Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN NUTRISI

Dosen Mata Kuliah:

Disusun oleh :

- Dhea Februliza Mylanda - M.Faiz Darell


- Era Fika Deviani - Mutiara Adinil Fortuna
- Fadila Agustin - Olsa Maharani
- Intan Anggraini - Rara Oktaviana
- Ketut Sutrisnawati - Rindi Yanti Tamara
- Lekok Ermawati - Roby Diansyah

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


LAPORAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. Data Demografi

a. Identitas Klien

1) Nama : Tn M.A

2) Umur : 18 tahun 5 bulan 17 hari

3) Jenis Kelamin : Laki - laki

4) Agama : Islam

5) Suku/Kewarganegaraan : Betawi/ WNI

6) Pendidikan : Perguruan Tinggi

7) Pekerjaan : Mahasiswa ITB

8) Status marital : Belum Kawin

9) Tanggal,Jam pengkajian : 16 Oktober 2018 / 09.00 WIB

10) Tanggal,Jam masuk : 15 Oktober 2018 / 23.00

11) Diagnosa Medis : Observasi Febris + Vomitus

12) Alamat : Jl. Cisitu Indah II No. 16, Bandung

b. Identitas Keluarga/Penanggung jawab

1) Nama : Tn. S.A

2) Umur : 47 Tahun

3) Jenis kelamin : Laki - laki

4) Pekerjaan : Konsultan

5) Hubungan dengan klien : Ayah Kandung

6) Alamat : Jakarta

2. Riwayat Kesehatan

a) Riwayat Kesehatan Sekarang/saat ini:

(1) Alasan Masuk Rumah Sakit


Pasien mengatakan demam naik turun sejak hari jumat tanggal 12 oktober yang lalu, pasien juga
mengatakan mual muntah 6 X dan BAB 3 X sehingga pasien datang ke Rumah sakit dan disarankan
dokter untuk dirawat di Rumah Sakit.

(2) Keluhan Utama

Pasien mengatakan pusing

(3) Riwayat Penyakit Sekarang (PQRST)

Pada saat pengkajian Pasien mengatakan pusing, mual,

tidak nafsu makan dan BAB sudah 3 kali cair dan BAK

sudah 5 kali pada pagi hari, pasien juga mengatakan sudah

tidak demam dan muntah lagi. Pusingnya seperti berputarputar dan terjadi pada saat beraktivitas.
Pusingnya sedikit

berkurang pada saat pasien tidur.

(4) Keluhan menyertai

Tidak ada

b) Riwayat Kesehatan Masa Lalu

(1) Penyakit yang pernah dialami

Pasien mengatakan pernah mengalami sakit panas, batuk

dan pilek

(2) Riwayat rawat inap sebelumnya

Pasien mengatakan pasien belum pernah masuk Rumah

Sakit

(3) Riwayat obat dan alergi

Pasien mengatakan alergi obat cefat dan reaksinya gatal -

gatal

(4) Riwayat operasi

Pasien mengatakan belum pernah dioperasi sebelumnya

(5) Riwayat Transfusi

Pasien mengatakan belum pernah melakukan transfusi

(6) Riwayat pengobatan rutin


Pasien mengatakan tidak ada pengobatan rutin

c. Riwayat penyakit keluarga

Pasien mengatakan keluarga tidak ada yang mempunyai

penyakit turunan maupun menular

d. Keadaan kesehatan lingkungan rumah

Pasien mengatakan tinggal di perumahan padat penduduk tapi

lingkungan rumah nyaman dan bersih. Kondisi ventilasi juga

cukup baik sehingga udara mampu bertukar dari luar kedalam.

3. Pola kesehatan fungsional

11 Pola yang dikaji sebeum sakit dan saat sakit

1. Pola pengelolaan kesehatan dan persepsi kesehatan

a) Arti sehat dan sakit bagi klien, gaya hidup atau hal yang

mempengaruhi kesehatan (Merokok, minum alkohol, kopi, obat

penenang atau narkoba)

Pasien mengatakan sehat adalah suatu anugerah dari Tuhan yang

harus dijaga dan sakit yang dialaminya adalah ujian dari Tuhan.

Pasien juga mengatakan bahwa pasien sering merokok dengan

jenis kretek dan menghabiskan 1 bungkus perhari.

b) Pengetahuan status kesehatan klien saat ini

Pasien mengatakan tidak tau penyebab dari demam, mual,

muntah dan pusing yang dialaminya

c) Perlindungan terhadap kesehatan

Pasien mengatakan pasien selalu menjaga pola makan dengan

baik dan saat ini pasien hanya bisa melakukan apa yang sudah

menjadi kaharusan bagi seorang pasien.

d) Pemeriksaan diri sendiri

Pasien mengatakan jika sakit pasien pergi memeriksakan diri ke


klinik kesehatan untuk mendapatkan obat

e) Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan

Pasien mengatakan sebelum sakit pasien sering olahraga

mengangakat beban (20 Kg) dan saat ini pasien mengikuti terapi

obat yang diberikan

2. Pola nutrisi metabolik

a) Kebiasaan makan dan kudapan, jenis dan jumlah makanan

Pasien mengatakan sebelum sakit pasien mampu makan sehari

3 kali dalam 1 porsi setiap kali makan dengan jenis nasi, sayur

dan daging. Saat ini pasien hanya mampu menghabiskan ½

porsi makan karena merasa mual dengan jenis bubur.

b) Pola makan dalam 3 hari terakhir atau dalam 24 jam terakhir,

porsi yang di habiskan

Pasien mengatakan saat masuk Rumah Sakit baru pasien

merasakan tidak ada nafsu makan karena mual

c) Kepuasan akan berat badan saat ini

Pasien mengatakan merasakan ada penurunan berat badan

d) Factor pencernaan

Pasien mengatakan nafsu makan menurun karena mual

3. Pola eliminasi

a) Kebiasaan buang air kecil (BAK):

Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAK 3 – 4 kali dalam

sehari dengan jumlah ± 200 cc, berwarna kuning jernih dan bau

khas air kencing. Saat ini pasien mengatakan BAK sudah 3 kali

dengan jumlah ± 200cc, berwarna kuning jernih, bau khas air

kencing dan tidak ada nyeri.

b) Kebiasaan buang air besar (BAB):


Pasien mengatakan sebelum sakit pasien BAB 1 kali sehari

dengan konsistensi lembek dan berwarna kuning. Saat ini pasien

mengatakan sudah BAB 3 kali dengan konsistensi cair dan

berwarna kuning.

c) Keyakinan budaya dan kesehatan

Kemampuan 0 1 2 3
Perawatan Diri
Makan dan
minum
Mandi/personal
hygiene
Toileting
Berpakaian
Berpindah

Ket: 0=mandiri, 1= menggunakan alat bantu, 2= di bantu orang lain,

3= dibantu orang lain dan alat,4= ketergantungan penuh

5. Pola istirahat tidur

a) Kebiasaan tidur sehari-hari :

Pasien mengatakan jika pulang kuliah masih sempat untuk tidur

siang pasien tidur ± 2 jam dan tidur malam tidak menentu jika

mengerjakan banyak tugas pasien hanya tidur ± 5 – 6 jam.

Setelah sakit pasien terkadang terbangun saat malam hari karena

merasa tidak nyaman.

b) Menggunakan alat (music) atau obat untuk mempermudah tidur:

Pasien mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat tidur dan

tidak pernah mencoba terapi musik.

c) Jadwal istirahat dan relaksasi :

Pasien mengatakan jika ada waktu istirahat pasien berkumpul

bersama teman-temannya

d) Gejala gangguan pola tidur :

Pasien mengatakan suka terbangun karena merasa tidak nyaman


e) Factor yang berhubungan :

Pasien mengatakan cemas karena sakit pada saat sedang UTS

dan tidak bisa mengikutinya ditambahkan dengan banyak tugas

yang belum diselesaikan.

6. Pola persepsi kognitif

a) Fungsi dan penggunaan alat bantu indra :

Pasien mengatakan tidak menggunakan kacamata

b) Persepsi ketidaknyamanan nyeri :

Pasien mengatakan tidak merasakan nyeri

c) Keyakinan terhadap nyeri :

Tidak ada

d) Tingkat pengetahuan pasien terhadap nyeri :

Tidak ada

7. Pola konsep diri-persepsi diri:

a) Keadaan social :

Pasien mengatakan pasien senang bersosialisasi dengan banyak

orang

b) Identitas personal:

Pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang pelajar

c) Gambaran diri:

Pasien sadar bahwa dia adalah seorang laki-laki yang harus

membanggakan orangtuanya

d) Harga diri :

Pasien mengatakan bahwa dia mau dihargai sebagai sesama

manusia

e) Ancaman terhadap konsep diri:

Pasien mengatakan takut penyakitnya tambah parah dan


menyusahkan keluarganya.

f) Riwayat perubahan konsep berhubungan dengan fisik:

Pasien merasakan bahwa dirinya lemah dan terbeban karena

harus merepotkan keluarga dan temannya untuk beraktivitas

karena sakit.

8. Pola hubungan peran:

a) Gambaran tentang peran berkaitan dengan keluarga, teman dan

pekerjaan:

Pasien mengatakan bahwa ia adalah anak kos dan sibuk dengan

kuliahnya.

b) Kepuasan menjalani peran:

Pasien mengatakan sebelum sakit pasien merasa senang dapat

melakukan aktivitasnya seperti biasa. Saat ini dia tidak mampu

menjalani peran sebagai seorang mahasiswa.

c) Efek terhadap status kesehatan:

Pasien mengatakan sudah merepotkan teman dan keluarganya.

d) Pentingnya keluarga bagi klien:

Pasien mengatakan keluarga sangat penting, tanpa keluarga

pasien tidak bisa apa-apa.

e) Struktur dan dukungan keluarga :

Pasien mengatakan keluarga selalu menemani dan membantu

pasien dalam memenuhi kebutuhannya.

f) Proses pengambilan keputusan keluarga :

Pasien mengatakan pengambilan keputusan pasien selalu

berdiskusi dengan orang tuanya.

g) Pola asuh yang diterapkan dalam keluarga :

Pasien mengatakan orang tua mengasuhnya sejak dilahirkan dan


pada saat beranjak dewasa orang tua mempercayainya untuk

mandiri.

h) Klien tinggal dengan :

Pasien mengatakan bahwa dia adalah anak kos yang tinggal

dalam 1 lingkungan yang sama dengan teman-temannya namun

dengan kamar yang berbeda.

9. Pola reproduksi-seksuslitas:

a) Masalah terkait seksual :

Tidak ada

b) Menstruasi :

Tidak ada

c) Gambaran prilaku seksual :

Tidak ada

d) Pengetahuan tentang seksual :

Tidak ada

10.Pola toleransi terhadap stress dan mekanisme koping:

a) Sifat pencetus stress :

Pasien mengatakan stres jika mual dan muntah

b) Tingkat stress yang dirasakan :

Pasien merasakan cemas jika harus dirawat semakin lama

c) Respon terhadap stress :

Pasien mengatakan tidak nafsu makan

d) Strategi mengatasi stress :

Pasien mengatakan mengatasi dengan tidur

e) Strategi koping :

Pasien selalu meminta bantuan kepada keluarga dan perawat

11.Pola keyakinan-nilai:
a) Latar belakang budaya :

Pasien mengatakan bahwa ia adalah orang indonesia dan asli dari

jakarta namun lahir di tanggerang

b) Status ekonomi :

Pasien mengatakan orang tua selalu memenuhi kebutuhan

ekonominya karena pasien belum bekerja dan masih kuliah.

c) Tujuan kehidupan bagi klien

Pasien mengatakan bahwa hidup adalah anugerah yang harus

disyukuri dan harus berguna serta dapat membanggakan orang

tuanya

d) Pentingnya agama bagi klien :

Pasien mengatakan bahwa pasien selalu rutin sholat 5 waktu.

e) Dampak kesehatan terhadap spiritualitas :

Pasien mengatakan saat ini ia percaya bahwa Tuhan yang akan

memulihkan keadaannya.

4. Data Biologi

a. Keadaan umum

Penampilan umum : pasien tampak sakit sedang, kesadaram compos

mentis, akral teraba hangat, pasien terpasang infus Asering 500 cc/

12 di tangan kiri.

b. Tanda-tanda vital

TD : 90/70 mmHg

S : 36,9 ̊C

N : 98 X/ menit

RR : 18 X/ menit

Nyeri : 0/10

c. Berat badan sebelum sakit: 65 Kg


Tinggi badan : 165 Cm

IMT : 23,9

Berat Badan sekarang : 62 Kg

Tinggi badan : 165 Cm

IMT : 22,8

d. Pemeriksaan fisik :

1) Kepala

Bentuk kepala simetris, rambut dan kulit kepala pasien bersih,

distribusi rambut merata dan tidak rontok, tidak ada benjolan

dan tidak ada keluhan.

2) Wajah

Wajah tampak simetris, tidak ada edema

3) Mata

Bentuk mata simetris, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik

dan pupil isokor

4) Hidung

Bentuk hidung simetris, hidung tampak bersih dan tidak

terdapat sekret

5) Telinga

Telinga tampak bersih, pasien tidak merasa nyeri pada kedua

telinganya, pendengaran baik

6) Mulut dan tenggorokan

Mukosa bibir tampak kering, tidak ada stomatitis dan mulut

bersih

7) Leher

Tidak ada edema, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan

tidak ada nyeri tekan


8) Dada

Bentuk dada simetris. Tidak terdapat retraksi dada, tidak ada

edema dan jaringan parut,suara nafas normal, suara ucapan

(vocal resonans) normal, tidak ada suara tambahan.

Perkusi jantung normal, bunyi jantung reguler.

9) Abdomen

Tampak datar, umbilikus berada ditengah, tidak ada nyeri

tekan, terdengar bising usus 7x/menit.

10) Genetalia

Tidak terkaji

11) Rectum

Tidak terkaji

12) Punggung

Tidak ada kelainan, tampak normal

13) Ekstremitas

Bentuk simetris, tidak terdapat edema, lesi dan jaringan parut,

kuku jari bersih

5. Data psikologi

a) Status emosi:

Tampak stabil

b) Gaya komunikasi:

Pasien tampak kooperatif saat diajak bicara

c) Kegiatan agama yang diikuti :

Pasien mengatakan rutin sholat 5 waktu

d) Pandangan klien tentang peran Tuhan dalam kehidupannya, peran doa

dalam kehidupannya, kematian dan relasi dengan Tuhan :

Pasien mengatakan sakit adalah ujian hidup baginya dan pasien


percaya akan mendapat kesembuhan jika klien rajin berdoa

6. Data penunjang

1) Laboratorium

Pemeriksaan tanggal 15-1-2021

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN


Hematologi
Darah lengkap 15.6 g/dl 13.2 – 17.3
Hemoglobin 48.1 % 40.0 – 54.0
Hematokrit 5.78 Juta/µL 4.50 – 5.90
Eritrosit 83 fL 80 – 96
MCV L 27 pg/mL 28 – 33
MCH L 32 g/dL 33 – 36
RDW-CV 13 % 11 – 16
Lekosit H 12.59 10^3/µL 4.4 – 11.0
Trombosit 211 Ribu/µL 150 – 450
MPV H 11.2 fL 6.8 – 10.6

Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 4.0 % 2.0 – 4.0
Neutrofil segmen H 84.0 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 5.0 % 20.0 – 40.0
Monosit 7.0 % 2.0 – 8.0

Kimia klinik
SGPT (ALT) 36 µL <41

Pemeriksaan tanggal 17 – 10 -2021

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN


Hematologi
Lekosit 6.35 10^3/µL 4.4 – 11.0
Trombosit 175 Ribu/µL 150 – 450

Hitung Jenis
Basofil 0.0 % 0.0 – 1.0
Eosinofil 3.0 % 2.0 – 4.0
Neutrofil segmen 65.0 % 50.0 – 70.0
Limfosit L 19.0 % 20.0 – 40.0
Monosit H 13.0 % 2.0 – 8.0
Normoblas 0 /100 Lekosit

Kimia klinik
Ureum darah 25 Mg/dL 19.44

eGFR
Kreatinin darah H 1.2 Mg/dL < 1.2
eGFR 78,9 mL/min/1.73 m^2
Natrium (sodium) 136 mmol/L 136-145
Kalium 3.8 mmol/L 3.5 – 5.1
(pottasium)

2) Radiologi

Tidak ada

3) Ekg

Tidak ada

4) Terapi obat:

Injeksi

a) Nama Obat: Tamoliv

Dosis : 1g

Golongan : analgesik dan antipirektik

Indikasi : terapi jangka pendek untuk demam dan nyeri derajat

ringan - sedang

Kontraindikasi : hipersensitif dengan gangguan hati berat

Efek Samping : malaise, kadar transaminase, ruam, reaksi

hipersensitif, hepetotoksik (overdosis)

Mekanisme kerja obat : dengan menurunkan sintesa prostlagandin di

sentral, sehingga dapat menghasilkan efek analgesik dan antipirektik

b) Nama Obat: Vomceran

Dosis : 2 X 8 mg

Golongan : ondansentron

Indikasi : penanganan mual dan muntah yang berkaitan dengan

kemoterapi dan radioterapi

Kontraindikasi : hipersensitif

Efek Samping : sakit kepala, demam, menggigil, konstipasi, sensasi

panas pada daerah kepala, nyeri epigastrium, nyeri


muskuloskeletal,nyeri dada, rasa lemas, ansietas, hipotensi,gatal,

parestesia, sedasi dan diare.

Mekanisme kerja obat : meningkatkan kondisi pasien dengan

melakukan fungsi memblokir serotonin 5-HT3 receptor.

c) Nama Obat: Pranza

Dosis : 1 X 40 mg

Golongan : proton pump inhibitor

Indikasi : ulkus lambung, ulkus duodenum, refluks esofagitis

derajat sedang dan berat serta kondisi hipersekresi patologis seperti

sindrom zollinger-ellison atau keganasan lainnya.

Kontraindikasi : hipersensitif

Efek Samping : sensasasi berputar dan kehilangan keseimbangan,

peningkatan resiko patah tulang, diare, sakit kepala, pusing, gatal

pada kulit

Mekanisme kerja obat : menghambat sekresi asam lambung melalui

kerja spesifik pada pompa proton sel parietal.

Oral

a) Nama Obat: sumagesic

Dosis : 3 X 1 tab

Golongan : analgetik dan antipirektik

Indikasi : menurunkan demam serta meredakan sakit kepala, sakit

gigi, nyeri otot dan sendi

Kontraindikasi : gangguan fungsi hati

Efek Samping : kerusakan hati akibat pemberian jangka panjang dan

dosis besar, reaksi hipersensitivitas


Mekanisme kerja obat : menyembuhkan rasa sakit degan cara bekerja

pada pusat rasa sakit dalam otak dan mencegah timbulnya

rangsangan rasa sakit pada tempat-tempat bersangkutan.

5) Diit:

Lunak

6) Acara infus:

Asering 500 cc/12 jam

7) Mobilisasi

Bedrest

B. PENGELOMPOKAN DATA

Data Subjektif Data Objektif


 Klien mengatakan lemas  Klien tampak sakit sedang
 Klien mengatakan pusing jika  Kesadaran compos mentis
beraktivitas  Akral teraba hangat
 Klien mengatakan mual  Klien tampak lemas
 Klien mengatakan tidak nafsu  Mukosa bibir kering
makan karena mual  Kulit pasien terlihat kering dan
 Klien mengatakan berat badan Turgor tidak elasitis
menurun  Makan ½ porsi
 Klien mengatakan BAB sudah 3  Hasil TTV :
kali dan cair ➢ TD : 90/70 mmHg
 Klien mengatakan BAK sudah 5 ➢ S : 36, 9 ̊C
kali pada pagi hari ➢ N : 98 x/ menit
➢ RR : 18 x/menit
 Bising usus : 7 kali / menit
 Berat badan sebelum sakit : 65 Kg
 Berat badan setelah sakit : 62 Kg
 Terpasang infus asering 500 cc/ 12
jam
C. ANALISA DATA

Data Etiologi Masalah


DS : Faktor infeksi Resiko tinggi
• Klien mengatakan ↓ ketidakseimbangan
mual Masuk melalui makanan yang nutrisi kurang dari
• Klien mengatakan Tercemar kebutuhan tubuh
tidak nafsu makan ↓
• Klien mengatakan Berkembang dalam usus
berat badan menurun ↓
DO : Melepas enteroktosin
• Klien tampak sakit ↓
sedang Mengiritasi otot dan lapisan
• Kesadaran compos mukosa intestinum
mentis ↓
• Akral teraba hangat Menstimulasi fleksus
• Makan ½ porsi submukosa dan fleksus
• Hasil TTV : mienterik
➢ TD : 90/70 mmHg ↓
➢ S : 36, 9 ̊C Mempercepat peristaltik usus
➢ N : 98 x/ menit ↓
➢ RR : 18 x/menit Hiperperistaltik usus
• Berat badan sebelum ↓
sakit : 65 Kg Menekan lambung
• Berat badan setelah ↓
sakit : 62 Kg Merangsang reflek mual
• Terpasang infus asering 500 muntah
cc/ 12 jam ↓
Mual muntah

Nafsu makan menurun

Resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
DS : Faktor infeksi Resiko tinggi kekurangan
• Klien mengatakan ↓ volume cairan
BAB 3 kali cair Masuk melalui makanan yang
• Klien mengatakan Tercemar
BAK sudah 5 kali pada ↓
pagi hari Berkembang dalam usus
• Klien mengatakan ↓
mual Melepas enteroktosin
• Klien mengatakan ↓
Pusing Mengiritasi otot dan lapisan
mukosa intestinum
DO : ↓
• Klien tampak sakit
sedang Menstimulasi fleksus
• Kesadaran compos submukosa dan
mentis fleksus mienterik
• Akral teraba hangat ↓
• Klien tampak lemas Mempercepat peristaltik usus
• Mukosa bibir kering ↓
• Kulit pasien terlihat Hiperperistaltik usus
kering dan Turgor ↓
tidak elasitis Frekuensi BAB meningkat
• Hasil TTV : ↓
➢ TD : 90/70 mmHg Peningkatan kehilangan cairan
➢ S : 36, 9 C̊ dan elektrolit
➢ N : 98 x/ menit ↓
➢ RR : 18 x/menit Resiko kekurangan volume
• Terpasang infus cairan
asering 500 cc/ 12 jam
DS : Faktor infeksi Intoleransi aktivitas
• Klien mengatakan ↓
lemas Masuk melalui makanan yang
• Klien mengatakan Tercemar
pusing jika beraktivitas ↓
DO : Berkembang dalam usus
• Klien tampak sakit ↓
sedang Melepas enteroktosin
• Kesadaran compos ↓
mentis Mengiritasi otot dan lapisan
• Akral teraba hangat mukosa intestinum
• Klien tampak lemas ↓
• Hasil TTV : Menstimulasi fleksus
submukosa dan
fleksus mienterik

Mempercepat peristaltik usus

Hiperperistaltik usus

Menekan lambung

Merangsang reflek mual
muntah

Mual muntah

Kelemahan

Intoleransi aktivitas
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH

1. Resiko tinggi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual
dan tidak nafsu makan

2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan berlebihan

3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik

E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Tanggal Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional
1 16-102-18 Resiko tinggi Setelah dilakukan a. kaji tanda vital a. membantu
ketidakseimbanga tindakan dan status nutrisi mengetahui
n nutrisi kurang keperawatan dalam b. anjurkan untuk keadaan pasien
dari kebutuhan 3 X 24 jam menjaga b.mulut yang
tubuh diharapkan nutrisi kebersihan mulut bersih
berhubungan klien terpenuhi c. anjurkan makan meningkatkan
dengan mual dan dengan kriteria hasil: sedikit tapi sering nafsu makan
tidak nafsu  Terjadi d. ukur intake c. mencegah mual
makan peningkatan makanan dan d. mengidentifikasi
berat badan timbang berat ketidak
sesuai badan seimbangan
batasan e. kolaborasi dengan nutrisi
waktu ahli gizi untuk diet e.mempercepat
 Peningkatan yang tepat bagi prodes
status nutrisi pasien dan dengan penyembuhan
dokter dalam
pemberian obat
2 16-10-2018 Resiko tinggi Setelah dilakukan a. kaji intake dan a. menentukan
kekurangan tindakan output pasien kehilangan dan
volume cairan keperawatan dalam b. motivasi pasien kebutuhan
berhubungan 3 X 24 jam untuk makan pasien
dengan diharapkan masalah c. kaji keadaan b. memenuhi
pengeluaran pasien dapat teratasi umum pasien kebutuhan
cairan berlebihan dengan kriteria hasil: d. kolaborasi dengan makan dan
 Membrab tim medis dalam minum pasien
mukosa pemberian obat c. mengetahui
lembab perubahan
 Turgor kulit keadaan dari
baik BAB 1-2 pasien
kali/hari d. mempercepat
dengan proses
konsistensi penyembuhan
lembek
 TTV normal
3 16-102018 Intoleansi Setelah dilakukan a. kaji tingkat a. mengetahui
aktivitas tindakan kemampuan tingkat aktivitas
berhubungan keperawatan dalam aktivitas pasien
dengan 3 X 24 jam b. anjurkan keluarga b. membantu
kelemahan fisik diharapkan pasien untuk membantu pasien dalam
bertoleransi memenuhi memenuhi
terhadap aktivitas kebutuhan pasien kebutuhan
dengan kriteria hasil: c. tingkatkan pasien sehari
a. pasien dapat aktivitas secara hari
berpartisipasi bertahap sesuai c. membantu
dalam ativitas toleransi pasien untuk
b. pasien dapat d. jelaskan memenuhi
memenuhi pentingnya kebutuhan
kebutuhan pasien istirahan dan pasien secara
secara mandiri aktivitas dalam mandiri
proses d. menambah
penyembuhan pengetahuan
pasien dan
keluarga

F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

TGL JAM NO.DK IMPLEMENTASI NAMA &TTD


16-10-2018 09.00 1 Mengkaji TTV dan status IRENE
nutrisi pasien
Respon : pasien mengatakan
pusing, mual, dan tidak nafsu
makan
Hasil TTV:
 TD : 90/70 mmHg
 S : 36,90 C
 N : 90 X /menit
 RR : 18 X / menit
Berat badan sebelum sakit :
65 kg
Berat badan setelah sakit :
62 kg
1 Mengukur intake makanan IRENE
dan timbang berat badan
Respon : pasien
menghabiskan bubur hanya
1
porsi
2
Berat badan sebelum sakit :
65 kg
Berat badan setelah sakit :
62 kg
3 Mengkaji tingkat
kemampuan aktivitas
Respon : pasien mengatakan
lemas dan pusing jika
beraktivitas
09.15 3 Menganjurkan keluarga IRENE
untuk membantu memenuhi
kebutuhan pasien
Respon : keluarga tampak
mengerti dan mau
melakukannya
2 Memotivasi pasien untuk IRENE
makan
Respon: pasien mengerti
dan mau melakukannya
11.45 2 Menguji intake dan output IRENE
pasien
Respon : pasien mengatakan
tidak nafsu makan, makan
hanya habis ½ porsi, minum
3 gelas = kurang lebih 750cc,
BAB cair 3X,BAK = kurang
lebih 700cc
1 Memberikan obat peroral IRENE
sumagesic 3 x 1 tab
1 Menganjurkan pasien makan IRENE
sedikit tapi sering
Respon: pasien mengerti
dan mau melakuannya
1 Menganjurkan pasien untuk IRENE
menjaga kebersihan mulut
Respon : pasien mengerti
dan mau melakukannya
17-10-2018 08.00 2 Mengobservasi keadadaan IRENE
umum pasien :
Respon : pasien mengatakan
masih pusing dan masih
mual, BAB berkurang
2 Memotivasi pasien untuk IRENE
makan
Respon : pasien mengerti
dan mau melakukannya
08.05 3 Menganjurkan keluarga IRENE
untuk membantu memenuhi
kebutuhan pasien
Respon : keluarga tampak
mengerti dan mau
melakukannya
1 Menganjurkan pasien makan IRENE
sedikit tapi sering
Respon: pasien mengerti
dan mau melakuannya
menje
Menjelaskan pentingnya IRENE
istirahat dan aktivitas dalam
proses penyembuhan
Respon : pasien mengerti
dan mau melakukannya
11.55 3 Mengkaji TTV dan status IRENE
nutrisi pasien
Respon : pasien mengatakan
pusing berkurang, mual
berkurang
Hasil TTV:
 TD : 90/60 mmHg
 S : 36,50 C
 N : 92 X /menit
 RR : 20 X / menit
12.00 1 Mengkaji intake dan output IRENE
pasien
Respon : pasien mengatakan
nafsu makan sedikit
membaik, makan habis ¾
porsi, minum 3 gelas =
kurang lebih 750cc, BAB cair
1x,BAK 1x = kurang lebih
700cc
1 Menganjurkan pasien untuk IRENE
menjaga kebersihan mulut
Respon : pasien mengerti
dan mau melakukannya
3 Mengkaji tingkat IRENE
kemampuan aktivitas
Respon : pasien mengatakan
pusing berkurang dan
mampu melakukan aktivitas
sendiri
18-10-2018 13.30 2 Mengobservasi keadaan IRENE
umum pasien
Respon: pasien mengatakan
sudah tidak pusing, mual
sudah tidak ada, nafsu
makan membaik
13.35 1 Menganjurkan pasien untuk IRENE
menjaga kebersihan mulut
Respon : pasien mengerti
dan mau melakukannya
2 Memotivasi pasien untuk IRENE
makan
Respon : pasien mengerti
dan mau melakukannya
3 Mengkaji tingkat IRENE
kemampuan aktivitas
Respon : pasien mengatakan
pusing berkurang dan
mampu melakukan aktivitas
sendiri
16.15 1 Mengkaji TTV dan status
nutrisi pasien
Respon : pasien mengatakan
pusing berkurang, mual
berkurang
Hasil TTV:
 TD : 90/60 mmHg
 S : 36,70 C
 N : 88 X /menit
 RR :19 X / menit

2 Mengkaji intake dan output


pasien
Respon : pasien mengatakan
nafsu makan sedikit
membaik, makan habis 1
porsi, minum 4 gelas =
kurang lebih 1000cc, BAB
cair 1x,BAK 2x = kurang
lebih 500cc
Melepas infus pasien
Respon: pasien mengatakan
keadaannya sudah membaik,
pasien akan pulang
16.30 3 Menganjurkan banyak
istirahat untuk proses
pemulihan

G. EVALUASI KEPERAWATAN

TGL NO SOAP
DK
16-10-2018 1 S : pasien mengatakan pusing, mual dan
tidak nafsu makan
O: Kesadaran : compos mentis, akral
hangat, hasil TTV: TD : 90/70 mmHg, S:
36,90 C, N: 98 x/menit, RR : 18 x/menit,
berat badan sebulum sakit: 65 kg, berat
badan setelah sakit 62kg

A. masalah belum teratasi


P . intervensi dilanjutkan
2 S: pasien mengatakan tidak nafsu makan,
makan tidak habis
O: kesadaran : compos mentis,akral
hangat, makan hanya habis ½ porsi, minum
3 gelas = kurang lebih 750cc, BAB cair
3X,BAK = kurang lebih 700cc terpasang
terapi infus asering 500cc/12 jam

A. masalah belum teratasi


P . intervensi dilanjutkan
3 S: pasien mengatakan lemas dan pusing
jika ber aktivitas
O: : kesadaran : compos mentis,akral
hangat, klien tampak lemas dan berbaring
diatas tempat tidur, terpasang terapi infus
asering 500cc/12 jam, tampak sebagian
aktivitas dibantu keluarga

A. masalah belum teratasi


P . intervensi dilanjutkan

17-10-2018 1 S: pasien mengatakan pusing berkurang,


mual berkurang
O: kesadaran : compos mentis , akral
hangat ,Hasil TTV:TD : 90/60 mmHg, S :
36,50 C, N : 92 X /menit ,RR : 20 X / menit

A. masalah belum teratasi


P . intervensi dilanjutkan

2 S: : pasien mengatakan nafsu makan


sedikit membaik
O: kesadaran : compos mentis , akral
hangat, makan habis ¾ porsi, minum 3
gelas = kurang lebih 750cc, BAB cair 1x,BAK
1x = kurang lebih 250cc, terpasang terapi
infus asering 500cc/12 jam

A. masalah belum teratasi


P . intervensi dilanjutkan
3 S: pasien mengatakan pusing berkurang
dan mampu melakukan aktivitas sendiri
O: kesadaran : compos mentis,akral
hangat, klien tampak lemas dan berbaring
diatas tempat tidur, terpasang terapi infus
asering 500cc/12 jam, tampaK pasien
mampu melakukan aktivitas sendiri dengan
baik

A . masalah teratasi
P . intervensi dihentikan
18-1-2018 1 S: pasien mengatakan sudah tidak pusing,
mual sudah tidak ada, nafsu makan
membaik
O: kesadaran : compos mentis , akral
hangat, ,Hasil TTV:TD : 90/60 mmHg, S :
36,70 C, N : 88X /menit ,RR : 19 X / menit

A . masalah teratasi
P . intervensi dihentikan,

S: pasien mengatakan,nafsu makan


kembali normal
O: kesadaran : compos mentis , akral
hangat, makan habis 1 porsi, minum 4
gelas = kurang lebih 1000cc, BAB cair
1x,BAK 2x = kurang lebih 500cc,infus
dilepas

A . masalah teratasi
P . intervensi dihentikan,
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nutrisi adalah zat-zat dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses-proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau
bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk
aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan
sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi reaksi dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. ( Tarwoto & Wartonah
2010)

Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam fungsi-
fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan
dan pergantian sel yang rusak, dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh
manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit

B . Saran

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan
makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imune tubuh yang menurun.
DAFTAR PUSTAKA

Aziz Alimul. H. (2006). Pengantar kebutuhan Dasar manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Nanda International. (2015). Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi


2015.Mediaction: Yogyakarta

Tarwoto dan Wartanah.(2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi 4.
Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai