Anda di halaman 1dari 5

STATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN :

GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

NAMA MAHASISWA : Syara Noor Liza


NAMA PASIEN/ RUANGAN : Tn. R/ Merak
NO MEDREK : 054944
HARI/ TANGGAL : Rabu, 18 Juli 2018 s/d Jumat, 20 Juli 2018

A. Kondisi Klien
Do :
- Pembicaraan gagap, terkadang bernada tinggi
- Klien menatap tajam dan jarang mengedip, punggung sedikit membungkuk serta
jarak selalu mendekat, klien terlihat curiga terhadap orang lain, apalagi terhadap
orang baru.
- Ketika ditanya klien selalu bertanya balik dengan pandangan tajam dan sangat dekat

Ds :
- Klien mengatakan bahwa klien adalah sosok yang sangat dermawan, bijaksana, baik,
ramah, serta dihormati di masyarakat.

B. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Proses Pikir : Waham

C. Tujuan
Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:
- Klien mampu berorientasi kepada realitas secara bertahap
- Klien mampu memenuhi kebutuhan dasar
- Klien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
- Kloen menggunakan obat dengan prinsip 5 benar

D. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

SP 1 Pasien : Membina hubungan saling percaya; mengidentifikasi kebutuhan yang


tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan; mempraktekkan pemenuhan
kebutuhan yang tidak terpenuhi

ORIENTASI
“Assalamualaikum, perkenalkan nama saya Syara Noor Liza, saya dari mahasiswa UNPAD,
saya perawat yang dinas pagi ini di ruang merak. Saya dinas dari pk 07-14.00 nanti, saya
yang akan merawat bapak hari ini. Nama bapak siapa, senangnya dipanggil apa?”
“Bisa kita berbincang-bincang tentang apa yang bapak rasakan sekarang?”
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 15 menit?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang, pak?”

KERJA
“Saya mengerti bapak merasa bahwa bapak adalah seorang yang dermawan, bijaksana dan di
hormati di masyarakat, tapi sulit bagi saya untuk mempercayainya karena setahu saya, bapak
sudah sakit sejak tahun 2007?”
“Tampaknya bapak gelisah sekali, bisa bapak ceritakan apa yang
bapak rasakan?”
“Bapak sudah punya rencana dan jadwal untuk diri sendiri”
“Coba kita tuliskan rencana dan jadual tersebut pak”
“Wah..bagus sekali, jadi setiap harinya bapak ingin ada kegiatan diluar rumah karena bosan
kalau di rumah/ ruangan terus ya”

TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang dengan saya?”
”Apa saja tadi yang telah kita bicarakan?”
“Bagaimana kalau jadwal ini bapak coba lakukan, setuju pak?”
“Bagaimana kalau saya datang kembali besok?”
”Kita berbicara tentang kemampuan yang pernah bapak miliki? Mau di mana kita berbicara?”
SP 2 Pasien: Mengidentifikasi kemampuan positif pasien dan membantu
mempraktekkannya

ORIENTASI
“Assalamualaikum bapak, bagaimana perasaannya saat ini? Bagus!”
“Apakah bapak sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran bapak?”
“Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang?”
“Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi bapak tersebut?”
“Berapa lama bapak mau kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau 20 menit tentang hal
tersebut?”

KERJA
“Apa saja hobby bapak? Saya catat ya pak, terus apa lagi?”
“Wah.., rupanya bapak pandai main badminton ya, tidak semua orang bisa bermain
badminton seperti itu loh pak” (atau yang lain sesuai yang diucapkan pasien).
“Bisa bapak ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main badminton, siapa yang
dulu mengajarkannya kepada bapak, dimana?”
“Bisa bapak peragakan kepada saya bagaimana bermain badminton yang baik itu?”
“Wah..baik sekali permainannya”
“Coba kita buat jadual untuk kemampuan bapak ini ya, berapa kali sehari/seminggu bapak
mau bermain badminton?”
“Apa yang bapak harapkan dari kemampuan bermain badminton ini?”
“Ada tidak hobi atau kemampuan bapak yang lain selain bermain badminton?”
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan
bapak?”
“Setelah ini coba bapak lakukan latihan badminton sesuai dengan jadual yang telah kita buat
ya?”
“Besok kita ketemu lagi ya pak?”
“Bagaimana kalau besok sebelum makan siang? ya setuju?”
“Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus bapak minum, setuju?”

SP 3 Pasien :Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar

ORIENTASI
“Assalamualaikum bapak.”
“Bagaimana bapak sudah dicoba latihan badmintonnya? Bagus sekali”
“Sesuai dengan janji kita kemarin bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang
obat yang bapak minum?”
“Dimana kita mau berbicara?”
“Berapa lama bapak mau kita berbicara? 20 atau 30 menit?

KERJA
“Bapak berapa macam obat yang diminum/ Jam berapa saja obat diminum?”
“ Bapak perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga tenang”
“Obatnya ada 3 macam pak, yang warnanya oranye namanya CPZ gunanya agar tenang,
yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan yang merah jambu ini namanya
HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya ini diminum 3 kali sehari jam 7 pagi,
jam 1 siang, dan jam 7 malam”. (sesua obat pasien)
“Sebelum minum obat ini bapak mengecek dulu label di kotak obat apakah benar nama
bapak tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum, jam berapa saja harus
diminum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar”
“Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum
dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya bapak tidak menghentikan
sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter”.
TERMINASI
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap
tentang obat yang bapak minum?. Apa saja nama obatnya? Jam berapa minum obat?”
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan bapak. Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat
makan minta sendiri obatnya pada perawat ruangan”
“Jadwal yang telah kita buat kemarin dilanjutkan ya pak!”
“pak, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan.
Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10 dan di tempat sama?”
“Sampai besok.”

Anda mungkin juga menyukai