Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. Ny.

Y DENGAN ASFIKSIA DI
RUANG PERISTI

RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA PURWODADI

Kelompok 7
1. Ega Dwi Anggraini (2204024)
2. Dian Ma’rifatul Mayasaroh (2204019)
3. Irma Oktavia Anggraeni (2204035)
4. Anisa Ulfatin Nadhiroh (2204008)
A. KONSEP DASAR ASFIKSIA Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernafasan

Asfiksia adalah kegagalan untuk memulai dan melanjutkan


pernapasan secara spontan dan teratur pada saat bayi baru lahir
atau beberapa saat sesudah lahir. Bayi mungkin lahir dalam
kondisi asfiksia (asfiksia primer) atau mungkin dapat bernapas
tetapi kemudian mengalami asfiksia beberapa saat setelah lahir
(asfiksia sekunder) (Paramitha, 2020; Peate, I., dan Nair, 2015)

Sistem respirasi terbagi menjadi sistem pernafasan atas


dan sistem pernafasan bawah. Sistem pernafasan atas
terdiri dari hidung, faring dan laring. Sedangkan sistem
pernafasan bawah terdiri dari trakea, bronkus dan paru-
paru (Paramitha, 2020; Peate, I., dan Nair, 2015).
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BY. Ny. Y DENGAN ASFIKSIA RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN
DI RUANG PERISTI RS PERMATA BUNDA PURWODADI
 
1. Riwayat kehamilan
PENGKAJIAN NEONATUS SAKIT/RISIKO TINGGI
IDENTIITAS PASIEN Ibu P1A0
Nama bayi : BY. Ny. Y BB 60 kg, Umur kehamilan 38 minggu
Tgl lahir : 12 Juni 2023 TB 156 cm
Jenis kelamin : Laki-laki Pemeriksaan antenatal 8 kali di klinik bidan desa.
Umur : 0 tahun 0 bulan 0 hari
Teratur, sejak kehamilan 2 minggu
Ruang : Peristi
Kelahiran : Tunggal, hidup (SC) Penyakit/komplikasi kehamilan : Tidak ada
Tgl pengkajian: 12 Juni 2023 Jam 11.30 WIB Kebiasaan makanan : ibu makan sehari 3x dengan lauk pauk dan sayur
Diagnosa medis : ASFIKSIA  Merokok : tidak
IDENTITAS ORANG TUA Jamu : tidak
Nama ibu : Ny. Y Kebiasaan minum obat : tidak
Nama Ayah :Tn . T
Pernah mendapat terapi : Tidak pernah mendapat terapi
Umur ibu : 27 tahun
Umur ayah : 30 tahun Alergi obat : Tidak ada alergi obat
Pekerjaan ibu : IRT
Pekerjaan ayah : Swasta 2. Riwayat persalinan
Agama : Islam Ibu mengatakan ini kehamilan pertama, saat akan melahirkan ibu
Alamat :Karangrayung mengalami ketuban pecah dini 8 jam dengan usia kehamilan 38 minggu. Ibu
merasakan perut kencang dan mules dari jam 07.00 WIB, kemudian di bawa ke
bidan untuk di periksa, kemudian oleh bidan di rujuk ke RS Permata Bunda
Purwodadi untuk segera tindakan SC. Pada tanggal 12 Juni 2023 jam 10.30 WIB
bayi lahir dengan BB : 2500 gram, PB : 48 cm, LK ; 34 cm, LD : 33 cm. Selama
hamil ibu rutin periksa kehamilan di bidan desa setempat, saat hamil ibu tidak
mempunyai penyakit menular, selama kehamilan ibu rutin mengkonsumsi vitamin
tablet zat besi
A. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat keperawatan sekarang
a. Keluhan utama
Bayi menangis kurang kuat
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu merasakan perut kencang dan mules dari jam 07.00 WIB, kemudian dibawa ke bidan untuk diperiksa dan terdapat masalah pada kandunganya
dengan indikasi KPD (Ketuban pecah dini) dan CPD ( Cephalopelvic Dispropprtion) sehingga disarankan untuk dirujuk ke RS. Setelah sampai di ruang VK
RS Permata Bunda dilakukan pemeriksaan dan disarankan untuk dilakukan Tindakan Secsio Caesarea. Bayi lahir secara SC di RS Permata Bunda Purwodadi
dengan BB 2500 gr pada tanggal 12 Juni 2023, bayi menangis kurang kuat, tidak aktif, mengalami sianosis, kemudian bayi dipindahkan ke ruang peristi untuk
dilakukan penanganan lebih lanjut pada jam 11.00 WIB. Diruang peristi bayi dilakukan pengukuran TTV dengan hasil HR : 134x/menit, RR : 64x/m Suhu :
35,8, SPO2: 95% Suhu inkubator :34 Kemudian bayi mendapatkan terapi injeksi Cefotaxime 125 mg/ 12 jam, injeksi gentamicin 12 mg/ 24 jam, infus D10%
drip calcium gluconate 5cc 8 tpm, oksigen 1 lpm. Bayi terpasang OGT dan terpasang Infus D10% drip calcium Gluconate di umbilikal 8tpm . Pada tanggal 12
juni 2023 pada jam 11.30 Wib dilakukan pengkajian oleh kelompok demgan hasil TTV : HR : 140x/menit, RR : 63x/m, Suhu: 35,7 Spo2 : 95%

2. Riwayat keperawatan sebelumnya


a Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu tidak mempunyai masalah pada saat kehamilan dan ibu bayi tidak memiliki riwayat penyakit
yang menular ataupun penyakit jantung dan DM.
b. Imunisasi yang telah didapatkan
Ibu mendapatkan Imunisasi TT 2x
 
1. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan - Kebutuhan dasar
Tahap perkembangan a. Nutrisi
Bayi Ny. Y mendapatkan ASI, 5cc/2jam
- BB lahir 2500 gr - BB sekarang 2500 gr
b. Eliminasi
- Lingkar kepala 32 cm - Lingkar dada 28 cm BAB dan BAK bayi 330 cc/hari menggunakan
- Lingkar abdomen 30cm - LILA 7 cm pampers diganti setiap 3x sehari, BAB hitam dengan
-Panjang badan 45 cm konsistensi lembek
 
Tahap perkembangan c. Istirahat tidur
Psikososial Selama dirawat bayi bisa tidur dan terbangun untuk
Bayi masih bergantung pada orang tua BAK atau BAB.
d. Personal hygiene
Psikoseksual Bayi disibin dengan wash lap dan air hangat setiap
Tahap oral mendapat kesenangan melalui mulut pagi dan sore.
Kognitif
Bayi dapat melihat, mendengar suara, dan dapat mendeteksi perbedaan volume
suara. 5. Pengkajian fisik
TTV
Nadi : 140x/menit Suhu : 35,7oC
RR : 63x/menit TD : - mmHg
CRT : 2 detik suhu inkubator : 34 c
b. Pemeriksaan fisik
1) Kulit
Turgor kulit lembab, tidak terdapat gangguan, tidak terdapat lesi, 10) Abdomen
sianosis, tidak pucat. I : simetris, tepasang infus D10% di umbilikus
2) Kepala A : bising usus 5x/menit
Bentuk mesochepal, rambut hitam menyebar dengan rata, tidak ada P : tidak kembung
lesi , fontanel anteriornya normal tidak cekung dan tidak cembung, sutura P : Redup
sagitalisnya sejajar.
3) Mata 11) Anus
Simetris, sklera tidak ikterik, sudah mampu membuka mata. Bersih, tidak ada benjolan dan tidak terpasang rectal cateter, ada lubang
4) Hidung anus.
Bersih, tidak ada sumbatan, septum utuh, menggunakan alat bantu 12) Genetalia
nafas nasal kanul 1 lpm. jenis kelamin laki laki, bersih, bayi terpasang pampers.
5) Telinga 13) Ekstermitas
Simetris, tidak ada penumpukan serumen. Superior : akral dingin, gerakan aktif, sianosis (+)
6) Mulut/lidah Inferior : akral dingin, gerakan aktif, tidak terdapat lesi pada telapak
Mukosa bibir kering, menggunakan alat bantu (OGT) gusi tidak kaki kiri, sianosis (+)
berdarah, tidak ada lesi 14) Refleks :
7) Leher Sucking (menghisap) : lemah
