Anda di halaman 1dari 28

Ikterus Neonatorum

Evan Regar
Modul Praktik Klinik Kesehatan Anak dan Remaja
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
4 April 2014

Buku ajar gastroenterologi-hepatologi. 1st ed.
2012
Skema Perjalanan Bilirubin

Nelson textbook of pediatrics. 19th ed. 2011
Pendekatan Klinis Neonatus Kuning
Berapa kadar bilirubin direk/indirek?
Fisiologis atau patologis?
Faktor risiko neonatus
Jika patologis, apa penyebabnya?
Fisiologis pada Neonatus
Hb, Ht>>
Masa hidup eritrosit <<
Produksi bilirubin 6-8
mg/kg/hari (2x dewasa)
UDPGA belum optimal
C. ranosum, E. coli
masih sedikit
Aktivitas -
glukoronidase
(terkandung dalam ASI)
bilirubin-
Martiza I. Ikterus. In: Juffrie M, Soenarto
SSY, Oswari H, Arief S, Rosalina I,
Mulyani NS, editors. Buku ajar
gastroenterologi-hepatologi. 1st ed.
Jakarta: UKK Gastroenterologi-
Hepatologi Ikatan Dokter Anak
Indonesia; 2012. p. 26484.
Aturan Kramer
1 mg/dL = 17.1 umol/L
(mg/dL)
5,8
8,8
11,6
14,6
>14,6
Pikirkan patologis jika...
Terjadi <24 jam Menetap >2 minggu

>5 mg/dL/hari (0,2
mg/dL/jam)
Bilirubin serum >12
atau sesuai kadar
fototerapi
Klinis
(mual, letargi, malas
mentek, BB cepat,
gangguan respirasi,
suhu tak stabil)
Direk >2 mg/dL
Kolestasis
Faktor risiko:
BBLR, prematuritas
Lab 38 jam setelah lahir
Direk 0,30; Indirek 6,10; Total 6,40 mg/dL

Asumsi saat baru lahir 1,0 mg/dL
= 5,40 mg/dL dalam 38 jam
= 0,14 mg/dL/jam
cenderung ke arah fisiologis
Transcutaneous bilirubinometery
Korelasi baik dengan
metode pengukuran
bilirubin standar
(r = 0,829; 0,844; 0,823)
2x 3x 4x
Regio terpilih:
sternum
Kosarat S, Khuwuthyakorn V. Accuracy of transcutaneous bilirubin measurement in term newborns. J Med Assoc Thail Chotmaihet
Thangphaet. 2013;96(2):1727.
Ikterus Neonatorum Fisiologis
60% NCB, 80% pada NKB
Bayi yang terlalu cepat dibawa pulang (usia <30 jam) memiliki
risiko tinggi dirawat kembali karena kuning (mencapai 85%)
Muncul pada hari ke-2 dan 3, memuncak hari ke-4, berkurang
pada hari ke-5 hingga 7

Eksklusi terhadap diagnosis lain
Patologis?
Hemolisis
Perdarahan
<< umur eritrosit
Defek genetik, hipoksia, infeksi,
hipotiroid, hepatitis neonatal,
prematuritas
Obat yang berkonjugasi dengan
asam glukoronat
Anomali saluran empedu, inflamasi
hepar, kista duktus koledokus
Cenderung KOLESTASIS
(tinja dempul, BAK kuning pekat)
Diagnosis Banding
Inkompatibilitas
darah
fetomaternal
Defek enzim Perdarahan
Sepsis
neonatorum
Polisitemia
Terlambat
pasase
mekonium,
puasa
Breastmilk
jaudice
Breastfeed
jaundice
Hadinegoro SR, Prawitasari T, Endyarni B, Kadim M, Sjakti HA. Diagnosis dan tatalaksana penyakit anak dengan gejala kuning.
Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007.
Breastfeed Jaundice
Minimnya asupan ASI
Ikterus 2-3 hari pertama, menyerupai ikterus fisiologis, kadar lebih
tinggi
Peningkatan siklus enterohepatik
Membaik dengan jumlah ASI yang semakin lama semakin
meningkat
Breastmilk Jaundice
ASI mengandung pregnane-3-alfa-2-beta-diol (metabolit
progesteron) hambat UDGPA
ASI mengandung -glukoronidase enterohepatik

2-4% NCB, 70% berulang pada kehamilan selanjutnya
Bilirubin naik terus >4 hari, maksimal 20-30 mg/dL dalam
14 hari. Penghentian ASI menurunkan drastis kadar
bilirubin.
Diagnosis Banding
Inkompatibilitas fetomaternal
Golongan darah sama = AB (+)
Tidak ada indikasi Coombs test
Defek enzim
Tidak ada indikasi, tidak mengarah kepada
defek enzim, tidak ada riwayat keluarga
Perdarahan
SC, caput succadenum (-),
sefalohematoma (-), injeksi Vit K 1 mg IM
Polisitemia
Kadar Hb/Ht normal untuk usia
Terlambat pasase mekonium
Mekonium dikeluarkan dalam 6 jam
Breastmilk/breastfeed jaundice
Perjalanan klinis tidak sesuai
Infeksi-Sepsis Neonatorum?
Riwayat persalinan dengan ketuban pecah dini risiko infeksi
intrauterin
Klinis saat kecurigaan ditegakkan: demam, klinis lain tidak
mendukung
Parameter infeksi/sepsis: I/T ratio dan protein reaktif C
(CRP)

Hasil I/T ratio = 0,08 CRP 0,20

tidak mengarah kepada sepsis neonatorum

Nelson textbook of pediatrics. 19th ed. 2011

Nelson textbook of pediatrics. 19th ed. 2011
Tatalaksana
1. Hentikan obat/faktor
2. Breastfeed jaundice: pantau kecukupan ASI, tidak perlu
pengganti
3. Breastmilk jaundice: kontroversi (stop sementara maksimal 24
jam, pastikan penyebab ASI diagnostik vs ada yang tidak
perlu stop)
4. Tentukan faktor risiko
5. Fototerapi
6. Transfusi tukar

Faktor Risiko
Klinis
Mayor: ikterus <24 jam; inkompatibilitas, prematuritas,
riwayat saudara kandung mendapat terapi sinar;
sefalhematoma/memar; ASI eksklusif; ras Asia Timur
Minor: riwayat saudara kandung ikterus, makrosomia dari
ibu DM
Laboratoris (kadar bilirubin total)

Penggabungan keduanya merupakan prediktor terbaik

Hyperbilirubinemia S on.
Management of
Hyperbilirubinemia in the
Newborn Infant 35 or More
Weeks of Gestation. Pediatrics.
2004;114(1):297316.

Phototherapy for Jaundice. 2013 Sep 19 [cited 2014 Apr 1]; Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1894477-overview
Pengaturan dalam Fototerapi

Phototherapy for Jaundice. 2013 Sep 19 [cited 2014 Apr 1]; Available from:
http://emedicine.medscape.com/article/1894477-overview

Hyperbilirubinemia S on.
Management of
Hyperbilirubinemia in the
Newborn Infant 35 or More
Weeks of Gestation. Pediatrics.
2004;114(1):297316.
Terapi Sinar
Tidak ada kontraindikasi mutlak
Efek samping minimal
Kadar yang disampaikan dalam kurva adalah kadar
rekomendasi, dan tidak mengikat
Pertimbangan risiko ensefalopati bilirubin akut, kronik, maupun
kerinkterus
Rekomendasi agar tidak over-treatment dan under-treatment

http://www.adhb.govt.nz/newborn/guidelines/blood/exchange/ExchangeTransfusion.htm

Hyperbilirubinemia S on.
Management of
Hyperbilirubinemia in the
Newborn Infant 35 or More
Weeks of Gestation. Pediatrics.
2004;114(1):297316.
Kesimpulan
Ikterus sering terjadi pada usia neonatus, sebagian besar
bersifat fisiologis
Ikterus fisiologis memenuhi kriteria tertentu
Terdapat faktor risiko untuk berkembang menjadi ikterus berat
Tidak semua ikterus membutuhkan terapi khusus
Indikasi terapi (fototerapi, transfusi tukar) bergantung pada usia,
faktor risiko, serta maturitas

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai