Pada umumnya, bayi prematur dan mempunyai berat lahir rendah harus dirawat dalam incubator.
Salah satu metode yang dapat dilakukan oleh ibu dengan bayi premature dan BBLR dalam menjalin
kedekatan dengan bayi sekaligus mempengaruhi perkembangan fisiologis bayi yaitu Perawatan Metode
Kangguru.
Pentingnya penerapan perawatan PMK pada bayi prematur menyebabkan kami tertarik untuk
mengetahui lebih lanjut terkait pengaruh penerapan PMK pada bayi prematur di Ruang Cempaka 1
RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah yang dilakukan oleh ibu untuk membangun kelekatan sekaligus
adanya perbaikan kondisi pada bayi.
TUJUAN UMUM
Untuk Mengetahui Keefektifan Perawatan Metode Kangguru (PMK)
di Ruang Cempaka 1 RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah
yang Dilakukan Oleh Ibu Dengan Bayi Prematur
ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : By. Ny. W
Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar, 2 Agustus 2022
Umur : 1 Bulan 3 Hari
Diagnosa Medis : BKB (31 minggu), SMK, BBLSR (1250 gram), Gemeli,
Asfiksia Sedang, Respiratory Distress dd Pneumonia
Neonatal, Klinis SNAD, Stress Hiperglikemia, Syok
Sepsis, PFO left to right shunt, ADP, NEC grade II,
ODS Retina Imatur
KELUHAN UTAMA:
Saat ini bayi sedang dirawat dalam inkubator dengan kondisi sudah stabil dan refleks
menghisap bayi belum baik, pemberian ASI melalui OGT.
RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
Prenatal : Ibu memiliki riwayat komplikasi infeksi saluran kencing
sebelum kelahiran anaknya.
Natal : Melahirkan secara normal.
Kandungannya belum cukup bulan dimana usia kan-
dungannya saat melahirkan yaitu 7 bulan (28 minggu)
sehingga berat badan bayi lahir rendah (BBLR).
Postnatal : Usaha nafas dengan bantuan.
APGAR skor 5-7.
Diagnosa Medis : BKB (31 minggu), SMK, BBLSR (1250 gram), Gemeli,
Asfiksia Sedang, Respiratory Distress dd Pneumonia
Neonatal, Klinis SNAD, Stress Hiperglikemia, Syok
Sepsis, PFO left to right shunt, ADP, NEC grade II,
ODS Retina Imatur
Tindakan Operasi : Bayi memiliki beberapa riwayat tindakan operasi.
Tanggal 2 Agustus 2022 pemasangan umbilical catheter.
tanggal 6 Agustus 2022 By intubasi
Tanggal 10 September 2022 By operasi setting CPAP.
Status Nutrisi : Bayi mendapatkan sumber nutrisi dari ASI/SF 30 ml tiap
3 jam (8 kali) melalui OGT
Status Cairan : Kebutuhan cairan sebanyak 150-225 ml/ kg hari
Obat-Obatan : Aminofilin 4 mg/kg/kali 6.5 mg tiap 12 jam per oral.
Enema gliserin tiap 12 jam.
Zamel 0.3 ml tiap 24 jam.
Ferlin 0.3 tiap 24 jam.
Asam Ursodioksilat 250 mg tablet 3x1 tiap 8 jam
KEADAAN KESEHATAN SAAT INI
Saat Lahir Saat Ini
2. Panjang badan 40 cm 43 cm
3. Lingkar kepala 28 cm 31 cm
DIAGNOSA KEPERAWATAN PRIORITAS
1. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan hambatan pada neunatus (prematuritas) ditandai
dengan bayi tampak terpasang OGT, refleks hisap bayi tampak tidak adekuat.
2. Risiko Hipotermia berhubungan dengan berat badan ekstrem (BBLR).
3. Risiko Disfungsi Motilitas Gastrointestinal berhubungan dengan premature.
4. Risiko Infeksi berhubungan dengan imunosupresi (bayi premature).
INTERVENSI
DIAGNOSA 1
NIC LABEL
KONSELING LAKTASI
PENINGKATAN KELEKATAN
INTERVENSI
DIAGNOSA 2
NIC LABEL
PENGATURAN SUHU
PERAWATAN KANGGURU
INTERVENSI
DIAGNOSA 3
NIC LABEL
PERLINDUNGAN INFEKSI
RINGKASAN JURNAL
S : 1. PMK merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan dasar bayi.
2. Kanguru nutrisi merupakan salah satu manfaat PMK yaitu meningkatkan pemberian
ASI secara langsung maupun dengan pemberian ASI perah. Waktu pelaksanaan ini
bersifat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan waktu luang bagi ibu
3. PMK dapat menstabilkan suhu, pernafasan dan denyut jantung bayi.
4. PMK dapat mengurangi kejadian infeksi pada BBLR selama perawatan.
5. PMK dapat meningkatkan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi.
W : Pelaksanaan PMK di RS membutuhkan waktu yang cukup lama dengan posisi duduk
dapat berisiko menyebabkan ibu mengalami keluhan muskuloskeletal
O : 1. Pelaksanaan PMK berpeluang dilakukan secara mandiri dirumah.
2. Pelaksanaan PKM dapat menjadi pengembangan pengetahuan terkait intervensi yg
dapat mengurangi risiko hipotermia, mengingkatkan BB bayi, serta dpt meningkatkan
kelekatan ibu dan bayi
T : Posisi ibu yang salah dalam memberikan PMK dapat berisiko menyebabkan bayi susah
bernafas, apabila ibu tertidur dan tidak memperhatikan posis kepala bayi dikhawatirkan
bayi akan berisiko sesak hingga gagal nafas
IMPLIKASI KEPERAWATAN
Perawatan metode kanguru (PMK) atau kangaroo mother care (KMC) merupakan suatu metode
perawatan yang dilakukan sejak dini dan terus menerus dengan cara melakukan kontak kulit atau
sentuhan langsung antara ibu dan bayi. PMK dapat dilakukan pada bayi dengan berat badan ku-
rang dari 2500 gram atau usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Bayi berat lahir rendah dapat
dengan mudah mengalami hipotermi sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi
atau bahkan kematian. Perawatan metode kanguru bermanfaat untuk menurunkan angka kema-
tian bayi, meningkatkan frekuensi pemberian ASI, peningkatan suhu tubuh dan berat badan bayi.
SEMAN-
GAT, SE-
MANGAT,
OKE OKE!