Anda di halaman 1dari 17

PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR

NamaMahasiswa : Kelompok Kecil 4


1. Rosidah (1908206)
2. Satria Yosi Hernawan (1908209)
3. Septiana Arsi Rifwandini (1908210)
4. Suci Nowida (1908216)
5. Tegar Wisnu (1908220)
Ruangan/RS : Perinatalogi
Tanggal/jampengkajian : 05 Januari 2021/01.00
Namaayah/ibu : Ny. D
Alamat : Semarang

A. Keluhan utama :
Sesak nafas
B. Riwayat perawatan sekarang :
Pasien lahir spontan jam 22.35 WIB tanggal 1 Desember 2020 di R VK RSU
Bahagia, Bayi tidakmenangis, tidak ada usaha nafas,Tonus otot lumpuh, tidak ada
reflek, Warna kulit pucat / biru, HR 56 x/menit, APGAR score menit pertama
adalah 1(satu),kemudian bayi dikeringkan, lalu dilakukan penghisapan lendir
kemudian diatur posisi headtil dan dilakukan resusitasi jantung paru sekitar 15
menit kemudian dievaluasi bayi ada pergerakan diding dada, bayi merintih, kulit
tubuh mulai kemerahan tetapi ektemitas masih biru, tonus otot ektremitas mulai
flexi dan ada gerakan sedikit, suhu 32,2 C, nadi 198 kali/menit. Setelah itu bayi
langsung dipindahkan ke ruang Perinatologi untuk perawatan selanjutnya.
C. Riwayat perawatan dahulu :

D. Riwayat kehamilan dan kelahiran :
a. Prenatal ( kehamilan)
Saat ini merupakan kehamilan yang kedua dan belum pernah
mengalami abortus, kontrol kehamilan teratur setiap bulan di bidan, periksa
kehamilan di bidan 8 x, imunisasi TT 2 kali dan ibu mempunyai riwayat PEB
hamil ini dan tidak mempunyai penyakit DM, jantung, tetapi selama hamil
ibu mempunyai hipertensi.

b. Intranatal (kelahiran)
Ibu bayi (Ny.D) sudah merasakan mules sejak jam 11.00 WIB,
kemudian mengalami pecah ketuban sejak sekitar jam 17.00 WIB, kemudian
suami Ny .D segera membawa ke RSU Indonesia untuk mendapatkan
pertolongan. Ny. Dinaina tiba di VK RSU Indonesia sekitar jam 18.00 WIB ,
kemudian oleh bidan dilakukan pemeriksaan dalam dan diketahui sudah
mengalami pembukaan servik 5 cm, kemudian pada pemeriksaan dalam jam
22.00 Ny.D mengalami pembukaan servik lengkap dan segera dipimpin
untuk persalinan secara normal.Kemudian pada jam 22.35 Bayi lahir secara
spontan, dengan keadaan bayi tidak menangis, tidak ada usaha nafas,Tonus
otot lumpuh, tidak ada reflek, Warna kulit pucat / biru, HR 56 x/menit,
APGAR score 1/5/6, Air ketuban warna hijau lumpur kental, BBL: 2700 gr
c. Postnatal (setelah kelahiran)
Setelah Bayi lahir dan diketahui menit pertama Apgar score 1
kemudian perawat segera melakukan tindakan resusitasi jantung paru pada
bayi, setelah apgar score menit ke 3 mencapai 6 kemudian bayi dipindahkan
ke ruang perinatologi.
E. Riwayat kesehatan keluarga :
Ny. Dina mengatakan tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti DM, jantung,
ginjal dan hipertensi.Ibu bayi tidak memiliki riwayat alergi terhadap debu, udara
dingin, obat dan makanan tertentu.
F. Persepsi dan Harapan Keluarga Sehubungan dengan sakit anak

Ny. Dina melakukan ANC di bidan setiap bulannya, dan NY. DINA memiliki
fasilitas BPJS kesehatan untuk mendapatkan jaminan pelayanan kesehatan dan
yang saat ini digunakan untuk perawatan persalinan di RSU Indonesia.
Ny. Dina mengatakan sudah tahu bila bayinya tidak bernapas segera setelah lahir
dan perlu dilakukan tindakan resusitasi dan perlu diobservasi dan dirawat di
perinatologi. Ibu by. D dan keluarga berharap agar by.D bisa ditolong dan segera
pulih sehat.Kehadiran bayi Ny. Dina sangat diinginkan oleh keluarga, karena bayi
Ny. Dina anak kedua dan merupakan cucu perempuan yang kedua.Ny. Dina dan
keluarga tampak cemas dengan kondisi bayinya dan berdoa semoga bayinya bisa
diselamatkan. Keluarga menganut agama islam , keluarga tampak pasrah dan
berdoa untuk keselamatan bayi Ny .D.

G. Genogram

Keterangan :

: laki-laki : pasien

: perempuan : Tinggal serumah

H. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan :

a. Motorik kasar : Gerak kurang, reflek moro masih lemah


b. Motorik halus : Reflek mengegam belum kuat

c. Sensori : Rooting reflek belum ada, reflek babinsky masih

lemah dan reflek menghisap masih lemah.

d. Bahasa : Bayi menangis tidak kuat (merintih)

I. RiwayatKelahiran
Tahun BB Keadaan Jenis Tempat
No L/P Komplikasi Ket
Lahir Lahir Bayi Persalinan Lahir
1 2016 L 3000 gr Normal - Lahir spontan Semarang -
2 2021 P 2700 gr Afiksia - Lahir spontan Semarang -

J. Status GravidaIbu
G2P2A0
Usia kehamilan : 39 minggu
Presentasibayi : kepala
Pemeriksaan ANC: teratur/8x selama hamil

K. RiwayatPersalinan
BB/ TBIbu: 74 Kg/ 157 cm
Persalinandi RS
Keadaanumumibu : composmetis
Tandavital TD : 140/100 mmHg, N 80x/menit
JenisPersalinan : Lahir spontan
Prosespersalinan :Kala I : 7 jam
Kala II : 3 jam
Komplikasipersalinan : Perdarahan Lamanyaketubanpecah : 6 jam
Kondisiketuban : hijau lumpur, kental

L. Keadaan Bayi SaatLahir


Lahir tanggal:5 januari 2021
Jam : 22.35
Sex :Perempuan
Kelahiran : Tunggal
M. Nilai APGARSCORE
No Tanda 0 1 2 Jumlah
1 Frekuensi jantung Tidakada < 100 > 100 1
0
2 Usaha nafas Tidakada Lambat Menangiskuat
3 Tonus otot Lumpuh Ekstremintas Gerakanaktif 0
fleksisedikit
4 Refleks Tidak Gerakan Reaksi 0
Bereaksi sedikit melawan
5 Warna Kulit Biru/pucat Tubuh 0
kemerahan,
tangan & kaki
biru

Kesimpulan nilai APGAR Score : 1


Tindakan resusitasi : dilakukan tindakan resusitasi
Plasenta:Berat : 2700 gr
Ukuran : Tebal 2-3 cm
Diameter 7 cm
Tali pusat : Panjang : 85 cm
Jumlah kotiledon : 17
Kelainan: -

N. Pemeriksaan FisikBayi
Umur : 0 hari
Hari: Selasa
Jam : 22.35

a. Keadaan umum :
Kesadaran : Somnolent

Tanda Vital : HR : 178 x/menit, SPO2 : 91%, RR: 74 x/menit, Suhu :


36,2 C

Antropometri

- Berat Badan Sekarang : 2700 gram


- Panjang Badan : 50 cm
- Lingkar dada : 31 cm
- Lingkar kepala : 32 cm

BB riil−median 2,7−3,2 −0,5


- WAZ = = = = -1 (BB normal/ Gizi
SD low /up 0,50 0,50
normal)

TBriil −median 50−49,9 0,1


- HAZ = = = = 0,047 (normal)
SD low /up 2,10 2,10

BB riil−median 2,7−3,4 −0,7


- WHZ = = = = - 1,75 (normal)
SD low /up 0,4 0,4

b. Kepala : Bentuk mesosepal, ubun-ubun datar, terdapat caput di bagian


oksipital.

c. Mulut : Mukosa bibir kering, reflek hisap lemah.

d. Mata : Pupil anisokor, tidak ada reflek cahaya.

e. Hidung : Tidak ada napas cuping hidung.

f. Leher : tidak kaku

g. Dada

Paru

I :

 Pengembangan dada simetris


 Terdapat retraksi dada dan penggunaan otot bantu nafas ,
 RR 78x/menit

Pa :

 Tidak terdapat krepitasi


 Tidak terdapat benjolan,tidak terdapat lesi pada area dada

Pe : Sonor pada seluruh lapang paru

A : Bunyi nafas vesikuler, terdapat ronkhi halus pada kedua lapang


paru bawah

Jantung

I : Ictus Cordis tidak tampak


Pa : Ictus kordis di ICS 4 midclavicula

Pe : Redup pada area cordis

A : bunyi jantung 1 lup, bunyi jantung 2 dup, tidak ada suara


tambahan seperti

gallop maupun mur-mur

h. Mekonium : setelah lahir sudah keluar meconium, dan BAK 4 kali sejak
lahir.

i. Abdomen :

I : Tampak perut datar, tidak terdapat distensi abdomen, tidak


terdapat asistes,

tidak ada lesi, tidak terdapat tumor/ benjolan warna kulit


kemerahan,

Pa : Turgor kulit menurun , tidak terdapat pembesaran hati dan


limpa, kulit

kering

Pe : Tympani pada seluruh lapang abdomen

A : Bising usus 8x/menit.

j. Genitalia : normal tampak labia minora dan mayora sudah menutup, anus
normal

k. Ekstermitas : akral hangat, bentuk kaki dan tangan simetris kanan kiri,
tidak ada kelainan bentuk dan fungsi, tonus otot dan rentang gerak
kurang aktif, kapillary refill < 2 detik, tampak sianosis pada telapak
tangan dan kaki

l. Kulit : teraba hangat, warna kulit tubuh kemerahan dan pucat pada
telapak tangan dan kaki

O. Terapi Medis:

 Infus D10% 10 tetes/ menit

 Injeksi Aminophilin 3 mg/12 jam

 Injeksi Ceftriaxon 150 mg/ 12 jam

 Oksigen nasal 2 liter / menit


P. Analisa Data

No Hari/tanggal Data Fokus Etiologi Problem


1 4 januari Ds: Kelemahan Pola nafas
2021 Do: otot tidak efektif
Tidak ada usaha nafas pernafasan
Tonus otot lumpuh
Tidak ada reflek
Menggunakan otot bantu
pernafasan

1. 4 januari DS : - Ketidak Gangguan


2021 DO: seimbangan pertukaran gas
Bayi tidak menangis ventilasi
Warna kuli tpucat/biru perfusi
Nadi : 198x/mnt
Kesadaran menurun

2. 4 januari DS : Terpapar suhu hipotermia


2021 DO : lingkungan
Bayi tampak pucat / biru rendah
S: 32,20C
N: 198x/mnt
APGAR Score 1/5/6

Q. Prioritas Diagnosis Keperawatan


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelemahan otot
pernafasan di buktikan dengan penggunaan otot bantu pernafasan
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Ketidakseimbangan
ventilasi perfusi dibuktikan dengan terdapat bunyi nafas tambahan,
kesadaran menurun
3. Hipotermia berhubungan dengan terpapar suhu lingkungan rendah di
buktikan dengan suhu tubuh dibawah nilai normal

R. RENCANA KEPERAWATAN(INTERVENSI)

No Hari/ TUJUAN &


No. INTERVENSI TTD
tanggal DP KRITERIA
HASIL
1 Senin, 4 januari 1 Setelah dilakukan tindakan Managemen jalann Kelompok
2021 afas (SIKI I.01011)
keperawatan selama 3x24 jam
Obserfasi
maka masalah klien pola 1. Monitor pola
nafas
nafas tidak efektif dapat
2. Monitor suara
teratasi atau berkurang nafas tambahan
3. Monitor
dengan kriteria hasil :
spuntum
Pola Nafas (SLKI L.01004) Terapeutik
1. Pertahankan
1.tekanan ekpirasi inspirasi
kepatenan jalan
meningkat
nafas
2.dipsnea menurun 2. Lakukan
penghisapan
3. Penggunaan otot bantu
lendir
menurun
3. Berikan
3. frekuensi nafas membaik oksigen
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat
2 Senin, 4 januari 2 Setelah dilakukan tindakan Pemantauan respirasi kelompok
2021 (SIKI I.01014)
keperawatan selama 3x24 jam
Observasi
maka masalah gangguan 1. Monitor
frekuensi,
pertukaran gas dapat teratasi
irama,
atau berkurang dengan kedalaman dan
upaya napas
kriteria hasil :
2. Monitor pola
Pertukaran gas (SLKI nafas
3. Monitor adanya
L.01003)
spuntum
1. Tingkat kesadaran 4. Auskultasi
meningkat bunyi nafas
5. Monitor
2. Bunyi nafas tambahan
saturasi
menurun oksigen
Terapeutik
3. Warna kulit membaik
1. Atur interval
4. Pola nafas membaik pemantauan
respiratori
sesuai kondisi
pasien
2. Dokumentasi
hasil
pemantauan
Edukasi
1. Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemantauan
2. Informasikan
hasil
pemantauan
Terapi oksigen (SIKI
I.01026)
Observasi
1. Monitor
efektivitas
terapi oksigen
2. Monitor tanda-
tanda
hipoventilasi
Terapeutik
1. Bersihkan
secret pada
jalan nafas, jika
ada
2. Pertahankan
kepatenan jalan
nafas
3. Kolaborasi
pemberian obat

3 Senin, 4 januari 3 Setelah dilakukan tindakan Regulasi temperature kelompok


2021 (SIKI I.14578)
keperawatan selama 3x24 jam
Observasi
maka masalah hipotermi 1. Monitor suhu
bayi sampai
dapat teratasi atau berkurang
stabil
dengan kriteria hasil : 2. Monitor warna
kulit dan suhu
Termoregulasi Neonatus
kulit
(SLKI L.14135) 3. Monitor suhu
1. Konsumsi oksigen tubuh anak tiap
2 jam
meningkat
4. Monitor dan
2. Suhu tubuh dalam batas catat tanda
gejala
normal
hipotermia
3. TTV membaik Terapeutik
1. Tingkatkan
asupan cairan
dan nutrisi
yang adekuat
2. pasang alat
pemantau suhu
kontinu
3. tempatkan bayi
baru lahir ke
radiant warmer
4. pertahankan
kelembapan
incubator 50%
atau lebih
untuk
mengurangi
kehilangan
panas
5. atur suhu
incubator
sesuai
kebutuhan
edukasi
1. jelaskan cara
pencegahan
hipotermia
karena terpapar
udara dingin
kolaborasi
1. kolaborasi
pemberian
antipiretik, jika
perlu
S. TINDAKAN KEPERAWATAN(IMPLEMENTASI)

No HARI & TGL


RESPON
PUKUL No. IMPLEMENTASI TTD
PASIEN
DP
1 2 3 4 5
Senin 4 januari I,II Memonitor pola nafas DS :
2021 DO : Tidak ada usaha
nafas Nadi : 198x/mnt

I,II Mempertahankan kepatenan jalan


DS:
nafas
DO:Menggunakan otot
bantu pernafasan

I,II Memonitor adanya spuntum DS :


DO :Terdapat sputum
I,II Melakukan penghisapan lendir DS:
DO: sudah dilakukan
penghisapan lendir
I,II Memberikan oksigen DS :
DO :bayi tampak
tenang

I,II Memonitor saturasi oksigen DS :


DO : SpO2 : 85%

III Memonitor warna kulit dan suhu kulit DS :


DO : Pucat/ biru ,33°C
III Memonitor suhu tubuh anak tiap 2 DS :
jam DO : 33,6°C
III Memonitor dan catat tanda gejala DS :
hipotermia DO : Bayi tampak
pucat / biru
S: 33,60C
N: 198x/mnt
APGAR Score 1/5/6

DS :
III Mengatur suhu incubator sesuai DO : suhu dalam
kebutuhan incubator sudah
diatur

DS :
III Memonitor suhu tubuh anak tiap 2 DO : 35,4°C
jam
DS :
III Mengkolaborasi pemberian antipiretik DO : antipiretik sudah
diberikan
Selasa 5 I,II,III Memonitor TTV DS :
januari 2021 DO : S: 35,6 °C
RR : 26x/ menit
Nadi : 150x/menit
SpO2: 88%
I,II Mempertahankan kepatenan jalan DS:
nafas
DO:Menggunakan otot
bantu pernafasan
Menggunakan alat
bantu nafas

I,II Mengkolaborasikan pemberian obat DS;


DO: sudah diberikan
terapi obat
I,II Memonitor adanya spuntum DS :
DO :masih Terdapat
sputum
I,II Melakukan penghisapan lendir DS:
DO: sudah dilakukan
penghisapan lendir
I,II Memberikan oksigen DS :
DO :bayi tampak
tenang
III Memonitor saturasi oksigen DS :
DO : SpO2: 88%

III Memonitor warna kulit dan suhu kulit DS :


DO : Pucat/ biru ,35°C

III Memonitor suhu tubuh anak tiap 2 DS :


jam DO : 35,7°C
III Mengatur suhu incubator sesuai DS :
kebutuhan DO : suhu dalam
incubator sudah
diatur

III Memonitor suhu tubuh anak tiap 2 DS :


jam DO : 35,9°C

Mengkolaborasi pemberian antipiretik DS :


DO : antipiretik
sudah diberikan
I,II Memonitor TTV DS :
DO : S: 36 °C
RR : 24x/ menit
Nadi : 150x/menit
SpO2: 90%
I,II Memberikan oksigen DS:
DO: masih terpasang
oksigen

I,II Memonitor saturasi oksigen


DS:
DO: SpO2: 95%
III Memonitor warna kulit dan suhu kulit DS:
DO:pucat, 35°C
III Memonitor suhu tubuh anak tiap 2 DS:
jam
DO: 36°C
I,II,III Mengkolaborasi pemberian obat DS:
DO:sudah diberikan
terapi pemberian obat
III Memonitor suhu tubuh anak tiap 2
DS:
jam
DO: 36°C
III Mengkolaborasi pemberian antipiretik
DS :
DO : antipiretik sudah
diberikan
T. CATATANPERKEMBANGAN
No HARI
DIAGNOSA RESPON
&TANGG TTD
KEPERAWATAN PERKEMBANGAN
AL JAM
Senin, 4 januari I S:
2021
O: Tidak ada usaha nafas
Tonus otot lumpuh
Tidak ada reflek
Menggunakan otot bantu
pernafasan
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Manajemen jalan nafas

Senin, 4 januari II S:
2021
O:Bayi tidak menangis
Warna kuli tpucat/biru
Nadi : 198x/mnt
Kesadaran menurun
SpO2: 80%
A: Intervensi belum teatasi
P: lanjutkan intervensi
Pemantauan respirasi
Terapi oksigen

Senin, 4 januari III S:


2021
O:Bayi tampak pucat / biru
S: 32,20C
N: 198x/mnt
APGAR Score 1/5/6
A: intervensi belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Regulasi temperature
Selasa, 5 januari I S:
2021
O:
Masih Menggunakan otot bantu
pernafasan menggunakan alat
bantu nafas S: 35,6 °C
RR : 26x/ menit
Nadi : 150x/menit
SpO2: 88%
A: masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Manajemen jalan nafas

Selasa, 5 januari II S:
2021
O:Bayi tidak menangis
Warna kuli tpucat/biru
Nadi : 150x/mnt
SpO2: 88%
RR; 26x/menit
Suhu : 35,6 °C
A: Intervensi belum teatasi
P: lanjutkan intervensi
Pemantauan respirasi
Terapi oksigen

Selasa, 5 januari III S:


2021
O:suhu 35,6 °C
A: intervensi belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
Regulasi temperature
Rabu , 5 januari I S:
2021
O:
Masih menggunakan alat bantu
nafas S: 36 °C
RR : 24x/ menit
Nadi : 150x/menit
SpO2: 90%
A: masalah teratasi sebagaian
P : pertahankan intervensi
intervensi
Manajemen jalan nafas

Rabu , 5 januari II S:
2021
O: S: 36 °C
RR : 24x/ menit
Nadi : 150x/menit
SpO2: 90%
A: Intervensi teatasi sebagaian
P: lanjutkan intervensi
Pemantauan respirasi
Terapi oksigen

Rabu , 5 januari III S:


2021
O:suhu 36 °C
A: intervensi teratasi
P: pertahankan intervensi
intervensi
Regulasi temperature

Anda mungkin juga menyukai