Anda di halaman 1dari 25

Standar Pelayanan

Antenatal
(6 standar)
KELOMPOK 1
D III KEBIDANAN
POLITEKNIK BHAKTI ASIH PURWAKARTA
DISUSUN OLEH :
01. 02. 03. 04.
ANISA EKA AYU ZULFA
PUTRI NAFISAH CICI WIDIYA ELYA TIANA RAHAYU

05. 06. 07. 08.


SALSA
HERLIN JULIA NABILA RINA
BELLINDA AZ
GESTRIANI HUSNA AINISYIFA ZAHRA

09. 10.
SITI AINUN
HARDIYANTI YULI AMELIA
Standar 3
Identifikasi ibu hamil
Standar 3 Identifikasi ibu hamil
● Tujuan: mengenali dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan
● .Syarat:

1. Bidan bekerja sama dengan tokoh dan kader untuk menentukan ibu hamildan memastikan
bahwa semua ibu hamil telah memeriksakan kehamilannya secara dini dan teratur.

2. Bidan harus memahami :

 Tujuan pelayanan antenatal dan alasan ibu tidak memeriksakan kehamilannya secara
dini.

 Tanda dan gejala kehamilan;dan

 Keterampilan berkomunikasi secara efektif.

3. Bahan penyuluhan kesehatan yang sudah siap digunakan.Mencatat hasil pemeriksaan pada
KMS ibu hamil dan kartu ibu.
Standar 3 Identifikasi ibu hamil
● Proses :
1. Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara teratur
untukmenjelaskan tujuan pemeriksaan kehamilan kepada ibu
hamil,suami,keluarga maupun masyarakat.

2. Bersama kader kesehatan mendata ibu hamil serta memotivasinya agar


memeriksakan kehamilan sejak dini (segera setelah terlambat haid/diduga hamil)

3. Melalui komunikasi dua arah dengansekelompok ibu,dibahas manfaat


pemeriksaan kehamilan

4. Melalui komunikasi duaarah dengan pamong ,tokoh masyarakat dan dukun bayi
jelaskan prosedur pemeriksaan kehamilan yang diberikan.
Standar 3 Identifikasi ibu hamil
LANJUTAN…..

5. Tekanan bahwa tujuan pemeriksaan kehamilan adalah ibu dan bayi yang sehat
pada akhir kehamilan.

6. Berikan penjelasan kepada seluruh ibu tentang tanda kehamilan,dan fungsi


organ reproduksinya.

7. Bimbing kader untuk mendata/mencatat semua ibu hamil di daerahnya.

8. Perhatikan ibu bersalin yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya.

9. elaskan dan tingkatkan penggunaan KMS ibu hamil dan kartu ibu .
Standar 4
Pemeriksaan dan
pemantauan antenatal
Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

Tujuan Syarat :
Alat pelayanan antenatal tersedia dalam
keadaan baikdan berfungsi,antara lain:
Memberikan pelayanan dan pemantauan stetoskop, tensimeter, metlin , timbangan,
antenatal berkualitas. pengukur lingkar lengan atas, stetoskop
janin.
Tersedia obat danbahan lain, misalnya :
vaksin TT, tablet besi danasam folatdan
Syarat : antimalaria (pada daerah endemis malaria).
Bidan mampu memberikan pelayanan .
Menggunakan KMS ibu/kartu ibu
antenatal berkualitas, termasuk Terdapat sistemyang berfungsi dengan baik,
penggunaan KMS ibu hamil dan kartu yaitu ibu hamil resiko tinggi atau mengalami
pencatatan hasil pemeriksaan kehamilan ( komplikasi dirujuk agar mendapatkan
kartu ibu ) pertolongan yang memadai
Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
Proses:
1. Bersikap ramah,sopan dan bersahabat pada setiap kunjungan.
2. Pada kunjungan pertama, bidan harus :

 Melakukan anamnesis riwayat dan mengisi KMS ibu hamil/kartu ibu secara lengkap.

 Memastikan bahwa kehamilan itu di harapkan

 .Tentukan hari taksiran persalinan (HTP). Jika hari pertama haidterakhir (HPHT) tidak
diketahui,tanyakan kapan pertama kali irasakan pergerakan janin dan cocokan dengan hasil
pemeriksaan tinggi fundus uteri. Jelaskan bahwa hari taksiran persalinan hanyalah suatu perkiraan.

 Memeriksa kadar HbBerikan imunisasi TT (Tetanus toksoid, sesuai dengan ketentuan).


Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

Proses: LANJUTAN
…..
3. Pada setiap kunjungan, bidan harus:

 Menilai keadaanumum (fisik) dan psikologis ibu hamil.


 Memeriksa urine untuk tes protein danglukosa urine atas indikasi. Bila ada kelainan, ibu dirujuk.
 Mengukur berat badan dan lingkar lengan atas
 Mengukur tekanan darah dengan posisi ibu hamil duduk atau berbaring dengan mengganjal punggung kiri
dengan bantal
 Periksa Hb pada kunjunganpertama dan pada kehamilan 28 minggu atau lebih sering jika ada tanda-tanda
anemia.
 Tanyakan apakah ibu hamil meminum tablet zat besi sesuai dengan ketentuan dan apakah persediaannya
cukup. Tablet zat besi berisi 60 Mg zat besi dan 0,5 Mg asam folat paling sedikit diminum 1 tablet sehari
selama 90hari berturut-turut. Ingatkan ibu hamil agar tidak meminumnya dengan teh atau kopi.
Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
LANJUTAN
…..
 Tanyakan dan periksa tanda/gejala penyakit menular seksual ( PMS ), dan ambil
tindakan sesuai dengan ketentuan.
 Lakukan pemeriksaan fisik ibuhamil secara lengkap. Periksa payudara, lakukan
penyuluhan dan perawatan untuk pemberian ASI eksklusif. Pastikan bahwa kandung
kencing ibu kosong
 .Ukur tinggi fundus uteri dalam cm dengan menggunakan metlin ( tinggi fundus
sesudah kehamilan kebih dari 24 minggu sama dengan umurkehamilan dalam cm,
bila diambilukuran tinggi fundus dari simphisis pubis sampai ke fundus uteri.
 Dengarkan denyut jantung janin dantanyakan apakah janin sering bergerak. Rujuk
jika tidak terdengar atau pergerakanjanin menurun pada bulan terakhir kehamilan.
Standar 4 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal

LANJUTAN
…..

 Beri nasehat tentang cara perawatan diri selama kehamilan, tanda bahaya pada
kehamilan, kurang gizi dan anemia.
 Dengarkankeluhan yang di sampaikan ibu dengan penuh minat dan beri nasehat
atau rujuk bila di perlukan.Bicarakan tentang tempat persalinan, persiapan
transportasi untuk rujukan jika di perlukan.
 Catat semua temuan pada KMS ibu hamil / kartu ibu. Pelajari semua temuan untuk
menentukan tindakan selanjutnya, termasuk rujukan atau fasilitas rujukan / RS .
Standar 5
Palpasi Abdomen
Standar 5 Palpasi Abdomen

 Bidan melakukan pemeriksaan abdomen secara seksama


& melakukan palpasi untuk menentukan usia kehamilan

 Bila usia kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian


terendah janin & masuknya kepala janin ke rongga
panggul untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan
tepat waktu.
Standar 5 Palpasi Abdomen

Syarat : Syarat :

Bidan telah dididik tentang prosedur .Menggunakan KMS Ibu


tentang palpasi abdominal yang Hamil/Kartu ibu untuk pencatatan.
benar.
Adanya sistem rujukan yang
Alat, misalnya meteran kain,
berlaku bagi ibu hamil yang
stetoskop janin, tersedia dalam
memerlukan rujukan
kondisi baik.
Tersedia tempat pemeriksaan yang .
tertutup dan dapat diterima
masyarakat.
Standar 5 Palpasi Abdomen
Proses:
1. Melaksanakan palpasi abdominal pada setiap kunjungan antenatal.
2. Tanyakan pada ibu hamil sebelum palpasi; apa yang dirasakannya, apakah
janinnya bergerak, kapan HPHT atau kapan pertama kali merasakan pergerakan
janin.
3. Sebelum palpasi abdominal, mintalah ibu hamil untuk mengosongkan kandung
kencingnya.
4. Baringkan ibu hamil terlentang dengan bagian atas tubuhnya disangga bantal.
Jangan membaringkan ibu hamil terlentang dengan punggung datar, karena berat
uterus dapat menekan pembuluh darah balik ke jantung sehingga akan
mengakibatkan pingsan
Standar 5 Palpasi Abdomen
Proses: LANJUTAN
5. Pemeriksaan abdomen: adakah parut (tanyakan penyebabnya), tanda-tanda ….. kehamilan
sebelumnya, tanda-tanda peregangan uterus yang berlebihan atau kehamilan ganda (perut
terlalu besar, banyak bagian janin yang teraba, terabanya lebih dari satu kepala janin). Catat
semua temuan dan segera rujuk ke rumah sakit jika ditemukan bekas bedah sesar, tanda
berlebih/kurangnya cairan amnion atau kehamilan ganda.
6. Perkiraan usia kehamilan. Stlh mgg ke-24, cara yang paling efektif adalah dengan
menggunakan metline.
7. Ukur dengan metline dari simfisis pubis ke fundus uteri; catat hasilnya dalam cm. Jika
hasilnya berbeda dengan perkiraan umur kehamilan (dalam minggu) lebih dari 3 cm, atau
pertumbuhan janin lambat/tidak ada, ibu perlu dirujuk.
8. Lakukan palpasi dengan hati-hati untuk memeriksa letak janin. (Seharusnya memanjang. Jika
tidak, dan usia kehamilan 36 minggu atau lebih, rujuk ke rumah sakit).
Standar 5 Palpasi Abdomen
LANJUTAN
…..
Proses:
9. Dengan menggunakan dua tangan, lakukan palpasi abdominal untuk menentukan bagian
bawah janin. (Kepala teraba keras dan lebih besar dibandingkan bokong. Jika kepala teraba di
fundus uteri, biasanya melenting).
10. Pada trimester ketiga, jika bagian bawah janin bukan kepala, persalinan harus dilakukan di
rumah sakit.
11. Setelah umur kehamilan 37 minggu, tetutama pada kehamilan pertama, periksa apakah telah
terjadi penurunan kepala janin. (Kepala janin sudah melewati pintu atas panggul atau kepala
janin teraba hanya dua jari di atas pintu atas panggul). Jika tidak, mintalah ibu hamil duduk,
dan lihatlah apakah kepala janin bisa masuk ke panggul. Bila kepala tidak masuk ke panggul,
rujuklah ibu ke rumah sakit.
Standar 5 Palpasi Abdomen
LANJUTAN
…..
Proses:
12. Periksa letak punggung janindan dengarkan denyut jantung janin. (Dengarkan
selama satu menit penuh, perhatikan kecepatan dan iramanya). Jika pada bulan
terakhir kehamilan tidak ditemukan denyut jantung janin, atau pergerakan janin
sangat lemah, rujuklah ibu ke rumah sakit.
13. Bicarakan hasil pemeriksaan dengan ibu hamil, suami atau anggota keluarga yang
mengantarkannya.
14. Catat semua temuan, pelajari dan jika ada kelainan segera rujuk ke puskesmas atau
ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan.
Standar 6
Pengelolaan anemia
pada kehamilan
Standar 6 Pengelolaan anemia pada kehamilan

Bidan melakukan tindakan


pencegahan, penemuan
(identifikasi), penanganan dan
rujukan semua kasus anemia
pada kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Standar 6 Pengelolaan anemia pada kehamilan

Syarat : Syarat :
1. Ada pedoman pengelolaan
anemia pada kehamilan 4. Tersedia tablet zat besi atau asam
folat
2. . Bidan mampu: 5. Obat anti malaria (didaerah
 menanganini dan mengelola anemia pada endemis malaria )
kahamilan 6. Menggunakan KMS ibu hamil /
 memberikan penyuluhan gizi untuk kartu ibu
mencegah anemiaAlat .

3. Alat untuk mengukur kadar Hb


yang berfungsi dengan baik
Standar 6 Pengelolaan anemia pada
kehamilan
Proses:
1. memeriksa kadar Hb semua ibu hamil pada kunjungan perttama dan pada minggu ke 28. Hb
dibawah 11 gr % pada kehamilan termasuk anemia ,dibawah 8 mg% adalah anemia beerat
.bila alat pemeriksa tidak tersedia, periksa kelopak mata dan perkirakan ada tidaknya
anemia.
2. beri tablet zat besi pada semua ibu hamil sedikitnya 1 tablet selam 90 hari berturut-turut.
Bila Hb kurang dari 11 gr % teruskan pemberian tablet zat besi.
3. beri penyuluhan gizi setiap kunjungan Antenatal, tentang perlunya minum tablet zat besi,
makanan yang mengandung zat besi dan kaya viamin C serta menghindari minum kopi
dalam 1 jam sebelum atau sesudah makan.
4. jika prevalensi malaria tinggi selalu ingatkan ibu hamil unutk berhati-hati agar tidak tertular
penyakit malaria. Beri taablet anti malaria sesuai dengan ketentuan.
Standar 6 Pengelolaan anemia pada
kehamilan
Proses:
5. jika ditemukan atau diduga anemia (bagian dalam kelopak mata pucat) berikan 2-3 kali 1
tablet zat besi perhari.
6. rujuk ibu hamil dengna anemia untuk pemeriksaan terhadap penyakit cacing atau penyakit
lainnya dan sekaligus untuk pengobatannya. 
7. jika diduga ada anemia berat, misalnya wajah pucat, cepat lelah, kuku pucat kebruan,
kelopak mata sangat pucat, segera rujuk ibu hamil untuk pemeriksaan dan perawatan
selanjutnya. Ibu hamil dengan anemia pada TM III perlu di beri zat besi dan asam folat
secara IM.
8. rujuk ibu hamil dengan anemia berat dan rencanakan untuk bersalin di RS.
9. sarankan ibu hamil dengan anemia untuk tetap minum tablet zat besi sampai 4-6 bulan
setelah persalinan..
THAN
KS!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai