Anda di halaman 1dari 8

JURNAL

EFEKTIFITAS TERAPI MUROTTAL AL-QURAN SURAH AR-RAHMAN


TERHADAP KECEMASAN PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIS (GGK)
YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUD. GAMBIRAN KOTA KEDIRI

Oleh :

DINI YULIANITA ARINI


NIM. 1511B0013

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SURYA MITRA HUSADA
KEDIRI
2019
Efektifitas Terapi Murottal Al-Quran Surah Ar-Rahman
Terhadap Kecemasan Penderita Gagal Ginjal Kronis
(GGK) Yang Menjalani Hemodialisa
Di Rsud. Gambiran Kota Kediri
Byba Melda Suhita1, Dini Yulianita Arini2
1
Dosen STIKes Surya Mitra Husada
2
Mahasiswa STIKes Surya Mitra Husada

ABSTRAK

Gagal ginjal kronik merupakan penurunan dari fungsi ginjal yang diakibatkan oleh proses
kerusakan ireversibel, sehingga memerlukan terapi hemodialisa sebagai terapi pengganti
fungsi ginjal. Pasien hemodialisis banyak mengalami masalah psikososial yaitu kecemasan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas terapi murottal Al – Qur’an Surah
Ar – Rahman terhadap kecemasan pasien Gagal Ginjal Kronis (GGK) yang Menjalani
Hemodialisa. Penelitian dilaksanakan di RSUD Gambiran Kota Kediri. Jenis penelitian ini
adalah Quasi Eksperimental dengan pendekatan control group pretest-posttest design dengan
sampel menggunakan simple random sampling sebanyak 58 responden. Analisa data
menggunakan uji paired sample t-test dengan nilai α = 0,05. Hasil uji statistik didapatkan
penurunan kelompok perlakuan nilai mean pada kecemasan 9,01 dengan nilai signifikansi
kecemasan 0,000 sedangkan penurunan kelompok kontrol nilai mean pada kecemasan 22,41
dengan nilai signifikansi kecemasan 0,000. Murottal Al-Qur’an merupakan salah satu
distraksi yang baik sebagai pengalihan, karena dapat memicu pelepasan endorfin secara alami
dan menyeimbangkan gelombang otak sehingga yang mendengarkannya dapat memperoleh
respon positif berupa kenyamanan sehingga membantu menurunkann kecemasan pada
kejadian gagal ginjal kronis yang menghadapi hemodialisa.

Kata kunci: kecemasan; gagal ginjal kronis; hemodialisis


ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF MUROTTAL AL - QUR'AN SURAH AR - RAHMAN


THERAPY OF ANXIETY IN THE EVENT OF CHRONIC CALCULATION (CRF)
WHICH WAS HEMODIALISA IN GAMBIRAN HOSPITAL KEDIRI CITY

Chronic renal failure is a decrease in kidney function caused by irreversible damage


processes, requiring hemodialysis therapy as a replacement therapy for kidney function.
Hemodialysis patients experience many psychosocial problems, such as stress, and anxiety.
This study aims to analyze the effectiveness of Murottal Al - Qur'an Surah Ar - Rahman
therapy on Stress and Anxiety for patients with Chronic Renal Failure (GGK) who
Underwent Hemodialysis. The study was conducted at Gambiran Hospital, Kediri City. This
type of research is Quasi Experimental with a control group pretest-posttest design approach
with a sample using simple random sampling of 58 respondents. Data analysis using paired
sample t-test with a value of α = 0.05. The statistical test results obtained a decrease in the
treatment group mean value on anxiety 9.01 and stress 17.1 with an anxiety value of 0,000
and stress 0,000 while the decline in the mean value control group on anxiety 22,41 and
stress 18,28 with a significance value of 0,000 anxiety and stress 0,000. From these results an
independent T-Test was performed on the mean value on the anxiety of the treatment group
0.86 and the control group 2.69 while the stress in the treatment group was 1.41 and the
control group 1.48 which concluded that H0 was rejected meaning there were differences in
treatment groups with groups control and more effective murottal Alquran therapy than
distraction relaxation. Murottal Al-Qur'an is one of the best distractions as a diversion,
because it can trigger the release of endorphins naturally and balance brain waves so that
those who listen can get a positive response in the form of comfort, which helps reduce
anxiety and stress in the event of chronic renal failure that faces hemodialysis.

Keywords : worry; stress; distraction relaxation; hemodialysis.


  PENDAHULUAN Berdasarkan data dari riset kesehatan dasar
Gagal Ginjal Kronik (GGK) (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi gagal
adalah gangguan fungsi ginjal yang ginjal kronis di Indonesia sekitar 7,3%.
progresif dan tidak dapat pulih kembali, Prevalensi pada kelompok umur 35-44
dimana tubuh tidak mampu memelihara tahun (0,3%), diikuti umur 45-54 tahun
metabolisme dan gagal memelihara (0,4%), dan umur 55-74 tahun (0,5%) dan
keseimbangan cairan dan elektrolit tertinggi pada kelompok umur >75 tahun
sehingga menyebabkan laju glomelurus (0,6%). Berdasarkan data dari persatuan
kurang 6 Ml/menit/1,7m. (Pardede, 2012). nefrologi Indonesia perkirkan ada 25.249
Pasien gagal ginjal kronis, dengan penderita gagal ginjal kronik di Indonesia,
tindakan hemodialisis merupakan hal yang dan pasien yang menjalani hemodialisa
sangat penting karena hemodialisis berjumlah 15.353 penderita. Setiap tahun
merupakan salah satu terapi pengganti terjadi peningkatan 5 – 10 % pasien
ginjal yang digunakan pada penderita chronic kidney disease (Penrefri, 2011). Di
dengan penurunan fungsi ginjal. Pasien Jawa timur, menurut data Dinkes
yang menjalani hemodialisis harus Jawatimur 2010 berkisar 1-3 dari 1.000
menjalani dengan waktu 4-5 jam tiap pendunduknya mengalami gagal ginjal
sekali tindakan, hal ini menjadi stressor kronik (Indraratna, 2012).
fisik bagi pasien dikarenakan proses Sulit bagi seseorang untuk menerima
hemodialisa yang lama menyebabkan rasa kenyataan bahwa ia harus menjalani
bosan serta lelah bagi pasien, serta hemodialisa seumur hidup. Selain biayanya
tindakan pertama kali saat hemodialisa yang mahal dan merepotkan karena harus
merasakan sakit saat dilakukan suntikan datang berulang kali dalam seminggu
pada pembuluh darah vena dan arteri. sehingga membuat hidup tidak nyaman
Gejala stressor yang dirasakan pasien (Alam & Hadibroto, 2007). Pasien yang
menjalani hemodialisa antara lain kenaikan menjalani hemodialisa juga rentan
tekanan darah, peningkatan denyut nadi, terhadap masalah emosional seperti
telapak tangan berkeringat dan tangan kaki kecemasan yang berkaitan dengan
terasa dingin, dan ketegangan otot dileher, pembatasan diet dan cairan, keterbatasan
bahu dan punggung. Pasien yang menjalani fisik, penyakit terkait, dan efek samping
hemodialisa merasakan kecemasan yang obat seperti mual, muntah, nyeri, lemah
berpengaruh pada kelemahan fisik yang otot dan edema, serta ketergantungan
dirasakan setelah menjalani hemodialisa terhadap dialisis akan berdampak terhadap
seperti mual,muntah, nyeri, lemah otot dan menurunnya kualitas hidup pasien (Son et
edema merupakan sebagian dari al., 2009). Respon prilaku akibat
manifestasi klinik dari pasien yang kecemasan yang dialami pada pasien yang
menjalani hemodialisis. Respon prilaku menjalani hemodialisa adalah tampak
akibat kecemasan yang dialami pada gelisah, tegang, gugup, tremor, ketakutan,
pasien yang menjalani hemodialisa adalah bingung, konsentrasi menurun, bicara
tampak gelisah, tegang, gugup, tremor, cepat,kawatir dan selalu waspada.
ketakutan, bingung, konsentrasi menurun, Dalam pemberian tindakan
bicara cepat,kawatir dan selalu waspada perawat dapat memberikan tindakan non
(Arif & Kumala, 2011). farmakologi dan farmakologi bagi
Menurut World Health kecemasan dan stres. Tindakan teknik non-
Organization (WHO), Secara global lebih farmakologi yaitu, relaksasi, distraksi,
dari 500juta orang mengalami gagal ginjal teknik pernapasan, pergerakan dan
kronik (Ratnawati,2014). Sekitar 1,5 juta perubahan posisi, massage, hidroterapi,
orang harus menjalani hidup bergantung terapi panas dan dingin, musik, guided
pada cuci darah (hemodialisis). imagery, akupresur. (Robson, 2013).
Salah satu teknik distraksi yang
bisa digunakan untuk mengurangi Data Umum Jumlah prosentase
kecemasan adalah dengan pemberian terapi Jenis kelamin
bacaan Al-Qur’an, karena tekhnik distraksi Laki-laki 18 62%
merupakan tindakan untuk mengalihkan Perempuan 11 38%
perhatian pasien. Menurut Hadi, Wahyuni Umur
dan Purwaningsih (2012). Mendengarkan 20 – 35 Thn 9 31%
murottal Al-Qur’an adalah salah satu 51 – 65 Thn 20 69%
bentuk pemanfaatan Al-Qur’an dalam Pendidikan
proses penyembuhan. Murottal dapat Terakhir
didefinisikan sebagai rekaman suara Al- SD 8 28%
Qur'an yang dilagukan oleh seorang Qori' SMP 2 7%
(pembaca Al-Qur'an). Bacaan ayat – ayat SMA 19 65,5%
Al-Qur’an yang dilagukan dapat
menimbulkan ketenangan dan memiliki Pekerjaan Swasta
10 34%
efek terhadap proses penyembuhan. Wiraswasta
4 14%
(Kartika, 2015). PNS
2 7%
Surah Ar-Rahman dikenal dengan IRT/tdk bekerja
13 45%
nama “Arus Al-Qur’an” (pengantin Al- Riwayat HD
Qur’an). Nabi SAW bersabda “Segala > 1 tahun 24 83%
sesuatu mempunyai pengantinnya dan < 1 tahun 5 17%
pengantinnya Al-Qur’an adalah surah Ar- Jenis Program
Rahman” (HR. Al-Baihaqi). Efek relaksasi 1x Smgg 8 28%
terapi murottal terlihat pada saat responden 2x Smgg 21 72%
yang sedang mendengarkan terapi murottal
menunjukkan respon positif diantaranya Karakteristik variabel perbandingan
responden terlihat tenang sembari kecemasan responden kejadian gagal ginjal
memejamkan mata menikmati lantunan kronis yang menjalani hemodialisa
murottal Ar – Rahman mengindikasikan sebelum dan sesudah
bahwa responden berada dalam kondisi Murottal
relaksasi (Wisudawati et al., 2014). Kelompok Alquran
Pre Post
METODE PENELITIAN Tidak Ada
Metode penelitian ini menggunakan 0 21
Cemas
desain penelitian kualitatif dengan Quasi Cemas Ringan 0 5
Eksperimental dengan pendekatan Pretest- Cemas Sedang 8 2
Posttest Design dengan Control Group.
Cemas Berat 19 0
Dengan jumlah populasi 68, dan
Cemas Panik 2 0
sampelnya adalah 58 orang.
Total 29 29
TABEL UJI STATISTIK
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengumpulan data
penelitian tentang “Efektifitas Terapi
setelah dilakukan uji statistik
Murottal Al-Quran Surah Ar-Rahman
menggunakan Paired Sampel T-Test rata-
Terhadap Stres Dan Kecemasan Pada
rata tingkat kecemasan responden sebelum
Kejadian Gagal Ginjal Kronis yang
pemberian terapi murottal Al – Qur’an
Menjalani Hemodialisa Di RSUD.
adalah skala 32.7 kemudian turun menjadi
Gambiran Kota Kediri” yang dilaksanakan
skala 23.6. Berdasarkan hasil analisis
selama 30 hari yaitu tanggal 26 November
paired sample T-test diperoleh
2018 sampai 29 Desember 2018. Tabel
karakteristik responden meliputi : p-value=0,000 <=0,05 maka H0 ditolak
dan H1 diterima yang berarti penurunan
tingkat kecemasan pada kejadian gagal
ginjal kronis yang menjalani hemodialisa ini. (Luana,2012). Kecemasan yang
sebelum dan sesudah pemberian terapi nampak pada penderita GGK yaitu takut
murottal Al-Quran Surah Ar-Rahman akan jarum suntik, selalu bertanya tentang
adalah signifikan. alur hemodialisa, gelisah akan proses
p- hemodialisa, kringat dingin, nadi tak
Mean t value beraturan, mudah buang air kecil, wajah
Kel. Pre tegang serta gugup.
32.7 Kecemasan pada kejadian gagal ginjal
Perlaku Kecemasan 8.04
an 0,000 kronis yang menjalani hemodialisa di
Post 1
23.6 RSUD. Gambiran Kota Kediri sesudah
Kecemasan Diberikan Murottal Al – Qur’an surah
Ar – Rahman
PEMBAHASAN Pada penelitian yang telah
Kecemasan pada kejadian gagal ginjal dilakukan selama 34 hari, sesudah
kronis yang menjalani hemodialisa di dilakukan terapi murottal Al – Qur’an
RSUD. Gambiran Kota Kediri sebelum surah Ar - Rahman dengan tingkat
Diberikan Murottal Al – Qur’an surah kecemasan ringan sebanyak 5 responden
Ar – Rahman (17%), kecemasan sedang sebanyak 2
Kecemasan pada kejadian gagal responden (7%) serta tidak ada kecemasan
ginjal yang menjalani hemodialisa sebelum 22 responsen (76%) dari total 29
diberikan murottal Al – Qur’an surah Ar – responden, dari hasil uji statistik
Rahman diketahui bahwa terdapat nilai didapatkan data pre tes dari responden
mean pre yaitu 3,79.Dengan didapatkan penelitian berjumlah 29 orang yang
data tingkat cemas yang dialami responden sebelumnya diketahui nilai kecemasan pre
sebelum dilakukan terapi murottal Al – maksimal adalah 65.5 dan minimal adalah
Qur’an surah Ar - Rahman pada tingkat 27.6 menjadi nilai maksimal adalah 44.8
kecemasan sedang sebanyak 8 responden dan minimal adalah 3.4 pada post tes
(28%), kecemasan berat sebanyak 19 sehingga didapatkan selisih rata – rata
responden (65%) serta kecemasan panik 2 penurunan antara nilai mean kecemasan
responsen (7%) dari total 29 responden. pre 32.7 dengann nilai mean kecemasan
Kecemasan merupakan suatu post 23.6 yaitu 9.03.
perasaan waswas seakan sesuatu yang Peneliti berpendapat bahwa sangat
buruk akan terjadi dan merasa tidak penting untuk pasien gagal ginjal kronis
nyaman seakan ada ancaman. Seperti yang cenderung mengalami kecemasan
halnya pada sakit fisik lainnya, kecemasan meenjalani hemodialisa untuk
pada pasien penyakit ginjal kronik stadium mendapatkan dorongan lain dalam
terminal sering dianggap sebagai kondisi membantu menurunkan dan mengelola
yang wajar terjadi. Penyakit gagal ginjal koping kecemasan dengan di berikan terapi
kronik (GGK) stadium terminal distraksi menggunakan murottal Al –
menyebabkan pasien harus menjalani Qur’an surah Ar – Rahman. Lantunan
hemodialisis. Selain oleh karena penyakit surah Ar – Rahman yang merupakan
GGK itu sendiri, pasien yang menjalani bagian dari Al – Qur’an dapat menurunkan
hemodialisa mengharuskan untuk hormon stress dan mengaktifkan hormone
pembatasan diet dan cairan, efek samping endorphin alami sehingga mengalihkan
obat seperti mual,muntah, nyeri, lemah perhatian dari kecemasan serta
otot dan edema, keterbatasan pola atau meningkatkan perasaan rileks. Efek
kebiasaan hidup dan ketergantungan hidup samping terapi murottal Al – Qur’an
terhadap hemodialisis yang cukup mahal terlihat ketika responden menunjukan
mengakibatkan kecemasan pada pasien respon yang positif seperti terlihat tenang
bertambah, sehingga sangat dibutuhkan sembari memejamkan mata menikmati
dukungan sosial terhadap para penderita lantunan surah Ar – Rahman dan menyebut
nama Allah SWT yang menandakan pasien sudah tidak merasakan kringat
responden berada dalam kondisi yang dingin.
nyaman dan tingkat kecemasan yang Menurunkan kecemasan dengan cara
sebelumnya sangat berat dapat menurun yang rangsangannya dapat meningkatkan
dengan ditandai pasien sudah tidak gelisah, pelepasan endorphin secara alami dan
pasien tidak merasakan tegang dan gugup, menyeimbangkan gelombang otak
pasien sudah merasakan nyaman, pasien sehingga yang mendengarkannya dapat
sudah tidak bertanya lagi tentang proses memperoleh respon positif berupa
hemodialisa, pasien sudah tidak merasakan relaksasi atau ketenangan dan kenyamanan
kringat dingin. serta mempengaruhi penurunan pada
Penurunan kecemasan Pada Kejadian kecemasan yang dirasakan.
Gagal Ginjal Kronis Yang Menjalani KESIMPULAN
Hemodialisa Di RSUD. Gambiran Kota 1. Sebagian besar responden yaitu 19
Kediri dengan Pemberian Murottal Al – (65.5%) responden dari total 29
Qur’an Surah Ar – Rahman di RSUD. responden kategori cemas berat
Gambiran Kota Kediri pada kejadian gagal ginjal kronis
Hasil penelitian yang dilakukan yang menjalani hemodialisa
tanggal 26 November 2018 sampai 29 sebelum diberikan terapi murottal
Desember 2018, didapatkan analisa data Al – Qur’an surah Ar – Rahman di
dengan menggunakan uji Paired Sample Di RSUD Gambiran Kota Kediri.
T-Test yaitu nilai signifikasi atau p value Sesudah diberikan terapi murottal
pada kecemasan sebesar 0,000dengan taraf Al – Qur’an surah Ar – Rahman
signifikasi 5% atau α =0,05. Karena nilai didapatkan hampir setengah dari
signifikasi atau p value < α =0,05 maka H0 responden yaitu 13 (44.8%)
ditolak dan H1 diterima yang artinya responden dari total 29 responden
terdapat penurunan kecemasan pada kategori cemas sedang pada
kejadian gagal ginjal kronis yang penderita gagal ginjal kronis yang
menjalani hemodialisa dengan pemberian menjalani hemodialisa. Hasil uji
murottal Al – Qur’an surah Ar – Rahman. statistik didapatkan penurunan nilai
Selama penelitian berlangsung peneliti mean pada kecemasan 9,01 terapi
juga mengamati respon positif dari pasien murottal Al – Qur’an surah Ar
gagal ginjal kronis yang menjalani – Rahman di RSUD Gambiran
hemodialisa terhadap pemberian murottal Kota Kediri.
Al – Qur’an surah Ar – Rahman. Respon 2. Ada efektifitas terapi murottal Al –
positif yang muncul dari pemberian terapi Qur’an Surah Ar – Rahman
murottal terlihat ketika responden gagal daripada terapi relaksasi distraksi
ginjal kronis yang menjalani hemodialisa terhadap kecemasan serta Stres
menunjukan respon yang positif seperti pada penderita gagal ginjal kronis
terlihat tenang sembari memenjamkan (GGK) yang menjalani hemodialisa
mata menikmati lantunan surah Ar – di RSUD Gambiran Kota Kedir
Rahman dan menyebut nama Allah SWT i(p-value 0,000<0,05).
di sela – sela menjalani proses hemodialisa KEPUSTAKAAN
yang menandakan responden berada dalam Ida, Krisna & Luknis. (2014). Kecemasan
kondisi yang nyamn serta mendengarkan Dan Lamanya Waktu Menjalani
dengan baik dan tingkat kecemasan yang Hemodialisis Berhubungan Dengan
sebelumnya sangat berat dapat menurun. Kejadian Insomnia Pada Pasien
Kecemasan dapat menurun dengan Gagal Ginjal Kronik. Jurnal
ditandai pasien sudah tidak gelisah, tidak Keperawatan Indonesia, Vol. 17 No.
merasakan tegang dan gugup, pasien sudah 2 (diakses pada tanggal 2 Januari
merasakan nyaman, pasien sudah tidak 2019).
bertanya lagi tentang proses hemodialisa,
Errick, Tri & Yuni. (2015). Terapi Islamic Kronis yang Menjalani Terapi
Self Healing Terhadap Quality Of Hemodialisis Tahun 2013. Jurnal
Life Pada Klien Gagal Ginjal Kronis Psikologi, Vol. 1,No. II,; 207-222
Dengan Terapi Hemodialisa. (diakses pada tanggal 5 Maret 2018).
Muhammadiyah Jurnal Of Nursing
(diakses pada tanggal 2 Januari
2019).
Hawari, D. (2011). Menejemen
stress,cemas dan depresi. Jakarta :
Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
UI (diakses pada tanggal 1 Januari
2019).
Anida Hasna. (2016). Pengaruh Distraksi
Audio : Murottal Al – Qur’an
Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Terapi Hemodialisa Di RSUD. Dr.
Soedirman Kebumen. Skripsi.
Gombong : Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah
Gombong (diakses pada tanggal 1
Januari 2019).
Dewi Sulistyani. (2017). Penerapan Terapi
Bacaan Al – Qur’an Surah Ar –
Rahman Terhadap Tingkat
Kecemasan Pasien Chronik Kidney
Disease (CKD) Di RSUD Dr.
Soedirman Kebumen. Skripsi.
Gombong : Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah
Gombong (diakses pada tanggal 1
Januari 2019).
Eliza Nur Faizza. (2017). Perbedaan
Tingkat Kecemasan Dan Depresi
Pada Pasien yang Menjalani
Hemodialisis di RSUD. Prof. Dr.
Margono Soekarjo Purwokertko.
Skripsi. Purwokerto: Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
(diakses pada tanggal 23 April 2018).
Infodatin Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI. (2017).
Situasi Penyakit Ginjal Kronis.
(diakses pada tanggal 5 Maret 2018).
Dimas Kusnugroho. (2012). Gangguan
Gastrointestinal Pada Penyakit Ginjal
Kronis Tahun 2012. Ners Jurnal
Keperawatan, Vol. 39, No. VII
(diakses pada tanggal 5 Maret 2018).
Riselligia, C. (2013). Kecemasan dan
Depresi Pada Pasien Gagal Ginjal

Anda mungkin juga menyukai