Anda di halaman 1dari 63

PENGANTAR ILMU DAN

ASUHAN KEHAMILAN
Rahayu Khairiah, SKM,M.Keb
1. Istilah-istilah dalam kehamilan
Kehamilan adalah suatu rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila
ovum dibuahi dan pembuahan tersebut berkembang sampai menjadi
fetus yang aterm.

Kelahiran adalah Ekspulsi atau ekstraksi lengkap janin dari seorang ibu
setelah usia kehamilan 20 minggu dan Berat janin > 500 gr.

Kelahiran Prematur adalah kelahiran hidup atau kelahiran mati yang


terjadi setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu, tetapi kurang dari
37 minggu.
• Gravida adalah istilah medis untuk wanita hamil.

• Primigravida adalah kehamilan untuk pertama kalinya.

• Multigravida adalah wanita hamil dan telah hamil lebih dari satu kali

• Grandemultigravida adalah wanita yang telah hamil 5 orang anak


atau lebih.
• Paritas/para adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin yang
mampu hidup diluar Rahim.

• Primipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak, yang


cukup besar untuk hidup di dunia luar.

• Multipara adalah wanita yang telah melahirkan seorang anak lebih


dari satu kali.

• Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak


atau lebih.
• Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup di luar kandungan, dengan batasan usia kehamilan < 20
minggu atau berat janin < 500 gram.

• Berat badan lahir rendah adalah neonatus dengan berat lahir <2500 gram.

• Berat badan lahir sangat rendah adalah neonates dengan berat lahir <
1500 gram.

• Berat badan lahir ekstrem rendah adalah neonates dengan berat lahir <
1000 gram.

• Kematian terkait kehamilan adalah kematian seorang wanita, karena


penyebab apapun, ketika hamil atau dalam 1 tahun kalender terminasi
kehamilan, tanpa memandang lama dan lokasi kehamilan.
• Neonatus cukup bulan adalah neonatus yang lahir setelah usia
kehamilan genap 37 minggu sampai genap 42 minggu (260 sampai
294 hari)

• Neonatus lebih bulan adalah neonates yang lahir setelah usia


kehamilan 42 minggu

• Neonatus kurang bulan adalah neonatus yang lahir sebelum usia


kehamilan 37 minggu.

• Berat lahir adalah Berat neonatus segera setelah kelahiran.


• Terminasi kehamilan yang diinduksi adalah penghentian kehamilan
intrauterine yang disengaja dengan maksud selain untuk menghasilkan
neonatus yang lahir hidup, dan yang tidak menghasilkan kelahiran
hidup.

• Kelahiran hidup adalah ekspulsi lengkap atau ekstraksi suatu hasil


fertilisasi dari ibunya, terlepas dari durasi kehamilan, ditandai dengan
adanya bukti kehidupan seperti detak jantung, denyut tali pusat, atau
gerakan otot sukarela.

• Kelahiran mati (stillbirth) adalah tidak adanya tanda-tanda kehidupan


pada saat atau setelah lahir.
6 Alasan Penting mendapatkan Asuhan
Kehamilan
1. Membangun rasa saling percaya antara klien dan petugass kesehatan
2. Mengupayakan terwujudnya kondisi terbaik bagi ibu dan bayi yang
dikandungnya
3. Memperoleh informasi dasar tentang kesehatan ibu dan kehamilannya
4. Mengidentifikasi dan menatalaksana kehamilan resiko tinggi
5. Memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan dalam menjaga
kualitass kehamilan dan merawat bayi
6. Menghindarkan gangguan kesehatan selama kehamilan yang akan
membahayakan keselamatan ibu hamil dan bayi yang dikandungnya.
Refocusing antenatal :
1. Membantu membuat perencanaan persalinan
2. Membantu mempersiapkan diri menghadapi komplikasi (deteksi
dini, menentukan pengambilan keputusan, dana kegawatdaruratan,
komunikasi, transportasi, donor darah) pada setiap kunjungan.
3. melakukan skrining/penapisan kondisi-kondisi yang memerlukan
persalinan di RS
4. mendeteksi dan menangani komplikasi
Lanjutan…
5. mendeteksi kehamilan ganda pada kehamilan 28 mg, mendeteksi
letak / presentasi abnormal setelah 36 minggu.
6. Memberikan imunisasi TT
7. Suplemen Fe dan asam folat
8. profilaksis cacing tambang, preventif malaria, suplementasi yodium,
suplementasi vit A
• Timbang BB
• Ukur TD
• TFU, presentasi dan DJJ
• tablet Fe 90 tablet selama kehamilan
• Pemberian imunisasi TT
• Pemeriksaan Hb
• Pemeriksaan VDRL
Lanjutan…
• Perawatan payudara, senam payudara
• senam ibu hamil
• temu wicara persiapan rujukan
• pemeriksaan protein urin atas indikasi
• pemeriksaan reduksi urin atas indikasi
• pemberan terapi yodium untuk daerah endemis gondok
• Pemberian terapi anti malaria untuk daerah endemis malaria
Kunjungan ANC berdasarkan evidence based
• Informasi penting pada setiap kunjungan
Trimester I (sebelum minggu ke 14)
• Membangun hubungan saling percaya antara bidan dan ibu
• Mendeteksi masalah yang bisa diobati yang bersifat mengancam jiwa
• Menimbang BB, mengukur TD
• Mencegah masalah seperti neonatal tetanus, anemia kekurangan zat besi
• Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi
• Mendorong perilaku yang sehat (cara hidup sehat bagi wanita hamil, nutrisi,
mengatisipasi tanda-tanda berbahaya kehamilan)
• Menjadwalkan kunjungan berikutnya
Trimester II (sebelum minggu ke 28)

• Sama seperti diatas ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre-


eklamsi (pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa urine untuk
mengetahui proteinuria)
Trimester III 1 (antara minggu 28 – 36)
• Sama seperti hamil antara minggu 14 – 28, ditambah
deteksi kehamilan ganda, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan

Trimester III 2 (setelah 36 minggu)


• Sama, ditambah : deteksi kelainan letak atau kondisi
yang memerlukan persalinan di RS serta mengenali
tanda-tanda persalinan
Komponen Perawatan Antenatal
1. Perawatan antenatal awal atau kunjungan pertama
- Anamnesis lengkap
- Pemeriksaan rutin
- Penilaian faktor resiko

2. Perawatan antenatal berikutnya.


Pada kunjungan pertama jika ditemukan faktor resiko dari
anamnesis dan pemeriksaan rutin,
 maka dilakukan evaluasi selama kunjungan
berikutnya.
Kunjungan pertama
Anamnesis
1. Identitas pasien dan suami termasuk nama,
umur, pekerjaan, nama suami, agama alamat
→ identifikasi / mengenal pasien dan
mengetahui status sosial ekonomi untuk
menentukan anjuran / pengobatan yang akan
diberikan serta penentuan prognosa
kehamilan setelah mengetahui umur pasien
2. Keluhan – keluhan yang muncul
pada pemeriksaan
3. Riwayat menstruasi
- menarche, teratur / tidak, lamanya, banyaknya
darah, nyeri +/- → menilai faal alat kandungan
HPHT / hari pertama haid
terakhir
Anamnesis
4. Riwayat perkawinan → kawin / tidak, berapa kali, berapa lama
(anak mahalkah?)
5. Riwayat kehamilan sebelumnya → perdarahan +/- , hiperemesis
gravidarum +/- → prognosa
6. Riwayat persalinan sebelumnya → spontan / buatan, aterm +/-,
perdarahan +/-, siapa yang menolong → prognosa
7. Riwayat nifas sebelumnya → demam +/-, perdarahan +/-, laktasi ?
→ prognosa
Anamnesis
• Riwayat anak yang lahir → jenis kelamin, hidup +/-, berat lahir
• Riwayat kehamilan sekarang → kapan merasakan gerak anak, hamil
muda (mual, muntah, sakit kepala, perdarahan +/-), hamil tua
(edema kaki / muka, sakit kepala, perdarahan, sakit pinggang)
Anamnesis
• Riwayat penyakit keluarga → penyakit keturunan +/- (DM, kelainan
genetik), riwayat kembar, penyakit menular +/- (TBC)
• Riwayat kontrasepsi → pakai +/-, metodenya ?, jenisnya, berapa lama,
efek samping
Pemeriksaan Rutin
1. Pemeriksaan Fisik Umum
- Tanda Vital
- Pemeriksaan fisik lengkap : Kepala –
kaki
- status gizi
- tinggi dan berat badan
- pemeriksaan tanda – tanda kehamilan meliputi wajah, dada,
abdomen dan genetalia eksterna dan interna serta pemeriksaan
panggul
2.Pemeriksaan Inspekulo dan
pemeriksaan dalam
• menggunakan speculum Serviks
• mengidentifikasi kelainan sitologis
Pap smear
• pengambilan specimen
mikroorganisme
• duh tubuh : - mukoid putih dalam jumlah sedang normal
- cairan kuning berbusa Trichomonas
- duh seperti kepala susu kandida.
Pemeriksaan dalam
• konsistensi, panjang, dan pembukaan serviks
• bagian terbawah janin, terutama menjelang akhir kehamilan
• arsitektur tulang-tulang panggul dan pada semua anomaly vagina dan
perineum, termasuk sistokel, rektokel, dan perineum yang telah
mengalami relaksasi atau robek.
• rectal touché mengidentifikasi hemoroid
3. Hitung Darah Lengkap
4. Urinalisis :
a. Analisis adanya glukosa, keton, protein
b. pemeriksaan mikroskopik atas
sedimen
c. Biakan kuantitatif atau penyaringan
biokimia untuk adanya basiluria
5. Golongan Darah, Faktor Rhesus dan Penyaringan Antibodi
6. Penyaringan Glukosa
- Faktor resiko untuk Diabetes
Melitus :Umur 25 tahun atau lebih
Obesitas
Riwayat keluarga DM
Bayi yang sebelumnya berbobot >4000
mg
Bayi lahir mati yang sebelumnya
Bayi cacat bawaan yang sebelumnya
Polihidramnion
Riwayat aborsi berulang
7. Uji alfa-fetoprotein serum
meramalkan cacat tabung saraf terbuka
8. Pemeriksaan HIV-AIDS dan antigen permukaan Hepatitis B (HbsAg)
9. Ultrasonografi
- usia kehamilan sejak usia 7 hari
- perkembangan janin
- kehamilan multiple
- komplikasi
- dll
Kunjungan berikutnya
• Interval kunjungan Setiap 4 minggu sekali
sampai minggu ke-28; kemudian setiap 2-3
minggu sekali sampai minggu ke-36, dan
sesudahnya setiap minggu.

• Setiap kunjungan Ukur tekanan darah, berat


badan, protein dan glukosa urin, ukuran
uterus, bunyi jantung janin, gerakan janin,
kontraksi, perdarahan dan pecah ketuban,
ultrasonografi hanya dilakukan atas indikasi
spesifik.
Kunjungan berikutnya
• 15-20 minggu : Penapisan alfa-fetoprotein di serum ibu.
• 24-28 minggu : Penapisan untuk diabetes gestasional apabila ada
indikasi
• 28 minggu : Pemeriksaan antibody pada wanita negatif-D (Rh-);
pemberian globulin imun anti-D apabila diindikasikan
Pemeriksaan Obstetrik
1.Inspeksi Umum
Muka → chloasma gravidarum, edema +/-
Mata → conjungtiva anemis +/-, sklera ikterik
+/-
Mulut → gusi dan gigi
Leher → JVP, pembesaran kelenjar tiroid dan
kelenjar limfe +/-,
Mammae → bentuk, simetris, pembesaran, puting
susu melebar, areola hiperpigmentasi,
vaskular ↑, hiperplasia jaringan
kelenjar
Pemeriksaan Obstetrik
• Abdomen → membesar, pigmentasi linea
alba dan striae, sikatriks +/-,
terlihat gerak anak +/-
• Vulva → perineum, varices +/-, flour
albus +/-
• Anus → hemoroid +/-,
• Tungkai → varices +/-, edema +/- (pretibial,
ankle, punggung kaki),
sikatriks +/-
1. Pengukuran Tinggi Fundus
2. Pemeriksaan Abdomen (Leopold)

• Leopold I : pemeriksa berdiri menghadap ke pasien, kemudian dengan kedua


tangan meraba dengan jari-jari untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian
apa dari anak yang terdapat dalam fundus
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)

Leopold II : posisi masih sama, pindahkan tangan ke samping. Tentukan dimana punggung anak
terdapat pihak yang memberi rintangan terbesar kemudian carilah bagian – bagian kecil yang
terletak bertentangan
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)

Leopold III : memakai 1 tangan saja, rabalah bagian terbawahnya dan tentukan apakah masih bisa
digoyangkan untuk menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah sudah / belum
terpegang oleh pintu atas panggul
Pemeriksaan Abdomen (Leopold)

Leopold IV : posisi pemeriksa menghadap kaki pasien, dengan kedua tangan tentukan apa yang
menjadi bagian bawah dan apakah bagian ini sudah masuk kedalam PAP dan berapa masuknya
3. Bunyi Jantung Janin (Auskultasi)
• bunyi jantung janin sudah dapat didengar
pada minggu ke-20 pada 80 persen wanita
• Pada minggu ke-21, bunyi jantung janin
sudah terdengar pada 95 persen
• pada minggu ke-22 pada semua wanita
hamil.
Pemeriksaan Laboratorium rutin untuk
semua hamil pada kunjungan pertama :

1. Pemeriksaan Kadar Hemoglobin


2. Golongan Darah ABO dan Rhesus
3. Tes HIV
• Di tawarkan pada ibu hamil di
daerah epidemic meluas dan
terkonsentrasi,
• Daerah epidemic rendah tes
HIV ditawarkan pada ibu
hamil dengan IMS dan TB
4. Rapid Tes atau apusan darah tebal dan
tipis untuk malaria

• Untuk ibu yang tinggal di


atau memiliki riwayat
bepergian ke daerah
endemic malaria dalam 2
minggu terakhir.
Pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi:
1. Urinalisis (terutama Protein
urin) pada trimester kedua
dan ketiga jika terdapat
hipertensi
2. Kadar hemoglobin pada
trimester 3 terutama jika
dicurigai anemia
3. Pemeriksaan sputum
bakteri tahan asam (BTA)
 untuk ibu dengan
riwayat defisiensi imun,
batuk > 2 minggu atau LILA
< 23,5 cm
4. Tes Sifilis
5. Gula darah puasa
• Pasien dengan factor resiko perlu diperiksa lebih lanjut sesuai standar
diagnosis diabetes mellitus di kunjungan antenatal pertama.
• Diagnosis DM ditegakkan bila kadar glukosa darah sewaktu >200
mg/dl (disertai gejala klasik hiperglikemia)
• Kadar glukosa puasa >126 mg/dl
• Kadar glukosa 2 jam setelah tes toleransi glukosa oral (TTGO) >200
mg/dl.
• Hasil yang lebih rendah perlu dikonfirmasi dengan melakukan
emeriksaan TTGO di usia kehamilan antara 24 – 28 minggu.
Pemeriksaan konfirmasi untuk ibu hamil
tanpa resiko  24-28 mgg
• Minta ibu untuk makan makanan yang cukup karbohidrat
selama 3 hari, kemudian berpuassa selama 8 – 12 jam
sebelum dilakukan pemeriksaan.
• Pemeriksaan glukosa darah puasa dari darah vena di pagi
hari, kemudian diikuti pemberian beban glukosa 75 gram
dalam 200 ml air, dan pemeriksaan kadar glukosa darah 1
jam lalu 2 jam kemudian.
Lanjutan…
• Diagnosa diabetes mellitus gestisional ditegakkan apabila ditemukan :
a. Kadar gula darah puassa > 92 mg/dl
b. Kadar gula darah setelah 1 jam > 180 mg/dl
c. Kadar gula darah setelah 2 jam > 153 mg/dl
Lakukan Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
• Pemeriksaan USG direkomendasikan :
a. Pada awal kehamilan (idealnya sebelum usia kehamilan 15 minggu)
untuk menentukan usia gestasi, viabilitas janin, letak dan jumlah
janin, serta deteksi abnormalitas janin yang berat
b. Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi anomaly janin
c. Pada TM 3 untuk perencanaan persalinan

• Lakukan rujukan untuk pemeriksaan USG jika alat atau tenaga


kesehatan tidak tersedia.
Pemberian Suplemen dan Pencegahan
Penyakit
• Berikan ibu 60 mg zat besi elemental segera setelah mual/muntah
berkutang dan 400 µg asam folat 1x/hari sesegera mungkin selama
kehamilan.
Catatan :
• 60 mg besi elemental setara 320 mg sulfas ferosus
• Efek samping yang umum dari zat besi adalah gangguan saluran cerna
( mual, muntah, diare, konstipasi)
• Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersama dengan the atau
kopi karena mengganggu penyerapan
• Jika memungkinkan, idealnya asam folat sudah mulai diberikan sejak
2 bulan sebelum hamil (saat perencanaan kehamilan)
• Di area dengan asupan kalsium rendah,
suplementasi kalsium 1,5 – 2 g/hari
dianjurkan untuk pencegahan preeklapsi
bagi semua ibu hamil, terutama yang
memiliki risiko tinggi (riwayat
preeklampsia di kehamilan sebelumnya,
diabetes, hipertensi kronik, penyakit
ginjal, penyakit autoimun, atau kehamilan
ganda)
• Pemeberian aspirin 75 mg/hari dianjurkan untuk pencegahan
preeklampsi bagi ibu dengan resiko tinggi, dimulai usia kehamilan 20
minggu
Beri ibu vaksin Tetanus Toksoid (TT) sesuai
status imunisasinya
• Pemberian imunisasi pada wanita usia subur atau ibu hamil harus
didahului dengan skrining untuk mengetahui jumlah dosis (dan
status) imunisasi tetanus toksoid (TT) yang telah diperoleh selama
hidupnya.
• Pemberian imunisasi TT tidak mempunyai interval (selang waktu)
maksimal, hanya terdapat interval minimal antar dosis TT
• Jika ibu belum pernah imunisasi atau status imunisasinya tidak
diketahui, berikan dosis vaksin (0,5 ml IM di lengan atas).
Pemberian vaksin TT untuk ibu yang belum pernah imunisasi
DPT/TT/Td atau tidak tahu status imunisasinya

Pemberian Selang waktu minimal


TT1 Saat kunjungan pertama (sedini mungkin
pada kehamilan)
TT2 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan)
TT3 6 bulan setelah TT 2 (pada kehamilan, jika
selang waktu minimal terpenuhi)
TT4 1 tahun setelah TT3
TT5 1 tahun setelah TT4
• Dosis boster mungkin diperlukan pada ibu yang sudah pernah
diimunisasi. Pemberian dosis booster 0,5 ml IM disesuaikan dengan
jumlah vaksin yang pernah diterima sebelumnya.
Pemberian vaksin tetanus untuk ibu yang
sudah pernah diimunisasi (DPT/TT/Td)
Pernah Pemberian dan selang waktu minimal
1 kali TT2, 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan)
2 kali TT3, 6 bulan setelah TT2 (pada kehamilan,
jika selang waktu minimal terpenuhi)
3 kali TT4, 1 tahun setelah TT3
4 kali TT5, 1 tahun setelah TT4
5 kali Tidak perlu lagi
• Vaksin TT adalah vaksin yang aman dan tidak mempunyai kontra
indikasi dalam pemberiannya.
• Imunisasi TT jangan diberikan pada ibu dengan riwayat reaksi berat
terhadap imunisasi TT pada masa lalunya (contoh : kejang, koma,
demam >40◦C, nyeri/bengkak ekstensif dilokasi bekas suntikan)
• Ibu dengan panas tinggi dan sakit berat dapat diimunisasi segera
setelah sembuh
Asupan Makanan Yang Dianjurkan
1. Nutrisi
- “ kekurangan gizi yang berat selama kehamilan tidak menimbulkan
efek yang dapat dideteksi pada perkembangan mental selanjutnya”
- Pertambahan berat ibu mempengaruhi berat lahir
- Rerata pertambahan berat ibu selama kehamilan adalah 33 lb (15
kg)
Asupan Makanan Yang Dianjurkan
2. Suplementasi Vitamin dan Mineral Prenatal
Terjadi peningkatan selama masa
kehamilan dan laktasi
Perhatian Khusus Selama Kehamilan
• Olah Raga
• Mandi
• Busana
• Kebiasaan Buang Air Besar
• Koitus
• Perawatan Gigi
• Alkohol
• Kafein

Anda mungkin juga menyukai