Anda di halaman 1dari 36

PERTEMUAN I

PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN IBU HAMIL


(ANTENATAL CARE)

Pendahuluan
Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan
persalinan, anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan
antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk
minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota
keluarga, sebagai berikut.
Tabel 1.1. Kunjungan pemeriksaan antenatal
Trimester Jumlah kunjungan Waktu kunjungan yang
minimal dianjurkan
I 1x Sebelum minggu ke 16
II 1x Antara minggu ke 24-28
III 2x Antara minggu 30-32
Antara minggu 36-38

• Untuk memantau kehamilan ibu, gunakan buku KIA. Buku


diisi setiap kali ibu melakukan kunjungan antenatal, lalu
berikan kepada ibu untuk disimpan dan dibawa kembali
pada kunjungan berikutnya.

• Berikan informasi mengenai perencanaan persalinan dan


pencegahan komplikasi (P4K) kepada ibu.
• Anjurkan ibu mengikuti Kelas Ibu.
Dalam katalog buku kesehatan ibu dan anak terbitan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pemeriksaan pada
ibu hamil dilakukan dengan prinsip 10 T, yaitu:
1. Pengukuran tinggi badan dan berat badan
✓ Pengukuran tinggi badan cukup dilakukan satu kali
pada kunjungan awal. Bila tinggi badan < 145 cm
berisiko panggul sempit, kemungkinan sulit melahirkan
secara normal.
✓ Penimbangan berat badan pada setiap kali
pemeriksaan. Sejak bulan ke-4 pertambahan BB paling
sedikit 1 kg/bulan.
2. Pengukuran tekanan darah.
✓ Tekanan darah normal 120/80mmHg.
✓ Bila tekanan darah lebih besar atau sama dengan
140/90mmHg, ada faktor risiko hipertensi (tekanan
darah tinggi) dalam kehamilan.
3. Tentukan ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA)/ Status
Gizi
✓ Bila < 23,5cm menunjukkan ibu hamil menderita
Kurang Energi Kronis (Ibu hamil KEK) dan berisiko
melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR)
4. Pengukuran tinggi rahim (TFU).
✓ Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat
pertumbuhan janin apakah sesuai dengan usia
kehamilan.
5. Tentukan letak janin (presentasi janin) dan
penghitungan denyut jantung janin
✓ Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala
atau kepala belum masuk panggul, kemungkinan ada
kelainan letak atau ada masalah lain.
✓ Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/menit
atau lebih dari 160 kali/ menit menunjukkan ada tanda
GAWAT JANIN SEGERA RUJUK
6. Tentukan status imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
✓ Bilamana diperlukan suntikan tetanus toksoid sesuai
anjuran petugas kesehatan untuk mencegah tetanus
pada Ibu dan Bayi.
7. Pemberian tablet tambah darah
✓ Sejak awal kehamilan 1 tablet tambah darah setiap hari
minimal selama 90 hari.
✓ Tablet tambah darah diminum pada malam hari untuk
mengurangi rasa mual.
8. Tes laboratorium
✓ Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu
kekurangan darah (Anemia).
✓ Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi
ibu hamil bila diperlukan.
✓ Tes pemeriksaan urine.
✓ Tes pemeriksaan darah lainnya,sesuai indikasi seperti
malaria, HIV, Sifilis dan lain lain.
9. Tentukan Jadwal Temu Wicara/ Konseling
✓ Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai
perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan,
persalinan dan inisiasi menyusu dini (IMD), nifas,
perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif, Keluarga
Berencana dan imunisasi pada bayi.
✓ Penjelasan ini diberikan secara bertahap pada saat
kunjungan ibu hamil.

Jadwal kunjungan ulang :


Kunjungan I sebelum 16 minggu dilakukan untuk :
• Penapisan dan pengobatan anemia
• Perencanaan persalinan
• Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan
pengobatannnya
Kunjungan II (24-28 minggu) dan kunjungan III (30-
32 minggu), dilakukan untuk:
• Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan
pengobatannya
• Penapisan preeklampsia, gemelli, infeksi alat
reproduksi dan saluran perkemihan
• Mengulang perencanaan persalinan
Kunjungan IV 36 minggu sampai lahir dilakukan
untuk :
• Sama seperti kegiatan kunjungan II dan II
• Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
• Memantapkan rencana persalinan
• Mengenali tanda-tanda persalinan
10. Tata laksana atau mendapatkan pengobatan
✓ Jika ibu mempunyai masalah kesehatan pada saat
hamil.
1. PEMERIKSAAN KESEHATAN IBU HAMIL

1.1. ANAMNESIS RIWAYAT MEDIS


• Pada kunjungan pertama, lengkapi riwayat medis ibu seperti
tertera pada tabel di bawah ini.
• Pada kunjungan berikutnya, selain memperhatikan catatan
pada kunjungan sebelumnya, tanyakan keluhan yang dialami
ibu selama kehamilan berlangsung.

Tabel 1.2 Riwayat medis untuk dilengkapi pada kunjungan


pertama

Identitas Riwayat Kehamilan Sekarang


• Nama • Hari pertama haid
• Usia terakhir, siklus haid*
• Nama suami (jika ada) • Taksiran waktu
• Alamat persalinan *
• No. Telepon • Perdarahan pervaginam
• Tahun menikah (jika • Keputihan
sudah menikah) • Mual dan muntah
• Agama • Masalah / kelainan pada
• Suku kehamilan ini
• Pemakaian obat dan
jamu-jamuan
Riwayat Kontrasepsi Riwayat Medis Lainnya
• Riwayat kontrasepsi • Penyakit jantung
terdahulu • Hipertensi
• Riwayat kontrasepsi • Diabetes melitus (DM)
terakhir sebelum kehamilan Penyakit hati seperti
ini hepatitis
• HIV (jika diketahui)
• Dll
Riwayat Obstetri Lalu Riwayat Sosial Ekonomi
• Jumlah kehamilan • Usia ibu saat pertama
• Jumlah persalinan menikah
• Jumlah persalinan cukup • Status perkawinan,
bulan berapa kali menikah dan
• Jumlah persalinan lama pernikahan
prematur • Pendidikan
• Jumlah anak hidup, berat • Pekerjaan dan aktivitas
lahir serta jenis kelamin sehari-hari
• Cara persalinan • Pekerjaan pasangan
• Kesulitan dalam • Respon ibu dan keluarga
kehamilan (perdarahan, terhadap kehamilan dan
hipertensi, sungsang, dll) kesiapan persalinan
• Jumlah keluarga di rumah
yang membantu
• Siapa pembuat
keputusan dalam
keluarga
• Kebiasaan atau pola
makan minum
• Kondisi rumah dan
sanitasi
• Pilihan tempat untuk
melahirkan
• Kebiasaan merokok,
menggunakan obat-
obatan, merokok

* Penentuan taksiran tanggal persalinan (TTP) dapat dilakukan


berdasarkan perhitungan dari Hari Pertama Haid Terakhir
(HPHT) dengan menggunakan rumus Neagle : hari + 7, bulan -
3, dan tahun + 1.
TTP = hari + 7, bulan - 3, tahun + 1
• Jika bulan tidak bisa dikurangi 3 maka bulan ditambah 9 dan
tidak ada penambahan tahun.
• Untuk yang memiliki siklus menstruasi selain 28 hari maka
rumus nya menjadi:
TTP= HPHT + 9bulan + (lama siklus haid – 21 hari)
Hal ini mendekati dengan rata-rata kehamilan manusia
normal yang berlangsung selama 40 minggu (280 hari)
dari HPHT, atau 38 minggu (266 hari) dari tanggal
pembuahan.

Kriteria tertentu yang harus dipahami untuk menerapkan aturan


Naegele, yaitu:
- Sebelumnya siklus harus teratur dan siklus 28-30 hari
- Tidak boleh menggunakan pil kontrasepsi oral pada siklus
sebelumnya
- Periode menstruasi terakhir harus normal, yaitu perdarahan
haid durasi 3-5 hari.
Contoh perhitungan :
Hitunglah kapan taksiran tanggal persalinan seorang ibu hamil,
jika diketahui HPHT nya 26-07-2018 ?
Jawab :

1.2 PEMERIKSAAN FISIK UMUM


A. Pemeriksaan fisik umum pada kunjungan pertama (usia
kehamilan trimester I)
• Tanda vital: (tekanan darah, suhu badan, frekuensi nadi,
frekuensi napas)
• Berat badan dan tinggi badan
• Lingkar lengan atas (LILA)
• Wajah : apakah ada edema atau terlihat pucat
• Status generalis atau pemeriksaan fisik umum lengkap,
meliputi: kepala, wajah (melasma, edema), mata (ada
tidaknya konjungtiva anemis, sklera ikterik), higiene mulut
dan gigi, karies, tiroid, jantung, paru, payudara (apakah
terdapat benjolan, bekas operasi di daerah areola,
bagaimana kondisi puting), abdomen (terutama bekas
operasi pada uterus), tulang belakang, ekstremitas (edema,
varises, refleks patella), serta kebersihan kulit.

B. Pemeriksaan fisik umum pada kunjungan berikutnya


(trimester II dan III)
• Tanda vital : tekanan darah, suhu badan, frekuensi nadi,
frekuensi napas
• Berat badan
• Edema
• Pemeriksaan terkait masalah yang telah teridentifikasi pada
kunjungan sebelumnya

1.3. Pemeriksaan Fisik Khusus Obstetri


Pada pemeriksaan Fisik Obstetri dapat dilakukan
pemeriksaan luar (Leopold) dan pemeriksaan dalam.
Pemeriksaan dalam (VT) hanya boleh dilakukan bila ada indikasi
dan dikerjakan dengan cara yang steril atau dilakukan
pemeriksaan rektal (RT). Pemeriksaan dalam untuk menilai
keadaan janin dan jalan lahir hendaknya dilakukan dengan
lembut (with ladies hand), sebaiknya ibu disuruh BAK terlebih
dahulu dan genitalia eksterna dibersihkan dengan antiseptik.
1. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan fisik obstetri pada kunjungan pertama:
a. Inspeksi
Perhatikan bentuk abdomen, bekas operasi SC sebelumnya
dan tanda-tanda kehamilan (linea nigra, striae gravidarum,
striae albicans)
b. Pemeriksaan TFU
c. Vulva / perineum untuk memeriksa adanya varises,
kondiloma, edema, hemoroid, atau kelainan lainnya.
d. Pemeriksaan inspekulo untuk menilai: serviks, tanda-tanda
infeksi, dan cairan dari ostium uteri (*bila usia kehamilan <12
minggu).

2. Pemeriksaan fisik obstetri pada setiap kunjungan


berikutnya:
a. Pantau tumbuh kembang janin dengan mengukur tinggi
fundus uteri. Sesuaikan tinggi fundus dengan gambar
berikut:
- Tinggi fundus uteri (TFU) dengan manuver leopold 1 (lihat
tabel 1.3) atau menggunakan pita ukur mulai usia
kehamilan 22 minggu
Mengukur TFU dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik Mc Donald dengan memperhatikan prinsip berikut
o Pengukuran dilakukan dalam keadaan kandung
kemih kosong dengan menggunakan meteran yang
tidak elastis
o Pengukuran dilakukan dengan posisi ibu hamil
setengah duduk agar ibu hamil dan janin terhindar
dari gangguan peredaran darah. Ibu hamil dilarang
berbaring terletang terlalu lama karena terjadi
penekanan uterus terhadap vena pelvis mayor, vena
cava inferior dan bagian aorta abdomen descenden
Adapun cara mengukur dan menghitung TFU dengan
teknik Mc Donald yaitu
o Ibu hamil diposisikan setengah duduk
o Tentukan bagian fundus dengan metode Leopold 1
o Lakukan pengukuran dimulai dari symphisis pubis
hingga fundus uteri dengan posisi meteran terbalik
(posisikan angka nol di atas berada di atas symphisis
pubis)
o Setelah diposisikan secara tepat, balik meteran lalu
baca hasil pengukurannya.
Pengukuran TFU dapat dilakukan untuk menentukan usia
kehamilan. Adapun cara menentukan usia kehamilan
dengan menggunakan TFU adalah sebagai berikut
Durasi kehamilan dalam bulan : TFU (cm) x 2/7
Durasi kehamilan dalam minggu : TFU (cm) x 8/7
Hasil pengukuran TFU juga dapat digunakan untuk
menentukan perkiraan berat janin / taksiran berat janin
(TBJ) dengan menggunakan rumus Johnson, yaitu
Jika kepala janin belum masuk PAP : (TFU-12) x 155
gram
Jika kepala janin sudah masuk PAP: (TFU-11) x 155
gram

Gambar 1.1 Tinggi Fundus Uteri


Penentuan tinggi fundus uteri (TFU)
b. Palpasi abdomen menggunakan manuver Leopold (tabel
1.4)
Tabel 1.4 Manuver palpasi menurut Leopold
Manuver palpasi menurut
Gambar
Leopold:
Leopold I
(Dilakukan sejak trimester I)
• pemeriksa menghadap ke
arah muka ibu hamil
• kedua telapak tangan
pemeriksa diletakkan pada
puncak fundus uteri
• menentukan tinggi fundus uteri
untuk menentukan usia
kehamilan dengan
menggunakan meteran
(satuan cm/ inchi) dengan
angka 0 di mulai dari simfisis
pubis sampai diperoleh tinggi
fundus.
• Rasakan bagian janin yang
berada pada bagian fundus
(bokong bagian yang lunak
Manuver palpasi menurut
Gambar
Leopold:
atau kepala bagian yang keras
atau kosong)

Leopold II
(Dilakukan mulai akhir
trimester II)
• Menentukan bagian janin pada
sisi kiri dan kanan ibu, apakah
bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas) dan bagian yang
rata dan memanjang
(punggung)
yang berada pada sisi kiri dan
kanan ibu
• menentukan letak punggung
janin untuk menentukan lokasi
auskultasi denyut jantung janin
nantinya
• Pada letak lintang, tentukan di
mana kepala janin
Manuver palpasi menurut
Gambar
Leopold:

Leopold III
(Dilakukan mulai akhir
trimester III)
• Dilakukan dneganhati-hati
karena dapat menyebabkan
perasaan tidak nyaman pada
ibu
• Menentukan bagian terbawah
janin dengan menggunakan
ibu jari dan telunjuk tangan
kanan
• Menentukan apakah bagian
terbawah janin tersebut sudah
masuk pintu atas panggul
Manuver palpasi menurut
Gambar
Leopold:

Leopold IV
(Dilakukan bila usia kehamilan
> 36minggu)
• Pemeriksa menghadap ke
arah kaki ibu
• Kedua telapak tangan
diletakkan di sisi kiri dan
kanan bagian terendah janin
• Pemeriksaan ini untuk
menentukan bagian
terbawah janin apa dan
berapa jauh sudah masuk
pintu atas panggul

c. Pengukuran denyut jantung janin


• Auskultasi denyut jantung janin menggunakan stetoskop
monoaural (Laenec) atau doppler (jika usia kehamilan > 16
minggu) dan denyut jantung janin terdengar paling keras di
area punggung janin
• Tempelkan telinga kiri pemeriksa dan dengarkan bunyi
jantung janin (pindahkan titik dengar apabila pada titik
pertama bunyi jantung terdengar kurang jelas, usahakan
untuk mendapat punctum maksimum)
• Dengarkan dan hitung denyut jantung janin setiap 5 detik
sebanyak 3 kali pemeriksaan, dengan interval 5 detik
diantara masing-masing perhitungan.
• Jumlahkan hasil pengukuran 1,2 dan 3 kemudian dikalikan 4
untuk mendapatkan frekuensi denyut jantung janin per menit
(perhatikan juga perbedaan jumlah masing-masing
perhitungan untuk menilai irama denyut jantung)
• Contoh : didapatkan denyut jantung janin pada pengukuran
1, 12, pada pengukuran 2, 13, dan pada pengukuran 3, 12.
Maka denyut jantung janin = (12+13+12) x 4 = 148x/menit
• Denyut jantung janin normal yaitu 120-160x/menit
d. Pemeriksaan dalam bila ada indikasi

1.4 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan penunjang untuk ibu hamil meliputi
pemeriksaan laboratorium (rutin maupun sesuai indikasi) dan
pemeriksaan ultrasonografi.
• Pemeriksaan laboratorium rutin (untuk semua ibu hamil)
pada kunjungan pertama :
- Kadar hemoglobin
- Golongan darah ABO dan rhesus
- Tes HIV: ditawarkan pada ibu hamil di daerah epidemi
meluas dan terkonsentrasi, sedangkan di daerah
epidemi rendah tes HIV ditawarkan pada ibu hamil
dengan IMS dan TB
• Pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi:
− Urinalisis (terutama protein urin pada trimester kedua
dan ketiga) jika terdapat hipertensi
− Kadar hemoglobin pada trimester ketiga terutama jika
dicurigai anemia
− Pemeriksaan sputum bakteri tahan asam (BTA): untuk
ibu dengan riwayat defisiensi imun, batuk > 2 minggu
atau LILA < 23,5 cm
− Tes sifilis
− Gula darah puasa

• Pemeriksaan ultrasonografi (USG).


Pemeriksaan USG direkomendasikan:
• Pada awal kehamilan (idealnya sebelum usia
kehamilan 15 minggu) untuk menentukan usia gestasi,
viabilitas janin, letak dan jumlah janin, serta deteksi
abnormalitas janin yang berat
• Pada usia kehamilan sekitar 20 minggu untuk deteksi
anomali janin
• Pada trimester ketiga untuk perencanaan persalinan
• Lakukan rujukan untuk pemeriksaan USG jika alat atau
tenaga kesehatan tidak tersedia

1.5 Pemberian Suplemen dan Pencegahan Penyakit


• Beri ibu 60 mg zat besi elemental segera setelah
mual/muntah berkurang, dan 400 μg asam folat 1x/hari
sesegera mungkin selama kehamilan.
- Catatan: 60 mg besi elemental setara 320 mg sulfas
ferosus.
- Efek samping yang umum dari zat besi adalah gangguan
saluran cerna (mual, muntah, diare, konstipasi).
- Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum bersama dengan
teh atau kopi karena mengganggu penyerapan.
- Jika memungkinkan, idealnya asam folat sudah mulai
diberikan sejak 2 bulan sebelum hamil (saat perencanaan
kehamilan).

• Beri ibu vaksin tetanus toksoid (TT) sesuai status


imunisasinya.
− Pemberian imunisasi pada wanita usia subur atau ibu
hamil harus didahului dengan skrining untuk mengetahui
jumlah dosis (dan status) imunisasi tetanus toksoid (TT)
yang telah diperoleh selama hidupnya. Pemberian
imunisasi TT tidak mempunyai interval (selang waktu)
maksimal, hanya terdapat interval minimal antar dosis TT.
− Jika ibu belum pernah imunisasi atau status imunisasinya
tidak diketahui, berikan dosis vaksin (0,5 ml IM di lengan
atas) sesuai tabel berikut.

Tabel 1.4 Jadwal Imunisasi TT untuk ibu yang belum pernah


imunisasi (DPT/TT/Td) atau tidak tahu status imunisasinya
Tabel 1.5 Pemberian vaksin tetanus untuk ibu yang sudah
pernah diimunisasi (DPT/TT/Td)
1.6 Identifikasi Komplikasi Dan Melakukan Rujukan
Rujukan harus dilakukan pada kondisi di luar kehamilan
normal. Klasifikasi kehamilan terangkum dalam tabel berikut.
1.7 Konseling, Informasi, Dan Edukasi (KIE)
Pemberian konseling diberikan bertahap pada setiap kunjungan.
Pastikan bahwa ibu memahami hal-hal berikut:
• Persiapan persalinan, termasuk:
- Siapa yang akan menolong persalinan
- Dimana akan melahirkan
- Siapa yang akan membantu dan menemani dalam
persalinan
- Kemungkinan kesiapan donor darah bila timbul
permasalahan
- Metode transportasi bila diperlukan rujukan
- Dukungan biaya
• Pentingnya peran suami atau pasangan dan keluarga selama
kehamilan dan persalinan.
• Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai:
- Sakit kepala lebih dari biasa / sampai kejang
- Perdarahan per vaginam pada hamil muda dan hamil tua
- Gangguan penglihatan
- Pembengkakan pada wajah / tangan / kaki
- Nyeri abdomen (epigastrium)
- Mual dan muntah berlebihan dan tidak mau makan
- Demam
- Pecah ketuban sebelum waktunya
- Janin tidak bergerak sebanyak biasanya
• Pemberian makanan bayi, air susu ibu (ASI) eksklusif, dan
inisiasi menyusu dini (IMD).
Catatan: Konseling pemberian makanan bayi sebaiknya
dimulai sejak usia kehamilan 12 minggu dan dimantapkan
sebelum kehamilan 34 minggu.
• Penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin
misalnya hipertensi, TBC, HIV, serta infeksi menular seksual
lainnya.
• Perlunya menghentikan kebiasaan yang berisiko bagi
kesehatan, seperti merokok dan minum alkohol.
• Program KB terutama penggunaan kontrasepsi pascasalin
• Tanda – tanda persalinan
- Perut mulas-mulas yang teratur, timbulnya semakin
sering dan semakin lama
- Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau
keluar cairan ketuban dari jalan lahir
• Kesehatan ibu termasuk nutrisi, istirahat, kebersihan, seks,
aktivitas, dsb.
- Nutrisi
▪ Makan beragam makanan secara proporsional
dengan pola gizi seimbang dan lebih banyak
daripada sebelum hamil.
▪ Tidak ada pantangan makanan selama hamil.
▪ Cukupi kebutuhan air minum pada saat hamil.
Kebutuhan air minum ibu hamil 10 gelas perhari.
▪ Jika mual, muntah dan tidak nafsu makan, pilihlah
makanan yang tidak berlemak dalam porsi kecil
tetapi sering. Contohnya: buah, roti, ubi, singkong,
biskuit. Jangan minum minuman keras, merokok.

- Istirahat yang cukup


▪ Tidur malam paling sedikit 6-7 jam dan usahakan
siangnya tidur/berbaring 1-2 jam.
▪ Posisi tidur sebaiknya miring ke kiri.
▪ Pada daerah endemis malaria gunakan kelambu
berinsektisida.
- Menjaga kebersihan diri
▪ Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
sebelum makan, setelah buang air besar dan
buang air kecil.
▪ Menyikat gigi secara benar dan teratur minimal
setelah sarapan dan sebelum tidur.
▪ Mandi 2 kali sehari
▪ Bersihkan payudara dan daerah kemaluan.
▪ Ganti pakaian dan pakaian dalam setiap hari.
▪ Periksakan gigi ke fasilitas kesehatan pada saat
periksa kehamilan.
▪ Cuci rambut minimal 2-3 kali dalam seminggu.
- Boleh melakukan hubungan suami istri selama hamil
dengan cara yang aman.
- Bersama dengan suami lakukan rangsangan/ stimulasi
pada janin dengan sering mengelus-elus perut ibu dan
ajak janin bicara sejak usia kandungan 4 bulan.
- Aktivitas Fisik
▪ Ibu hamil yang sehat dapat melakukan aktivitas
fisik sehari-hari dengan memperhatikan kondisi
ibu dan keamanan janin yang dikandungnya.
▪ Suami membantu istrinya yang sedang hamil
untuk melakukan pekerjaan sehari-hari.
▪ Ikuti senam ibu hamil sesuai dengan anjuran
petugas kesehatan.

Kelas Ibu Hamil

• Di kelas ibu hamil, ibu mendapatkan


informasi dan saling bertukar informasi
mengenai kehamilan, persalinan, nifas serta
perawatan bayi baru lahir.
• Ikuti kelas ibu hamil paling sedikit 4 kali
pertemuan, sebaiknya 1 kali pertemuan
dihadiri bersama suami/keluarga. 2. Kelas ibu
Balita Di kelas ibu balita, ibu mendapatkan
informasi dan saling bertukar informasi
mengenai tumbuh kembang, imunisasi, gizi,
perawatan bayi dan balita serta penyakit
yang sering pada bayi dan balita. Tanyakan
pada petugas kesehatan jadwal pelaksanaan
kelas ibu
Tahap penjelasan/interpretasi hasil pemeriksaan
Jelaskan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik luar kehamilan
berupa pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus leopold dan
auskultasi yang meliputi :
• Usia kehamilan dan taksiran persalinan
• Komplikasi pada kehamilan seperti perdarahan, mual dan
muntah
• Adanya komplikasi pada kehamilan dan persalinan
sebelumnya
• *Adanya infertilitas
• Keadaan janin termasuk letak dan posisi janin
• Taksiran berat janin berdasarkan tinggi fundus
• Kondisi janin (sesuai dengan hasil pemeriksaan auskultasi)
• Rencana Asuhan Antenatal:
o Jelaskan hasil temuan atau penilaian klinis ibu dan
kondisi kehamilannya
o Catat pada buku kontrol ibu hamil dan jelaskan tentang
langkah atau asuhan lanjutan serta jadwal pemeriksaan
ulangan
o Jelaskan untuk melakukan kunjungan ulang (walaupun
diluar jadwal yang telah ditentukan) bila ada keluhan
o Serahkan kembali buku kontrol ibu hamil
Rekam Medik

Kategori Gambaran
Kehamilan normal 1. Anamnesis dan pemeriksaan lengkap pada
kunjungan antenatal pertama
2. Memantau kemajuan pada kunjungan
berikutnya
- Memantau tekanan darah di bawah 130/90,
adanya peningkatan ≤ 30 mm sistolik.
- Tinggi fundus dalam cm atau menggunakan
jari-jari tangan dapat disamakan dengan
usia kehamilan
- Detak jatung janin 120 sampai 140 detak
per menit
3. Memberikan zat besi (lihat jadwal)
4. Memberikan imunisasi TT (lihat jadwal)
Memberikan konseling
1. Gizi : peningkatan konsumsi makanan hingga
300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, zat besi, minum cukup
cairan (menu seimbang)
2. Perubahan fisiologi
- tambah berat badan
- perubahan pada payudara
- tingkat tenaga yang bisa menurun
- mual di pagi hari selama triwulan pertama
- rasa panas dalam perut dan/atau varises
hubungan suami istri boleh dilanjutkan selama
kehamilan
3. Memberitahukan kepada ibu kapan kembali
untuk pemantauan lanjutan kehamilan.
4. Menasehati ibu untuk mencari pertolongan
segera jika ia mendapati tandatanda bahaya
sebagai berikut :
- Perdarahan per vagina
- Sakit kepala
- Gangguan penglihatan
- Nyeri abdomen
- Janin tidak bergerak sebanyak
biasanya/kurang
5. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran
yang bersih dan aman di rumah (untuk tingkat
desa)
- Sabun dan air
- Handuk dan selimut bersih untuk bayi
- Makanan dan minuman untuk ibu selama
persalinan
6. Petunjuk dini: untuk mencegah keterlambatan
dalam pengambilan keputusan dan upaya rujukan
saat terjadinya komplikasi, nasehat kepada ibu
hamil, suaminya, ibunya atau anggota keluarga
yang lain.
7. Menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit
(ketiak, bawah buah dada, daerah genitalia)
dengan cara dibersihkan dengan air dan
dikeringkan.
8. Menjelaskan cara merawat payudara terutama
pada ibu yang mempunyai puting susu rata atau
masuk ke dalam. Ibu diajarkan cara
mengeluarkan puting susu : yaitu tekan puting
susu dengan menggunakan kedua ibu jari,
dilakukan 2 kali sehari selama 5 menit.

Kehamilan normal 1.Memberikan seluruh layanan/asuhan antenatal


dengan kebutuhan seperti di atas
khusus 2. Memberikan konseling khusus untuk
kebutuhan ibu dan masalah-masalahnya
Ibu hamil dengan 1.Merujuk ke dokter untuk konsultasi
masalah - Menolong ibu menentukan pilihan yang
kesehatan/komplikasi tepat untuk konsultasi (dokter puskesmas,
yang membutuhkan dokter obgin, dsb)
rujukan untuk 2. Melampirkan kartu kesehatan ibu hamil berikut
konsultasi atau surat rujukan
kerjasama penanganan 3. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi
dan membawa surat dengan hasil dari rujukan
4. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi
selama kehamilan
5. Memberikan layanan/asuhan antenatal
6. Perencanaan dini jika tidak aman bagi
melahirkan di rumah :
- Menyepakati diantara para pengambil
keputusan dalam keluarga tentang rencana
melahirkan (terutama suami dan ibu atau
ibu mertua)
- Persiapan/pengaturan transportasi untuk ke
tempat persalinan dengan aman, terutama
pada malam hari atau selama musim hujan
- Persiapan asuhan anak jika dibutuhkan
selama persalinan
Kegawatdaruratan 1. Rujuk segera ke fasilitas kesehatan
terdekat di mana tersedia pelayanan
kegawatdaruratan obstetrik yang sesuai
2. Sambil menunggu transportasi
- Berikan pertolongan awal
kegawatdaruratan, jika perlu berikan
pengobatan
- Mulai memberikan cairan infus (i.v)
3. Membawa catatan medik atau kartu
kesehatan ibu hamil dan surat rujukan
Ringkasan penilaian klinik dan penanganan kehamilan
Penilaian Kunjungan I Kunjungan II Kunjungan III Kunjungan IV
Antenatal
Anamnesis
Riwayat √ √ √ √
kehamilan
saat ini
Riwayat √
kehamilan
sebelumnya
Riwayat √
kontrasepsi
Riwayat √
kesehatan/
medis
Riwayat √
sosial dan
ekonomi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan √ Jika ada Jika ada Jika ada
fisik umum indikasi indikasi indikasi
(keseluruhan) terbatas terbatas terbatas
Pemeriksaan √ √ √ √
kebidanan
dari luar
Pemeriksaan √ Jika ada Jika ada Jika ada
kebidanan indikasi indikasi indikasi
dari dalam
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan √ √ √ Cek kembali
laboratorium Hb; dan
pemeriksaan
laboratorium
lain jika ada
Penatalaksanaan
Pemebrian TTi (0,5 cc) TT2 (0,5 cc)
TT
Pemberian 90 hari
tablet
penambah
darah
Konseling √ Memperkuat Memperkuat Memperkuat
umum
Konseling Jika ada Jika ada Jika ada Jika ada
khusus indikasi indikasi indikasi indikasi
Perencanaan √ √
khusus
Perencanaan √ √ √ √
penanganan
komplikasi

Anda mungkin juga menyukai