Disusun oleh :
A. PENGKAJIAN
1. Data Demografi
a. Identitas Klien
1) Nama : Tn M.A
4) Agama : Islam
2) Umur : 47 Tahun
4) Pekerjaan : Konsultan
6) Alamat : Jakarta
2. Riwayat Kesehatan
tidak nafsu makan dan BAB sudah 3 kali cair dan BAK
tidak demam dan muntah lagi. Pusingnya seperti berputarputar dan terjadi pada saat beraktivitas.
Pusingnya sedikit
Tidak ada
dan pilek
Sakit
gatal
a) Arti sehat dan sakit bagi klien, gaya hidup atau hal yang
harus dijaga dan sakit yang dialaminya adalah ujian dari Tuhan.
baik dan saat ini pasien hanya bisa melakukan apa yang sudah
mengangakat beban (20 Kg) dan saat ini pasien mengikuti terapi
3 kali dalam 1 porsi setiap kali makan dengan jenis nasi, sayur
d) Factor pencernaan
3. Pola eliminasi
sehari dengan jumlah ± 200 cc, berwarna kuning jernih dan bau
khas air kencing. Saat ini pasien mengatakan BAK sudah 3 kali
berwarna kuning.
Kemampuan 0 1 2 3
Perawatan Diri
Makan dan
minum
Mandi/personal
hygiene
Toileting
Berpakaian
Berpindah
siang pasien tidur ± 2 jam dan tidur malam tidak menentu jika
bersama teman-temannya
Tidak ada
Tidak ada
a) Keadaan social :
orang
b) Identitas personal:
c) Gambaran diri:
membanggakan orangtuanya
d) Harga diri :
manusia
karena sakit.
pekerjaan:
kuliahnya.
mandiri.
9. Pola reproduksi-seksuslitas:
Tidak ada
b) Menstruasi :
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
e) Strategi koping :
11.Pola keyakinan-nilai:
a) Latar belakang budaya :
b) Status ekonomi :
tuanya
memulihkan keadaannya.
4. Data Biologi
a. Keadaan umum
mentis, akral teraba hangat, pasien terpasang infus Asering 500 cc/
12 di tangan kiri.
b. Tanda-tanda vital
TD : 90/70 mmHg
S : 36,9 ̊C
N : 98 X/ menit
RR : 18 X/ menit
Nyeri : 0/10
IMT : 23,9
IMT : 22,8
d. Pemeriksaan fisik :
1) Kepala
2) Wajah
3) Mata
4) Hidung
terdapat sekret
5) Telinga
bersih
7) Leher
9) Abdomen
10) Genetalia
Tidak terkaji
11) Rectum
Tidak terkaji
12) Punggung
13) Ekstremitas
5. Data psikologi
a) Status emosi:
Tampak stabil
b) Gaya komunikasi:
6. Data penunjang
1) Laboratorium
Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 4.0 % 2.0 – 4.0
Neutrofil segmen H 84.0 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 5.0 % 20.0 – 40.0
Monosit 7.0 % 2.0 – 8.0
Kimia klinik
SGPT (ALT) 36 µL <41
Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 3.0 % 2.0 – 4.0
Neutrofil segmen 65.0 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 19.0 % 20.0 – 40.0
Monosit H 13.0 % 2.0 – 8.0
Normoblas 0 /100 Lekosit
Kimia klinik
Ureum darah 25 Mg/dL 19.44
eGFR
Kreatinin darah H 1.2 Mg/dL < 1.2
eGFR 78,9 mL/min/1.73 m^2
Natrium (sodium) 136 mmol/L 136-145
Kalium 3.8 mmol/L 3.5 – 5.1
(pottasium)
2) Radiologi
Tidak ada
3) Ekg
Tidak ada
4) Terapi obat:
Injeksi
Dosis : 1g
ringan - sedang
Dosis : 2 X 8 mg
Golongan : ondansentron
Kontraindikasi : hipersensitif
Dosis : 1 X 40 mg
Kontraindikasi : hipersensitif
pada kulit
Oral
Dosis : 3 X 1 tab
5) Diit:
Lunak
6) Acara infus:
7) Mobilisasi
Bedrest
B. PENGELOMPOKAN DATA
1. Resiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
dan tidak nafsu makan
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
G. EVALUASI KEPERAWATAN
TGL NO SOAP
DK
16-10-2018 1 S : pasien mengatakan pusing, mual dan
tidak nafsu makan
O: Kesadaran : compos mentis, akral
hangat, hasil TTV: TD : 90/70 mmHg, S:
36,90 C, N: 98 x/menit, RR : 18 x/menit,
berat badan sebulum sakit: 65 kg, berat
badan setelah sakit 62kg
A . masalah teratasi
P . intervensi dihentikan
18-1-2018 1 S: pasien mengatakan sudah tidak pusing,
mual sudah tidak ada, nafsu makan
membaik
O: kesadaran : compos mentis , akral
hangat, ,Hasil TTV:TD : 90/60 mmHg, S :
36,70 C, N : 88X /menit ,RR : 19 X / menit
A . masalah teratasi
P . intervensi dihentikan,
A . masalah teratasi
P . intervensi dihentikan,
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi adalah zat-zat dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses-proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. ( Tarwoto & Wartonah
2010)
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-
fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan
dan pergantian sel yang rusak, dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh
manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit
B . Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan
makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul. H. (2006). Pengantar kebutuhan Dasar manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Tarwoto dan Wartanah.(2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4.
Jakarta : Salemba Medika