(IIK STRADA)
PRODI : 1. ILMU KEPERAWATAN 4. DIII KEBIDANAN
2. KESEHATAN MASYARAKAT 5. DIV KEBIDANAN
3. S2 KESEHATAN MASYARAKAT
JL. Manila PLN Sumberece Telp. (0354) 7009713 Fax : (0354) 695130, WEB: www.ners.stikesstrada.ac.id
PENGKAJIAN NEONATUS SAKIT / RISIKO TINGGI
A. IDENTITAS NEONATUS
Nama Bayi : By. Ny. D
Tanggal Lahir : 7 – 6 – 2020 Jam :23.30
Jenis : Laki – Laki
Umur : 4 hari
Ruang : Nicu – Mawar
Kelahiran : tunggal, hidup
Tanggal MRS : 7 – 6 – 2020 Jam : 00.29
Tanggal Pengkajian : 10 – 6 – 2020 Jam: 13.00
Diagnosa medis : ASFIKSIA + BBLR
2. Riwayat Persalinan
Persalinan SC dengan kondisi kurang bulan yaitu 34 – 35 minggu. Ketuban Jernih. Penyulit Kehamilan
Letak lintang. Apgar Score 3 – 5.
3. Riwayat Keluarga
Genogram : Keterangan :
Laki – laki
Perempuan
Tinggal serumah
Pasien
Tahap Perkembangan
a. Psikososial : -
b. Psikoseksual : -
c. Kognitif :-
Kebutuhan dasar
a Nutrisi : Bayi dipuasakan, terpasang OGT
b Eliminasi : BAB + / BAK +, Bayi memakai pampers. Setiap 3 jam sekali diganti dan
diobservasi
c Istirahat tidur : Sudah terpenuhi
d Personal Hygiene : Sudah terpenuhi
5. Pengkajian fisik
a. Tanda – Tanda Vital :
Nadi : 121 x/menit Suhu : 36.7 °C
Pernafasan : 70 x/menit, Tekanan Darah : - mmHg
Pediatric Nursing Departement, 2018
www.ners.stikesstrada.ac.id
CRT : < 3 detik Lainnya :
b. Pemeriksaan Fisik
Kulit : Turgor kulit baik, tidak ada lebam2 , tidak ada iritasi, tidak ada ikterik
Kepala : Bentuk kepala normal, warna rambut hitam, tidak ada benjolan, tidak ada luka.
Mata : Bentuk mata simetris, sclera putih, konjungtiva tidak anemis, isokor
Hidung : Bentuk hidung normal, pernafasan Cuping hidung, terpasang oksigen BCPAP
Telinga: Bentuk telinga simetris antara kiri dan kanan, tidak ada cairan yg keluar dari telinga, tidak ada
luka disekitar telinga,
Mulut/Lidah : Bentuk mulut normal, Sianosis di bibir, hipersalivasi , terpasang OGT, Residu lender
berwarna hijau, reflek hisap dan menelan lemah, bayi puasa.
Dada :
- Jantung (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
Inspeksi : dada simetris,
Palpasi : nadi teraba keras 121 x/menit, CRT < 3detik, akral hangat
Perkusi : suara sonor
Auskultasi : irama jantung regular, bunyi jantung S1 S2 tunggal
Genital : Jenis kelamin laki laki, diujung penis terdapat lubang, tidak ada kelainan
Ektremitas : jari jari kaki dan tangan lengkap, pergerakan masih lemah, Tidak ada lesi, terdapat sianosis
diujung ekstermitas
Refleks ;
a. Sucking (menghisap) : Reflek menghisap masih lemah
Pediatric Nursing Departement, 2018
www.ners.stikesstrada.ac.id
b. Palmar Grasping (menggenggam) : Reflek menggemgam masih lemah
c. Tonic Neck (leher) : Reflek leher ada, ketika leher menengok kea rah kiri, bayi memanjangkan
lengan kirinya dan menekuk lengan kanannya. Begitupun sebaliknya
f. Babinsky :
g. Gallant (punggung) : -
d. Down Score
Skor 0 1 2 Hasil
Frekuensi < 60 60-80 >80 1
Sianosis - Menghilang dengan oksigen 40% Perlu oksigen 80% 2
Retraksi - Sedang Berat 1
Merintih - Minimal Jelas 2
Aliran udara Baik Menurun Sangat Jelek 2
Down score = 8
Interpretasi : Distress nafas berat
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Tgl 10 Juni 2020
Hematologi
HB 15 g/dl
Kimia
Darah Bil. Total 4.25 mg/dl
Inderek 3.05mg/dl
Direk 1.20 mg/dl
ANALISA DATA
Nafas Cepat/Takipnea
3. DS : - BBLR
DO : Ketidakseimbangan
- Terpasang OGT Prematuritas nutrisi kurang dari
- Terdapat Residu berupa lendir hijau Fungsi pencernaan kebutuhan tubuh
- Reflek menghisap dan menelan lemah belumbaik
- Bayi puasa
- Teroasang inf D10 1/5 NS + KCL 3 ml Imaturitas sentrum
+ Ca Glukonase 3 ml 140 cc/24 jam sentrum vital
G3 Pemenuhan nutrisi
PRIORITAS MASALAH
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d hipersalivasi
.....................................................................................................................................................
2. Ketidakefektifan pola nafas b/d hiperventilasi
.....................................................................................................................................................
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Fungsi pencernaan belum sempurna
.....................................................................................................................................................
1. Ketidakefektifan Bersihan Setelah dilakukan tidakan keperawatan , diharapkan 1. Buka jalan nafas dengan menggunakan head till chin lift
Jalan Nafas b/d hipersalivasi bersihan jalan nafas dapat kembali efektif dengan 2. Auskultasi adanya suara nafas tambahan
Kriteria Hasil : 3. Lakukan sution untuk membebaskan jalan nafas
1. Menunjukkan jalan nafas yang paten 4. Monitor respirasi dan saturasi oksigen
2. Irama dan frekuensi nafas dalam batas 5. Posisikan bayi untuk memaksimalkan ventilasi dengan
normal (30-60 x/menit) posisi kepala ekstensi.
3. Tidaka ada suara nafas tambahan
4. Tidak ada sianosis dan dispnea
5. SPO2 dalam batas normal
2. Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan tidakan keperawatan , diharapkan 1. Kaji frekuensi dan pola nafas
b/d hiperventilasi pola nafas dapat kembali efektif dengan Kriteria 2. Pertahankan pola nafas efektif dengan :
Hasil : a. Berikan posisi kepala sedikit ekstensi
1. Tidak ada retraksi dinding dada b. Pertahankan suhu tubuh optimal
2. Tidak ada cuping hidung c. Berikan rangsangan taktil
3. Tidak ada sesak nafas 3. Observasi irama, kedalaman dan frekuensi nafas serta
4. Respirasi rate dalam batas normal saturasi oksigen
5. SPO2 dalam batas normal 4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi dan
6. Tidak memakai alat bantu pernafasan tindakan lanjutan
3. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tidakan keperawatan , diharapkan 1. Kaji kemampuan menghisap dan menelan
kurang dari kebutuhan ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh 2. Kaji kebutuhan nutrisi dan tentukan nutrisi yang
14.00
Pediatric Nursing Departement, 2018
www.ners.stikesstrada.ac.id
HARI - II
Hari/Tgl/ No Jam Implementasi Jam Evaluasi (SOAP)
Shift DX
Kamis 1 07.00 1. Mengauskultasi adanya suara nafas tambahan (H : ronkhi 14.00 S:-
11/6/2020 di paru paru kanan atas) O : jalan nafas paten. Hipersalivasi (+), RR 69 x/menit,
pagi 09.00 2. Melakukan sution untuk membebaskan jalan nafas (untuk SPO2 89-93% Sesak (+) , sianosis (+)
membersihkan hipersalivasi) A : Masalah ketidakefektifan bersihan jalan nafas
09.05 3. Memonitor respirasi dan saturasi oksigen (H : RR 69 teratasi sebagian
x/menit, SPO2 89-93%) P : Lanjutkan intervensi 2 -5
10.00 4. Memposisikan bayi untuk memaksimalkan ventilasi
dengan posisi kepala ekstensi.
Kamis 2 07.50 1. Mengkaji frekuensi dan pola nafas ( H : pola nafas tidak 14.00 S:-
11/6/2020 teratur, bayi sesak, RR 69 x/menit) O:
pagi 07.55 2. Mempertahankan pola nafas efektif dengan : K/u sangat lemah, menangis lemah, sesak +, terpasang
a. Memberikan posisi kepala sedikit ekstensi O2 BCPAP, Retraksi dada sudah berkurang, cuping
b. Mempertahankan suhu tubuh optimal hidung +, RR 68 x/menit, HR 135 x/menit, SPO2 89-
c. Memberikan rangsangan taktil (H : Bayi bergerak 93%
namun tidak menangis kuat) A : Masalah ketidakefektifan pola nafas bleum teratasi
8.05 3. Mengobservasi irama, kedalaman dan frekuensi nafas serta P : Lanjutkan intervensi 2-4
14.00
Jumat 2 07.50 1. Mengkaji frekuensi dan pola nafas ( H : pola nafas tidak 14.00 S:-
12/6/2020 teratur, bayi sesak, RR 67 x/menit) O:
pagi 07.55 2. Mempertahankan pola nafas efektif dengan : K/u sangat lemah, menangis lemah, sesak +, terpasang
a. Memberikan posisi kepala sedikit ekstensi O2 BCPAP, Retraksi dada sudah berkurang, cuping
b. Mempertahankan suhu tubuh optimal hidung +, RR 67 x/menit, HR 143 x/menit, SPO2 90-
c. Memberikan rangsangan taktil (H : Bayi bergerak 95%
namun tidak menangis kuat) A : Masalah ketidakefektifan pola nafas bleum teratasi
8.05 3. Mengobservasi irama, kedalaman dan frekuensi nafas serta P : Lanjutkan intervensi 2-4
14.00