Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI TM DENGAN ASFIKSIA

DI RUANG PERINATOLOGI RSI PKU MUHAMMADIYAH


KABUPATEN TEGAL

Disusun Oleh :

YAYU PUJI PRATIWI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
2020-2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA By.T DENGAN ASFIKSIA

DI RUANG PERINATOLOGI RSI PKU MUHAMMADIYAH


KABUPATEN TEGAL

A. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 1 Maret 2021 Jam : 14.00 wib
Tanggal masuk : 27 Februari 2021 Jam : 08.00 wib
a. Biodata
Identitas klien
1. Nama : By. TM
2. Tempat tanggal lahir : Tegal, 27 februari 2021 Jam 07.30
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Pendidikan :-
6. Alamat : Grobog kulon 01/03 Pangkah Kab.Tegal
7. Tgl masuk : 27 Februari 2021 jam : 08.00 wib
8. Tgl pengkajian : 1 Maret 2021 jam : 14.00 wib
9. Diagnosa medik : Asfiksia
Identitas orang tua
1. Ayah
a. Nama : Tn. M
b. Usia : 26 th
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Wiraswasta
e. Agama : Islam
f. Alamat : Grobog kulon 01/03 Pangkah Kab.Tegal

2. Ibu
a. Nama : Tn.TM
b. Usia : 24 th
c. Pendidikan : SMA
d. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
e. Agama : Islam
f. Alamat : Grobog kulon 01/03 Pangkah Kab.Tegal

b. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama
Bayi lahir dengan fetal distress, indikasi kpd. Nafas sesak, pada saat
bayi lahir tidak langsung menangis.
2. Riwayat kesehatan sekarang
Masuk dari IGD RSI pku muhammadiyah kemudian dibawa ke ruang
bersalin, Bayi lahir dengan spontan, Apgar skor :5/6/7, kemudian bayi
dibawa ke ruang perinatologi karena pada saat dilahirkan bayi tidak
langsung menangis, ketuban hijau kental, sesak (+), akral teraba
hangat, kulit kemerahan. KU menangis kurang kuat, gerak kurang
aktif.

3. Riwayat kesehatan keluarga


Ibu bayi mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki
penyakit menular seperti tbc, hepatitis atau penyakit keturunan seperti
DM.

4. Riwayat kesehatan masa lalu


a. Kehamilan
 Gestasi : G1P0A0
 Prenatal : Selama hamil ibu bayi mengatakan rutin
melakukan pemeriksaan USG dan kontrol ke dokter
spesialis kandungan sebulan sekali, dokter mengatakan bayi
dalam kondisi sehat. Pada saat trimester pertama sempat
mengalami hiperemesis gravidarum atau mual-mual.
Selama hamil ibu tidak merokok atau mengkonsumsi obat
tanpa pengawasan dokter.
 Intranatal : Bayi dilahirkan post date, persalinan
dilakukan melalui normal, bayi lahir tidak langsung
menangis dengan berat badan lahir 3205 gr, panjang badan
51 cm, lingkar kepala 35 cm dan lingkar dada 34 suhu 370
C.
 Postnatal : setelah bayi dilahirkan dibawa ke ruang
perinatologi untuk dilakukan perawatan lebih lanjut
dikarenakan bayi lahir dengan indikasi kpd.
Status 0 1 2 1 5 10
mnt mnt mnt
Denyut Tdk ada <100 >100 2 2 2
jantung
Pernafasan Tdk ada Tak Baik 1 1 1
teratur
Tonus otot Lemah sedang Baik 0 1 1
Peka Tdk ada Meringis Menangis 1 1 2
rangsang
Warna Biru/putih Merah Merah 1 1 1
kulit jambu jambu
ujung2
biru
Total 5 6 7

b. Persalinan
 Jenis persalinan : spontan
 Usia gestasi : Post date 43 minggu
 Keadaan umum ibu : lemah
c. Kelahiran
 Bayi Lahir tanggal : 27 februari 2021 jam 07.30 wib
 BBL : 3205 gr

5. Kondisi kesehatan : bayi lahir tidak langsung menangis, menangis


kurang kuat dan gerak kurang aktif.

6. Alergi : Bayi tidak ada alergi


7. Pertumbuhan dan perkembangan : Bayi gerak kurang aktif
8. Imunisasi : Bayi sudah mendapat imunisasi
HB0.

c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Composmentis , kulit berwarna merah muda dan akral teraba hangat.
 PB 51
 BB 3205
 LD 34
 LK 35
2. Mata
Bentuk mata simetris, sklera anikterik, konjungtiva an anemis, pegerakan
bola mata sesuai, pupil bola isokor.

3. Kepala
Bentuk kepala mecopal, rambut tipis, tidak ada lesi.

4. Hidung
Bentuk simetris, terpasang NGT , terpasang oksigen nasal.

5. Telinga
Simetris, tidak ada serumen, normal dan bersih

6. Dada :
Inspeksi : terdapat retraksi dada
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler
7. Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak nampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : dulnes
Auskultasi : vesikuler
8. Abdomen
Inspeksi : simetris
Auskultasi : timpani
Palpasi : peristaltik
Perkusi : tidak ada nyeri tekan
9. Genetalia
Tidak ada kelainan pada alat genetalia, bersih, terdapat labia mayora, jenis
kelamin perempuan.
10. Ekstremitas
Tidak ada kelainan ekstremitas, tidak ada luka dan gerak kurang aktif.
11. Kulit
Kulit lembab dan kemerahan.
12. Tanda-tanda vital
Suhu : 370 C
HR : 138 x/menit
RR : 40 x/menit
Spo2 : 99%

d. Pengkajian reflek :
 Reflek rooting
Bayi menoleh ke arah benda yang menyentuh bibir dan pipi
 Reflek isap
Bayi mengisap benda yang menyentuh bibir
 Reflek Babinski
Bagian jari-jari mencengkram ketika bagian bawah di usap

e. Pengkajian fungsional
 Kebutuhan oksigenasi
Bayi bernafas di bantu menggunakan oksigen nasal

 Kebutuhan nutrisi dan cairan


bayi mengkonsumsi asi

f. Pemeriksaan penunjang
Tanggal : 27 februari 2021
Hasil Nilai rujukan
HB 14,1 g/dl 17.0-21.0
Lekosit 28200/mm3 13000-38000
Hematokrit 38,2 % 40-50,0
Trombosit 307000 /mm3 150000-400000
Eritrosit 3.97 juta/ul 4.30-6.30

g. Terapi saat ini


Inf D5% 10 tpm
Injeksi aminopilin 16 mg
Cefotaxim 2x160 mg
O2 3 lpm
DIAGNOSA KEPERAWATAN

ANALISA DATA

No Data Problem Etiologi


1. Ds : - Ketidakefektifan Keletihan otot
Do. pola nafas pernafasan
- RR : 40 x/menit
- SpO2 : 99 %
- Terpasang 02 Nasal
- Irama nafas tidak teratur
- Terdapat retraksi dada
3. Ds : - Resiko infeksi Respon imun
Do : yang terganggu
-
- Bayi gerak kurang aktif
- AK : Hijau kental
- Leukosit : 28200/mm3
- HB 14,1 g/dl
- SB : 370C

PRORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan keletihan otot pernafasan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun yang terganggu
PERENCANAAN (INTERVENSI)

NO DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA RENCANA TINDAKAN


KEPERAWATAN HASIL
1 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Pernafasan
Pola Nafas keperawatan selama 2x24  Monitor status pernafasan
jam By.T masalah  Observasi pola nafas
ketidakefektifan pola nafas  Berikan terapi oksigen agar
b.d kurang suplai oksigen nafas teratur
dapat teratasi. dengan  Kolaborasikan dengan
kriteria hasil: dokter dalam pemberian
Status pernafasan terapi
1. frekuensi pernafasan
2. irama pernafasan.
3. retaksi dinding dada

2 Resiko Infeksi Setelah dilakukan tindakan Kontrol infeksi


keperawatan selama 2x24 - Monitor tanda – tanda
jam By.T masalah resiko infeksi
infeksi dapat teratasi dengan - Observasi penyebab infeksi
kriteria hasil: - Lakukan cek darah rutin
Keparahan infeksi baru lahir - Berikan transfusi darah
1. Leuekosit dalam - Kolaborasikan dengan
batas normal dokter dalam pemberian
2. Peningkatan kadar terapi
hemoglobin
3. Suhu tubuh berada
dikisaran normal
IMPLEMENTASI
HARI/ NO IMPLEMENTASI RESPON TTD
TGL/JAM
DX
Senin 1 1 1. Memonitor dan DS : - Yayu
Maret 2021 mengobservasi status
15.00 pernafasan DO :
- RR : 40 x/menit
- SPO2 : 99 %
- N: 129x/menit
- Irama nafas
tidak teratur
- Terdapat
retraksi dada
Yayu
2. Memberikan terapi DS : -
oksigen
DO :
-Klien tampak
menangis
- O2 nasal 3lpm

3. Memberikan injeksi DS:- Yayu


aminopilin 16mg DO:
-klien tampak tenang

Yayu

2 1. Memonitor tanda-tanda DS:-


infeksi DO:
Rubor (-)
Kalor (-)
Dolor (-)
Tumor (-)
Fungsio laesa (-)
SB : 370C
Yayu
2. Memberikan transfusi DS: -
darah DO:
- Klien tampak
menangis

3. Memberikan injeksi DS:


cefotaxim 2x160mg DO:
Klien tampak tidur
Selasa 1 1. Memonitor dan DS :- Yayu
2-02-2021 mengobservasi status DO :
14.00 pernafasan - N: 120x/menit
- RR : 40 x/menit
- SPO2 : 99 %
- Irama nafas
teratur
- Terdapat
retraksi dada

Yayu
2 1. Memonitor tanda-tanda DS:-
infeksi DO:
- Tidak terdapat
tanda-tanda infeksi
- SB : 36,50C

2. Melakukan cek darah DS:-


rutin DO: Yayu
Leukosit : 13000/mm3
HB : 17.0 g/dl
EVALUASI

Tgl/Jam Diagnose Perkembangan Ttd


Keperawatan
Senin 1 Maret Ketidakefektifan S:- Yayu
2021 pola nafas
15.00 berhubungan O:
dengan keletihan Klien tampak menangis keras
otot pernafasan - RR : 40 x/menit
- SPO2 : 99 %
- N: 129x/menit
- Irama nafas tidak teratur
- Terdapat retraksi dada

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor status pernafasan
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi

Resiko infeksi Yayu


berhubungan S:-
dengan respon
imun yang O :
terganggu - Klien teraba hangat
- Rubor (-)
- Kalor (-)
- Dolor (-)
- Tumor (-)
- Fungsio laesa (-)
- SB : 370C
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi
- Monitor tanda-tanda infeksi
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian terapi selanjutnya

Selasa Ketidakefektifan S:- Yayu


2-02-2021 pola nafas
14.00 berhubungan O:
dengan keletihan - N: 120x/menit
otot pernafasan - RR : 40 x/menit
- SPO2 : 99 %
- Irama nafas teratur
- Terdapat retraksi dada

A : Masalah teratasi

P : Pertahankan intervensi

Resiko infeksi S : - Yayu


berhubungan
dengan respon O :
imun yang - Klien tampak menangis keras
terganggu - Tidak ada tanda-tanda infeksi
- SB : 36,50C
- Leukosit : 13000/mm3
- HB : 17.0 g/dl
-
A : Masalah teratasi

P : Pertahankan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai