Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI N DENGAN JAUNDICE EC


CHOLESTASIS INTRAHEPATIC EC INFEKSI TORCH +
KOAGULOPATI EC UNDERLYING DEASES + HERNIA UMBILICAL DI
RUANG KENANGA II RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak


Program Profesi Ners Angkatan XXXV

SYARA NOOR LIZA

220112170537

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXXV


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2018
I. PENGKAJIAN ANAK
1. Identitas Klien
Nama : Bayi N
Tanggal lahir : 15 Januari 2018
Jenis kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Kultur : Sunda
Diagnosa Medis : Jaundice ec cholestasis intrahepatic ec infeksi
TORCH + koagulopati ec underlying deases + hernia umbilical
Tanggal dikaji : 26 Mei 2018
Tgl masuk RS : 22 Mei 2018
No Medrec : 0001687876
Nama ayah/ibu : Ny. D
Pekerjaan ayah/ibu : Swasta/ Ibu Rumah Tangga

2. Keluhan utama
Badan kuning

3. Riwayat Kesehatan sekarang


Pasien dikeluhkan dengan badan kuning sejak lahir, awalnya kurang
tampak semakin lama semakin terlihat pucat, pucat awalnya dari wajah
dan menyebar ke seluruh tubuh. Keluhan disertai dengan perut
membuncit besar sejak lahir, namun 3 hari sebelum masuk rumah sakit
perut semakin bertambah besar dan semakin keras, serta tegang. Selain
itu pasien dikeluhkan adanya pembengkakan pada skrotum semakin
membesar terutama saat menangis, pasien dikeluhkan buang air besar
pucat seperti dempul, sejak dari 2 bulan lalu sebelum masuk rumah sakit
pasien tidak dikeluhkan mual, muntah, batuk, pilek, sesak napas dan
kejang. Karena keluhan nya, pasien dibawa ke rumah sakit hasan sadikit
untuk tatalaksana lebih lanjut.
Riwayat kehamilan dan kelahiran
a. Prenatal
Menurut ibu pasien mengatakan, selama hamil Ibu tidak pernah
mengalami keluhan apa - apa dan tidak ada riwayat minum obat
selain yang dianjurkan, tetapi di rumah mempunyai kucing, dan
selalu bermain dengan kucing.
b. Natal
Pasien lahir dengan operasi caesar, pada usia 8 bulan, dan ibu
mengalami hipertensi dengan TD 240/190
c. Post natal
Sejak lahir pasien dikeluhkan dengan badan kuning, lalu dirawat di
inkubator dan terapi sinar selama 2 minggu di rumah sakit. Pada saat
lahir juga perut pasien kembung, semakin kesini semakin kembung
dan kulit semakin kuning.

4. Riwayat Keluarga
Ibu pasien mengatakan sebelumnya tidak ada keluarga yang mengalami
hal seperti ini dan mempunyai penyakit yang sama.

5. Riwayat Sosial
Tidak ada kebiasaan atau ritual yg dilakukan keluarga selama kehamilan,
ibu rajin memeriksakan kehamilannya ke bidan dan dokter kandungan.

6. Kebutuhan dasar
a. Pola nutrisi
Pasien minum susu formula sejak lahir, sampai saat ini pasien
minum susu cukup banyak tanpa ada gangguan.
b. Eliminasi
Pasien memakai diapers, BAB berwarna pucat seperti dempul, dan
BAK normal.
c. Pola Istirahat
Pasien jarang menangis, tampak tenang dan lebih banyak tidur
d. Personal hygiene
Menurut ibu pasien, pasien belum pernah mandi semenjak datang ke
rumah sakit, dan kukunya sangat panjang serta kotor

2. Pemeriksaan Fisik
a. TTV dan Antopometri
N : 136 x/menit RR : 44 x/menit S : 36,1 oC
BB : 5400 gram PB : 63 cm LK : 41 cm
IMT : 13.8

b. Keadaan umum
Bayi kecil dan kuning, perut buncit tegang dan keras, terdapat hernia
umbilical, dan tampak tenang jarang menangis, menangis ketika lapar
dan diapers penuh saja.

c. Kulit
Warna kulit kuning kemerahan, kulit tipis, lapisan lemak belum
terbentuk normal, tidak ada sianosis pada ektrimitas, akral hangat.

d. Kepala
Lingkar kepala 41 cm, tidak ada benjolan di kepala

e. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik, pergerakan bola mata searah

f. Hidung
Hidung tidak ada secret, napas tidak sesak, simetris dan tidak ada
benjolan.

g. Telinga
Daun telinga bergelombang
h. Mulut
reflek isap dan menelan bagus (+)

i. Leher
Leher pendek, tidak ada peningkatan vena jugularis, tidak ada masa

j. Dada
Bentuk dada simetris, sternum menonjol, frekuensi napas 44x/menit

k. Perut
Bentuk abdomen kembung, tegang, dan keras, umbilikal keluar, kulit
perut utuh, warna kulit kuning kemerahan.

l. Genetalia
Terdapat hernia, BAB (+) berwarna pucat, BAK (+) normal

m. Ekstremitas
Bentuk dan ukuran simetris, warna kuning kemerahan, akral hangat,
jumlah jari lengkap, 10 jari tangan, dan 10 jari kaki.

1. Pemeriksaan refleks
 Reflex mengedip : +
 Glabberal reflek : +
 Gag reflek :+
 Sucking reflek :+
 Rooting releks :+
 Reflek batuk :+
 Graps reflek :+
 Moro reflex :+
 Babinski reflek :+
2. Pemeriksaan Penunjang
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 24 Mei 2018
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
 Hematologi
Hb L 9.1 9.5 – 13.5
Hematocrit L 27.5 29.0 – 41.0
Eritrosit 3.21 3.1 – 4.5
Leukosit 7.63 6.00 – 17.5
Trombosit 225 150 – 450
 Indeks eritrosit
MCV 85.7 74 – 108
MCH 28.3 25 – 35
MCHC 33.1 30 – 36
 Hitung Jenis Leukosit
Basofil 0 0–1
Eosinofil H6 1–4
Neutrofil Batang L0 3–5
Neutrofil Segmen 36 17 – 49
Limfosit L 45 67 – 77
Monosit H 13 3–8
 Hemostasis
PT H 21.2 11 – 15
INR H 1.77 0.8 – 1.2
APTT 39.60 21 - 41

Terapi yang diberikan :


Obat-obatan :
1. UDCA 25 mg
2. Vit K injuri 5mg
3. Curcuma Syrup 60ml
A. ANALISA DATA

No Data Analisa Data Masalah


Keperawatan

1 DS : - Gg konjugasi bilirubin Resiko kerusakan


DO : ↓ integritas kulit
 Bagian tubuh terlihat Pemecahan bilirubin
ikhterus berlebih

Suplai bilirubin melebihi
kemampuan hepar

Hepar tidak mampu
melakukan konjugasi

Peningkatan bilirubin
dalam darah

Ikterus pada mata, leher,
dan seluruh badan

Foto therapy

Indikasi foto therapy

Resiko kerusakan
integritas kulit
2 DS : - bayi lahir premature Resiko gg. Pola
napas tidak efektif
DO : ↓

 Penurunan HB fungsi organ belum


 Hepatobilier sempurna termasuk organ
otak

immaturitas sentrum2
vital

Hepatomegali

Penekanan di
hepatomegali

Perubahan membran
alveolar – kapiler

HB menurun

Oksigen tidak tercukupi

Resiko gg. pola napas


tidak efektif

3 DS : - Hepatomegali Resiko nutrisi


kurang dari
DO : ↓
kebutuhan tubuh
 Hepatomegali Ketidakmampuan usus
 BB kurang dari 2 SD untuk mendorong
 IMT kurang dari 3 SD (fungsional organ
terhambat)

Peningkatan tahanan
saluran cerna

Perasaan penuh pada


saluran cerna

Resiko nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan hiperbilirubin
2. Resiko gangguan pola napas tidak efektif berhubungan dengan adanya
hepatomegali
3. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hepatomegali

C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama Pasien : By H Ruang : Kenanga 2
Usia : 4 Bulan Nama Mahasiswa : Syara

No Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional

1 Resiko kerusakan setelah 1. Anjurkan


integritas kulit dilakukan pasien untuk
tindakan
menggunaka
keperawatan,
n pakaian
masalah bisa
teratasi, dengan yang
kriteria : longgar
- Tidk ada 2. Jaga
keruakan
kebersihan
integritas
kulit agar
kulit
pada tetap bersih
pasien dan kering
3. Monitor
kulit akan
adanya
kemerahan
4. Oleskan
lotion atau
minyak/bab
y oil pada
derah yang
tertekan
5. Memandika
n pasien
dengan
sabun dan
air hangat

2 Resiko gangguan setelah


pola napas tidak dilakukan
efektif tindakan
keperawatan,
masalah bisa
teratasi, dengan
kriteria :
- Tidak
ada
ganggua
n pola
napas
3 Resiko nutrisi setelah
kurang dari dilakukan
kebutuhan tindakan
keperawatan,
masalah bisa
teratasi, dengan
kriteria :
- Nutrisi
tercukupi
D. IMPLEMENTASI (CATATAN KEPERAWATAN)

Nama Pasien : By H Ruang : Kenanga 2


Usia : 4 Bulan Nama Mahasiswa : Syara

No. Tanggal/ Implementasi Respon Paraf


Dx Jam
1 syara
2 syara

3. syara
E. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)

Nama Pasien : By H Ruang : Kenanga 2


Usia : 4 Bulan Nama Mahasiswa : Syara

No. Dx Tanggal/jam Evaluasi Paraf

1 S : syara

O:

A:

P:

2 S: syara

O:

A:

P:

3 10 Mei 2018 S: syara

O:

A:
P:
DAFTAR PUSTAKA

Betz, C. L., & Sowden, L. A 2002, Buku saku keperawatan pediatrik, EGC,
Jakarta.

Doenges, Marilynn, E., 2002, Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk


Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, EGC, Jakarta.

Handoko, I.S. 2003. Hiperbilirubinemia. Klinikku.


http://www.klinikku.com/pustaka/dasar/hati/hiperbilirubinemia3.html.

Hidayat, A. A., 2005, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Salemba Medika,


Jakarta.

Mansjoer, Arif, dkk, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius FK-
UI, Jakarta.

Solahudin, G. 2006. Kapan Bayi Kuning Perlu Terapi?. http://tabloid-


nakita.com/artikel.php3?edisi=08392&rubrik=bayi.

Anda mungkin juga menyukai