Pembimbing
Dr. Eddy Zarkaty Monasir, Sp.OG
Oleh:
Malika
201710401011011
SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
Definisi
- Tanda vital: (tekanan darah, suhu badan, frekuensi nadi, pernafasan napas)
- Berat badan
- Edema
- Pemeriksaan terkait masalah yang telah teridentifikasi pada kunjungan sebelumnya
Pemeriksaan Fisik Obstetri
- Tinggi fundus uteri (menggunakan pita ukur bila usia kehamilan >20 minggu)
- Vulva/perineum untuk memeriksa adanya varises, kondiloma, edema,
hemoroid, atau kelainan lainnya.
- Pemeriksaan dalam untuk menilai: serviks*, uterus*, adneksa*, kelenjar
bartholin, kelenjar skene , dan uretra (*bila usia kehamilan <12 minggu)
- Pemeriksaan inspekulo untuk menilai: serviks, tanda-tanda infeksi, dan cairan
dari ostium uteri
2. Pemeriksaan fisik obstetri pada setiap kunjungan berikutnya
• Leopold I : pemeriksa berdiri menghadap ke pasien, kemudian dengan kedua tangan meraba
dengan jari-jari untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa dari anak yang terdapat
dalam fundus
• Leopold II : posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. Tentukan dimana punggung
anak terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar kemudian carilah bagian – bagian kecil
yang terletak bertentangan
• Leopold III : memakai 1 tangan saja, rabalah bagian terbawahnya dan tentukan apakah
masih bisa digoyangkan untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah sudah / belum terpegang oleh pintu atas panggul
• Leopold IV : posisi pemeriksa menghadap kaki pasien, dengan kedua tangan
tentukan apa yang menjadi bagian bawah dan apakah bagian ini sudah masuk
kedalam PAP dan berapa masuknya
Bunyi Jantung Janin
• Baru dapat didengar pada akhir bulan ke V, dengan doptone pada akhir bulan ke III.
• Normal: 120-160 kali/menit
• Pada anak kembar bunyi jantung terdengar pada 2 tempat dan dengan frekuensi yang
berbeda (perbedaan >10/menit)
3.Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan penunjang untuk ibu hamil meliputi pemeriksaan laboratorium
(rutin maupun sesuai indikasi) dan pemeriksaan ultrasonografi.
Lakukan pemeriksaan laboratorium rutin (untuk semua ibu hamil) pada
kunjungan pertama:
- Kadar hemoglobin
- Golongan darah ABO dan rhesus
- Tes HIV: ditawarkan pada ibu hamil di daerah epidemi meluas dan
terkonsentrasi, sedangkan di daerah epidemi rendah tes HIV ditawarkan pada ibu
hamil dengan IMS dan TB
- apusan darah tebal dan tipis untuk malaria: untuk ibu yang tinggal di atau
memiliki riwayat bepergian kedaerah endemik malaria dalam 2 minggu terakhir
Lakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi:
• Urinalisis (terutama protein urin pada trimester kedua dan ketiga) jika
terdapat hipertensi
• Kadar hemoglobin pada trimester ketiga terutama jika dicurigai anemia
• Pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA): untuk ibu dengan riwayat
defisiensi imun, batuk > 2 minggu atau LILA < 23,5 cm
• Tes sifilis
• Gula darah puasa
Lakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG)