Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITINA

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu hal yang sangat penting dalam

penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam,2013)

Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti,Rancangan

pada penelitian menggunakan Pra-eksperimen one group pre-test post-test

design, yaitu mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan

satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan

intervensi, kemudian dilakukan observasi lagi setelah intervensi (Nursalam,

2013). yaitu bertujuan untuk mengetahui Pengaruh FGD terhadap

Pengetahuan Kader Kesehatan Jiwa Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Kras

Kab Kediri.

Subjek Pre test Perlakuan Post test

K O1 X O2

Keterangan :

K :subyek (kader kesehatan jiwa anak di wilayah kerja Puskesmas

Kec.kras)

O1 :Pengukuran pertama kemampuan kader kesehatan jiwa anak

X :Pemberian Sosialisasi FGD terhadap kader kesehatan jiwa anak

OI : Pengukuran kedua kemampuan kader kesehatan jiwa anak

41
42

B. Kerangka Kerja

Kerangka kerja adalah langkah – langkah dalam aktifitas ilmiah,

mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu kegiatan sejak

awal dilaksanakannya penelitian (Suhita, 2017).

Populasi
Semua petugas kader posyandu puskesmas kras kecamatan kras
Kabupaten kediri sejumlah 45 orang

Simple Random Sampling

Sampel
sebagian petugas kader posyandu puskesmas kras kecamatan
kras Kabupaten kediri sejumlah 40 orang

Pengumpulan data
Pre test : Post test :
Pengukuran Kemampuan Perlakuan : Pengukuran Kemampuan
kader kesehatan jiwa anak Pemberian FGD kader kesehatan jiwa anak
(observasi) Selama 2 x 1 jam (observasi)

Pengolahandata :
Editing, koding, scoringdantabulasi

AnalisaData :
Uji dengan Wilcoxon dengan α = 0,05

HasildanKesimpulan

Gambar 3.1 KerangKerja Pengaruh FGD (focus group discussion) Terhadap


Kemampuan KaderKesehatan Jiwa Anak di Wilayah Kerja
PUSKESMAS Kecamatan Kras Kab.Kediri
43

C. Populasi,Sample dan Sampling

1. Populasi

Menurut Arikunto (2013) populasi adalah keseluruhan dari subjek

penelitian. Jadi yang dimaksud populasi adalah individu yang memiliki

sifat yang sama walaupun prosentase kesamaan itu sedikit, atau dengan

kata lain seluruh individu yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader kesehatan jiwa

anak di wilayah kerja Puskesmas Kec. Kras Kab.kediri sejumlah 45

responden

2. Sample

Sampel merupakan suatu bagian dari populasi yang akan diteliti

dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya (Suhita,2017).

Sample yang di gunakan dalam penelitian ini adalah semua kader

kesehatan jiwa anak di wilayah kerja Puskesmas kec.Kras Kab.kediri

sejumlah 40 responden

3. Sampling

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi

untuk dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara

yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang

benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Suhita, 2017)

Teknik samplingyang digunakan yaitu Simple random sampling

dengan penentuan sampel dari populasi dengan cara random sederhana


44

atau acak sederhana. Asumsi dasar simple random sampling adalah setiap

subjek atau unsure di dalam populasi berhak menjadi sampel.

Rumus yang digunakan dalam penentuan sample adalah Rumus

Slovin .

Rumus Slovin :

n = N
1 + N (d2)

Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
d = Tingkat kepercayaan yang diinginkan (5% atau 0,05)

n = 45
1 + 45 (0,05)2
=
45
1 + (45 x 0,0025)
= 45
1 + 0,1125
= 45
1,1125
= 40,44 (dibulatkan menjadi 40)

Jadi, besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 40 orang.

D. Identifikasi Variabel

1. Variabel idependen (X)

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen ( Hidayat, 2007). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah pengaruh FGD (focus group discussion)

kesehatan jiwa anak.


45

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau menjadi akibat

karena variabel bebas ( Hidayat, 2007). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah tingkat pengetahuan kader kesehatan jiwa anak.

E. Definisi Operasional

Definisi Operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat di

amati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi oprasional. Dapat

diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau

pengukuran secara cermat terhadap objek atau fenomena yang mungkin dapat

di ulangi lagi oleh orang lain. Pemberian arti atau makna pada masing-masing

variabel berdasarkan karakteristik masing masing variabel untuk kepentingan

akurasi,komunikasi dan replikasi agar memberikan pemahaman yang sama

kepada setiap orang mengenai variabel-variabel yang di rumuskan di suatu

penelitian (nursalam, 2013).


46

Tabel 3.2 Pengaruh FGD(focus group discussion) Terhadap Pengetahuan Kader


Kesehatan Jiwa Anak di Wilayah Kerja Puskesmas Kec.Kras
Kab.Kediri

Variabel Definisi Parameter Alat Skala Kriteria / Skor


ukur
Variabel Pemberian Indikator SOP - -
independen informasi/ FGD:
: fgd Pengetahuan 1. Persiapan
dengan Dan Desain
pengelompokanyan Rencana FGD:
g berfokus a ) Membentuk
kesehatan jiwa Tim
anak kepada kader b ) Memilih
posyandu di Dan Mengatur
wilayah kerja Tempat
puskesmas kec.kras
2.Proses
Diskusi FGD:
a ) Langkah
persiapan
b ) Persiapan
diskusi
kelompok
c ) Refleksi

Variabel kemampuan Indikator O O Jika mampu maka


dependen : kadermendeteksi kemampuan : B R skor 1,
Kemampua kesehatan jiwa S D bila tidak mampu
n kader pada anak 1) Tahu E I
skor 0
2) Memah R N
ami V A Dikategorikan :
3) Aplikasi A L mampu: 76-100%
4) Analisis S Kurang mampu:
5) Sintesis I 50%
6) evaluasi Tidak mampu:
≥50%

(Arikunto, 2015)
47

F. Pengumpulan dan Pengolahan data

1. Bahan dan Instrument Penelitian

Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk pengumpulan

data. Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti

menggunakan kuesioner.

2. Waktu dan Lokasi penelitian

a. Waktu penelitian

Penelitian di lakukan pada bulan april 2019

b. Lokasi penelitian

Penelitian di lakukan di sembilan desa wilayah kerja

PuskesmasKec.kras Kab. Kediri.

3. Teknik Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subjek dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan

dalam suatu penelitian (Nursalam, 2013).

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Peneliti mengajukan surat izin kepada Ketua Stikes Surya

Mitra Husada Kediri.

b. Mengajukan permohonan pengambilan data awal kepada Dinas

Kabupaten Kediri dan Kepala Puskesmas kec. kras untuk

mencari data awal anak dengan gangguan jiwa.


48

c. Peneliti mengurus surat ijin melakukan studi pendahuluan

yang di tujukan kepada Kepala Puskesmas kec.Kras

Kabupaten Kediri. Setelah peneliti mendapatkan surat balasan

dari Puskesmas kec.Kras, peneliti melakukan studi

pendahuluan untuk melengkapi data awal.

d. Setelah ACC proposal peneliti mengurus surat ijin penelitian

dari prodi dan di serahkan ke Bakesbangpol. Setelah mendapat

surat balasan dari Bakesbangpol, peneliti menyerahkan surat

ke Kepala Puskesmas Kras. Selanjutnya peneliti menentukan

tanggal untuk mulai melakukan penelitian.

e. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh 3 asisten peneliti.

Peneliti menjelaskan prosedur penelitian kepada asisten terkait

pengambilan data yang akan dilakukan.

f. Peneliti menyiapkan surat persetujuan sebagai responden untuk

ditanda tangani.

g. Peneliti observasitentang kemampuan kader kesehatan jiwa

anak kepada seluruh responden yang berjumlah 40 responden.

h. Setelah observasi kepada responden, peneliti melakukan

penyuluhan dengan metode FGD (focus group discussion)

tentang kesehatan jiwa anak untuk meningkatkan kemampuan

responden.

i. Setelah dilakukan penyuluhan, peneliti melakukan pengukuran

tingkat kemampuan responden dengan observasi. Dan


49

pengukuran tersebut mulai dilakukan setelah2 x 1 jam

pertemuan setelah peneliti memberikan penyuluhan.

j. Setelah observasi selesai di lakukan, peneliti memeriksa

kembali isi observasi, apabila ada yang kurang atau perlu

diklarifikasi biar dimintakan kembali kepada responden.

k. Setelah data terkumpul maka akan dilakukan pengolahan data.

4. Prosedur Analisa Data :

Analisa data dilakukan melalui beberapa tahab, sebagai berikut:

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan

pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul

(Hidayat, 2014). Editing bertujuan untuk mengevaluasi

kelengkapan, konsistensi dan kesesuaian antara kriterian data

yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau “menjawab”

tujuan penelitian. Kegiatan dalam langkah ini antara lain :

1) Memeriksa nama dan kelengkapan identitas pengisi.

2) Memeriksa kelengkapan data artinya memeriksa isi

instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan

lembaran instrumen barangkali ada yang lepas ataupun

sobek).

