Anda di halaman 1dari 63

Skrining Kasus Komplikasi pada Ibu

Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Nifas

dr. Jacob Trisusilo Salean, SpOG, M.Ked.Klin


Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi
RSD Aeramo, Nagekeo
Survei Angka Kematian Ibu 2015
Penyebab Kematian Ibu

Laporan Rutin Kesehatan Ibu 2010 – 2015 KEMENKES RI 2016


Faktor Kematian Ibu
Faktor Langsung Faktor Tidak Langsung
Komplikasi pada kehamilan,
persalinan dan nifas, seperti: • 4 TERLALU
• Perdarahan o Terlalu muda
• Preeklampsia/eklampsia o Terlalu tua
• Infeksi o Terlalu sering melahirkan
• Persalinan macet o Terlalu dekat jarak kelahiran
• Abortus

• 3 TERLAMBAT
o Terlambat mengambil keputusan
o Terlambat mencapai fasilitas
kesehatan
o Terlambat dalam penanganan
kegawatdaruratan

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
SKRINING KASUS KOMPLIKASI PADA
IBU HAMIL
Asuhan Antenatal yang terpadu
dan berkualitas

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
ANC Terpadu & Berkualitas
1. Pelayanan dan konseling kesehatan termasuk gizi

2. Deteksi dini masalah, penyakit dan penyulit/komplikasi kehamilan

3. Menyiapkan persalinan yang bersih dan aman

4. Merencanakan antisipasi dan persiapan dini  melakukan rujukan


dengan komplikasi/penyulit
5. Penatalaksanaan kasus serta rujukan cepat & tepat waktu

6. Melibatkan ibu & keluarganya terutama suami  menjaga


kesehatan gizi ibu hamil, menyiapkan persalinan & kesiagaan
terhadap penyulit/komplikasi

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)
5. Tentukan presentasi janin
6. Tentukan denyut jantung janin (DJJ)
10 T 7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama
kehamilan
8. Tes laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) serta KB pasca persalinan
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Pemeriksaan Dokter

• Seluruh ibu hamil wajib


dikonsulkan ke Dokter
(DU/SpOG) minimal 1x
• Deteksi Penyakit
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Diisi pada buku KIA hal
20-23 buku KIA

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Pelayanan antenatal terpadu diberikan
oleh tenaga kesehatan kompeten 
dokter, bidan dan perawat terlatih

ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISIK

PENANGANAN LANJUT

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
ANAMNESIS
• Identitas lengkap
• Status kunjungan (baru atau lama)
• Keluhan yang dirasakan saat ini
• Riwayat kehamilan yang sekarang, riwayat kehamilan dan
persalinan sebelumnya
• Riwayat keluarga berencana
• Riwayat pernikahan
• Riwayat penyakit yang diderita ibu (maternal disorder) dan
penyakit keluarga
• Status imunisasi Tetanus Toksoid
• Konsumsi obat-obatan
• Tinggal di daerah risiko tinggi penyakit (Malaria, IMS)
• Pola makan
• Kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi
kemungkinan terjadinya komplikasi dalam kehamilan
Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
PEMERIKSAAN FISIK
1.Pemeriksaan Fisik Umum
2.Pemeriksaan Fisik Obstetri
3.Pemeriksaan Penunjang

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
PEMERIKSAAN FISIK
1. BB
2. TB
3. TTV
4. LILA
5. Muka : edema, cyanotik, anemia, dyspnea, ikterik
6. Status generalis : kepala, mata, higiene mulut dan gigi, karies,
tiroid, jantung, paru, payudara (apakah terdapat benjolan, bekas
operasi di daerah areola, bagaimana kondisi puting), abdomen
(terutama bekas operasi terkait uterus), tulang belakang,
ekstremitas (edema, varises, refleks patella), serta kebersihan
kulit

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
PEMERIKSAAN OBSTETRI

Tinggi Fundus Uteri (menggunakan pita ukur


bila usia kehamilan >20 minggu)

Luar Pemeriksaan Leopold I-IV

Auskultasi DJJ menggunakan fetoskop atau


doppler (jika usia kehamilan > 16 minggu)
Vulva/perineum untuk memeriksa adanya
Dalam varises, kondiloma, edema, hemoroid, atau
kelainan lainnya

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Hb
2. Golongan Darah
3. Protein Urin
4. Gula Darah (Screening DM
Pemeriksaan Penunjang Gestasional UK 24-32 minggu
Dasar  Pemeriksaan OGCT 50 g
dan TTGO 100 g)
5. Darah Malaria
6. Triple screening : HIV,
HbsAg, Syphilis (RPR)
Pemeriksaan Penunjang 7. BTA
Sesuai Indikasi 8. USG, Doppler velocimetry
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
PEMBERIAN SUPLEMEN & PENCEGAHAN PENYAKIT

• Berikan 60 mg Fe elemental segera setelah


mual/muntah berkurang, dan 400 μg asam folat
1x/hari sesegera mungkin selama kehamilan
o ES Fe: gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare, konstipasi)
o Tablet Fe sebaiknya tidak diminum bersama dengan teh atau kopi
karena mengganggu penyerapan
o Jika memungkinkan, idealnya asam folat sudah mulai diberikan sejak 2
bulan sebelum hamil (saat perencanaan kehamilan)

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Skrining & Prevensi Preeklampsia
 Epidemiologi dan riwayat pasien ~ 2B :
 Kuat: R/ PE, HT kronis. DM, Gx Ginjal, Autoimun
 Sedang: primipara, Gemeli, obesitas, R/ keluarga PE, Usia ≥ 35 th
 Pemeriksaan klinis ~ 2B :
 Roll over test: beda diastolik miring kiri dan telentang ≥ 15 mmHg
 MAP ≥ 90 mmHg
 USG DV ~ 2C : (Trimester 1 dan 2. Sensitivitas meningkat di trimester 2 / >16mgg)
 A spiralis sempit  tekanan tinggi
 Bisa RI, PI, maupun s/d dan notching. Sensitivitas tinggi: RI dan notching. Spesifitas
tinggi: PI
 Biomarker ~ 2C :
 PlGF, PAPP-A, VEGF, sFlT-1

 PREVENSI: Aspirin dosis rendah (75-162 mg/hari) ~ 1A dapat diberikan 12 – 28 minggu


(paling efektif: 12-16 minggu). Kalsium minimal 1 g / hari ~ 1A
Usia Kehamilan 12 – 28 minggu

Pemeriksaan anamnesis & Fisik Riwayat Khusus: Doppler Combined


1. Riwayat keluarga preeklampsia 1.Riwayat Hipertensi Velocimetry A. Screening
2. Primigravida dalam kehamilan Uterina (11-14 minggu)
3. Kehamilan kembar 2.Hipertensi kronis 1.Peningkatan 1. Umur
4. Primitua sekunder (jarak antar 3.Kelainan ginjal resistensi 2. Berat / Tinggi
kehamilan > 10 tahun) 4.Diabetes 2.Notching (+) badan
5. Usia > 35 tahun 5.Penyakit autoimun 3. Ras
6. Body Mass Index ( Berat badan / 4. Riwayat PE
{Tinggi badan}2 > 30) / obesitas 5. MAP
7. Mean Arterial Pressure ( {Sistolik + 6. CRL
2 diastolik} / 3 ) > 90 7. PI A. Uterina
8. Roll Over Test (perbandingan 8. PAPP-A
diastolik miring kiri (left lateral Salah satu Salah satu
9. PlGF
reccumbent) dan posisi telentang hasil (+) hasil (+)
(supine) > 15 mmHg

≥ 2 hasil (+)

Screening (+)

• Low dose Aspirin 1 x 80mg – 150mg / hari sampai dengan 7 hari sebelum persalinan
• Kalsium 1g / hari
PEMBERIAN VAKSIN TETANUS PADA IBU HAMIL

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Pemberian vaksin TT untuk ibu yang belum pernah imunisasi
(DPT/TT/Td) atau tidak tahu status imunisasinya

Pemberian vaksin tetanus untuk ibu yang sudah


pernah diimunisasi (DPT/TT/Td)

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
PENANGANAN LANJUT

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
PENANGANAN LANJUT

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
PENANGANAN LANJUT

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
KIE
KIE efektif termasuk konseling  bagian dari
pelayanan antenatal terpadu yang diberikan
sejak kontak pertama(K1) untuk membantu ibu
hamil dalam mengatasi masalahnya

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
KIE

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
KIE

Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Kemenkes Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, 2010
SKRINING KASUS KOMPLIKASI
PADA IBU BERSALIN
Asuhan Persalinan Normal

Buku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan-KEMENKES RI


2013
Penilaian dan intervensi selama
Kala I

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
2. KALA II, III, DAN IV

Tatalaksana
Tatalaksana pada kala II, III, dan IV tergabung
dalam 58 langkah APN

Persalinan  Faskes dengan tenaga


kesehatan yang kompeten

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
RUJUKAN
1. Rujukan  tenaga & perlengkapan di suatu faskes
tidak mampu menatalaksana komplikasi yang
mungkin terjadi
2. Berdasarkan sifatnya, rujukan ibu hamil dibedakan
menjadi:
• Rujukan kegawatdaruratan
Dilakukan sesegera mungkin  berhubungan
dengan kondisi kegawatdaruratan yang
mendesak
• Rujukan berencana
Persiapan lebih panjang ketika keadaan umum
ibu masih relatif lebih baik
Buku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan-KEMENKES RI
2013
Rujukan sebaiknya tidak dilakukan bila:
a. Kondisi ibu tidak stabil untuk dipindahkan
b. Kondisi janin tidak stabil dan terancam untuk terus
memburuk
c. Persalinan sudah akan terjadi
d. Tidak ada tenaga kesehatan terampil yang dapat
menemani
e. Kondisi cuaca atau modalitas transportasi
membahayakan

BAKSOKU
(Bidan, Alat, Keluarga, Surat, Obat,
Kendaraan dan Uang)
Buku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan-KEMENKES RI
2013
Ringkasan Penatalaksanaan Pada Kasus Penyulit
Medis Obstetri Dan Non Obstetri
Rujukan pada ANC pertemuan awal (sebelum usia kehamilan 16 minggu)
Kondisi Sikap
Diabetes Mellitus Rujuk
Penyakit jantung Rujuk
Penyakit ginjal Rujuk
Riwayat epilepsi Rujuk
Penyalahgunaan obat Rujuk
Riwayat kelahiran mati Rujuk
Perdarahan jalan lahir, spotting Rujuk
Riwayat pertumbuhan janin terhambat
(IUGR) Rujuk

Bekas sesar dan parut uterus Rujuk


Tekanan darah tinggi (>140/90 mmHg) Rujuk
Usia gestasi tidak dapat ditentukan Rujuk
Modul Yankes MatNeo di Fasyankes Primer KEMENKES 2017
Ringkasan Penatalaksanaan Pada Kasus Penyulit
Medis Obstetri Dan Non Obstetri
Rujukan pada ANC pertemuan kedua (sebelum usia kehamilan 24-28
minggu)
Kondisi Sikap
Perdarahan jalan lahir, spotting Rujuk
Hb < 10 g/dL Rujuk
Tanda-tanda preeklampsia, tekanan
Rujuk
darah tinggi, proteinuria
Kecurigaan pertumbuhan janin
Rujuk
terhambat (IUGR)
Ibu tidak merasakan janin Rujuk

Modul Yankes MatNeo di Fasyankes Primer KEMENKES 2017


Ringkasan Penatalaksanaan Pada Kasus Penyulit
Medis Obstetri Dan Non Obstetri
Rujukan pada ANC pertemuan ketiga (sebelum usia kehamilan 30-32
minggu)
Kondisi Sikap
Perdarahan jalan lahir Rujuk
Hb < 10 g/dL Rujuk
Tanda-tanda preeklampsia, tekanan
Rujuk
darah tinggi, proteinuria
Kecurigaan pertumbuhan janin
Rujuk
terhambat (IUGR)
Kecurigaan bayi kembar Rujuk

Modul Yankes MatNeo di Fasyankes Primer KEMENKES 2017


Ringkasan Penatalaksanaan Pada Kasus Penyulit
Medis Obstetri Dan Non Obstetri
Rujukan pada ANC pertemuan keempat (sebelum usia kehamilan 36-40
minggu)
Kondisi Sikap
Perdarahan jalan lahir, spotting Rujuk
Hb < 10 g/dL Rujuk
Tanda-tanda preeklampsia, tekanan
Rujuk
darah tinggi, proteinuria
Kecurigaan pertumbuhan janin
Rujuk
terhambat (IUGR)
Bekas sesar dan parut uterus Rujuk
Kecurigaan bayi kembar Rujuk
Kecurigaan letak lintang Rujuk
Kecurigaan presentasi bokong Rujuk
Kehamilan 41 minggu belum
Rujuk
inpartu Modul Yankes MatNeo di Fasyankes Primer KEMENKES 2017
SKRINING KASUS KOMPLIKASI
PADA IBU NIFAS
Masa nifas  dimulai setelah plasenta lahir dan
berakhir ketika organ kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil, berlangsung kira-kira 6 minggu

Kontrol/kunjungan masa nifas setidaknya 4 kali yaitu:


• 6-8 jam setelah persalinan (sebelum
pulang)
• 6 hari setelah persalinan
• 2 minggu setelah persalinan
• 6 minggu setelah persalinan

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Periksa tekanan darah, perdarahan pervaginam, kondisi
perineum, tanda infeksi, kontraksi uterus, tinggi
fundus, dan temperatur secara rutin

Nilai fungsi berkemih, fungsi cerna, penyembuhan luka,


sakit kepala, rasa lelah, dan nyeri punggung

Tanyakan ibu mengenai suasana emosinya, bagaimana


dukungan yang didapatkannya dari keluarga, pasangan,
dan masyarakat untuk perawatan bayinya

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Tatalaksana atau rujuk ibu bila ditemukan masalah

Lengkapi vaksinasi tetanus toksoid bila diperlukan

• Perdarahan berlebihan
• Sekret vagina berbau
• Demam
• Nyeri perut berat
• Kelelahan atau sesak
• Bengkak di tangan, wajah, tungkai, atau sakit kepala atau
pandangan kabur
• Nyeri payudara, pembengkakan payudara, luka atau perdarahan
puting

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Elemen Kunci dalam Pelayanan Postpartum
6 - 12 jam 3 – 6 hri 6 minggu
6 bulan postpartum
postpartum postpartum postpartum
Bayi
• Pernafasan • ASI • Menimbang • Masa
• Tetap pada suhu • Infeksi • ASI perkembangan
yg hangat • Pemeriksaan • Imunisasi • Masa menyapih
• ASI rutin
• Perawatan tali
pusat
• Imunisasi

Ibu
• Kehilangan • Perawatan • Masa pemulihan • Status kesehatan
darah payudara • Anemia secara umum
• Nyeri • Demam • Kontrasepsi • Kontrasepsi
• Tekanan darah • Infeksi • Libido • Kesakitan yang
• Tanda-tanda • Lochia berkelanjutan
bahaya • Suasana hati

Department of Reproductive Health and Research, World Health Organization. Post-partum care of the mother and newborn: a practical guide. 1998
INFORMASI DAN EDUKASI
• Kebersihan diri
• Istirahat
• Latihan
• Gizi
• Menyusui
• Merawat payudara
• Senggama
• Kontrasepsi
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Kebersihan diri
• Anjurkan kebersihan seluruh tubuh
• Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah
kelamin dengan sabun dan air
• Nasehatkan kepada ibu untuk membersihkan vulva setiap
kali selesai buang air kecil atau besar
• Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain
pembalut setidaknya dua kali sehari
• Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya
• Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan
kepada ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Istirahat
• Anjurkan ibu agar istirahat cukup
• Kurang istirahat akan berdampak pada:
o Mengurangi jumlah ASI yang diproduksi
o Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak
perdarahan
o Menyebabkan depresi dan ketidakmampuan untuk merawat
bayi dan dirinya sendiri

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Latihan
• Menjelaskan pentingnya otot perut dan panggul
• Mengajarkan latihan untuk otot perut dan panggul:
o Menarik otot perut bagian bawah selagi menarik
napas dalam posisi tidur terlentang dengan lengan di
samping, tahan napas sampai hitungan 5, angkat
dagu ke dada, ulangi sebanyak 10 kali
o Berdiri dengan kedua tungkai dirapatkan. Tahan dan
kencangkan otot pantat, pinggul sampai hitungan 5,
ulangi sebanyak 5 kali

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Gizi
• Mengkonsumsi tambahan 500 kalori/hari
• Diet seimbang (cukup protein, mineral dan vitamin)
• Minum minimal 3 liter/hari
• Suplemen besi diminum setidaknya selama 3 bulan
pascasalin, terutama di daerah dengan prevalensi
anemia tinggi
• Suplemen vitamin A 1 kapsul 200.000 IU diminum
segera setelah persalinan dan 1 kapsul 200.000 IU
diminum 24 jam kemudian

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Menyusui
• ASI  mengandung semua bahan yang diperlukan
bayi, mudah dicerna, memberi perlindungan terhadap
infeksi, selalu segar, bersih, dan siap untuk diminum
• Sekresi kolustrum berlangsung lima hari  terdapat
antibodi dan kandungan immunoglobulin A
memberikan perlindungan kepada neonatus untuk
melawan pathogen enterik
• Seorang ibu yang menyusui dapat dengan mudah
memproduksi 600 ml ASI per hari

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Menyusui

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Menyusui

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Menyusui
Cara Ibu untuk meningkatkan produksi ASI

1. Menyusui dengan cara yang benar

2. Menyusui bayi setiap 2 jam

3. Bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik,


terdapat suara menelan yang aktif
4. Menyusui bayi di tempat yang tenang dan nyaman

5. Minum setiap kali menyusui

6. Tidur bersebelahan dengan bayi

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Menyusui

Posisi menyusui

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Perawatan Payudara
• Menjaga payudara tetap bersih dan kering, terutama
puting susu
• Menggunakan bra yang menyokong payudara
• Jika puting susu lecet, oleskan kolostrum atau ASI.
Menyusui tetap dilakukan dimulai dari puting susu
yang tidak lecet
• Jika lecet sangat berat  istirahatkan selama 24 jam.
ASI dikeluarkan dan diminumkan dengan
menggunakan sendok
• Jika nyeri  PCT 1 tablet setiap 4-6 jam

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Perawatan Payudara
Jika payudara bengkak akibat pembendungan ASI:
• Kompres payudara dengan menggunakan kain
basah/hangat selama 5 menit
• Urut payudara dari arah pangkal menuju puting
• Keluarkan ASI dari bagian depan payudara sehingga
puting menjadi lunak
• Susukan bayi setiap 2-3 jam
• Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Senggama

Secara fisik aman untuk memulai


hubungan suami istri begitu darah merah
berhenti dan ibu dapat memasukkan
satu atau dua jarinya ke dalam vagina
tanpa rasa nyeri

Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
Kontrasepsi
Terdapat beberapa pilihan metode kontrasepsi yang
dapat digunakan setelah persalian karena tidak
mengganggu proses menyusui

1. Metode Amenorea Laktasi


2. Kontrasepsi Mantap
3. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
4. Implan
5. Suntik Progestin
6. Minipil
7. Kondom
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Primer dan Rujukan. Kemenkes 2013
RINGKASAN
1. Skrining kasus komplikasi pada ibu hamil dapat dilakukan melalui
pelayanan antenatal (ANC) yang terpadu dan berkualitas
2. ANC terpadu & berkualitas  anamnesis, pemeriksaan fisik, penanganan
tindak lanjut dan KIE efektif
3. Skrining kasus komplikasi pada ibu bersalin dapat dilakukan melalui
pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal (APN) yang baik dan benar
4. Rujuk  kasus-kasus pada Ringkasan Penatalaksanaan Pada Kasus Penyulit
Medis Obstetri Dan Non Obstetri sesuai Kemenkes RI
5. Rujuk pada saat antepartum dan intrapartum HARUS sudah ditatalaksana
awal dan diberangkatkan dalam keadaan STABIL
6. Skrining kasus komplikasi pada ibu nifas dapat dilakukan melalui
pelayanan post-natal (PNC) yang baik dan benar
7. Informasi penting yang perlu disampaikan kepada ibu nifas antara lain
seputar: kebersihan diri, istirahat, latihan, gizi, menyusui, merawat
payudara, senggama dan kontrasepsi
8. Petugas kesehatan perlu mengetahui kondisi medis dan karakteristik
khusus sebelum klien/pasien menggunakan kontrasepsi  penapisan
kelayakan medis

Anda mungkin juga menyukai