Anda di halaman 1dari 4

SOP Pelayanan Antenatal Care (ANC)

Untuk Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Maternitas


yang di Ampu Oleh Ibu Ns. Titi Astuti,M.Kep.,Sp.Mat

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 2

1. Fadilah Agusteen (2014401057)


2. Fifi Nanda Sari (2014401059)
3. Kurnia Ahmad Saputra (2014401065)
4. Lekok Ermawati (2014401066)
5. Mutiara Adinil Fortuna (2014401069)
6. Nike Romadhona (2014401072)
7. Putri Rahayu (2014401078)
8. Raden Budiman (2014401079)
9. Riska Innayah (2014401084)
10. Tandok Andani (2014401092)
11. Vungky yessy jesica (2014401096)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
Pelayanan antennal care (ANC) merupakan pelayanan yang ditujkan bagi ibu hamil yan
bertujuan untuk memantau perkebangan kehamilan dan mendeteksi segera apabila ada masalah
kehamilan. Pada setiap kunjungan ANC petugas mengumpulkan dan menganalisis data melalui
anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis kehamilan ada tidaknya masalah
atau komplikasi kehamilan, memantau kesejahteraan janin dan memberikan pendidikan kesehatan.
Pelayanan anternatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standart minimal 10T.
prosedur pelaksanaan ANC adalah :

1. Anamnesis
Hal-hal yang harus ditanyakan pada saat melakukan anamnesisi pada ibu hamil
adalah sebagai berikut :
a. Identitas pasien
b. Riwayat ksehatan, mencakup:
1) Keluhan utama/alas an kunjungan
2) Riwayat kesehatan yang lalu
3) Riwayat kesehatan keluarga
4) Riwayat kehamilan yang lalu
5) Riwayat perkawinan
6) Riwayat menstruasi
7) Riwayat kontrasepsi
8) Riwayat kehamilan sekarang, mencakup:
a. Hari pertama haid terakhir
b. Keluhan selama kehamilan
c. Gerakan janin pertama kai, dan frekuensi pergerakan
9) Pola pemenuhan gizi sehari-hari

2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakuakn melalui pemeriksaan (inspeksi),
pemeriksaan raba (palpasi), pemeriksaan ketuk (perkusi), dan pemeriksaan dengar
(auskultasi). Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut smapai ke ujung kaki, yangdalam
pelaksanaannya dilakuakn secara sistematis atau berurutan. Adapun persiapan dalam
melakukan pemeriksaan fisik :
- Persiapan pasien
- Persiapan perawat
- Persiapan lingkungan
- Persiapan alat

Alat-alat yang dibutuhkan :

- Timbang badan dan pengukur tinggi badan


- Tensimeter
- Stetoskop
- Thermometer
- Jam tangan/ arloji
- Tisu pada tempatnya
- Speculum nasal
- Toggue spatel
- Pen light
- Meteran/ pita ukur
- Laennec/ dopler elektrik
- Reflek hummer
- Sarung tangan
- Kapas desinfeksi tingkat tinggi (DTT)
- Pengalas bokong
- Bengkok
- Alat pengendali infeksi, seperti 2 baskom, 2 waslap, tempat sampah medis &
non medis
- Klorin dalam baskom 0,5%.

Perhatikan keadaan dan tingkat kesadaran pasien. Keadaan umum menunjukkan kondisi pasien
secara umum, dilihat secara langsung oleh pemeriksa dan melaukan penilaian. Dapat dilakuakn saat
kontak pertama,saat wawancara, atau selama melakukan pemeriksaan yang lain.

1. T1 PEMERIKSAAN TIMBANG BADAN DAN TINGGI BADAN)

Dengan alat ukur standart penimbangan dilakukan setiap kali ibu hamil memeriksakan diri
karena berhubungan erat dengan penambahan berat badan bayi, berat badan ibu hamil yang sehat,
akan bertambah 10-12Kg sejak sebelum hamil. Ibu dengan tinggi kurang 145cm dapat
mengidentifkasi panggul kecil.

2. T2 (TENTUKAN STATUS GIZI IBU HAMIL)

Pengukuran lingar lengan pada ibu hamil, bila LiLA kurang dari 23,5cm kemungkinan ibu
mengalami KEK.

3. TK 3 (TTV)
- Pengukuran tekanan darah dilakukan secara rutin tujuannya adalah untuk
mendeteksi terhadap terjadinya gejala preklamsi atau hipertensi pada
kehamilan .
- Pemeriksaan kepala
- Pemeriksaan mata
- Pemeriksaan telinga
- Pemeriksaan hidung
- Pemeriksaan mulut
- Pemeriksaan leher
- Pemeriksaan dada
- Pemeriksaan abdomen

4. T4 (UKUR TINGGI FUNDUS UTERI)


Untuk menentukan usia kehamilan, tentukan pengukuran tinggi fundus uteri
tujuannya untuk mendeteksi terhadap berat badan janin, dan merupakan indicator
pertumbuhan janin intrauteri. Tinggi fundus uteri juga dapat digunakan untuk menditeksi
terhadap terjadinya mula hidatijosa atau hidarbio.

5. T5 (HITUNG DENYUT JANTUNG JANIN)


Selanjutnya miopod 2 untuk menetukan hasil janin. Dengarkan denyut jantung janin
sejak kehamilan 20 minggu, denyut jantung janin normal berdenyut 120-160 kali per menit.

6. T6 (TENTUKAN PERSENTASI JANIN)


Tentukan bagian janin yang berada di bagian bawah. Apabila bagian janin dapat
digerakkan kearah kranial ibu, maka bagian terbawah janin belum melewati pintu atas
panggul. Pemeriksaan ekstramitas difokuskan pada pemeriksaan reflex lutut negative
kemungkinan ibu mengalami kekurang vitamin B1 bila gerakan berlebihan dan cepat, maka
hal ini mungkin merupakan tanda preeklamsia. Pemeriksaan fisik diakhiri dengan
pemeriksaan di daerah genatalia anus dan rectum. Pemeriksaan pada daerah genatalia
diawali dengan melakukan pupa higen. Pemeriksaan terhadap genetalia luah ibu meliputi:
pendarahan luka ada tidaknya cairan dari kelenjar batolimin. Selanjutnya, di daerah anus
dan rectum, perhatikan ada tidaknya pembengkakan di daerah anus dan rectum.

7. T7 (PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSID (TT) LENGKAP)


Jadwal pemberian imunisasi T:
TT1 = pada kunjungan antenatal pertama
TT2 = 4 minggu setelah TT 1
TT3 = 6 bulan setelah TT 2

8. T8 (PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH MIN.90TABLET SELAMA KEHAMILAN)

9. T9 (TEST LAB. (RUTIN DAN KHUSUS))


- Pemeriksaan golongan darah
- Pemeriksaan kadar haemoglobin darah (Hb)
- Pemeriksaan proktein urin
- Pemeriksaan golongan darah
- Pemeriksaan malaria
- Pemeriksaan tesifilis
- Pemeriksaan HIV
- Pemeriksaan BTA

10. T10 (TEMU WICARA (KONSELING)DAN TATALAKSANA ATAU PENANGANAN KHUSUS.

Anda mungkin juga menyukai