenai kehidupannya. g. Mengobservasi respon verbal dan non verbal dari pasien h. Menunjukkan sikap empati kepada pasien i. Memberikan reinforcemen positif pada setiap jawaban yang diberikan oleh pasien B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP) 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Halo, selamat pagi Pak. Perkenalkan, saya perawat Dini. Mulai hari ini saya bertugas untuk merawat Bapak selama 1 minggu ke depan. Nama Bapak siapa? nama lengkapnya? suka dipanggil siapa? oh ya, baiklah. Saya panggil Pak Budi saja ya. Hari ini saya jaga pagi dari jam 8 sampai jam 2 sore. Jadi, jika Bapak ada keperluan, bisa mencari saya di ruang perawat” b. Evaluasi/ Validasi “Bagaimana kabarnya hari ini, Pak? tadi pagi Bapak sudah sarapan? c. Kontrak Topik: “Hari ini kita akan berbincang-bincang untuk saling mengenal” Waktu: “Lamanya 15 menit, bagaimana Pak? Jadi, kita akan ngobrol dari jam 10 sampai jam 10 lewat 15 menit nanti ya?” Tempat: “Ingin ngobrol dimana, Pak? Bagaimana jika di teras depan kamar Bapak?” 2. Fase Kerja “Bagaimana perasaan dan keadaan Bapak hari ini? Apakah ada yang dikeluhkan atau ditanyakan sebelum kita berbincang-bincang?” “Bapak tidak usah khawatir karena kita berada di tempat yang aman. Saya dan perawat-perawat di sini akan selalu menjadi teman dan membantu Bapak” “Bapak, bisa saya bertanya tentang identitas Bapak, baik alamat, keluarga, hobi atau mungkin keinginan untuk saat ini?” “Bagus sekali Bapak sudah dapat menceritakannya dengan sangat detil. Bapak dulu bekerja dimana? Bapak suka dengan pekerjaan itu? Bagaimana dengan teman-teman di sana?” “Bagaimana dengan teman-teman sekamar Bapak? Bapak sudah kenal dengan mereka semua? Ada berapa orang semuanya? bagus sekali Bapak bisa menghafal semua nama teman-temannya dengan baik” “Wah terima kasih Pak karena sudah mau berkenalan dengan saya dan sekarang saya akan memberitahu identitas saya, Bapak mau kan mendengarkan?” “Nah karena kita sudah saling mengenal maka sekarang kita berteman, jadi Bapak tidak perlu sungkan lagi. Bila ada masalah bisa diceritakan pada saya, Bapak mau kan berteman dengan saya?” 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang- bincang?” Obyektif : Pasien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan perawat serta mampu bercerita dengan nyaman dengan sesekali melihat ke arah perawat. b. Rencana Tindak Lanjut “Coba bisa diulang tadi, nama saya siapa? Wah, bagus sekali Bapak bisa ingat nama saya.” “Saya sangat senang bisa berkenalan dengan Bapak dan Bapak sudah bisa mengungkapkan perasaan dengan baik dan mau berkenalan dan berteman dengan saya.” ”Baiklah, sesuai janji di awal, hari ini kita akan berbincang-bincang selama 15 menit dan ternyata waktunya sudah habis. Jika ada yang ingin Bapak bicarakan, Bapak bisa mencari saya di ruang perawat.” c. Kontrak Topik : “Bagaimana jika besok kita berbincang-bincang lagi? Besok kita akan membahas tentang cara mempraktekkan membina hubungan dengan orang lain dan membicarakan kemampuan yang Bapak miliki.” Tempat: “Mau dimana kita bincang-bincang? Bagaimana kalau tetap disini?” Waktu: “Kira-kira 15 menit lagi ya. Kalau begitu, Saya pamit dulu. Terima kasih Pak. Sampai jumpa besok.” STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM Tindakan Keperawatan Klien dapat Mengidentifikasi Kemampuan yang Dimiliki
Masalah : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke 2 (dua) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Klien tenang, kooperatif, duduk sendiri, sambil duduk di meja makan. 2. Diagnosa Keperawatan Waham Kebesaran 3. Tujuan khusus Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki 4. Tindakan Keperawatan a. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis. b. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini yang realistis. c. Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari hari dan perawatan diri). d. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa klien sangat penting. B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP) 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Selamat pagi Pak. Apa kabar pagi ini?” b. Evaluasi/ Validasi “Kemarin kita sudah berkenalan. Bapak masih ingat dengan nama saya? bagus sekali Bapak masih mengingat nama saya.” c. Kontrak Topik: “Melanjutkan pertemuan kita kemarin dan sesuai dengan kesepatan kita, hari ini kita akan mencoba mempraktekkan kembali dalam membina hubungan dengan orang lain dengan cara berkenalan baik dengan sesama klien maupun dengan perawat, dan kita juga akan membicarakan tentang kemampuan yang dimiliki Bapak.” Waktu: “Kita ngobrol 15 menit hari ini, bagaimana Pak? Jadi, kita akan ngobrol dari jam 10 sampai jam 10 lewat 15 menit nanti ya?” Tempat: “Bagaimana kalau ngobrolnya disini saja Pak?” 2. Fase Kerja “Penampilan Bapak hari ini bagus, rapi dan bersih. Bagus sekali, Pak. Hal seperti ini harus dipertahankan”. “Bapak sudah mandi tadi? Bapak kelihatan segar sekali.” “Bapak, seperti yang sudah saya sampaikan tadi, saya ingin melihat Bapak berkenalan dengan teman (klien) dan perawat, coba sekarang Bapak praktekkan.” “Bagus sekali, ternyata Bapak mampu berkenalan. Bagaimana rasanya, Pak? senang kan punya banyak teman.” ” Bapak sudah tahu nama teman-temannya yang berada di sini ya? Bisa Bapak sebutkan kembali? wah, hebat sekali Pak.” “Sekarang Bapak berkenalan dengan perawat juga ya. Ayo ini ada Ibu perawat, silahkan berkenalan juga.” “Wah hebat Pak sudah berani berkenalan dengan Bu perawat yang baru dilihat. Bagaimana, Pak? senang kan mempunyai kenalan banyak? Nah, coba sebutkan dengan siapa saja tadi yang sudah diajak berkenalan. Hebat sekali, Bapak. Daya ingatannya bagus sekali.” “Pak, sekarang kita akan membicarakan kemampuan yang dimiliki oleh Bapak. Kalau saya lihat selama di ruangan ini Bapak jarang beraktivitas, Jadi saya ingin tahu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh Bapak apa saja? Misalnya menyapu, mengepel, merapikan tempat tidur sendiri, dll. Wah hebat sekali. Selain itu apa lagi Pak? Bagus sekali ternyata Bapak pandai bernyanyi ya. Bapak kalau di rumah sering bernyanyi ya?” “Kalau di rumah aktivitas sehari-hari apa yang Bapak kerjakan? Oh ya, di sini Bapak bisa juga melakukannya, tempat ini bisa dianggap rumah sendiri jadi harus dipertahankan kemampuan yang dimiliki. Terus, Bapak bisa juga menonton TV, melakukan aktivitas seperti di rumah ataupun merawat diri seperti mandi, gosok gigi, keramas dll” 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif : “Bagaimana perasaan Bapak setelah kita berbincang- bincang? Bapak juga tadi sudah mampu berkenalan dengan teman yang lain serta dengan perawat.” Obyektif : Pasien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan perawat serta mampu berkenalan dengan teman serta perawat lainnya meskipun masih agak canggung. b. Rencana Tindak Lanjut “Sementara cukup di sini dulu ya, pembicaraan kita. Saya senang Bapak mau mengobrol dengan saya. Tadi Bapak sudah bagus bisa berkenalan dan mengungkapkan kemampuan apa yang dimiliki dengan baik, pertahankan.” c. Kontrak Topik : “Besok kita akan bertemu lagi, berbincang lagi tentang kebutuhan- kebutuhan Bapak yang belum terpenuhi, Bapak setuju?” Tempat: “Mau dimana kita bincang-bincang? Bagaimana kalau tetap disini?” Waktu: “Jam 10 lagi ya, Pak. Kita akan ngobrol kira-kira 15 menit lagi ya. Baik, saya permisi dulu, Bapak bisa melanjutkan kegiatan yang lainnya terimakasih ya atas waktunya” STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM Tindakan Keperawatan Klien dapat Mengidentifikasi Stressor / Pencetus Wahamnya
Masalah : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke 3 (tiga) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Keadaan umum klien tenang, klien sering mengatakan bahwa dirinya adalah presiden, baju yang dipakai tampak kurang rapi, kontak mata bagus saat diajak bicara. 2. Diagnosa Keperawatan Waham Kebesaran 3. Tujuan khusus Klien dapat mengidentifikasi stressor / pencetus wahamnya. 4. Tindakan Keperawatan a. Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, menanyakan kepada klien masih ingat tidak dengan perawat, lakukan kontrak waktu dan jelaskan tujuan pertemuan dengan klien. b. Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi serta kejadian yang menjadi faktor pencetus wahamnya. c. Diskusikan kebutuhan / harapan yang belum dapat dipenuhi serta kejadian – kejadian traumatik. d. Diskusikan dengan klien antara keinginan yang klien ingin capai saat ini. B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP) 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Selamat pagi Pak, apa kabar hari ini? Masih ingat dengan saya?” “Bagus Bapak masih ingat dengan saya” b. Evaluasi “Apa yang Bapak rasakan hari ini? c. Kontrak Topik: “Seperti janji saya kemarin, sekarang kita akan mengobrol tentang apa yang Bapak pikirkan / rasakan. ” Waktu: “Ya seperti janji kita kemarin kita bicara 15 menit dari pukul 10.00 – 10.15 WITA” Tempat: “Bagaimana kalau kita ngobrolnya di sini saja?” 2. Fase Kerja “Apa yang Bapak pikirkan saat ini? Bapak bisa ceritakan kepada saya tentang pikiran / perasaan Bapak yang muncul secara berulang – ulang itu” “Apa yang Bapak bisa ceritakan kepada saya tentang kepercayaan dan pikiran-pikiran Bapak tersebut? Apa yang menyebabkan Bapak memiliki perasaan / pikiran seperti itu?” “Apa yang Bapak rasakan ketika Bapak mempercayai pikiran – pikiran itu? Wah menarik sekali, terima kasih sudah mau mengungkapkan perasaannya kepada saya.” 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subjektif : “setelah ngobrol tadi, apa yang Bapak rasakan setelah kita bicara ? Bapak masih ingat apa yang kita bicarakan tadi?” Objektif : ”klien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan tapi kontak mata kurang.” b. Rencana Tindak Lanjut “Pak, sudah 15 menit kita ngobrol – ngobrolnya, sekarang Bapak bisa beristirahat, nanti kita ngobrol lagi. Terima kasih.” c. Kontrak yang akan datang Topik: ”Bagaimana kalau besok kita membicarakan pengalaman – pengalaman Bapak yang lain.” Waktu : ”Kita nanti ngobrol – ngobrolnya 15 menit lagi ya Pak? Jam 10.00 sampai jam 10.15 WITA ” Tempat : ”Kita betemu disini lagi ya Pak?” kalau begitu sampai bertemu besok ya, Pak. Terima kasih. STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM Tindakan Keperawatan Klien dapat Mengidentifikasi Wahamnya
Masalah : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke 4 (empat) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Keadaan umum klien tenang, klien sering mengatakan dirinya adalah presiden, baju yang dipakai tampak kurang rapi, kontak mata bagus saat diajak bicara. 2. Diagnosa Keperawatan Waham Kebesaran 3. Tujuan khusus Klien dapat mengidentifikasi wahamnya 4. Tindakan Keperawatan a. Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan diri, ajak berjabat tangan, ciptakan lingkungan yang terapeutik, jelaskan tujuan. b. Diskusikan dengan klien pengalaman wahamnya tanpa berargumentasi. c. Katakan kepada klien akan keraguan perawat terhadap pernyataan klien. d. Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap wahamnya. e. Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang dipersepsikan salah oleh klien. B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP) 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Selamat pagi Pak, masih ingat dengan saya? bagaimana kabar Bapak sekarang? ” b. Evaluasi “Bagaiman perasaan Bapak sekarang?” c. Kontrak (Topik) : “Sesuai dengan janji saya ke Bapak kemarin, sekarang kita ngobrol tentang pengalaman – pengalaman yang Bapak alami.” (Waktu) : “Kita ngobrolnya 15 menit saja ya Pak hari ini. Apakah Bapak bersedia?” (Tempat) : “Pak kita ngobrolnya seperti biasa ya Pak, ditempat ini saja.” 2. Fase Kerja “Pak, bisa tidak Bapak menceritakan kembali tentang pengalaman – pengalaman Bapak yang lain seperti yang Bapak ceritakan kemarin? Bagaimana perasaan Bapak saat menghadapi pengalaman itu?” “Pengalaman apa saja yang paling sering Bapak alami? Hmm….., maaf ya Pak, saya percaya dengan apa yang Bapak katakan tapi saya belum pernah lihat yang Bapak alami tersebut.” “Pak, saya kurang yakin kalau Bapak adalah seorang presiden, karena seorang presiden yang sekarang adalah bapak Jokowi. Sekarang coba Bapak tanyakan kepada perawat lain, atau teman di ruangan ini, apakah mereka setuju dengan apa yang Bapak katakan tadi.” 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif : “Pak, setelah ngobrol – ngobrol tadi bagaimana perasaan Bapak sekarang?” Obyektif : “Klien dapat mengidentifikasi wahamnya, kontak mata ada.” b. Rencana Tindak Lanjut “Sepertinya pertemuan kita hari ini sudah cukup, sekarang Bapak bisa beristirahat, kalau Bapak mau bercerita lagi / hal lain yang ingin disampaikan, Bapak bisa cari saya, atau mencari perawat yang lainnya.” c. Kontrak yang akan datang Topik : “Pak nanti sore bagaimana kalau kita ngobrol lagi, tentang masalah yang Bapak hadapi selama disini.” Waktu: “Pak nanti sore kita ngobrolnya berapa lama?” Tempat: “Pak, dimana nanti kita ngobrolnya? Bapak mau di ruangan ini lagi?” STRATEGI PELAKSANAAN PADA KLIEN DENGAN WAHAM Tindakan Keperawatan Klien Mendapat Dukungan Keluarga
Masalah : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke 5 (lima) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien - 2. Diagnosa keperawatan Waham Kebesaran 3. Tujuan Khusus: Klien mendapat dukungan keluarga 4. Rencana Tindakan Keperawatan a. Beri salam terapeutik kepada keluarga dan klien b. Buat kontrak(topik,waktu,tempat) yang jelas c. Perkenalkan nama, nama pangilan dan tujuan perawat berinteraksi d. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi waham e. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi waham f. Jelaskan pengertian, penyebab dan cara merawat klien dengan waham yang dapat dilaksanakan oleh keluarga g. Peragakan cara merawat klien dalam menangani pasien dengan waham B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Selamat pagi bapak, ibu, dan anggota keluarga yang lain. Nama saya Putri Handini, saya biasa dipanggil Dini” “Saya yang merawat Pak Budi keluarga bapak dan ibu, selama Pak Budi dirawat di sini” b. Evaluasi - c. Kontrak Saya disini setiap hari bertugas untuk merawat Pak Budi. Bagaimana kalau kita sekarang mendiskusikan keadaan Pak Budi selama dirawat di sini? Untuk membicarakan hal tersebut kita ngobrol 15 menit ya pak buk? Kita ngobrolnya disini saja ya pak buk? Bagaimana anggota keluarga yang lain apakah setuju? 2. Fase Kerja “Pak kalau saya boleh tahu sudah berapa lama Pak Budi berhalusinasi seperti ini? Apakah bapak bisa menceritakan kepada saya mengapa Pak Budi bisa berperilaku seperti ini?” “Biasanya siapa yang menemani Pak Budi di rumah? Begini pak, perilaku Pak Budi yang sering menganggap dirinya adalah seorang presiden ini dinamakan waham dan jika ini dibiarkan akan dapat mengakibatkan pasien terus mengalami halusinasi karena isi pikirnya tidak sesuai dengan kenyataan, Kemudian dapat mengakibatkan interaksi pasien dengan lingkungan semakin memburuk” “Sampai disini ada yang ingin bapak dan ibu tanyakan untuk anggota keluarga lain ada yang kurang jelas? Baiklah, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bapak dan ibu dapat mengajak Pak Budi mengobrol sesuai realita dan jika sudah ada tanda-tanda Pak Budi berhalusinasi atau menganggap dirinya presiden bapak dan ibu bisa menegur Pak Budi dan mengarahkannya untuk berpikir logis. Apakah bapak dan ibu mengerti?” “Ada yang ingin bapak dan ibu tanyakan?” 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif : “Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita bercakap- cakap? Sekarang coba bapak peragakan cara untuk menangani Pak Budi jika ia sudah menampakkan tanda- tanda waham”. Obyektif : “Keluarga mau menjawab pertanyaan perawat dan tidak meninggalkan tempat”. b. Rencana Tindak Lanjut “Nah, ini sudah 15 menit jadi kita cukupkan dulu pembicaraan kita. Sekarang Bapak, Ibu dan semuanya silahkan berbincang dengan Pak Budi. Namun bapak tidak usah khawatir kalau ada yang kurang jelas bapak bisa tanya ulang dan saya pasti membantu” c. Kontrak yang akan datang Topik : “Kita akan membicarakan tentang pentingnya mengonsumsi obat-obat sesuai program dokter”. Waktu : “Pak Budi, Pak sebentar setelah makan siang sekitar pukul 13.00 saya akan kembali lagi” Tempat : “Kita bertemu di tempat ini lagi ya Pak Budi”. STRATEGI PELAKSANAAN Tindakan Keperawatan Klien Dapat Menggunakan Obat Sesuai Program yang Telah Ditetapkan
Masalah : Waham Kebesaran
Pertemuan : Ke 6 (enam) A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien - 2. Diagnosa keperawatan Waham Kebesaran 3. Tujuan Khusus: Klien dapat menggunakan obat sesuai program yang telah ditetapkan. 4. Rencana Tindakan Keperawatan a. Beri salam terapeutik b. Buat kontrak(topik,waktu,tempat) yang jelas c. Jelaskan manfaat menggunakan obat secara teratur dan kerugian jika tidak menggunakan obat d. Motivasi klien untuk meminum obat secara benar dan sesuai program yang telah ditetapkan e. Beri pujian atas usaha yang telah dilakukan klien. B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik “Selamat siang Pak.” b. Evaluasi “Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Apakah Bapak sudah minum obat?” c. Kontrak Topik: “Sesuai janji yang sudah kita sepakati tadi pagi, sekarang kita akan membahas tentang obat yang Bapak konsumsi selama dirawat di sini dan betapa pentingnya mengonsumsi obat sesuai program”. Waktu: “Janji kita tadi pagi kita akan ngobrol-ngobrol selama 15 menit”. Tempat: “Enaknya kita ngobrol dimana Pak?” 2. Fase Kerja “Pak obat apa saja yang Bapak konsumsi?” “Adakah seseorang yang menemani atau mengingatkan Bapak minum obat? Bapak bisa jelaskan kapan saja Bapak minum obat?” “Ya sekarang saya jelaskan ya, obat ini diminum sesudah makan sebanyak tiga kali dalam sehari”. “Apakah Bapak paham dengan tulisan 3x1 pada obat ini? 3x1 artinya dalam 24 jam Bapak minum obat sebanyak tiga kali yaitu pagi, sore, dan malam”. “Mari saya bantu meminumkan obatnya” 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif : “Setelah kita ngobrol tadi selama 15 menit, bagaimana apakah Bapak sudah mengerti?” Obyektif : “Klien mau menjawab pertanyaan perawat dan tampak antusias untuk bertanya hal-hal yang belum jelas”. b. Rencana Tindak Lanjut “Bapak sekarang sudah pukul 13.15 Wita sesuai dengan janji kita latihan hanya 15 menit. Kalau nanti ada yang mau ditanyakan kepada saya lebih baik Bapak sampaikan sekarang karena saya akan pindah jaga di Puskesmas Tamalanrea mulai besok atau Bapak bisa bertanya kepada petugas di sini”. c. Kontrak yang akan datang “Pak Budi sampai jumpa lagi, sekarang pertemuan kita yang terakhir karena mulai besok saya sudah pindah ke Puskesmas Tamalanrea. Ingat pesan-pesan saya ya. Sampai jumpa semua. Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan selama ini kepada saya dalam merawat Bapak”