Oleh
IKE KRISTAUNI
NIM. 202106018
Mengetahui,
MAHASISWA
(Ike Kristauni)
BAB 1
LAPORAN PENDAHULUAN
Bayi Berat Lahir Rendah adalah keadaan ketika bayi dilahirkan memiliki
berat badannya kurang dari 2500gram. Keadaan BBLR ini akan
berdampak buruk untuk tumbuh kenbang bayi kedepannya (Kementrian
Kesehatan RI,2015).
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dnegan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat
bayi yang ditimbang dalam 1jam setelah lahir.
B. ETIOLOGI
C. MANIFESTASI
D. PATOFISIOLOGI
F. PENATALAKSANAAN
G. KOMPLIKASI
1. Hipotermi
2. Diagnosis keperawatan
a. Deficit nutrisi
b. Pola napas tidak efektif
c. Hipotermia
d. Menyusui tidak efektif
3. Rencana Keperawatan
No. Diagnosa SLKI SIKI
1. Difisit nutrisi Setelah dilakukan perawatan
diharapkan status nutrisi Manajemen Nutrisi (I.
membaik, dengan kriteria 03119)
hasil :
1. Porsi makanan yang Observasi
dihabiskan meningkat
2. Berat badan membaik
1. Identifikasi status
3. Indeks masa tubuh nutrisi
membaik 2. Identifikasi alergi
dan intoleransi
makanan
3. Identifikasi
makanan yang
disukai
4. Identifikasi
kebutuhan kalori
dan jenis
nutrient
5. Identifikasi
perlunya
penggunaan
selang
nasogastrik
6. Monitor asupan
makanan
7. Monitor berat
badan
8. Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium
Terapeutik
1. Lakukan oral
hygiene sebelum
makan, jika
perlu
2. Fasilitasi
menentukan
pedoman
diet (mis.
Piramida
makanan)
3. Sajikan makanan
secara menarik
dan suhu yang
sesuai
4. Berikan makan
tinggi serat
untuk mencegah
konstipasi
5. Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein
6. Berikan suplemen
makanan, jika
perlu
7. Hentikan
pemberian makan
melalui
selang nasogastrik
jika asupan oral
dapat
ditoleransi
Edukasi
1. Anjurkan posisi
duduk, jika
mampu
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
medikasi sebelum
makan (mis.
Pereda nyeri,
antiemetik), jika
perlu Kolaborasi
2. dengan ahli gizi
untuk
menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrient
yang dibutuhkan,
jika perlu
1. dispnea menurun
2. penggunaan otot
bantu napas menurun 1. Monitor pola
3. frekuensi napas napas (frekuensi,
membaik kedalaman, usaha
4. kedalaman napas napas)
membaik 2. Monitor bunyi
napas tambahan
(mis. Gurgling,
mengi, weezing,
ronkhi kering)
3. Monitor sputum
(jumlah, warna,
aroma)
Terapeutik
1. Pertahankan
kepatenan jalan
napas dengan
head-tilt dan chin-
lift (jaw-thrust
jika curiga trauma
cervical)
2. Posisikan semi-
Fowler atau
Fowler
3. Berikan minum
hangat
4. Lakukan
fisioterapi dada,
jika perlu
5. Lakukan
penghisapan
lendir kurang dari
15 detik
6. Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum
7. Penghisapan
endotrakeal
8. Keluarkan
sumbatan benda
padat dengan
forsepMcGill
9. Berikan
oksigen, jika
perlu
Edukasi
1. Anjurkan asupan
cairan 2000
ml/hari, jika tidak
kontraindikasi.
2. Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
bronkodilator,
ekspektoran,
mukolitik, jika
perlu
Terapeutik
1. Sediakan
lingkungan yang
hangat
2. Lakukan
penghangatan
pasif
3. Lakukan
penghangatan
aktif eksternal
Edukasi
1. Anjurkan makan
dan minum
hangat
4. Menyusui tidk Setela dilakukan perawatan Edukasi menyusui
efektif diharapkan termogulasi Observasi
membaik, dengan kriteria 1. identifikasi kesiapan
hasil: dan kemamouan menerima
informasi
1. Perlekatan bayi pada 2. identifikasi tujuan atau
payudara ibu meningkat keingian menyusui
2. Kemampuan ibu
memposisikan bayi Teraputik
dengan benar 1. dukung ibu
meningkat meningkatkan kepercayaan
3. Berat badan bayi diri dalam menyusui
meningkat 2. libatkan system
pendukung
4. Kepercayaan diri ibu
meningkat Edukasi
5. Hisapan bayi meningkat 1. berika konseling
menyusui
2. jelaskan menfaat
menyusui
3. ajarkan perawatan
panudara post partum
4. Implementasi Keperawatan
Implementasi merupakan pelaksanaan perencana asuhan keperawatan
yang dikembangkan selama tahap perencanaan. Implementasi
mencangkup penyelesaian tindakan keperawatan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan sebelumnyadan menilai pencapaian atau kemajuan
dari kriteria hasil pada diagnosa keperawatan (Siregar, dkk, 2021).
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan langkah terakhir dari proses
keperawatan dengan cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari
rencana keperawatan tercapai atau tidak (Hidayat, 2021).
DAFTAR PUSTAKA
- Faktor resiko kejadian berat badan lahir rendah (BBLR), kemenkes (2015)
- Sulistyorini, 2010. BBLR(berat badan lahir rendah) oleh prameswari 2021
- SDKI, SLKI, SIKI