3) Mengecek masalah isian data. Jika dalam instrumen

termuat sebuah atau seberapa item yang diisi “tidak tahu”


50

atau isian lain bukan yang dikehendaki peneliti, padahal

isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok,

maka item perlu di drop (Arikunto, 2010).

b. Coding

Coding (memberi kode) adalah mengubah data dalam

bentuk yang lebih ringkas dengan menggunakan kode - kode yang

dimasukkan untuk mempermudah dalam melaksanakan tabulasi

dan analisa data (Nursalam, 2015). Pada penelitian ini coding

diberikan untuk jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, riwayat

keturunan, riwayat pengobatan, riwayat menderita hipertensi dan

riwayat pengobatan. Berikut pemberian kode dalam penelitian ini :

1. Data umum

a. Usia

Kode 1 : < 25 tahun

Kode 2 : 25 – 30 tahun

Kode 3 : 31 - 35 tahun

Kode 4 : >45 tahun

b. Pendidikan

Kode 1 : Sekolah Dasar (SD)

Kode 2 : Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Kode 3 : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Kode 4 : Perguruan Tinggi (Diploma, Sarjana)


51

c. Pekerjaan

Kode 1 : Ibu rumah tangga / tidak bekerja

Kode 2 : Swasta

Kode 3 : Wiraswasta

Kode 4 : Pegawai Negeri Sipil

d. Lama Menjadi kader

kode 1 : kurang dari satu tahun

kode 2 : kurang dari tiga tahun

kode 3 : lebih dari lima tahun

2. Data Khusus

a. Lembar observasitentang kemampuan kader kesehatan jiwa

anak

Kode 1 : Mampu

Kode 2 : Tidak Mampu

c. Scoring

Scoring adalah proses pemberian nilai pada jawaban

kuesioner ( Nursalam, 2015).

1. Karakteristik responden

Hasil yang didapat kemudian di jumlah, dan jumlahnya

kemudian di olah ke dalam bentuk prosentase dengan rumus:


52

P= SP X100%
SM

Keterangan:
P = Prosentase
Sp = skor yang didapat dari responden
Sm = skor yang diharapkan
Kemudian hasilnya dikuantitaskan menggunakan skala kuanti
sebagai berikut:
Seluruh dari responden : 100%
Hampir seluruh dari responden : 76-99%
Sebagian besar dari responden : 51-75%
Separuh dari responden : 50%
Hampir setengah dari responden : 26-49%
Sebagian kecil dari responden : 1-25%
Tidak satupun dari responden : 0%
(Sugiyono, 2011).

2. Data Khusus

a.Lembar observasi tentang kemampuan kader kesehatan jiwa

anak, bila mampu skor 1, bila tidak mampu skor 0.

kemudian di olah ke dalam bentuk prosentase dengan

rumus:

P = SpX 100%
p
Sm
53

Keterangan:

P = Prosentase

Sp = skor yang didapat dari responden

Sm = skor yang diharapkan

Kemudian keterampilan dikategorikan :

Mampu : nilai : 76-100 %

Cukup Mampu : nilai : 56 - 75 %

Kurang Mampu : nilai : ≤ 50 %

(Arikunto, 2015)

d. Tabulating

Tabulating adalah mentabulasi data yang diperoleh sesuai

dengan item penelitian yang dilakukan. Setelah data terkumpul

maka dilakukan pengolahan data untuk menghitungPengaruh

FGD Terhadap Kemampuan Kader Kesehatan Jiwa Anak di

Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Kras Kab.Kediri

dengan bantuan komputer program SPSS 20,0 for Windows

dengan menggunakan ujiWilcoxon.


54

G. Analisis Data

Analisis data merupakan proses yang

dilakukansecarasistematikterhadap data yang

dikumpulkandengantujuansupayamudahdideteksi (Nursalam, 2011).Uji

statistic yang digunakanuntukanalisisPengaruh FGD Terhadap

Kemampuan Kader Kesehatan Jiwa Anak di Wilayah Kerja

PUSKESMAS Kecamatan Kras Kab.Kediri adalah uji analisis Wilcoxon.

H. EtikaPenelitian

Dalammelakukanpenelitianpenelititidakbolehmelakukanhal yang

bertentangandenganetikakegiatanpenelitiandenganmenekankanpadamasala

hetikamenurutHidayat (2011)meliputi :

1. Informed Consent (LembarPerstujuanMenjadiResponden)

Lembarinidiberikanolehpenelitikepadarespondensebelumpenelitiandilakuk

ansebagaibentukpersetujuanantararespondendenganpeneliti.Tujuannyaadal

ahsupayarespondenmengertimaksuddaripadapenelitian yang

dilakukan.Apabilarespondenmenolakuntukditeliti,

makapenelititidakbolehmemaksadengantetapmenghormati haknya.

2. Anonymity (TanpaNama)

Penelititidakmencantumkannamarespondenpadalembaralatukuruntukmenj

agakerahasiaanidentitas, lembartersebuthanyadiberikankodetertentu.
55

3. Confidentiallity(Kerahasiaan)

Penelitimemberikanjaminankerahasiaankepadarespondenmengenaihasilpe

nelitianbaikinformasimaupunmasalah-masalahlainnya, hanyasekelompok

data tertentu yang dilaporkanpadahasilriset.

Anda mungkin juga menyukai