Tidak terdapat pembesaran thiroid Palmar grasping (menggenggam) : ada
8) Dada Tonik neck (leher) : ada
Jantung : Rooting (mencari) : ada
I : tampak ictus cordis Moro (kejut) : positif
P : Iktus cordis teraba ICS 5 mid klavikula Babinsky : ada
P : pekak Gallant (punggung) : bisa
A: reguler Swallowing (menelan) : cukup baik
Plantar Grasping (telapak kaki) : bisa
9) Paru-paru :
I : simetris, tidak ada lesi, perkembangan dinding dada kanan kiri sama, RR
48x/menit, bayi mengalami retraksi, irama nafas irregular
P : simetris kanan kiri
P : sonor
A : vesikuler, tidak ada bunyi tambahan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Nama : BY. Ny. Y
Tanggal 12 Juni 2023 Jam : 12.50
Terapi
pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan Tanggal 12 Juni 2023 jam
11.30 WIB:
HEMATOLOGI
Darah Rutin 1. Cefotaxime
Hemoglobin 15.1 15.2 – 23.6 g/dL 2. Gentamicin
Lekosit 5730 13000 – 38000 /µl 3. Infus D10% drip calcium
Hematokrit/HT 42 44 – 72 % gluconate
Trombosit 209000 217000 – 497000 /µl
IMUNOSEROLOGI      
CRP Titer 20.47 < 3 mg/L mg/dl
KIMIA KLINIK      
Guladarah sewaktu 20.47 <180 mg/dl
 
 
NO HARI/TGL DATA FOKUS MASALAH TTD
KEPERAWATAN
 
1. Senin, 12 juni Ds: - Pola napas tidak efektif Dian
2023 ( D.0005)
Do : tampak terdapat retraksi dada, terpasang alat bantu pernapasan O 2 nasal
kanul 1 lpm irama cepat dan irreguler.

HR: 140x/menit

RR: 63x /menit

S: 35,7° c

SPO2 : 95%

Down Score : 5

Akral dingin, sianosis (+)

2. Senin, 12 Juni Ds :- Hipotermia ( D.0130) Dian


2023
Do: akral dingin, sianosis (+)

S :35,7°C

Suhu inkubator: 34°C

 
•RENCANA KEPERAWATAN

N HARRI/ TUJUAN/ INTERVENSI TT


•DIAGNOSA
•KEPERAWATAN O TGL KRITERRIA D
HASIL

1 Senin, Setelah dilakukan Manajemen jalan napas Dian


N HARI/TGL DX TTD
. 12 Juni tindakan ( I.01011)
O KEPERAWATAN
2023 keperawatan 3x 24
Observasi
jam pola napas
diharapkan kembali 1.Memonitor pola napas
normal dengan
1. Senin, 12 juni 2023 Pola nafas tidak Dian 2.Monitor bunyi napas
kritaria hasil :
efektif (D. 0005)
Terapeutik
1. penggunaan otot
bantu napas menurun 1.Pertahankan kepatenan
jalan napas
2. pemanjangaan
2. Senin, 12 Juni 2023 Hipotermia (D. 0130) Dian
fase ekspirasi 2.Posisikan semi fowler
menurun
3.Lakukan penghisapan
3. frekuensi napas lender kurang dari 15
membaik detik

4. kedalaman napas 4.Lakukan


membaik  hiperoksigenasi sebelum
penghisapan

5.Berikan oksigen
2 Senin, 12 Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipotermia (I.145070)
. Juni 2023 3x 24 jam diharapkan
Observasi
termogulasi membaik
dengan kriteria hasil ( L. 1.Monitor suhu tubuh
14134) 2.Identifikasi hipotermia
1. Menggigil menurun 3.Monitor tanda dan gelaja hipotermia
2. Pucat menurun Terapeutik
3. Suhu kulit membaik 1.Sediakan lingkungan yang hangat
4. Suhu tubuh membaik 2.Lakukan penghangatan pasif ( selimut,penutup
kepala)

3.Lakukan penghangatan aktif internal (infus cairan


hangat, oksigen hangat)

4.Lakukan penghangatan aktif eksternal (kompres


hangat,botol hangat)
•IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No
DP
Hari/ TGl/jam Tindakan Respon hasil Ttd

1.
Senin, 12 juni 2023 Mengkaji tanda dan gejala Ds : - Dian
akibat hipotermia
11.30 WIB Do: tampak terdapat sianosis, kulit teraba dingin

 
11.35 Mengkaji bunyi tambahan Ds : Dian

Do: tidak terdapat bunyi napas tambahan, irreguler

RR: 63 x/menit

2.
11.40 Mengkaji suhu dan pola nafas Ds : - Irma

Do : tampak ada retraksi dada, irama cepat, irreguler

RR : 63x/menit

HR:140x/ menit

S: 35,7 °c

SPO 2 : 96%
 
11.42 Menyediakan lingkungan yang Ds: - irma
hangat
Do: bayi dalam incubator dengan suhu 34 °C untuk menjaga suhu
normal memberikan nesting
3. 12.00 Memberikan injeksi DS : - Irma

cefotaxime 125 mg/12 jam DO : pemberian obat injeksi cefotaxiem 125 mg/12 Jam, obat masuk dengan
lancar dan tidak terdapat alergi

  12.30 Memonitor ttv dan mengkaji pola Ds : - Dian


nafas
Do: tampakada retraksi dada, irama reguler

RR : 63x/mnt , S : 35,9 C

HR : 142X/Mnt , SPO2 : 97%

 
  13.20 Memberikan ASI DS : - Dian

Do: ASI tampak masuk per OGT 5cc/2jam

  14.20 Memonitor TTV dan Memonitor DS : - Anisa


DO : tampak ada retraksi dada, irama reguler
pola napas
RR : 63x/menit
HR:140x/ menit
S:36 C
SPO2 : 97%
1 Selas Ds : - 2 10.40 Memonitor Ds :- Anisa
Memonit
Do : tampak ada retraksi dada, irama reguler
. a, or TTV, RR : 60x/menit . suhu tubuh
Do: suhu tubuh bayi S : 36 ,20C
183J HR: 120x/ menit
pola
uni
S: 36,10c
napas Spo2: 97% suhu inkubator 34 °C
2023 Memberikan ASI 5cc/2jam   10.50 Memonitor Ds : - Anisa
dan
ASI diminum, muntah (-) tanda dan
07.00 Memberi Kemampuan menghisap lemah Do: tampak terdapat sionasis
gejala akibat
kan diet
hipotermia
ASI
  11.35 Menyediakan Ds: - Anisa
lingkungan
Do: bayi dalam incubator untuk menjaga
yang hangat
suhu normal

Ds : 3 12.00 Memonitor Ds : - Anisa


  07.10 Mengkaji Do : tampak ada retraksi dada, irama
Do: tidak terdapat bunyi napas tambahan, irama . TTV, dan reguler
bunyi reguler
RR:48x/menit Memberikan RR : 60x/menit
napas HR: 136x/ menit
diet ASI
tambahan S: 36,30 C
Spo2: 97%
Memberikan ASI
ASI diminum 5cc/2jam, muntah (-)
  09.00 Memonito Ds : -
Kemampuan menghisap masih lemah
r TTV,
Do : tampak ada retraksi dada, irama reguler
pola napas
dan RR : 45x/menit
Memberik
an diet HR: 145x/ menit
ASI adlib
S: 36,20c

- Memberikan ASI 10 cc adlib

- ASI diminum, muntah (-)

- Kemampuan menghisap masih lemah


1 Rabu, Memonitor Ds : - Ega 3 12.00 Menonito Ds : - Anisa
Do : tampak ada retraksi dada, Do : tampak ada retraksi dada, irama reguler
. 14 pola napas . r TTV dan RR : 58x/menit
irama reguler
Juni RR : 58x//menit memberik HR: 125x/ menit
2023
HR: 135x/ menit an diet SPO2 : 0c98%
S: 36,40C S: 36,5
SPO2 : 98% ASI Memberikan ASI 5 cc
ASI diminum, muntah (-)
  08.45 Memonitor Ds : Ega Kemampuan menghisap masih lemah
bunyi napas
Do: tidak terdapat bunyi napas
tambahan
tambahan, irama reguler
  13.00 Memberikan Ds : - Anisa
RR:58 x/menit injeksi obat
Do: pemeberian obat injeksi
  09.00 Memonitor Ds :- Ega
TTV, dan Obat masuk dengan lancar
Do: Ds : -
Memberikan Memberikan ASI 5 cc, ASI diminum,   14.20 Memonitor Dian
DO : tampak ada retraksi dada, irama reguler
ASI muntah (-), Kemampuan menghisap TTV, RR : 58x/menit
masih lemahsuhu tubuh bayi S : 36,40C mengkaji HR:145x/ menit
2 10.00 Memonitor Ds : - Ega pola nafas S:36,3 C
tanda dan
Do: sionasis berkurang
gejala akibat
hipotermia
  10.30 Menyediakan Ds: - Ega
lingkungan
Do: bayi dalam incubator untuk
yang hangat
menjaga suhu normal
  15.00 Mengkaji Ds : - Dian
bunyi nafas
Dot: tidak terdapat bunyi tambahan, irreguler
tambahan

RR 58x/mnt
•EVALUASI KEPERAWATAN
No DP Hari/TGL/jam Evaluasi TTD

1. Selasa, 13 juni S: -  Dian


2023
O: tampak terdapat retraksi dada, suara vesikuler, irama cepat/irreguler. TTV RR : 63x/mnt,
11.30 WIB HR:140x/menit

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

- Memonitor pola nafas

- Memonitor bunyi nafas tambahan

- Memberikan oksigen

- Mempertahankan kepatenan jalan napas

- Spo 2 : 96%

2. 11.30 S: - Dian

O: tampak terdapat sionasis, akral dingin, S; 36 C

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

- Memonitor suhu tubuh

- Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia

- Menyediakan lingkungan yang hangat


No DP Hari/TGL/jam Evaluasi TTD

1. Rabu, 13 juni 2023 S: -  irma

11.30 WIB O: tampak terdapat retraksi dada, irama irreguler

TTV RR: 60x/mnt, HR: 142x/mnt

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

- Memonitor pola nafas

- Memonitor bunyi nafas tambahan

- Memberikan oksigen

- Mempertahankan kepatenan jalan nafas

- Spo 2: 97%
2. 11.30 S: - irma

O: tampak terdapat sionasis, akral dingin S; 36,3 C

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

- Memonitor suhu tubuh

- Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia

- Menyediakan lingkungan yang hangat


No DP Hari/TGL/jam Evaluasi TTD

1. kamis., 15 juni S: - Anisa


2023
O: tampak terdapat retraksi dada, irama irreguler
11.30 WIB
TTV RR: 58x/mnt, HR: 142x/mnt

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

- Memonitor pola nafas

- Memonitor bunyi nafas tambahan

- Memberikan oksigen

- Mempertahankan kepatenan jalan nafas

- Spo 2: 98%
2. 11.30 S: - Anisa

O: tampak terdapat sionasis, akral dingin S; 36,7 C

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

- Memonitor suhu tubuh

- Memonitor tanda dan gejala akibat hipotermia

- Menyediakan lingkungan yang hangat

Anda mungkin juga menyukai