Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN ANTENATAL

Dosen Pembimbing:
Rahajeng Siti Nur R. , M.Keb.

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN KEDIRI
2016/2017
Anggota Kelompok
Binti Wasiatul Aziizah (1402460024)
Irma Khoiriyatul Fahmi (1402460025)
Elisa Lifatinnura (1402460026)
Risma Ayu Saraswati (1402460027)
Iza Novia Zahratun Nisa' (1402460028)
Ayu Oktaviana (1402460029)
Lailatul Khoiriyah (1402460030)
Siska Hendri Fenita (1402460031)
Ika Yuni Pratiwi (1402460032)
Konsep Dasar Pelayanan Antenatal

Antenatal care adalah pemeriksaaan kehamilan yang


diberikan oleh bidan atau dokter keada ibu selama masa
kehamilan untuk mengopimalisasi kesehatan maternal dan
fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi persalinan,
nifas, persiaan memberikan ASI kembalinya kesehatan
reprodksi secara wajar (manuaba, 1999).
Tujuan ANC :
1. Mempromosikan dan menjaga
kesehatan fisik dan mental ibu
2. Mendeteksi dan menatalaksanaan
komplikasi medis,bedah ataupun
obstetric
3. Mengembangkan persiapan
persalinan
4. Membantu menyiapkan ibu untuk
menyusui dengan sukses
Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Suatu alat organisasi untuk menjabarkan mutu layanan


kebidanan kedalam terminologi operasional sehingga
semua orang yang terlibat dalam layanan
kebidanan akan terikat dalam suatu sistem, baik
pasien, penyedia layanan kebidanan, penunjang
layanan kebidanan , ataupun manajemen organisasi
layanan kebidanan, dan akan bertanggung gugat dalam
menjalankan tugas dan perannya masing-masing.
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
Standar 3 : Identifikasi Ibu Hamil
Mengenali dan memotivasi ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilannya

Hasil yang diharapkan :


a) Ibu memahami tanda dan gejala kehamilan
b) Ibu, suami, anggota masyarakat menyadari manfaat
pemeriksaan kehamilan secara dini dan teratur
c) Meningkatnya cakupan ibu hamil yang
memeriksakan diri sebelum kehamilan 16 minggu.
Proses :
1. Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat
2. Mendata ibu hamil
3. Memotivasinya agar memeriksakan kehamilannya sejak
dini
4. Tekankan bahwa tujuan pemeriksaan kehamilan adalah
ibu dan bayi yang sehat pada akhir kehamilan
5. Perhatikan ibu bersalin yang tidak pernahmemeriksakan
kehamilannya.Lakukan kunjungan rumah, pelajari
alasannya
6. Jelaskan dan tingkatkan penggunaan KMS ibu
hamil/buku KIA dan kartu ibu.
Standart 4 : Pemeriksaan Dan
Pemantauan Antenatal

1. Bidan memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal


2. Bidan juga harus mengenal kehamilan risti/kelainan
3. Memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan
penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya yang
diberikan oleh puskesmas.
4. Mereka harus mencatat data yang tepat pada setiap
kunjungan.
5. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya
untuk tindakan selanjutnya.
Hasil:
Ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal minimal 4
kali selama kehamilan
Meningkatkan pemanfaatan jasa bidan oleh
masyarakat
Deteksi dini dan penanganan komplikasi kehamilan
Ibu hamil, suami, keluarga dan masyarakat mengetahui
tanda bahaya kehamilan dan tahu apa yang harus
dilakukan
Mengurus transportasi rujukan jika sewaktu waktu
terjadi kegawatdaruratan
Standar 5 :Palpasi Abdominal
Memperkirakan usia kehamilan, pemantauan
pertumbuhan janin, penentuan letak, posisi
dan bagian bawah janin.

Bidan melakukan pemeriksaan abdomen dengan


seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan
usia kehamilan. Bila umur kehamilan bertambah,
memeriksa posisi, bagian terendah, masuknya kepala
janin ke dalam rongga panggul,, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Hasil yang diharapkan :
Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik.
Diagnosis dini kelaian letak, dan
merujuknya sesuai dengan kebutuhan.
Diagnosis dini kehamilan ganda dan
kelainan lain, serta merujuknya sesuai
dengan kebutuhan
Kelainan yang memerlukan
pemeriksaan lanjutan, meliputi :
1. Tinggi fundus uteri berbeda dengan usia kehamilan
dalam minggu.
2. Kelainan letak : letak bokong, letak lintang, letak
yang berubah ubah
3. Dugaan kehamilan ganda.
4. Denyut jantung janin, kurang dari 100 kali/menit, atu
lebih dari 160 kali/menit atau iramanya tidak teratur.
5. Gerakan janin lemah atau menurun (kurang dari 10
kali dalam 12 jam) pada bulan terakhir kehamilan.
6. Cairan cairan amnion berlebihan (dinding perut bulat
dan mengkilat), atau kurang (bagian janin mudah
terlihat dari luar).
Standar 6 : Pengelolaan Anemia
Pada Kehamilan
Bidan melakukan tindakan pencegahan,
penemuan, penanganan dan / atau rujukan
semua kasus anemia pada kehamilan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Hasil yang diharapkan :
Ibu hamil dengan anemia berat segera
dirujuk
Penurunan jumlah ibu melahirkan dengan
anemia
Penurunan jumlah bayi baru lahir dengan
anemia /BBLR
Standar Peralatan dan Sarana
Prasarana (tempat)
Peralatan
Dalam asuhan antenatal meliputi peralatan
steril dan tidak steril, bahan-bahan habis
pakai, formulir yang disediakan dan obat-
obatan.
Sarana dan Prasarana
Lingkungan dan fasilitas/alat merupakan
faktor yang mendukung untuk
melaksanakan tindakan atau kegiatan
Fasilitas dan alat yang digunakan
dalam pelayanan antenatal
1) Ruangan pemeriksaan.
2) Bed pemeriksaan. 8) Thermometer
3) Alat kesehatan : 9) Pita meteran
4) Stetoskop
10) Timbangan
11) Vaksin TT
5) Tensimeter
12) Tablet zat besi
6) Alat doppler/ 13) Buku KIA
monoscope 14) Kohort antenatal
7) Pita Lila 15) Buku pedoman
antenatal
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai