OLEH :
Kelompok 7
1. Ega Dwi Anggraini (2204024)
2. Dian Ma’rifatul Mayasaroh (2204019)
3. Irma Oktavia Anggraeni (2204035)
4. Anisa Ulfatin Nadhiroh (2204008)
1
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. Ny.NDENGAN ASFIKSIA
2
Kebiasaan makanan : ibu makan sehari 3x dengan lauk pauk dan
sayur
Merokok : tidak
Jamu : tidak
Kebiasaan minum obat : tidak
Pernah mendapat terapi : Tidak pernah mendapat terapi
Alergi obat : Tidak ada alergi obat
2. Riwayat persalinan
Ibu mengatakan ini kehamilan pertama saat akan
melahirkan ibu mengalami ketuban pecah dini 8 jam dengan usia
kehamilan 38 minggu. Ibu merasakan perut kencang dan mules dari
jam 07:00 WIB, kemudian dibawa ke bidan untuk di periksa,
kemudian oleh bidan dirujuk ke RS Permata Bunda Purwodadi untuk
segera tindakan SC . Pada tanggal 12 Juni 2023 jam 10.30 WIB. Bayi
lahir dengan Berat badan : 2500 gram, Panjang badan : 48cm,
Lingkar kepala : 34 cm, Lingkar dada : 33cm. Selama hamil ibu rutin
periksa kehamilan di bidan desa setempat, saat hamil ibu tidak
mempunyai penyakit menular, selama kehamilan ibu rutin
mengkonsumsi vitamin tablet zat besi.
D. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat keperawatan sekarang
a. Keluhan utama
Bayi menangis kurang kuat
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu merasakan perut kencang dan mules dari jam 07.00
WIB, kemudian dibawa ke bidan untuk diperiksa dan terdapat
masalah pada kandunganya dengan indikasi KPD (Ketuban
pecah dini) dan CPD ( Cephalopelvic Dispropprtion)
sehingga disarankan untuk dirujuk ke RS. Setelah sampai di
ruang VK RS Permata Bunda dilakukan pemeriksaan dan
3
disarankan untuk dilakukan Tindakan Secsio Caesarea. Bayi
lahir secara SC di RS Permata Bunda Purwodadi dengan BB
2500 gr pada tanggal 12 Juni 2023, bayi menangis kurang kuat,
tidak aktif, mengalami sianosis, kemudian bayi dipindahkan
ke ruang peristi untuk dilakukan penanganan lebih lanjut pada
jam 11.00 WIB. Diruang peristi bayi dilakukan pengukuran
TTV dengan hasil HR : 134x/menit, RR : 64x/m Suhu : 35,8,
SPO2: 95% Suhu inkubator :34 Kemudian bayi mendapatkan
terapi injeksi Cefotaxime 125 mg/ 12 jam, injeksi gentamicin
12 mg/ 24 jam, infus D10% drip calcium gluconate 5cc 8 tpm,
oksigen 1 lpm. Bayi terpasang OGT dan terpasang Infus D10%
drip calcium Gluconate di umbilikal 8tpm . Pada tanggal 12
juni 2023 pada jam 11.30 Wib dilakukan pengkajian oleh
kelompok demgan hasil TTV : HR : 140x/menit, RR : 63x/m
Suhu: 35,7 Spo2 : 95%
2. Riwayat keperawatan sebelumnya
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu tidak pernah mengalami gangguan pada saat kehamilan
dan ibu bayi tidak memiliki riwayat penyakit yang menular
ataupun penyakit jantung dan DM.
b. Imunisasi yang telah didapatkan
Ibu mendapatkan Imunisasi TT 2x
3. Riwayat keluarga
Genogram
4
Keterangan :
: pasien
: perempuan
: laki-laki
Tahap perkembangan
a. Psikososial
Bayi masih bergantung pada orang tua
b. Psikoseksual
Tahap oral mendapat kesenangan melalui mulut
c. Kognitif
Bayi dapat melihat, mendengar suara, dan dapat mendeteksi
perbedaan volume suara.
Kebutuhan dasar
a. Nutrisi
Bayi Ny. Y mendapatkan ASI, 5cc/2jam
b. Eliminasi
BAB dan BAK bayi 330 cc/hari menggunakan
pampers diganti setiap 3x sehari, BAB hitam dengan
konsistensi lembek
5
c. Istirahat tidur
Selama dirawat bayi bisa tidur dan terbangun untuk
BAK atau BAB.
d. Personal hygiene
Bayi disibin dengan wash lap dan air hangat setiap
pagi dan sore.
5. Pengkajian fisik
a. TTV
Nadi : 140x/menit Suhu : 35,7oC
RR : 63x/menit TD : - mmHg
CRT : 2 detik suhu inkubator : 34 c
b. Pemeriksaan fisik
1) Kulit
Turgor kulit lembab, tidak terdapat gangguan, tidak
terdapat lesi, sianosis, tidak pucat.
2) Kepala
Bentuk mesochepal, rambut hitam menyebar dengan
rata, tidak ada lesi , fontanel anteriornya normal tidak
cekung dan tidak cembung, sutura sagitalisnya sejajar.
3) Mata
Simetris, sklera tidak ikterik, sudah mampu
membuka mata.
4) Hidung
Bersih, tidak ada sumbatan, septum utuh,
menggunakan alat bantu nafas nasal kanul 1 lpm.
5) Telinga
Simetris, tidak ada penumpukan serumen.
6) Mulut/lidah
Mukosa bibir kering, menggunakan alat bantu
(OGT) gusi tidak berdarah, tidak ada lesi
7) Leher
6
Tidak terdapat pembesaran thiroid
8) Dada
Jantung :
I : tampak ictus cordis
P : Iktus cordis teraba ICS 5 mid klavikula
P : pekak
A : reguler
9) Paru-paru :
I : simetris, tidak ada lesi, perkembangan dinding dada
kanan kiri sama, RR 48x/menit, bayi mengalami
retraksi, irama nafas irregular
P : simetris kanan kiri
P : sonor
A : vesikuler, tidak ada bunyi tambahan
10) Abdomen
I : simetris, tepasang infus D10% di umbilikus
P : tidak kembung
P : Redup
11) Anus
Bersih, tidak ada benjolan dan tidak terpasang rectal
cateter, ada lubang anus.
12) Genetalia
jenis kelamin laki laki, bersih, bayi terpasang pampers.
13) Ekstermitas
- Superior : akral dingin, gerakan aktif, sianosis (+)
- Inferior : akral dingin, gerakan aktif, tidak terdapat
lesi pada telapak kaki kiri, sianosis (+)
14) Refleks :
7
Sucking (menghisap) : lemah
Palmar grasping (menggenggam) : ada
Tonik neck (leher) : ada
Rooting (mencari) : ada
Moro (kejut) : positif
Babinsky : ada
Gallant (punggung) : bisa
Swallowing (menelan) : cukup baik
Plantar Grasping (telapak kaki) : bisa
c. Riwayat nilai APGAR
Skor 0 1 2 Hasil
Frekuensi <60 60-80 >80 0
Sianosis - Menghilang d Perlu oksigen 80 1
g oksigen 40 %
%
Retraksi - Sedang Berat 1
Merintih - Minimal Jelas 2
Aliran udara Baik Menurun Sangat jelek 1
8
Skor <4 (tidak ada gawat nafas)
Skor 4-7 (gawat nafas)
Skor >7 (Ancaman gagal nafas, pemeriksaan gas darah haru
s dilakukan)
e. Kramer test : -
f. Risiko jatuh : Resiko jatuh kecil
g. Pengkajian nyeri Neonatal Infant Pain Scale (NIPS)
PENGKAJIAN NYERI
Ekspresi wajah 0
Otot-otot relaks Wajah tenang, ekspresi netral
Menangis 1
Mengerang Merengek ringan, kadang-kadang
Pola pernafasan 1
Perubahan pola Tidak teratur, lebih cepat dari biasanya, tersedak,
pernafasan nafas tertahan
Lengan 0
Relaks atau terikat Tidak ada kekakuan otot, gerakan tangan acak
sekali-sekali
Kaki 0
Tidak ada kekakuan otot, gerakan tangan acak
Relaks atau terkait sekali-sekali
Keadaan kesadaran 0
Tidur/terjaga Tenang, tidur damai atau gerakan kaki acak yang
terjaga
Interpretasi hasil : nyeri <3 (nilai 2)
h. Ballard score
9
Maturitas fisik
- Kulit : (1) licin, merah muda, vena membayang
- Lanugo : (2) menipis
- Garis telapak kaki : (2) garis-garis merah tipis
- Payudara : (1) areola datar
- Mata/telinga : (2) pinna bergelombang baik, lembek tapi
siap prekoil
- Genetalia laki- laji
Maturitas neuromuscular
- Postur : (3)
- Jendela pergelangan tangan :(0)
- Gerakan lengan membalik : (4)
- Sudut poplitea : (1)
- Tanda selempang : (1)
- Lutut ke telinga : (2)
Skor 20 = 38 minggu
10
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama : BY. Ny. Y
Tanggal 12 Juni 2023 Jam : 12.50
11
F. TERAPI
Tanggal : 12 Juni 2023 Jam : 11:00 WIB
2. ANALISA DATA
12
cepat dan
irreguler.
HR: 140x/menit
RR: 63 x /menit
S: 35,7 c
SPO2 : 95%
Down score : 5
akral dingin,
sianosis (+)
2. Senin , 12 Juni Ds :- Hipotermia ( D.0130) Dian
2023 Do: akral dingin,
sianosis (+)
S :35,7C
Suhu inkubator :
34 c
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN
4. RENCANA KEPERAWATAN
13
Juni 2023 tindakan keperawatan 3x napas ( I.01011)
24 jam pola napas Observasi
(L.01004) diharapkan 1.Memonitor pola
kembali normal dengan napas
kritaria hasil : 2.Monitor bunyi
1. penggunaan otot napas
bantu napas menurun Terapeutik
dari 4 ke 2 1.Pertahankan
2. pemanjangaan fase kepatenan jalan
ekspirasi menurun dari 4 napas
ke 2 2.Posisikan
3. frekudariensi napas sniffing
membaik dari 2 ke 4 3.Lakukan
4. kedalaman napas penghisapan
membaik dari 2 ke 4 lender kurang dari
1. 15 detik
4.Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum
penghisapan
5.Berikan oksigen
Edukasi
1.Anjurkan
asupan cairan
2000ml/hari, jka
tidak
kontraindikasi
Kolaborasi
1.kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
14
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
2. Senin , 12 Setelah dilakukan Manajemen Dian
Juni 2023 tindakan 3x 24 jam hipotermia
diharapkan termogulasi (I.145070)
membaik dengan kriteria Observasi
hasil ( L. 14134) 1.Monitor suhu
1. Menggigil tubuh
menurun dari 4 2.Identifikasi
ke 2 hipotermia
2. Pucat menurun 3.Monitor tanda
dari 4 ke2 dan gelaja
3. Suhu kulit hipotermia
membaik darike Terapeutik
2 1.Sediakan
4. Suhu tubuh lingkungan yang
membaik dari 4 hangat
ke 2 2.Lakukan
penghangatan
pasif
( selimut,penutup
kepala)
3.Lakukan
penghangatan
aktif internal
(infus cairan
hangat, oksigen
hangat)
4.Lakukan
penghangatan
15
aktif eksternal
(kompres
hangat,botol
hangat)
Edukasi
1.Anjurkan
makan/minum
hangat.
5. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
16
menjaga suhu normal,
memberikan nesting
12.00 WIB memberikan obat Ds : - Irma
injeksi cefotaxime Do: pemberian obat injeksi
125 mg/ 12 jam Cefotaxime 125 mg/ 12
jam, obat masuk dengan
lancar dan tidak terdapat
alergi
17
Suhu Incubato : 34 c
17.05 WIB Mengkaji bunyi DS : - Anisa
napas tambahan DO: tidak terdapat bunyi
napas tambahan, irreguler
RR: 63x/menit
18.10 WIB Mengganti popok DS :- Anisa
DO : popok tampak sudah
diganti dan bersih
20.00 WIB Memberikan ASI DS : - Anisa
DO : ASI tampak masuk
per OGT 5cc/2jam
1. Selasa, 13 Memonitor TTV, Ds : - Dian
Juni 2023 pola napas dan Do : tampak ada retraksi
07.00 Memberikan diet dada, irama reguler
ASI RR : 60x/menit
HR: 120x/ menit
S: 36,10c
Spo2: 97%
- Memberikan ASI
5cc/2jam
- ASI diminum, muntah
(-)
- Kemampuan
menghisap lemah
07.10 Mengkaji bunyi Ds : Dian
napas tambahan Do: tidak terdapat bunyi
napas tambahan, irama
reguler
RR:48x/menit
09.00 Memonitor TTV, Ds : - Dian
pola napas dan Do : tampak ada retraksi
Memberikan diet dada, irama reguler
ASI adlib
18
RR : 60x/menit
HR: 145x/ menit
SPO2 : 97%
S: 36,20c
- Memberikan ASI 5
cc/2jam
- ASI diminum, muntah
(-)
- Kemampuan
menghisap masih
lemah
2. 10.40 Mengukur suhu Ds :- Dian
tubuh Do: suhu tubuh bayi S : 36
,20C
Suhu incubator 340C
10.50 Mengkaji tanda dan Ds : - Dian
gejala akibat Do: tampak terdapat
hipotermia sionasis
11.35 Menyediakan Ds: - Dian
lingkungan yang Do: bayi dalam incubator
hangat untuk menjaga suhu normal
12.00 WIB Kolaborasi Ds : - Dian
pemberian obat Do: obat masuk dengan
Cefotaxim 12 lancar
mg/12 jam
13.00 Memonitor TTV, Ds : - Dian
dan Memberikan Do : tampak ada retraksi
diet ASI dada, irama reguler
RR : 60x/menit
HR: 136x/ menit
S: 36,30 C
Spo2: 97%
- Memberikan ASI
19
- ASI diminum
5cc/2jam, muntah (-)
- Kemampuan
menghisap masih
lemah
14.30 WIB Memonitor TTV DS : - Anisa
dan mengkaji pola DO : tampak ada retraksi
napas dada, irama reguler
RR : 60x/menit
HR:145x/ menit
S:36,3 C
SPO2 : 97%
15.10 WIB Mengkaji bunyi Ds : Anisa
napas tambahan Do: tidak terdapat bunyi
napas tambahan, irreguler
RR: 60 x/menit
15.40 WIB Mengkaji tanda dan Ds : - Anisa
gejala akibat Do: tampak terdapat
hipotermia sianosis, kulit teraba hangat
S : 36.3 C
17.00 WIB Memonitor TTV, Ds : - Anisa
pola napas dan Do : tampak ada retraksi
Memberikan diet dada, irama reguler
ASI RR : 60x/menit
HR: 120x/ menit
S: 36.30c
- Memberikan ASI
5cc/2jam
- ASI diminum, muntah
(-)
- Kemampuan
menghisap lemah
18.30 WIB Mengukur suhu Ds :- Anisa
tubuh Do: suhu tubuh bayi S : 36
20
,20C
20.00 WIB Merawat dan DS : - Anisa
mengatur infus DO: Tampak terpasang
infus di area umbilikal
21
waslap
1. Rabu, 14 Memonitor pola Ds : - Ega
Juni 2023 napas Do : tampak ada retraksi
07.30 dada, irama reguler
RR : 58x//menit
HR: 135x/ menit
S: 36,40C
SPO2 : 98%
08.45 Memonitor bunyi Ds : Ega
napas tambahan Do: tidak terdapat bunyi
napas tambahan, irama
reguler
RR: 58x/menit
09.00 Memonitor TTV, Ds :- Ega
dan Memberikan Do:
Memberikan ASI 5cc, ASI
diet ASI
diminum, muntah (-),
Kemampuan menghisap
masih lemahsuhu tubuh
bayi S : 36,40C
2 10.00 Memonitor tanda Ds : - Ega
dan gejala akibat Do: sionasis berkurang
hipotermia
10.30 Menyediakan Ds: - Ega
lingkungan yang Do: bayi dalam incubator
hangat untuk menjaga suhu normal
12.00 Memonitor TTV, Ds : - Ega
dan Memberikan Do : tampak ada retraksi
diet ASI dada, irama reguler
RR : 58x/menit
HR: 125x/ menit
SPO2 : 98%
22
S: 36,50c
-
Memberikan ASI 5 cc
-
ASI diminum, muntah
(-)
- Kemampuan
menghisap masih
lemah
13.00 Memberikan injeksi Ds : - Ega
obat Do: pemberian obat injeksi
, obat masuk dengan lancer
14.20 WIB Memonitor TTV DS : - Dian
dan mengkaji pola DO : tampak ada retraksi
napas dada, irama reguler
RR : 58x/menit
HR:145x/ menit
S:36,3 C
15.00 WIB Mengkaji bunyi Ds : Dian
napas tambahan Do: tidak terdapat bunyi
napas tambahan, irreguler
RR: 58 x/menit
15.40 WIB Mengkaji tanda dan Ds : - Dian
gejala akibat Do: tampak terdapat
hipotermia sianosis, kulit teraba hangat
S : 36.3 C
17.10 WIB Memonitor TTV, Ds : - Dian
pola napas dan Do : tampak ada retraksi
Memberikan diet dada, irama reguler
ASI RR : 58x/menit
HR: 120x/ menit
S: 36.30c
- Memberikan ASI 5 cc
- ASI diminum, muntah
(-)
- Kemampuan
23
menghisap lemah
19.20 WIB Mengukur suhu Ds :- Dian
tubuh Do: suhu tubuh bayi S : 36
,20C
20.00 WIB Merawat dan DS : - Dian
mengatur infus DO: Tampak terpasang
infus di area umbilikal
24
membersihkan bersih dan wangi
badan bayi dengan
waslap
25
6. EVALUASI KEPERAWATAN
26
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Memonitor pola napas
- Memonitor bunyi napas
tambahan
- Memberi oksigen
- Mempertahankan kepatenan
jalan napas
- SPO2 : 97
2. 11.30 S: - Irma
O: tampak terdapat sionasis, akral dingin
S; 36,7 C
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Memonitor suhu tubuh
- Memonitor tanda dan gejala
akibat hipotermia
- Menyediakan lingkungan yang
hangat
1. Kamis, 15 Juni 2023 S: - Anisa
Jam 11.30 WIB O: tampak terdapat retraksi dada, irama
irreguler
TTV: RR: 58x/menit, Hr ; 142x/menit
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- Memonitor pola napas
- Memonitor bunyi napas
tambahan
- Memberi oksigen
- Mempertahankan kepatenan
27
jalan napas
- SPO2 : 98 %
2. 11.30 S: - Anisa
O: tampak terdapat sianosis, akral dingin
S; 36,7C, kulit teraba dingin
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
- Memonitor suhu tubuh
- Memonitor tanda dan gejala
akibat hipotermia
- Menyediakan lingkungan yang
hangat
28