LAB/SMF ILMU KESEHATAN JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER RSD dr. SOEBANDI JEMBER 2014 Tujuan umum Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat Tujuan khusus Mengenali & menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas Mengenali & megobai penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak Memberikan nasihat nasihat tentang cara hidup sehari hari dan keluarga berencana, persalinan, nifas, dan laktasi
Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 6 bulan 2x sebulan sampai kehamilan 9 bulan 1x seminggu saat mendekati persalinan Periksa khusus bila ada keluhan Istri Nama Umur Agama Pekerjaan Alamat dsb Suami Nama Umur Agama Pekerjaan Alamat dsb
Usia ibu hamil Hari pertama haid terakhir (HPHT), siklus haid Perdarahan per vaginam Keputihan Mual dan muntah Masalah/kelainan pada kehamilan sekarang Pemakaian obat obatan (termasuk jamu) Berdasarkan HPHT, rumus ini terutama berlaku bagi wanita dg siklus menstruasi 28 hari
Contoh: Seorang wanita HPHT 14/8/2007, berapa HPLnya? HPL = tgl 14 (+7), bulan 8 (-3), tahun 2007 (+1) = 21/5/2008 HPL = Tanggal (+7) Bulan (-3) Tahun (+1) Jumlah kehamilan Jumlah persalinan Jumlah persalinan cukup bulan Jumlah persalinan prematur Jumlah anak hidup Jumlah keguguran Jumlah aborsi Perdarahan pada kehamilan, persalinan, nifas terdahulu Adanya hipertensi dalam kehamilan pada kehamilan terdahulu BBL <2,5kg atau >4kg Adanya masalah masalah selama kehamilan, persalinan, nifas terdahulu Jantung Tekanan darah tinggi Diabetes melitus TBC Pernah operasi Alergi obat / makanan Ginjal Asma
Epilepsi Penyakit hati Pernah kecelakaan Status perkawinan Respon ibu dan keluarga terhadap kehamilan Jumlah keluarga dirumah yang membantu Siapa pembuat keputusan dalam keluarga Kebiasaan makan dan minum Kebiasaan merokok, mengunakan obat- obatan, dan alkohol Kehidupan seksual Pekerjaan dan aktivitas sehari hari Pilihan tempat untuk melahirkan Pendidikan penghasilan Kunjungan pertama TD, N, RR, T.ax BB & TB Muka: edema, pucat Mulut & gigi: kebersihan, karies, tonsil Tiroid/gondok Tulang belakang/punggung: skoliosis Payudara: puting susu, tumor Abdomen: BSC Ekstremitas: edema, varises, refleks patela Costovertebral angle tenderness (CVAT) Kulit: kebersihan/ penyakit kulit
Kunjungan berikutnya TD, N, RR, T.ax BB Edema Masalah dari kunjungan pertama
Pada setiap kunjungan Mengukur tinggi fundus uteri Palpasi untuk menentukan letak janin Auskultasi detak jantung janin
Memakai satuan cm Jika jarak simfisis pubis dengan fundus 28 cm, berarti usia kehamilan sudah mencapai 28 minggu Tinggi maksimal fundus ialah 36 cm, dan ini menunjukan usia kehamilan 36 minggu Ukuran ini tidak akan bertambah lagi, meski uisa kehamilan mencapai 40 minggu. Kalaupun tinggi bertambah, kemungkinan bayi besar, kembar atau cairan tubuh berlebih Rumus McDonald TFU diukur dengan pita ukur, kemudian dimasukan rumus: Usia kehamilan (bulan) = (2xTFU) : 7 Usia kehamilan (minggu) = (8xTFU) : 7 Memantau tumbuh kembang janin
Usia Kehamilan Tinggi Fundus Dalam cm Menggunakan penunjuk penunjuk badan 12 minggu - Teraba diatas simfisis pubis 16 minggu - Di tengah, antara simfisis pubis dan umbilikus 20 minggu 20cm ( 2cm) Pada umbilikus 22 27 minggu Usia kehamilan dalam minggu = cm ( 2cm) - 28 minggu 28 cm ( 2cm) Di tengah, diantara umbilikus dan proc. Sifoideus 29 35 minggu Usia kehamilan dalam minggu = cm ( 2cm) - 36 minggu 36cm ( 2cm) Pada proc. sifoideus Leopold Leopold I: menentukan tinggi fundus dan apa yang terdapat di fundus Leopold II: menentukan letak punggung & bagian janin (puka / puki) Leopold III: menetukan apa yang ada di bagian bawah (presentasi apa) Leopold IV: menentukan dimana prominensia sefalik (kepala fleksi / ekstensi) dan menentukan apakah kepala masih floating atau sudah engaged Menggunakan stetoskop monoral (stetoskop obstetri), yg dapat kita dengarkan: Dari janin: DJJ pada bulan ke 4-5 Bising tali pusat Gerakan dan tendangan janin Dari ibu: Bising rahim Bising aorta Peristaltik usus Pada kunjungan pertama Pemeriksaan vulva / perineum untuk: Varises Kondiloma Edema Hemoroid, dsb Pemeriksaan dg spekulum untuk menilai: Serviks Tanda infeksi Cairan dari ostium uteri Pemeriksaan untuk menilai: Serviks Uterus Adnexa Bartolini Skene uretra Indikasi: Indikasi sosial untuk menentukan keadaan kehamilan atau persalinan Jika pada pemeriksaan luar, kedudukan janin tidak dapat ditentukan Jika ada sangkaan kesempitan panggul dan CPD Jika karena sesuatu, persalinan tidak maju maju Jika akan diambil tindakan obstetri operatif Menentukan nilai skor pelvis Macam: Vaginal toucher (VT) Rectal toucher (RT) Pelvis Score
Skor 0 1 2 Nilai Pendataran serviks Tubuler, panjang 2cm Panjang 1cm Kurang dari 1cm Pembukaan serviks Tertutup 1cm 2cm Konsistensi serviks keras Mulai lunak Lunak Arah mulut serviks sakral aksial Anterior Turunnya bagian terbawah janin, terhadap spina ischiadika / menurut bidang hodge Diatas -2cm atau hodge II -1cm sampai - 2cm atau hodge II+ -1cm sampai not atau hodge III Kunjungan pertama Darah: Hemoglobin Glukosa VDRL Urin: Warna, bau, kejernihan Protein Glukosa Nitrit / LEA Kalori dan Zat Makanan Tidak Hamil Hamil Menyusui Kalori 2000 2300 3000 Protein 55 g 65 g 80 g Kalsium 0,5 g 1 g 1 g Zat besi 12 g 17 g 17 g Vitamin A 5000 IU 6000 IU 7000 IU Vitamin D 400 IU 600 IU 800 IU Tiamin 0,8 mg 1 mg 1,2 mg Riboflavin 1,2 mg 1,3 mg 1,5 mg Niasin 15 mg 18 mg 18 mg Vitamin C 60 mg 90 mg 90 Mg Boleh mengerjakan pekerjaan sehari hari, selama tidak menimbulkan gangguan rasa tidak enak Bila sedang bepergian, tidak boleh duduk terus menerus >2jam, harus diselingi dengan berdiri dan berjalan Pada keadaan tertentu: partus prematurus imminens, ketuban pecah, penderita kelainan jantung -> aktivitas dibatasi Pada kehamilan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan. Koitus tidak diperbolehkan pada: Perdaraha pervaginam Riwayat abortus berulang Abortus imminens / partus prematurus imminens Ketuban pecah Serviks telah membuka Pakaian apa saja dapat dipakai, kecuali: Sabuk & stocking terlalu ketat -> karena mengganggu aliran darah balik Sepatu hak itnggi -> menambah lordosis Konstipasi dicegah dengan: Banyak minum Olahraga Bila perlu diberi laksatif ringan Perawatan payudara Pakai BH yang memadai Puting susu diusahakan menyembul keluar dan tidak pecah - pecah Vaksinasi tetanus diberikan 2 kali: TT 1 diberikan setelah bulan ke 3 TT 2 diberikan dengan interval minimal 1 bulan, serta tidak boleh <1bulan sebelum persalinan agar kadar antitetanus serum bayi mencapai kadar maksimal Bila ibu hamil belum mendapat polio: berikan vaksin polio yang aman untuk ibu hamil Sifat Jenis Obat dengan sifat teratogenik pasti Talidomid Obat anti jamur Hormon tertentu Valproat (anti konvulsan) Isotretionin Obat dengan kecurigaan kuat bersifat teratogenik Antikonvulsan Tembakau Alkohol Lithium (antipsikotik) Warfarin Obat yang diduga bersifat teratogenik Salisilat Antasida Penekan nafsu makan Barbiturat Sulfonamide Nikotinamide Obat psikotropik Klorokuin Antidiabetika oral kotrimoksazole Dampak Minggu ke 2 8 paska konsepsi (organogenesis) -> anomali kongenital berat Jika sebelum minggu ke 2 -> embriotoksik (embrio mati) Jika sesudah minggu ke 8 -> kelainan yang lebih ringan