a. Tujuan :Membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara
lengkap untuk mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendek
kala 3, mencegah atoni uteri dan retensio plasenta
b. Pernyataan standar: Bidan melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan
benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap.
c.Hasil yang diharapkan :
• Menurunkan terjadinya perdarahan yang hilang pada persalinan aktif kala III.
• Menurunkan terjadinya antonia uteri
• Memperpendek waktu persalinan kala III
• Menurunkan terjadinya perdarahan post partum akibat salah penanganan kala lIl
d. Persyaratan :
• Bidan sudah terlatih dan trampil dalam melahirkan plasenta secara lengkap dengan melakukan
penatalaksanaan aktif persalinan kala III secra benar.
• Tersedianya peralatan dan perlengkapan untuk melahirkan plasenta,termasuk air bersih,larutan
klorin 0,5 % untuk dekontaminasi,sabun dan handuk yang bersih untuk cuci tangan,juga tempat
untuk plasenta.
• Bidan seharusnya menggunakan sarung tangan DTT atau steril
• Tersedia obat-obat oksitosin dan metode yang efektif untuk penyirnpanan dan pengirimannya
yang dijlankan dengan baik
• Sistem rujukan untuk perawatan kegawat-daruratan obstetri yang efektif.
e.Langkah -langkah yang harus dilakukan Bidan adalah :
• Berikan penjelan pada ibu,sebelum melahirkan tentang prosedur penatalaksanaan aktif
persalinan kala III
• Masukan oksitosin 10 lU lewat IM kedalam alat suntiksteril menjelang persalinan.
• Setelah bayi lahir (lihat standart 10 ),tali pusat diklem di dua tempat.lalu dipotong diantara 2
klem dengan gunting tajam steril atau DTT.
• memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan ganda.
• tunggu kontraksi uterus ,lakukan penegangan tali pusat terkendali sementara tangan kiri menekan
uterus dengan hati-hati kearah punggung ibu ,atau kearah atas ( dorsal karnial).
• bila plasenta belum lepas setelah melaku.kan penatalaksanaan aktif kala III dalam waktu 15 menit:
ulangi 10 unit oksitosin IM
periksa kandung kemih ,melakukan katerisasi bila perlu
berita tahu keluarga tmtuk persiapan merujuk
teruskan melakukan penatalaksanaan aktif kala III selam 15 lagi
rujuk ibu bila plasenta tidak lahir setelah 30 menit.
• setelah plasenta tampak pada vulva ,teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati.
• segera setelah plasenta dan selaput ketuban dikeluarkan Jakukan masas uterus supaya berkontraksi
• sambil melakukan masase fundus uteri,periksa plasenta dan selaput ketuban untuk memastikan plasenta utuh dan
lengkap
• perkirakan jurn lah kehilangan darah secara akurat
• bersihkan vulva dan perineum dengan air matang dan tutup dengan pembalut wanita/kain bersih/telah dijemur
• periksa tanda-tanda vital. Catat semua temuan dengan seksama
• berikan plasenta kepada suami/keluarga ibu
• catat semua perawatan dan temuan dengan seksama
Standar 12: Penanganan Kala II Dengan Gawat Janin Melalui Episiotomy
a. Tujuan :
Mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomi jika ada tanda-tanda gawat jan in pada saat kepala
janin meregangkan perineum.
b.Pernyataan standar :
Bidan mengenali secara tepat tanda tanda gawat janin pada kala II yang lama, dan segera melakuka n
episiotomy dengan aman untuk memperlancar persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.
c. Hasil yang diharapkan adalah :
• Penurunan kejadian asfiksia neonatus berat
• Penurunan kejadian lahir mati pada kala dua.
d. Persyaratan :
• Bidan sudah terlatih dalam melaksanakan episiotomy dan menjahit perineum secara benar
• Tersedia sarung tangan/alat/perlengkapan untuk melakukan episiotomy, termasuk gunting tajam yang
steril/DTT, dan alat/bahan yang steril untuk penjahitap.
• Menggunakan kartu ibu, partograf dan buku KIA.
e. Langkah-langkah yang harus dilakukan bidan adalah :
• jika ada tanda gawat janin berat dan kepala sudah terlihat divulva, episiotomy
mungkin salah satu dari beberapa tindakan yang dapat dilakukan oleh
bidan untuk menyelamatkan bayi.
• Yang harus di ingat bidan adalah :
• Gawat janin pada kala satu selalu memerlukan rujukan segera
• Episiotomy hanya bermanfaat pada kala dua, ketika perineum sudah
meregang dan kepala sudah tampak divulva. Jika kepala masih tinggi ibu
segera dirujuk, kecuali bidan terlatih dan terampil dalam melakukan ekstrasi
vakum.
• Melakukan dorongan pada fundus adalah berbahaya dan tidak akan
mempercepat proses persalinan
• Tanda-tanda gawat janin :DJ] dibawah 120 kali/menit atau diatas 160
kali/menit atau DH tidak segera kembali normal setelah his.
Pelaksanaan Intranatal
2. Pelayanan persalinan
Setelah bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai maka biclan tetap memperhatikan kebutu han
ibu selama proses persalinan berlangsung sebagai berikut.
• Upayakan proses persalinan berlangsung dengan lancar dan aman
• Pengeluaran plasenta dengan penegangan tali pusat terkendali.
• Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi.
STANDAR TEMPAT PELAYANAN IIINTRANATAL DIKOMUNITAS