Anda di halaman 1dari 26

Antenatal Care (ANC)

Pembimbing
Dr. Eddy Zarkaty Monasir, Sp.OG
Oleh:
Malika
201710401011011
SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
Definisi

Antenatal care adalah suatu program perawatan antepartum paripurna yang


melibatkan pendekatan terpadu terhadap perawatan medis dan dukungan
psikososial yang secara optimal dimulai sebelum konsepsi dan berlanjut
sepanjang periode antepartum (American Academy of Pediatrics dan American College of
Obstetricians and Gynecologists, 2007)
Tujuan
• Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
• Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi
• Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama
hamil
• Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat
• Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif
• Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal
Jadwal ANC
• Satu kali pada trimester I
• Satu kali pada trimester II
• Dua kali pada trimester III
Standar Minimal
ANC (10 T)
• Timbang BB dan ukur TB
• Ukur TD
• Ukur TFU
• Imunisasi Tetanus Toksoid
• Tablet zat bezi minimal 90 tab
• Tes laboratorium
• Temu wicara untuk persiapan rujukan
• Tentukan presentasi janin dan hitung DJJ
• Tetapkan status gizi
• Tatalaksana kasus
Komponen Perawatan Antenatal
Perawatan antenatal awal atau kunjungan pertama
• Anamnesis lengkap
• Pemeriksaan rutin
• Penilaian faktor resiko

Perawatan antenatal berikutnya


Pada kunjungan pertama jika ditemukan faktor resiko dari anamnesis dan pemeriksaan rutin 
maka dilakukan evaluasi selama kunjungan berikutnya.
Kunjungan pertama
Identitas Riwayat Kehamilan Sekarang
• Nama • HPHT, siklus haid
• Usia • TP
• Nama suami
• Perdarahan pervaginam
• Alamat
• No. telepon • Keputihan
• Tahun menikah • Mual dan muntah
• Agama • Masalah/kelainan pada kehamilan
• Suku ini
• Pendidikan terakhir • Pemakaian obat dan jamu-jamuan
• Pekerjaan
• Keluhan lain
Riwayar Kontrasepsi Riwayat medis lainnya
• Penyakit jantung
• Riwayat kontrasepsi terdahulu • Hipertensi
• Riwayat kontrasepsi terakhir • Diabetes Melitus
• Hepatitis
sebelum kehamilan ini • HIV
• Tuberkulosis
• Alergi (obat/ makanan)
• Asma
• Epilepsi
• Riwayat operasi
• Obat yang rutin dikonsumsi
• Status imunisasi tetanus
• Riwayat penyakit keluarga: HT, DM, kelaina
kongenital
Riwayat obstetri
• Jumlah kehamilan • Perdarahan pada kehamilan,
• Jumlah persalinan persalinan, nifas terdahulu
• Jumlah persalinan cukup bulan • Adanya HT dlam kehamilan
• Jumlah persalinan prematur pada kehamilan terdahulu
• Jumlah anak hidup, berat lahir, • Riwayat berat bayi <2,5 kg atau
serta jenis kelamin >4kg
• Cara persalinan • Riwayat kehamilan sungsang ,
kehamilan ganda
• Jumlah aborsi
• Riwayat penyakit da kemaitian
perinatal, neonatal, dan
kematian jain
Pemeriksaan Rutin
1. Pemeriksaan Fisik Umum pada kunjungan pertama
- Tanda vital: (tekanan darah, suhu badan, frekuensi nadi, frekuensi napas)
- Berat badan
- Tinggi badan
- Lingkar lengan atas (LILA)
- Muka : apakah ada edema atau terlihat pucat
- Status generalis atau pemeriksaan fisik umum lengkap, meliputi: kepala, mata, higiene mulut
dan gigi, karies, tiroid, jantung, paru, payudara (apakah terdapat benjolan, bekas operasi di
daerah areola, bagaimana kondisi puting), abdomen (terutama bekas operasi terkait uterus),
tulang belakang, ekstremitas (edema, varises, refleks patella), serta kebersihan kulit
2. Pemeriksaan Fisik Umum pada kunjungan berikutnya

- Tanda vital: (tekanan darah, suhu badan, frekuensi nadi, pernafasan napas)
- Berat badan
- Edema
- Pemeriksaan terkait masalah yang telah teridentifikasi pada kunjungan sebelumnya
Pemeriksaan Fisik Obstetri

