Anda di halaman 1dari 7

SKENARIO KASUS LATIHAN SIMULASI PERAWATAN PASIEN NEONATUS

DEMNGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH

JUDUL SKENARIO: BERAT BADAN LAHIR RENDAH


SIMULATOR: TUJUAN PEMBELAJARAN PRAKTIK
SETTING TEMPAT: RUANG PERINATOLOGI
WAKTU / DURASI : 20 MENIT

Ringkasan/synopsis : Aspek Kognitif


Pembelajaran Simulasi ini berlangsung di ruangan Perinatologi di sebuah 1. Menyebutkan penyebab terjadinya BBLR
Rumah Sakit. Seorang bayi, usia gestasi 30 minggu dan usia kronologis 1 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala terjadinya BBLR
minggu dengan BBL 1335 gram dan BB sekarang 1360 gram. 3. Menunjukan pengetahuan penatalaksanaan langsung pada bayi dengan
BBLR di dalam inkubator
Informasi pasien 4. Menjelaskan definisi dan patologi terjadinya BBLR
By. Ny. Asri, usia 7 hari, laki-laki, RM. 27122020 5. Menjelaskan langkah-langkah penatalaksanaan bayi dengan berat
Diagnosis medis : NKB – SMK (30, 1335) badan lahir rendah
Lahir pada usia gestasi 30 minggu secara SC di RS atas indikasi ketuban pecah
dini selama 2 hari. Aspek Keterampilan
Lahir tanggal 15 November 2022 1. Mengkaji status gizi
BBL 1335 gram, PBL 41 cm, LK 28 cm. - Memonitor dan menginterpretasikan tanda-tanda vital (HR, BP,
BBS 1360 gram, PBS 41 cm, LK 28 cm. SpO2)
Suhu incubator 320C, suhu bayi 36,80C - Memonitor dan menginterpretasikan status gizi
- Menentukan kebutuhan cairan dan balance cairan pada neonatus
Riwayat penyakit saat ini: 2. Mengimplementasikan penatalaksanaan perawatan bayi BBLR
Pasien dirawat di dalam incubator dengan suhu 320C, terpasang OGT dan IVFD - Membersihkan incubator
di kaki kanan. - Memandikan bayi dalam inkubator
- Memberikan nutrisi per OGT pada bayi
Riwayat prenatal: - Memberikan terapi oksigen pada bayi
- Ibu mengalami ketuban pecah selama 2 hari sejak 13 November 2022. - Menghitung dosis obat pada bayi
- Ibu melakukan pemeriksaan ANC teratur sebulan sekali di bidan. - Memberikan obat melalui iv pada bayi
- G3P3A0 - Melakukan perawatan metode kangguru
- Ibu tidak ada demam, tidak ada keputihan, tidak ada anyang-anyangan, tidak - Melakukan edukasi cara menyusui
ada perdarahan, tidak ada riwayat hipertensi, tidak ada riwayat DM - Melatih reflek hisap bayi dengan jari atau empeng
- Ibu tidak mengkonsumsi obat-obatan selain vitamin hamil 3. Mengevaluasi dan mendokumentasikan pengkajian dan intervensi
- Ibu tidak mengkonsumsi jamu-jamuan dengan akurat

Riwayat intranatal: Aspek Sikap / perilaku


Jenis persalinan SC di RS atas indikasi ketuban pecah dini selama 2 hari 1. Menunjukan prilaku Asertif
2. Menguasai Sikap professional dengan tim kesehatan yang lain

1
Riwayat post natal : 3. Melakukan komunikasi yang baik dan terapeutik
- Saat lahir bayi tidak menangis, sudah dirangsang taktil, diberi oksigen dan 4. Menunjukan prilaku berfikir kritis
diisap lender 5. Tanggap terhadap respon pasien dan keluarga
- Apgar score = 6/7 6. Menunjukan kemauan untuk belajar
- BB = 1335 gram
Riwayat pengobatan yang lalu :
Tidak diperoleh informasi pengobatan sebelumnya

Riwayat Alergi :
Tidak diketahui adanya riwayat allergi

Riwayat keluarga:
By. Ny. Asri adalah anak ke-3 dari 3 bersaudara. Tidak ada riwayat sakit berat
dalam keluarga tersebut.

Riwayat social :
Keluarga memiliki hubungan yang baik dengan semua pihak. Tidak ada
riwayat social yang buruk yang diperoleh.

