220112170537
2. Keluhan utama
Nyeri, klien tampak menangis
b. Natal
Klien lahir spontan dengan berat badan normal
c. Post natal
klien mengalami muntah berwarna kuning dan perut kembung, serta
tidak BAB
4. Riwayat Keluarga
Ibu klien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarga yang mengalami
hal seperti ini dan mempunyai penyakit yang sama pada saat bayi.
5. Riwayat Sosial
Tidak ada kebiasaan atau ritual yg dilakukan keluarga selama kehamilan,
ibu rajin memeriksakan kehamilannya.
6. Kebutuhan dasar
a. Pola nutrisi
Klien terkadang tidak mampu menghisap dengan kuat, saat ini
minum asi klien dibantu oleh oral gastric tube, tetapi selalu dicoba
spen agar klien tetap terangsang untuk menghisap.
b. Eliminasi
Klien memakai diapers (diganti setiap 4 jam) terdapat stoma diarea
abdomen, BAB melalui stoma
c. Istirahat
Klien jarang menangis, tampak tenang dan lebih banyak tidur
d. Personal hygiene
Klien terlihat bersih
2. Pemeriksaan Fisik
a. TTV dan Antopometri
N : 125x/menit RR : 25x/menit S : 36,4oC
BB : 4,1 kg PB : 55 cm LK : 40 cm
b. Keadaan umum
Bayi kecil tampak tenang, sesekali menangis ketika ibu sedang
membersihkan stoma.
c. Kulit
Warna kulit putih kemerahan, kulit tipis, lapisan lemak belum
terbentuk normal, tidak ada sianosis pada ekstremitas, akral hangat.
d. Kepala
Lingkar kepala 40 cm, bersih dan tidak ada lesi
e. Mata
Konjungtiva tidak anemis, pergerakan bola mata searah.
f. Hidung
Hidung tidak ada secret, napas tidak sesak dan tidak terpasang
oksigen.
g. Telinga
Daun telinga bergelombang
h. Mulut
reflek isap dan menelan lemah, terpasang OGT
i. Leher
Leher pendek, tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak ada masa
j. Dada
Bentuk dada simetris, perkembangan dada normal, frekuensi napas 25
x/m.
k. Perut
Bentuk abdomen sedikit kembung, warna kulit putih kemerahan,
terdapat stoma.
l. Genetalia
Tidak terkaji
m. Ekstremitas
Bentuk dan ukuran simetris, warna putih kemerahan, akral hangat,
jumlah jari lengkap, 10 jari tangan dan 10 jari kaki.
1. Pemeriksaan refleks
Reflex mengedip : +
Glabberal reflek : +
Gag reflek :+
Sucking reflek : lemah
Rooting releks : lemah
Reflek batuk : -
Graps reflek : +
Moro reflex : +
Babinski reflek :+
2. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 01 Mei 2018
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
HEMOSTASIS
PT H 24.60 detik 9.1 - 13.1
INR H 2.43 0.8 - 1.2
APTT H 51.00 detik 14.2 – 34.2
KIMIA
CRP Kuantitatif H 3.27 mg/dl < 0.3
Glukosa Sewaktu 85 mg/dl < 140
Protein Total L 3.9 g/dl 6.4 – 8.2
Albumin L 2.50 g/dl 3.4 – 5.0
Globulin 1.4 g/dl
Ureum L 7.0 mg/dl 15.0 – 39
Kreatinin L 0.14 mg/dl 0.80 – 1.30
Natrium (Na) 135 mEq/dl 135 – 145
Kalium (K) 4.3 mEq/dl 3.5 – 5.1
Klorida (Cl) L 96 mEq/dl 98 – 109
Kalsium (Ion) L L 2.49 mg/dl 4.5 – 5.6
Magnesium L 0.5 mg/dl 1.8 – 2.4
Terapi yang diberikan :
Obat-obatan :
1. Cefotaxime 2x200gr
2. Metrodinazole 3x40mg
3. Ca glukonas
4. Meropenem vial 1 gr
5. Paracetamol syrup
6. Zink tablet
7. Albumin 20%
A. Analisa Data
No Data Analisa Data Masalah
Keperawatan
1 DS : - Post laparotomi Nyeri akut
DO : ↓
Luka insisi
Luka terbukadi area ↓
perut Terputusnya inkontinuitas
RR 28
jaringan
HR 121
↓
Merangsang pengeluaran
hormon histamik dan
prostaglandin
↓
Nyeri
2 DS : - Perforasi abdomen Resiko infeksi
DO : ↓
Luka terbuka di
laparotomi
areaperut
↓
RR 28 Insisi Jaringan
HR 121 ↓
Dilakukanprosedur Luka
pembedahan ↓
Mikroorganisme
laparotomy pada area
berkembang dalam
abdomen jaringan tubuh
↓
Leukosit meningkat
↓
Resiko infeksi
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan terputusnya inkontinuitas jaringan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi
No Diagnosa Perencanaan
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 Nyeri akut Setelah 1. Komunikasi 1. untuk
behubungan dilakukan kan pada memberikan
dengan
tindakan ibu klien rasa nyaman
terputusnya
keperawatan agar klien dan
inkontinuitas
jaringan selama 3x24 tetap tenang mengurangi
jam, nyeri dan relaks nyeri
berkurang
dengan kriteria 2. evaluasi 2. untuk melihat
hasil : skala nyeri keefektifan
- Skala nyeri dari terapi
berkurang 3. observasi yang sudah
tanda-tanda diberikan
vital ( RR,
Suhu, akral,
CRT). 3. utnuk melihat
kondisi umum
4. kontrol
pasien
lingkungan
yang dapat 4.lingkungan
mempengar yang tenang
dapat
uhi nyeri
mengurangi
eperti suhu
faktor stress
ruangan, selama nyeri
pencahayaa
n, dan
keseimbang
an