Anda di halaman 1dari 60

STANDAR MUTU

PELAYANAN
KEBIDANAN
Apa itu standar???
STANDAR …
Standar adalah sesuatu ukuran atau patokan untuk
mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu.

Standar adalah rumusan tentang penampilan atau


nilai diinginkan yang mampu dicapai, berkaitan
dengan parameter yang telah ditetapkan.

Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian


tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai
batas penerimaan minimal, atau disebut pula sebagai
kisaran variasi yang masih dapat diterima
Program menjaga mutu tidak dapat dipisahkan
dengan keberadaan standar
Kegiatan utama:
1. Menetapkan masalah
2. Menetapkan penyebab masalah
3. Menetapkan cara penyelesaian masalah
4. Menilai hasil dan saran perbaikan yang harus selalu
mengacu kepada standar yang telah ditetapkan
sebelumnya sebagai alat menuju terjaminnya mutu.
Standar

Tingkat ideal yang diinginkan

Lazimnya tingkat ideal tersebut tidak disusun terlalu


kaku, namun dalam bentuk minimal dan maksimal
(range).
Penyimpangan yang terjadi tetap masih dalam batas-
batas yang dibenarkan disebut toleransi (tolerance).
Untuk memandu para pelaksana program menjaga mutu
agar tetap berpedoman pada standar yang telah
ditetapkan maka disusunlah protokol.
PROTOKOL …
Protokol (pedoman, petunjuk pelaksanaan) adalah suatu
pernyataan tertulis yang disusun secara sistimatis dan
yang dipakai sebagai pedoman oleh para pelaksana dalam
mengambil keputusan dan atau dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan.

Makin dipatuhi protokol tersebut, makin tercapai standar


yang telah ditetapkan.
Syarat Standar …
Bersifat jelas
Masuk akal
Mudah dimengerti
Dapat dicapai
Absah
Menyakinkan
Spesifik
Ruang lingkup Standar pelayanan kebidanan
Standar Pelayanan umum (2)
 Standar 1 : Persiapan untuk kehidupan keluarga
 Standar 2 : Pencatatan dan pelaporan
Standar Pelayanan Antenatal (6)
 Standar 3 : Identifikasi ibu hamil
 Standar 4 : Pemeriksaan dan pemantauan
 Standar 5 : Palpasi abdominal
 Standar 6 : Pengelolaan anemia pada ibu hamil
 Standar 7 : Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan
 Standar 8 : Persiapan persalinan
Standar Pelayanan Persalinan (4)
 Standar 9 : asuhan persalinan kala I
 Standar 10 : Persalinan kala II yang aman
 Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif persalinan kala III
 Standar 12 : Penanganan kala II dengan gawat janin melalui episiotomi
Standar Pelayanan Nifas (3)
 Standar 13 : Perawatan bayi baru lahir
 Standar 14 : Penanganan pada 2 jam pertama setelah persalinan
 Standar 15 : Pelayanan bagi ibu dan bayi pad masa nifas
Standar Pelayanan kegawatdaruratan obstetri-neonatal (9)
 Standar 16 : Penanganan perdarahan dalam kehamilan pada trimester III
 Standar 17 : Penanganan kegawatan pada eklampsia
 Standar 18 : penanganan kegawatan pada partus lama/ macet
 Standar 19 : persalinan dengan menggunakan vacum ekstraktor
 Standar 20 : penanganan retensio plasenta
 Standar 21 : perdarahan perdarahan postpartum primer
 Standar 22 : penanganan perdarahan postpartum sekunder
 Standar 23 : penanganan sepsis puerperalis
 Standar 24 : penanganan asfiksia neonatorum
A.STANDAR PELAYANAN UMUM (2)
Standar 1 Persiapan untuk kehidupan
keluarga sehat
Pernyataan standar
Bidan memberikan penyuluhan dan nasihat kepd
perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala
hal yang berkaitan dengan dengan kehamilan
(penyuluhan kes. Umum,gizi, KB, kesiapan dalam
menghadapai kehamilan dan mjd calon ortu,
menghindari kebiasaan yang tidak baik dan
mendukung kebiasaan yang baik)
Standar 1
Persiapan Untuk Kehidupan Keluarga Sehat

• Merencanakan kunjungan scr teratur ke posyandu,


KPKIA, sekolah, masyarakat
• Penyuluhan kes umum, persiapan kehamilan, mak
bergizi, pencegahan anemia, perilaku seksual, KB
• Pesan harus sederhana , jelas, mudah dimengerti
Standar 2 Pencatatan dan Pelaporan
Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang
dilakukannya yi registrasi semua bumil di wilayah kerja,
rincian pelayanan yang diberikan kepada setiap
bumil/bulin/bufas dan BBL, semua kunjungan rumah dan
kunjungan rumah dan penyuluhan kpd masyarakat.
Disamping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader
untuk mencatat semua bumil dan meninjau upaya
masyarakat yang berkaitan dengan ibu da BBL. Bidan
meninjau secara teratur catatan tsb untuk menilai kinerja
dan penyusunan rencana kegiatan u/ meningkatkan
pelayanannya.
Standar 2
Pencatatan dan pelaporan
 Pencatatan sma ibu hamil dlm buku register
 Mencatat pelay selama kehamilan, persalinan
& nifas dlm RM
 Setiap ibu hamil hrs mpy KMS
 Membuat rencana tindak lanjut dlm
mengatasi permasalahan pelay kebid
B. STANDAR PELAYANAN
ANTENATAL(6)
Standar 3 Identifikasi Ibu Hamil
Pernyataan standar
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi
dengan masyarakat secara berkala untuk memberikan
penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota
masyarakat agar mendorong ibu untuk memeriksakan
kehamilan sejak dini secara teratur
Standar 3
Identifikasi Ibu hamil
• Melakukan kunjungan rumah
• Penyuluhan masyarakat khususnya
pd ibu hamil dan pasutri
• Mendata ibu hamil
• Memotivasi agar periksa hamil scr
teratur
• Bidan hrs bekerjasama dg
masyarakat
Standar 4 pemeriksaan dan pemantauan
antenatal
Persyaratan standar
Bidan memberikan sedikitnya 4 x pelyanan antenatal.
Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan
janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangung normal.
Bidan juga hrs mengenal resti/kelainan, khususnya anemia,
kurang gizi,hipertensi, PMS/infeksi HIV;memberikan
pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kes serta tugas
terkaitlainnya yg diberikan oleh puskesman. Bidan harus
mencatat data yang tepat pada setiapkunjungan Bila
ditemukan kelainan, bidan harus mampu mengambil tindakan
yang diperlukan dan merujuk untuk tindakan selanjutnya
Standar 4
Pemeriksaan dan pemantauan Antenatal
Bidan memeriksa sedikitnya 4 kali ANC
Pemeriksaan rutin ANC
Deteksi resiko tinggi (anemi, kurang gizi, hipertensi,
PMS)
Imunisasi
Penyuluhan kesehatan
Merujuk ketempat yang benar
Standar 5 : Palpasi Abdomen
Persyaratan standar
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara
seksamamelakukan palpasi untuk memperkirakan
usia kehamilan, dan bila umur kehamilan
bertambahmemeriksa posisi, bagian terendah janin
dan masuknya kepalaj anin ke dalam rongga panggul,
untuk mencari kelaianan serta melakukan rujukan
tepat waktu
Standar 5
Palpasi Abdominal

• Pemeriksaan abdominal dg leopold


• Memperkirakan usia kehamilan
• Menentukan posisi
• Deteksi ukuran panggul
• Melakukan rujukan yang tepat
Standar 6 : Pengelolaan Anemia pada
Kehamilan
Persyaratan standar :
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penganan dan atau rujukan semua kasus anemia pada
kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Standar 6
Pengelolaan anemi kehamilan

• Memeriksa kadar Hb, menentukan


derajat anemia, melakukan tindakan
mengatasi anemia
• Memberikan tablet zat besi
• Penyluhan gizi
• Deteksi malaria
• Deteksi penyakit cacing
• Melakukan rujukan
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi
pada Kehamilan
Persyaratan standar
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan
tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda
serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil
tindakan yang tepat dan merujuknnya
Standar 7
Pengelolaan dini Hipertensi pd kehamilan

• Bidan mampu memeriksa TD scr tepat


• Melakukan diagnosa preeklampsi & eklampsi
• Bisa menentukan tindakan sementara pnderita
preeklampsi/eklampsi
• Dpt mendeteksi keadaan kedaruratan
• Membaringkan ibu dlm posisi miring
• Meelakukan rujukan
• Menggnkn KMS bumil/kartu ibu
Standar 8 : Persiapan
Persalinan
Pernyataan standar :
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,
suami serta keluarganya pada trimester ketiga, untuk
memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih
dan aman serta suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik, di samping persiapan
transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba
terjadi keadaan gawat darurat. Bidan hendaknya
melakukan kunjungan rumah untuk hal ini.
Standar 8
Persiapan persalinan
 Bdn dpt membrkan saran yang tepat kpd bumil
maupun klgnya utk rcn persalinan yang akan dtg
 Melakukan pertemuan/penyuluhan
 Mlkkn pemeriksaan ANC
 Menginformasikan tanda2 persalinan
 Menjelaskan tanda2 persalinan
 Dpt menentukan kriteria bumil yang hrs bersalin di
RS (high risk pregnancy)
C. STANDAR PERTOLONGAN PERSALINAN
(4)
Standar 9 : Asuhan Persalinan Kala I
Pernyataan standar :
Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah
mulai, kemudian memberikan asuhan dan
pemantauan yang memadai, dengan memperhatikan
kebutuhan klien, selama proses persalinan
berlangsung.
Standar 9
Asuhan persal kala I
 Bidan dpt menjelaskan serta mendiagnosa saat
persalinan mulai
 Melakukan pemantauan jalannya persal
 Memberikan cattn sma temuan px
 Melakukan diagnosa kehamilan
 Observasi HIS sertas Toucher
 Dpt mengenali keadaan gawat janin
 Melakkn rujukan bl perlu dlm waktu yang singkat
Standar 10 : Persalinan Kala II Yang Aman
Pernyataan standar
Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman,
dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap klien
serta memperhatikan tradisi setempat.
Standar 10
Persalinan Kala II yang aman
 Menegakkn diagnosa kala II
 Mempersiapkan segala kebutuhan pertol persal
 Persiapan pertol bagi bayi
 Tahu ttg tindakan aseptik
 Pertol persal normal
 Dpt melaksanakn episiotomi serta tindkan repair
perineum
 Pertol BBL
Standar 11 : Penatalaksanaan Aktif
Persalinan Kala Tiga
Pernyataan standar
Bidan melakukan penegangan tali pusat dengan benar
untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput
ketuban secara lengkap.
Standar 11
Penatalaksanaan aktif persal kala I
 Mampu melakukan peregangan tali pusat terkendali
Mampu melahirkan plasenta secara normal
Mampu menilai plasenta lengkap/tidak
Mampu menilai kontraksinya baik/jelek
Mengamati jumlah perdarahan
Melakukan tindkn sementara bl terjadi perdarahan
Standar 12 : Penanganan kala II dengan
gawat janin melalui episiotomi
Pernyataan standar
Bidan mengenali secara tepat tanda-tanda gawat janin
pada kala II yang lama, dan segera melakukan
episiotomi dengan aman untuk memperlancar
persalinan, diikuti dengan penjahitan perineum.
Standar 12
Penanganan kala II dg gawat janin malalui Episiotomi

 Hrs mempersiapkan alat2 steril


Macam2 Epis (plg sering mediolateral)
Menentukan kapan hrs Episiotomi
Mampu melakukan penjahitan sth episiotomi
Merawat perineum pascaepisiotomi
Tanda2 gawat janin yang menentukan hrs sgr
melahirkan bayi
D. STANDAR PELAYANAN NIFAS (3)
Standar 13 : Perawatan Bayi Baru Lahir
Pernyataan standar
Bidan memeriksa dan menilai bayi baru lahir untuk
memastikan pernafasan spontanmencegah hipoksia
sekunder, menemukan kelainan, dan melakukan
tindakan atau merujuk sesuai dengan kebutuhan.
Bidan juga harus mencegah atau menangani
hipotermia.
Standar 13
Perawatan bayi baru lahir
 mampu memeriksa BBL dg menggnakan APGAR score
Menolong bayi bernafas spontan & resusitasi bl
diperlukan
Tanda2 hipotermi
Melakukan kontak klt antra ibu dg bayi
Memotong tali pst dan merawatnya
Pemberian ASI 2 jam pertama sth bayi lhr
Rujuk dalam 24 jam, bl bayi tdk mengeluarkan urin dan
mekonium
Standar 14 : Penanganan Pada Dua Jam
Pertama Setelah Persalinan
Pernyataan standar
Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap
terjadinya komplikasi dalam dua jam setelah
persalinan, serta melakukan tindakan yang
diperlukan. Di samping itu, bidan memberikan
penjelasan tentangan hal-hal mempercepat pulihnya
kesehatan ibu, dan membantu ibu untuk memulai
pemberian ASI.
Standar 14
Penanganan pd 2 jam pertama setelah persalinan
 Mjg ibu & bayi pd 2 jam sesudah persallinan
Letakkan bayi didada ibu agar tjd kontak klt
Observasi fundus Uteri
Dagnosa bl tjd perdarahan yang banyak
Tentukan diagnosa bl gangguan tjd pd bayi
Kosongkan KK
Bersihkan tubuh ibu
Tetekkan bayi pd ibu utk merangsang ASI
Standar 15 : Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi
Pada Masa Nifas
Pernyataan standar
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas
melalui kunjungan rumah pada hari ketiga, minggu
kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk
membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui
penanganan tali pusat yang benar; penemuanan dini
penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin
terjadi pada masa nifas; serta memberikan penjelasan
tentang kesehatan secara umum, kebersihan
perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru
lahir, pemberian ASI, imunisasi dan KB
E. STANDAR PENANGANAN KEGAWATAN
OBSTETRI DAN NEONATAL
Standar 16 : Penanganan Perdarahan Dalam
Kehamilan Pada Trimester III
Pernyataan standar
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala
perdarahan pada kehamilan, serta melakukan
pertolongan pertama dan merujuknya.
Standar 16
Penanganan petrdarahan kehamilan TM 3
 mampu memeriksa BBL dg menggnakan APGAR score
Menolong bayi bernafas spopntan & resusitasi bl
diperlukan
Tanda2 hipotermi
Melakukan kontak klt antra ibu dg bayi
Memotong tali pst dan merawatnya
Pemberian ASI 2 jam pertama sth bayi lhr
Rujuk dalam 24 jam, bl bayi tdk mengeluarkan urin dan
mekonium
Standar 17 : Penanganan Kegawatan Pada
Eklamsia
Pernyataan standar
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala
eklamsia mengancam. Serta merujuk dan atau
memberikan pertolongan pertama.
Standar 17
Penanganan kegawatan Eklamsia
 Mampu menegakkan diagnosa Eklamsia
Tersedianya alat utk diagnosa & terapi Eklamsia
Adanya cattn tentang pasien Eklamsia
Berikan pertol pertama pd Eklamsi
Dpt segera mrujuk dan tepat
Memposisikan pasien baring kekiri
Bidan mengantar ketempat rujukan yang tepat
Outcome penurunan angka kejadian eklamsi
Standar 18 : Penanganan Kegawatan Pada
Partus Lama/Macet
Pernyataan standar
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus
lama/macet serta melakukan penanganan yang
memadai dan tepat waktu atau merujuknya.
Standar 19 : persalinan dg penggunaaan
Vakum Ekstraktor
Pernyataan standar
Bidan mengenali kapan diperlukan ekstraksi
vakum,melakukannya secara benar dalammemberikan
pertolongan persalinan dengan memastikan
keamnannya bagi ibu dan janin
Standar 20 : Penanganan Retensio Plasenta
Pernyataan standar
Bidan mampu mengenali retensio placenta dan
memberikan pertolongan pertama termasuk plasenta
manual dan penangan perdarahan sesuai dengan
kebutuhan
Standar 20
Penanganan Retensio Plasenta
 Bidan mampu mengenali tanda lepasnya plasenta
Mampu melahirkan plasenta secara benar
Mampu menegakkan diagnosa retensio plasenta
Mampu melakukan evakuasi manual plasenta secara
benar
Melakukan observasi terjadinya perdarahan post
partum
Mampu melakukan tindakan darurat pada retensio
plasenta/perdarahan
Mampu merujuk dengan banar dan tepat
Mampu melakukan tindakan secara septik
Standar 21 : Penangan Perdarahan
Postpartum Primer
Pernyataan standar
Bidan mampu mengenali perdarahan yang berlebuhan
dalam 24 pertama setelah persalinan (perdarahan
postpartum primer) dan segera melakukan
pertolongan pertama untuk mengendalikan
perdarahan
Standar 21
Penanganan perdarahan post partum Primer
 Bidan tahu fakor penyebab perdarahan post partum
primer
Mempersiapkan upaya pertolongan perdarahan
Mampu menegakkan adanya perdarahan post
partum primer
Berusaha mencoba mencari penyebabnya
Mampu memonitor
Mampu memberikan pertolongan pertama
Tahu tanda tanda shock
Kompresi bimanual dalam tidak boleh dikerjakan
oleh bidan
Merujuk secara tepat dan benar
Standar 22 : Penanganan Perdarahan
Postpartum Sekunder
Pern yataan standar
Bidan mampu mengenali secara tepat dan dini tanda
serta gejala perdarahan postpartum sekunder, dan
melakukan pertolongan pertama untuk penyelamatan
jiwa ibu dan atau merujuknya
Standar 22
Penangnan perdarahan post partum sekunder
 Tahu sebab sebab perdarahan postpartum sekunder
Mampu menegakkan diagnosa
Memonitor selama masa nifas
Mampu memberikan pertolongan pertama
Tahu tanda tanda shock
Keadaan umum ibu/gizi/risiko anemia
ASI tetap diberikan pada bayi
Rekam medik yang baik
Merujuk yang baik dan benar
Standar 23 : Penanganan Sepsis Puerperalis
Pernyataan standar
Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala
sepsis puerperalis, serta melakukan pertolongan
pertama atau merujuknya
Standar 23
Penanganan sepsis puerpuralis
 Mengenali tanda2 febris puerpuralis
 Mampu bertindak asepsis
Dapat memberikan pertolongan pertama febris
puerpiralis
Mampu mencegah terjadinya sepala puerpuralis
Segera merujuk dengan tepat dan benar
Menasehati pasien agar bertindak kebersihan
Menasehati pasien tentang gizi
ASI tetap diberikan pada bayi
Rekammedik yang benar
Standar 24 : Penanganan Asfesia
Neonatorum
Pernyaan standar
Bidan mampu mengenali dengan tepat bayi baru lahir
dengan asfeksia, serta melakukan resusitasi
secepatnya, mengusahakan bantuan medis yang
diperlukan dan memberikan perawatan lanjutan.
Standar 24
Penanganan Asfiksia Neoneturum
 Mampu menolong BBL dg benar
 Diagnosa Asfiksia
 Mampu & tahu cara menilai skor APGAR
 mampu melakukan resusitasi dg benar
Menilai warna kulit sbg cara mengenali gawat janin
Letakkan bayi di dada ibu, cegah hipotermi
Beri informasi secukupnya pd klg
Lakukan rujukan yang tepat dan benar
Format Standar Pelayanan Kebidanan
Dalam membahas tiap standar pelayanan kebidanan digunakan
format bahasan sebagai berikut:
1. Tujuan merupakan tujuan standar.
2. Pernyataan standar berisi pernyataan tentang pelayanan
kebidanan yang dilakukan, dengan penjelasan tingkat kompetensi
yang diharapkan.
3. Hasil yang akan dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan
dinyatakan dalam bentuk yang dapat diatur.
4. Prasyarat yang diperlukan (misalnya, alat, obat, ketrampilan)
agar pelaksana pelayanan dapat menerapkan standar.
5. Proses yang berisi langkah-langkah pokok yang perlu diikuti
untuk penerapan standar (Depkes
60

Anda mungkin juga menyukai