Obat-obat yang diberikan


Oksigen 2 liter/menit nasal kanul
Cafein sitrat 8 mg/ 24 jam oral
Cefoperazon sulbactam 80 mg / 8 jam iv
Farmadol 10 mg (k/p) iv

BAHAN BACAAN AWAL &


GAMBARAN SITUASI AWAL SIMULASI PERTANYAAN UNTUK MEMPERSIAPKAN PENGALAMAN KLINIS
SIMULASI
Tempat / lokasi: Ruang Simulasi 1 Bahan Bacaan Awal
Waktu: 20 menit 1. Kartikawati D, (2011), Dasar-dasar Keperawatan Gawat darurat, Salemba
Medika, Jakarta
Persiapan pasien : 2. Gordon J.A, (2009), METI : ECS Scenario Details., METI Sarasato, FL.
Pasien By. Ny. Asri, laki-laki, usia 7 hari, dirawat dalam incubator dengan suhu 3. HIPGABI, (2012), Makalah kumpulan Materi Emergency Nursing,
320C, kesadarannya compos mentis, menangis kuat, terpasang OGT, reflek hisap Intermediate Level, Bapelkes Batam, Batam.
lemah, reflek menelan lemah, terpasang oksigen 2lpm, BB sekarang 1360 gram, 4. Hudak & Gallo, (2002), Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik, EGC.,
panjang badan 41 cm, lingkar kepala 28 cm, suhu pasien 36,8 0C, nadi 148 Jakarta
x/menit, saturasi oksigen 99% 5. Wong, etc, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol 2, EGC, Jakarta
6. Stillwell, (2002)., Pedoman Keperawatan Kritis, edisi-3, EGC, Jakarta
2
7. Depkes RI, (1999), Pedoman Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat di
Peran Peserta Rumah Sakit, Dirjend Yan Med, Jakarta.
Peran Peserta 8. Basic Trauma Life Support dan Basic Cardiac Life Support untuk Perawat,
Peserta simulasi berperan sebagai : (2012), edisi-3, Yayasan Ambulan Gawat Darurat 118.
1. Keluarga (ibu) pasien : 1 orang
Ibu pasien datang terlihat sedih dan berdiri di depan incubator serta tampak
memegang dan memandangi anaknya terus. Ibu mengatakan pada perawat, Urutan pertanyaan
apakah saya bisa merawat anaknya, sedangkan anaknya tampak kecil sekali. 1. Menyebutkan penyebab terjadinya BBLR
Ibu pasien bertanya pada perawat, kapan dia bisa memeluk anaknya, apa 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala terjadinya BBLR
yang bisa saya lakukan agar anaknya sehat? 3. Menunjukan pengetahuan penatalaksanaan langsung pada anak dengan
BBLR
2. Perawat Pelaksana : 2 orang 4. Menjelaskan definisi dan patologi terjadinya BBLR
Perawat 1 sedang memeriksa tanda-tanda vital By. Ny. Asri, menimbang 5. Menjelaskan langkah-langkah penatalaksanaan pasien BBLR
BB, mengukur panjang badan, kemudian menuliskan di Kardex.
Menyiapkan dan memberikan ASI+HMF serta obat oral melalui OGT.

Perawat 2 sedang menyiapkan peralatan dan memandikan serta


membersihkan incubator. Melatih reflek hisap bayi dengan jari atau
empeng. Menyiapkan obat IV. Melakukan perawatan metode kangguru.

3. 1 orang sebagai (mohon masukan)

Fasilitator (2 orang) :
- Pembimbing : observer + video recorder dan debriefing
- Koordinator lab : set up lab dan perlengkapan.

Catatan :
Dalam sesi ini Simulasi dilakukan oleh seorang perawat (keterbatasan
pelayanan)

3
LOOGBOOK SIMULASI KASUS BBLR

Tindakan Minimal yang Harus


KONDISI PASIEN Peran Pembimbing Rasionalisasi tindakan
dilakukan
Base line State : Kondisi Awal 1. Pembimbing memimpin untuk 1. 1.
menyediakan data dasar untuk
By. Ny. Asri, usia 7 hari, laki-laki, RM. siswa (monitor pasien) 2. 2.
27122020
2. Pembimbing memimpin Diskusi 3. 3.
Diagnosis medis : NKB – SMK (30, On line dengan menggunakan
1335) berbagai media 4. 4.
Lahir pada usia gestasi 30 minggu secara
SC di RS atas indikasi ketuban pecah dini 3. Pembimbing menset metode 5. 5.
selama 2 hari. belajar yang akan disimulasikan
Lahir tanggal 15 November 2022 dan dibutuhkan oleh mahasiswa
BBL 1335 gram, PBL 41 cm, LK 28 cm.
4. Pembimbing memberikan arahan
BBS 1360 gram, PBS 41 cm, LK 28 cm. pada pemeran (wakil mahasiswa
Kesadarannya compos mentis yang akan simulasi) untuk
memberikan respon komunikatif
menangis kuat
terhadap setiap komunikasi yang
terpasang OGT sejak tgl 15 November dilakukan oleh mahasiswa
2022
minum ASI/BBLR + HMF 8x30 ml
reflek hisap lemah
reflek menelan lemah
terpasang oksigen 2 lpm, RR 48 x/menit
Suhu incubator 320C, suhu bayi 36,80C
nadi 148 x/menit
saturasi oksigen 99%
bising usus +
BAB +
Tidak ada distensi abdomen
CRT < 3 detik
Tidak ada sianosis
Tidak ada retraksi
Bayi tidak merintih
Terpasang stopper di kaki kanan,
terpasang sejak tgl 15 November 2022

4
Tindakan Minimal yang Harus
KONDISI PASIEN Peran Pembimbing Rasionalisasi tindakan
dilakukan
Moderate State : Perburukan 1. Pembimbing mengobservasi 1. 1.
ketepatan tindakan yang dilakukan
BBS 1380 gram, PBS 41 cm, LK 28 oleh mahasiswa (monitor pasien) 2. 2.
cm. menyesuaikan dengan kondisi yang
Kesadarannya compos mentis ditemukan 3. 3.
menangis kuat
2. Pembimbing mencatat ketepatan 4. 4.
terpasang OGT sejak 15 November
berbagai perubahan yang terjadi
2022 sesuai akifitas tindakan yanag 5.
minum ASI/BBLR + HMF 30 ml dilakukan mahasiswa
terdapat warna kehijauan dari OGT
reflek hisap lemah 3. Pembimbing memberikan instruksi
reflek menelan lemah kepada Mahasiswa untuk mencari
terpasang oksigen 2 lpm refersni dan literatur terkait,
RR 54x/menit menentukan tindakan yang tepat
Suhu incubator 320C, suhu bayi
35,20C
nadi 152 x/menit
saturasi oksigen 99%
bising usus +
BAB +
Tidak ada distensi abdomen
CRT < 3 detik
Tidak ada sianosis
Tidak ada retraksi
Bayi tidak merintih
Terpasang IV line di kaki kanan,
terpasang sejak tgl 15 November
2022

5
Tindakan Minimal yang Harus
KONDISI PASIEN Peran Pembimbing Rasionalisasi tindakan
dilakukan
Recovery Staet : Perbaikan 1. Pembimbing mengobservasi 1.
ketepatan tindakan yang dilakukan
BBS 1380 gram, PBS 41 cm, LK 28 oleh mahasiswa (monitor pasien)
cm.
Kesadarannya compos mentis 2. Pembimbing mencatat ketepatan
menangis kuat berbagai perubahan yang terjadi
terpasang OGT sesuai akifitas tindakan yang
pasien dipuasakan dilakukan mahasiswa
terdapat warna kehijauan dari OGT
sebanyak 10 cc 3. Pembimbing memberikan
reflek hisap lemah instruksi kepada pemeran
reflek menelan lemah penunjang untuk berpindah ke
terpasang oksigen 2 lpm stage lanjut jika tindakan yang
RR 54x/menit dilakukan sudah dianggap sesuai.
Suhu incubator 330C, suhu bayi 360C
nadi 147 x/menit
saturasi oksigen 99%
bising usus +
BAB +
Tidak ada distensi abdomen
CRT < 3 detik
Tidak ada sianosis
Tidak ada retraksi
Bayi tidak merintih
Terpasang IV line di kaki kanan,
terpasang sejak tgl 15 November
2022

6
ALAT DAN BAHAN REFERENCES

- Nasal canul oksigen 1. Kartikawati D, (2011), Dasar-dasar Keperawatan Gawat darurat, Salemba
- IV Line Set ( Makro) Medika, Jakarta
- IV Cath 2. Gordon J.A, (2009), METI : ECS Scenario Details., METI Sarasato, FL.
- OGT 3. HIPGABI, (2012), Makalah kumpulan Materi Emergency Nursing,
- Spuit 20 cc Intermediate Level, Bapelkes Batam, Batam.
- ASI / BBLR + HMF 4. Hudak & Gallo, (2002), Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik, EGC.,
- Handscoen Jakarta
- Air hangat 5. Wong, etc, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol 2, EGC, Jakarta
- Waslap 6. Stillwell, (2002)., Pedoman Keperawatan Kritis, edisi-3, EGC, Jakarta
- Popok/pempers neonates 7. Depkes RI, (1999), Pedoman Kerja Perawat Instalasi Gawat Darurat di
- Kapas cebok Rumah Sakit, Dirjend Yan Med, Jakarta.
- Timbangan bayi 8. Basic Trauma Life Support dan Basic Cardiac Life Support untuk
- Disinfektan Perawat, (2012), edisi-3, Yayasan Ambulan Gawat Darurat 118.
- Thermometer
- Oxymetri
- Incubator
- Handuk
- Kain bedong
- Baju kangguru
- Obat-obatan
- Spuit 5 cc
- Kapas alcohol

Anda mungkin juga menyukai