Anda di halaman 1dari 11

TUGAS LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

PEMERIKSAAN FISIK ANTENATAL CARE (ANC)

Oleh :

KELOMPOK 1

Andrial 1811316052

Habibi 1811316053

Miftahul Rahmi 1811316054

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis yang mengancam
keadaan igu dan janin. Dokter harus dapat mengenal perubahan yang mungkin terjadi sehingga
kelainan yang dapat dikenal lebih dini. Tujuan pemeriksaan ini adalah menyiapkan fisik dan
mental ibu serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan dan masa nifas agar sehat dan
normal pada saat mau melahirkan.

Kunjungan pertama ibu hamil adalah kesempatan bagi dokter untuk mengenali factor ibu dan
janin. Bila dijumpai kelainan baik pada pemeriksaan fisik maupun laboratorium perlu diberikan
penatlaksanaan kusus.

Pada ibu hamil yang datang pertama lakukan penilaian keadaan umum, status gizi dan tanda
vital. Pada mata di nilai ada tidak konjungtiva yang pucat, skelera ikterik, adema kelopak mata,
kloasma gravidarum. Periksa gigi untuk melihat adanya infeksi fokal. Periksa pula jantung,
paru-paru, mamae, abdomen, anggota gerak secara lengkap, catat seluruh data yang didapat.

Jadwal kunjungan pada kehamilan 0-28 minggu dilakukan tiap 4 minggu; 28-36 minggu
tiap 2 minggu; setelah 36 minggu dilakukan tiap minggu sampai bayi lahir. Setiap kunjungan
lakukan pengukuran berat badan ibu, tekanan darah, tinggi vundus uteri, pemeriksaan Leopold,
dan dengan BJJ. Hasil harus dibandingkan dengan pemeriksaan sebelumnya.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana langkah-langkah pemeriksaan fisik ANC pada ibu hamil ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui langkah-langkah pemeriksaan fisik ANC pada ibu hamil
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui terori pemeriksaan fisik kemamilan (ANC)
b. Mengetahui alat dan bahan pemeriksaan fisik pada ibu hamil
c. Mengetahui prosedur kerja ibu hamil
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemeriksaan Kehamilan (ANC)

Pemeriksaan kehamilan yang dikenal juga dengan istilah Antenatal Care. Pelayanan
antenatal bertujuan mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan
bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin sehingga dapat ditangani dengan baik
(Saifuddin, dkk., 2002). Pemeriksaan kehamilan yang dimaksud adalah pemeriksaan ibu
hamil baik fisik dan mental yang bertujuan menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan dan masa nifas, sehingga sampai masa post partum tetap dalam keadaan sehat dan
normal tidak hanya fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2005).

Kehamilan dibagi dalam tiga trimester yaitu trimester pertama dimulai sejak konsepsi
sampai tiga bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai enam bulan dan trimester
ketiga dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan (Reeder, et.all, 2011). Masa kehamilan
terdapat perubahan fisiologis dan psikologis yang sering dialami oleh ibu hamil. Perubahan-
perubahan tersebut dapat terjadi pada tiap-tiap trimester kehamilan. Perubahan pada masa
kehamilan trimester pertama yang sering dirasakan/dialami ibu hamil antara lain sakit kepala,
keputihan, sering buang air kecil, kelelahan, gatal- gatal, ngidam makanan dan yang paling
sering terjadi adalah mual muntah (Reeder, et.all, 2011).

Keluhan yang dialami ibu hamil bisa diantisipasi dengan melakukan perawatan payudara
dan senam hamil. Perawatan payudara dapat membantu ibu memahami kondisi Payudaranya
sehingga dapat membuktikan keberadaan kelainan dan mempersiapkan ibu secara psikologis.
Senam hamil merupakan latihan fisik yang terdiri dari beberapa gerakan tertentu yang
dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil (Mandriwati, 2008). Tujuan
senam hamil dapat memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-
otot dasar panggul, ligamen dan jaringan serta fasia yang menghubungkan dalam hubungan
persalinan. Senam hamil dapat melenturkan persendian-persendian yang berkaitan dengan
proses persalinan, mengatur sikap tubuh yang prima dapat membantu mengatasi keluhan,
mengatur janin dan mengurangi sesak, mengatur teknik-teknik pernapasan dalam persalinan
dan dapat membantu membantu ketenangan.

Pemeriksaan kehamilan dimulai saat kunjungan pertama ibu hamil datang ke pelayanan
kesehatan. Pemeriksaan dilakukan mulai dari anamnesa kemudian pemeriksaan fisik head to
toe kemudian pemeriksaan detail yang diterima pada pemeriksaan perut menggunakan
Manuver Leopold. Perawatan lain yang bisa dilakukan adalah perawatan pada payudara /
mammae ibu hamil yang menyiapkan ibu untuk proses perawatan nanti baik secara fisiologis
maupun psikologis.

B. Alat Dan Bahan Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

1. Phantom abdomen ibu hamil

2. Baki berisi

a. Set TTV: tensimeter, stetoskop, thermometer

b. Bak instrumen berisi spatel lidah (1bh), spekulum hidung (lbh), kassa

c. Penlight

d. palu Reflek

e. set untuk Manuver Leopold: meteran / metline 2 sisi (cm dan inc ')

f. laenec / doppler

g. Jangka panggul

h. Timer (jam detik)

i. Set kebersihan perineal jika perlu (handscoon, kapas cebok + udara DTT, perlak
pengalas)

3. Timbangan BB

4. Pengukur TB
5. Bengkok 1 buah

6. Tempah sampah medis 1 buah

C. Prosedur Kerja Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil

1. Fase Pra Interaksi

Mengkaji data-ibu hamil yang akan dilakukan pemeriksaan melalui pengecekan


pada catatan perawatan dan buku KIA. Tanyakan usia kehamilan, riwayat kehamilan,
dan pertolongan HPHT ibu melalui anamnesa dengan meminta tanggal hari pertama haid
terakhir. Observasi juga keadaan ibu. Persiapkan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan
untuk pemeriksaan.

2. Fase Orientasi

Fase yang orientasi mencakup:

a. Perkenalkan diri pemeriksa dan persetujuan data ibu dan kondisi saat ini.

b. Penjelasan tujuan, prosedur dan perjanjian waktu pelaksanaan pemeriksaan yang akan
dilakukan

c. Persiapan lingkungan dan jaga privasi ibu

3. Fase Kerja

Primsip kerja pda tindakan pemeriksan pda ibu hamil adalah bersih. Pemeriksan
dimulai dan diakhi dengan tindakan cuci tangan Pemeriksan diliakukan mulai dari:

a. Penilaian kondisi umum

b. Pemeriksaan tanda-tanda vital , tinggi hadan dan badan berat (normal ibu meningkat
seberat badan 1-1,5 kg / hulan)

c. Pemeriksan fisik umum (prinsip kepala ke kaki)

a) Memeriksa kepala dan rambut (kerontokan, kebersihan)


b) Memeriksa wajah (cloasma gravidarum, edema)

c) Memeriksa mata / konjungtiva (tanda tanda anemis, ikterik)

d) Memeriksa mulut (hipersalivasi, caries, sariawan)

e) Memeriksa leher (hiperpigmentasi, kel.tiroid, kel.getah bening, vena jugularis).


Memeriksa dada (auskultasi bunyi nafas, auskultasi bunyi jantung S 6 dan S2
pada titik aorta, pulmonal, trikuspidalis dan mitral)

f) Memeriksa payudara (kesimetrisan, hiperpigmentasi,kondisi,papila kebersihan,


pengeluaran ASI)

d. Pemeriksaan spesifik pada abdomen inspeksi pembesaran abdomen, strie gravidarum,


linea nigra, kemudian palpasi : Manuver Leopold I – IV

Leopold I

Tujuan : untuk mengetahui TFUdan usia kehamilan

Prosedur :

1. Berdiri disamping klien lihat ke arah klien, letakkan kedua tangan dengan tegas
dan rata-rata pd perut klien (jangan beri stimulasi yang berlebihan). Palpasi
dengan mengumpulkan fundus Ke arah tengah & mengumpulkan bagian fundus
2. Tentukan masa yang dipalpasi dengan memperhatikan konsistensi, bentuk dan
pergerakan. Jika melingkar, keras, bulat, melenting dan mudah dipindahkan
kepala. Bila terasa lebar, lembut, dan menonjol, tidak melenting bokong

3. Ukur TFU dengan meteran mulai dari simpisis ke findus (Arah inci ke atas). TFU
/ 3,5-usia kehamilan dalam bulan Taksiran berat janin (TBJ) juga dupat dihitung
dari TFU. TBJ (TFU-12) x 155

Leopold II

Tujuan : menentukan presentasi janin yang ada di lateral kiri kanan perut ibu,
untuk menentukan punggung janin.

Prosedur :

1. Letakkan seluruh permukaan kedua tangan pada kedua sisi abdomen, tahan satu
tangan (tangan kiri) sementara tangan yang satunya (Cangan kanan) menyusuri
permukaan/sisi lain abdomen, susuri dari atas ke bawah. Palpasi dengan lembut
tapi dengan tekanan yg dalam. Jika teraba keras dan memanjang punggung, jika
teraba tonjolan- tonjolan kecil – ekstremitas

2. Lakukan untuk sisi lateral kiri abdomen ibu.

Leopold III

Tujuan : Menentukan presentasi janin terbawah dan apakah sudah masuk PAP
atau belum.

Prosedur :

1. Perabaan dilakukan dengan tegas, jika dirasakan bagian yg m'bulat & sulit
dimasukkan jari-jari ke rongga panggul kepala

2. Letakkan tangan kiri di bagian fundus utk memfiksasi fundus, tangan kanan di
bagian bawah uterus dengan posisi diantara ibu dari & ke-4jari lainnya. Lalu
gerakkan dengan menumpu pdenangan tangan. Jika susah digerakkan / terfiksasi
kemudian masuk PAP. Jika bisa digerakkan lalu digoyang belum masuk PAP.
Leopold IV

Tujuan : Menentukan bagian mana yang sudah masuk PAP (tidak dilakukan jika
presentasi janin bokong)

Prosedur :

Perawat berdiri disebelah kanan, menghadap ke arah kaki klien, kaki klien diluruskan.
Lakukan gerakan menyusuri kedua sisi bagian bawah uterus dengan kedua tangan hingga
ke simpisis. Perabaan dilakukan dengan tegas. Jika posisi kedua telapak tangan
konvergen belum masuk PAP - sejajar masuk sebagian, divergen - sebagian besar kepala
sudah masuk.

Untuk mengetahui kemajuan turunnya kepala, perhatikan berapa banyak jari dapat
memegang kepala janin. Jika terpegang oleh 4 jari pemeriksa artinya 1/5 bgn
kepala sudah masuk, 3 jari 2/5, 2 jari = 3/5, dst ..)

Mendengarkan Denyut Jantung Janin

Dengarkan DJJ dengan Doppler / laenec pada punctum maksimal dekat ke


kepala). Jika sudah masuk PAP posisi lacnec / doppler di atas simfisis. Tangan
hanya membaca nadi

e. Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah (kedua tangan dan kedua kaki). Inspeksi
varises, edema, periksa reflek patella

f. Pemeriksaan genitalia dan anus. Inspeksi kebersihan, varises, keputihan, perdarahan


pervaginam, edema, hemoroid.

4. Fase Terminasi melakukan penilaian terhadap ibu baik subjektif atau objektif. Lakukan
perencanaan waktu untuk perencanaan perawatan ibu berikutnya.

5. Pendokumentasian Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan di buku KIA dan


catatan perawatan klien. Dokumentasikan juga hasil evaluasi dan penanganan sesuadah
tindakan. Pendokumeptasian dilengkapi dengan waktu dan legalitas dari pemeriksa
(nama dan tanda tangan).

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemeriksaan kehamilan yang dimaksud adalah pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental
yang bertujuan menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas,
sehingga sampai masa post partum tetap dalam keadaan sehat dan normal tidak hanya fisik
tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2005). Pemeriksaan kehamilan meliputi pemeriksaan fisik
ibu hamil (head to toe), leopold I – IV dan dilanjutkan dengan terminasi serta
pendokumentasian.
B. Saran
Diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan rujukan untuk materi pemeriksaan Ante Natal
Care pada ibu hamil.
DAFTAR PUSTAKA

Reeder, et.all. (2011). Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi dan Keluarga
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai