KONSEP DASAR
A. Pengertian
Ketuban pecah dini ( KPD ) adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terjadi proses
persalinan yang dapat terjadi pada usia kehamilan cukup waktu. Ketuban pecah dini
adalah rupturnya membran ketuban sebelum persalinan berlangsung ( Manuaba, 2010 ).
Ketuban pecah dini dinyatakan dini jika terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
Ketuban pecah dini preterm adalah KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD yang
memanjang adalah KPD yang terjadi lebih dari 12 jam sebelum waktunya lahir.
B. Etiologi
Penyebab ketuban pecah dini karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intra uterin atau kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan
membran disebabkan adanya nfeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik (
Saifuddin, 2010).
Menurut Manuaba (2009), penyebab ketuban pecah dini antara lain :
1. Servik inkompeten yaitu kelainan pada servik uteri dimana kanalis servikalis
selalu terbuka.
2. Ketegangan uterus yang berlebihan, misalnya pada kehamilan ganda dan
hidroamnion karena adanya peningkatan tekanan pada kulit ketuban di atasostium
uteri internum pada servik atau peningkatan intra uterin secara mendadak.
3. Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainan genetik)
4. Masa interval sejak ketuban pecah sampai terjadi kontraksi disebut fase laten
a. Makin panjang fase laten, makin tinggi kemungkinan infeksi
b. Makin muda kehamilan, makin sulit upaya pemecahannya tanpa menimbulkan
morbiditas janin
c. Komplikasi ketuban pecah dini makin meningkat
5. Kelainan letak janin dalam rahim, misalnya pada letak sunsang dan letak lintang,
karena tidak ada bagan terendah yang menutupi pintu atas panggulyang dapat
menghalangi tekanan terhadap membrane bagian bawah, kemungkinan
kesempitan panggul, perut gantung, sepalopelvik, disproporsi
6. Infeksi, yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asendendari
vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinyaketuban
pecah dini
1. Serviks inkompeten
2. Ketegangan rahim berlebihan seperti pada kehamilan ganda, hidramnion
3. Kelainan letak janin dalam rahim seperti letak sungsang, letak lintang
4. Kemungkinan kesempitan panggul seperti perut gantung, bagian terendah belum
masuk PAP (pintu atas panggul), disproporsi sefalopelvik
5. Kelainan bawaan dari selaput ketuban
6. Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketubandalam
bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah.
Penyebab umum ketuban pecah dini adalah grandemulti, overdistensi (
hidraamnion, kehamilan ganda ), disproporsi sevalopervik, kehamilan letak lintang,
sunsang, atau pendular abdomen ( Manuaba, 2009 ).
C. Patofisiologis dan pathways
Infeksi dan inflamasi dapat menyebabkan ketuban pecah dini dengan menginduksi
kontraksi uterus dan atau kelemahan fokal kulit ketuban . Banyak mikroorganisme
servikovaginal, menghasilkan fosfolipid C yang dapat meningkatkan konsentrasi secara
local asam arakidonat, dan lebih lanjut menyebabkan pelepasan PGE2 dan PGF2 alfa dan
selanjutnya menyebabkan kontraksi miometrium . Pada infeksi juga dihasilkan produk
sekresi akibat aktivitas monosit/makrofag , yaitu sitokrin, interleukin 1 , factor nekrosis
tumor dan interleukin 6. Platelet activating factor yang diproduksi oleh paru-paru janin
dan ginjal janinyang ditemukan dalam cairan amnion , secara sinergis juga mengaktifasi
pembentukan sitokin. Endotoksin yang masuk kedalam cairan amnion juga akan
merangsang sel-sel disidua untuk memproduksi sitokin dan kemudian prostaglandin yang
menyebabkan dimulainya persalinan.
Adanya kelemahan local atau perubahan kulit ketuban adalah mekanisme lain terjadinya
ketuban pecah dini akibat infeksi dan inflamasi . Enzim bacterial dan atau produk host
yang disekresikan sebagai respon untuk infeksi dapat menyebabkan kelemahan dan
rupture kulit ketuban . Banyak flora servikoginal komensal dan patogenik mempunyai
kemampuan memproduksi protease dan kolagenase yang menurunkan kekuatan tenaga
kulit ketuban. Elastase leukosit polimorfonuklear secara spesifik dapat memecah kolagen
tipe III papa manusia, membuktikan bahwa infiltrasi leukosit pada kulit ketuban yang
terjadi karena kolonisasi bakteri atau infeksi dapat menyebabkan pengurangan kolagen
tipe III dan menyebabkan ketuban pecah dini.
Enzim hidrolitik lain , termasuk katepsin B , katepsin N, kolagenase yang dihasilkan
netrofil dan makrofag , nampaknya melemahkan kulit ketuban . Sel inflamasi manusia
juga menguraikan aktifator plasminogen yang mengubah plasminogen menjadi plasmin ,
potensial , potensial menjasi penyebab ketuban pecah dini.
D. Manifestasi klinis
1) Keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina.
2) Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan
tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna
darah.
3) Cairan ini tidak akan berhenti atu kering karena terus diproduksi sampai
kelahiran. Tetapi bila anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak
dibawa biasanya “mengganjal” atau “menyumbat” kebocoran untuk sementara.
4) Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin beramba
cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.(Nugroho, Dr. Taufan. 2010)
Manifestasi klinik KPD menurut Mansjoer ( 2009) antara lain :
a. Keluar air ketuban berwarna putih keruh, jernih, kuning, hijau atau
kecoklatan, sedikit-sedikit atau sekaligus banyak
b. Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi
c. Janin mudah diraba
d. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban sudah kering
e. Inspekulo : tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air
ketuban sudah kering
Pathways Ketuban Pecah Dini
Gravida