1. Pemeriksaan Fisik Obstetri pada Kunjungan Pertama

- Tinggi fundus uteri (menggunakan pita ukur bila usia kehamilan >20 minggu)
- Vulva/perineum untuk memeriksa adanya varises, kondiloma, edema,
hemoroid, atau kelainan lainnya.
- Pemeriksaan dalam untuk menilai: serviks*, uterus*, adneksa*, kelenjar
bartholin, kelenjar skene , dan uretra (*bila usia kehamilan <12 minggu)
- Pemeriksaan inspekulo untuk menilai: serviks, tanda-tanda infeksi, dan cairan
dari ostium uteri
2. Pemeriksaan fisik obstetri pada setiap kunjungan berikutnya

• Leopold I : pemeriksa berdiri menghadap ke pasien, kemudian dengan kedua tangan meraba
dengan jari-jari untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa dari anak yang terdapat
dalam fundus
• Leopold II : posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. Tentukan dimana punggung
anak terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar kemudian carilah bagian – bagian kecil
yang terletak bertentangan
• Leopold III : memakai 1 tangan saja, rabalah bagian terbawahnya dan tentukan apakah
masih bisa digoyangkan untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan
apakah sudah / belum terpegang oleh pintu atas panggul
• Leopold IV : posisi pemeriksa menghadap kaki pasien, dengan kedua tangan
tentukan apa yang menjadi bagian bawah dan apakah bagian ini sudah masuk
kedalam PAP dan berapa masuknya
Bunyi Jantung Janin
• Baru dapat didengar pada akhir bulan ke V, dengan doptone pada akhir bulan ke III.
• Normal: 120-160 kali/menit
• Pada anak kembar bunyi jantung terdengar pada 2 tempat dan dengan frekuensi yang
berbeda (perbedaan >10/menit)
3.Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan penunjang untuk ibu hamil meliputi pemeriksaan laboratorium
(rutin maupun sesuai indikasi) dan pemeriksaan ultrasonografi.
Lakukan pemeriksaan laboratorium rutin (untuk semua ibu hamil) pada
kunjungan pertama:
- Kadar hemoglobin
- Golongan darah ABO dan rhesus
- Tes HIV: ditawarkan pada ibu hamil di daerah epidemi meluas dan
terkonsentrasi, sedangkan di daerah epidemi rendah tes HIV ditawarkan pada ibu
hamil dengan IMS dan TB
- apusan darah tebal dan tipis untuk malaria: untuk ibu yang tinggal di atau
memiliki riwayat bepergian kedaerah endemik malaria dalam 2 minggu terakhir
Lakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi:
• Urinalisis (terutama protein urin pada trimester kedua dan ketiga) jika
terdapat hipertensi
• Kadar hemoglobin pada trimester ketiga terutama jika dicurigai anemia
• Pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA): untuk ibu dengan riwayat
defisiensi imun, batuk > 2 minggu atau LILA < 23,5 cm
• Tes sifilis
• Gula darah puasa
Lakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG)

1.Pada awal kehamilan (idealnya sebelum usia kehamilan 15 minggu) untuk


menentukan usia gestasi, viabilitas janin, letak dan jumlah janin, serta
deteksi abnormalitas janin yang berat
2. Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi anomali janin
3. Pada trimester ketiga untuk perencanaan persalinan
Konseling (Health Promotion)
• Gizi
• Aktifitas normal
• Perubahan fisiologis
• Hub suami istri
• Rencana ANC
• Pantau janin  10 gerak/12 jam
• Tanda-tanda bahaya
• Rencana partus
• Kebersihan
• Keterlibatan keluarga Suami SIAGA
GIZI
• Kenaikan BB 1 – 2 kg/ bl
• Kalori : (+) 300 kcal/hr dari kebutuhan awal
• Vitamin
• As. Folat : 400 µg/hr
• Zat besi : 30 mg/hr
• Calcium : 1200 mg/hr
MUAL & MUNTAH
• Terjadi 50 % pd T1
• Berat  hipermesis gravidarum
• Management MM ringan :
• Hindari makanan berlemak
• Makan sedikit tapis ering
• Minum the jahe
• Management MM berat
• Hentikan suplemen
• Antihistamin
• Prometazine
• Metoclopramide
AKTIFITAS FISIK
• Tidak perlu dibatasi
• Hindari posisi OR supinasi yg lama pada T2 dan T3
• Stop  bila kelelahan (++), sesak)
• Kontraindikasi :
• IUGR
• Vag bleeding
• Incompetenc Cx
• Faktor risiko partus prematur
• KPD
• HT dlam kehamilan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai