Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN

ANTENATAL
KELOMPOK 7
Shinta Bella (1811311017)
Ainal Jannata Purnama (1811312043)
Annisa Rahmayuni (1811312045)
Difabella Melinda Putri (1811313003)
Pengertian

Asuhan keperawatan antenatal adalah suatu program yang terencana dalam


pelayanan asuhan keperawatan selama periode hamil berupa observasi,
edukasi dan penanganan medik untuk memperoleh suatu proses kehamilan
dan persalinan yang aman dan memuaskan
Tujuan Asuhan Keperawatan Antenatal

• Mendeteksi secara dini resiko komplikasi yang mungkin dialami ibu selama hamil
• Mencegah terjadinya komplikasi selama hamil
• Memantau kesehatan ibu dan janin
• Membantu dan memfasilitasi proses adaptasi yang terjadi sehingga ibu dapat beradaptasi dengan perubahan fisik dan peran barunya.
• Menginformasikan jadwal kunjungan ulang.
• Menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan
• Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal
1. Pengkajian
Anamnesa: data subjektif
•Biodata
•Keluhan utama yang dirasakan oleh klien saat pengkajian
•Riwayat kesehatan keluarga
•Riwayat kesehatan klien (ibu hamil)
•Riwayat obstetri dan ginekologi
•Riwayat pola hidup sehari-hari
•Riwayat psikososial
2. Pemeriksaan Fisik Status Generalis Terhadap Sistem Tubuh
• Pemeriksaan Umum
Tujuan dari pemeriksaan umum: untuk mengetahui kesehatan ibu faktor fisik yang dapat mempengaruhi kehamilan

a. Tanda-tanda vital
•Tekanan darah: normalnya tekanan darah pada wanita hamil dibagi menurut umur
sebagai berikut: 20 tahun tekanan darah 120/80 mmHg, 20-30 tahun, tekanan darah
110/70 mmHg.
•Nadi : dihitung 15 menit dikalikan empat jika irama nadi reguler, dihitung dalam 1
menit jika irama denyut nadi irregular. Observasi nadi dilakukan pada pergelangan
tangan.
•Suhu tubuh, normalnya 36,5°C s/d 37.5°C secara axilla atau mulut.
•Respirasi dihitung dari keteraturan pernapasan normalnya 18-24 kali per menit.
b. Postur tubuh klien
Pemeriksaan klien ditempatkan dengan posisi anatomis, kemudian diobservasi tinggi
badan, posisi body aligment (lordosis, skifosis), bentuk perut klien, ekspresi klien (lesu, pucat
atau senang).

c. Berat badan
Pertambahan berat badan sampai hamil aterm lebih kurang 11-11,5 kg sehingga
kenaikan rata-rata berat badan setiap minggu 0,5 kg.
d. Pengukuran tinggi badan dilakukan pada ibu yang pertama kali datang. Tinggi badan tidak
boleh < 145 cm.

e.Mengukur lingkar lengan atas (LILA) normalnya > 23,5 cm.


 
• Pemeriksaan status generalis
Pemeriksaan status generalis adalah pemeriksaan fisik terhadap semua
sistem organ tubuh sehubungan dengan adanya perubahan fisiologis untuk
semua sistem organ tubuh, sebagai dampak dari kehamilan tersebut.

Gunakan sarung tangan saat memeriksa, pemeriksaan status generalis meliputi:


•Sistem pernafasan: bentuk dada, pengembangan dinding thorakal, suara nafas
(ronchi, wheezing), kebersihan jalan nafas.
•Sistem cardiovaskuler meliputi: heart rate (hitungan detak jantung dalam satu
menit), perfusi jaringan perifer (conjungtiva: anemis/hiperemis, akral hangat/dingin,
lembab/kering, merah/pucat), oedema, nyeri dada.
•Sistem pencernaan meliputi: motilitas usus per satu menit, pola BAB, konsistensi
feses, haemoroid, kondisi gusi (epulis), karies pada gigi.
• Sistem perkemihan meliputi: pola berkemih, jumlah urine (0,5-1cc)/jam. Keluhan-keluhan berkemih : resistensi, urgensi,
inkontinensia urin dan nyeri saat berkemih.
• Sistem muskuloskeletal meliputi: penampilan postur tubuh (lordosis, skifosis), cara berjalan, pergerakan sendi.
• Istirahat tidur meliputi: pola tidur malam/hari, pola tidur siang/hari, kebiasaan tidur (terkait penggunaan obat tidur).
• Sistem endokrin meliputi: bentuk payudara, kondisi areola, kondisi puting, kebersihan areola dan puting, stimulasi
kolostrum.
• Sistem integumen meliputi: kloasma gravidarum, linea gravidarum, striae albican, tektur kulit, palmar eritema dan spider
nervi.
• Pemeriksaan Status Obstetri dan Ginekologi

• Pemeriksaan Genetalia eksterna


Pemeriksaan genetalia eksterna meliputi :
• Labia mayora yang dikaji meliputi: warna, varises, pertumbuhan jaringan baru.
• Vestibulum meliputi: kondisi introitus uretra, kebersihan vestibulum.
• Introitus vagina meliputi: pengeluaran sekret, warna, baunya, jumlah cairan yang
keluar.
• Perineum meliputi: elastisitas perineum dan varises.
• Pemeriksaan genetalia interna
• Inspeksi dalam

Pemeriksaan inspeksi dalam menggunakan speculum, pemeriksaannya disebut dengan (in speculo). Hasil pemeriksaan
akan terlihat letak, bentuk dan ukuran uterus serta keadaan porsio dan pembukaan serviks (permukaan, warna),
keadaan ostium, ada/tidaknya darah/cairan di forniks, dilihat keadaan dinding dalam vagina, ada/tidak tumor, tanda
radang atau kelainan lainnya.
• Palpasi: periksa dalam (vaginal touché).

Tujuan pemeriksaan ini adalah memeriksa konsistensi, tebal, arah dan ada/tidaknya pembukaan serviks, ada/tidak
kelainan uterus dan adneksa yang dapat ditemukan dan bagian terbawah (presentasi) janin.
Kontraindikasi dari tindakan periksa dalam adalah :
• Perdarahan pervaginam pada kehamilan trimester ketiga, karena kemungkinan adanya plasenta previa, periksa dalam
dapat menjadi pencetus perdarahan yang lebih berat (hanya boleh dilakukan di meja operasi, dilakukan dengan cara
perabaan fornik dengan sangat hati-hati).
• Keruban pecah dini-dapat menjadi predisposisi penjalaran infeksi (korioamnionitis).
• Palpasi Abdomen
Pemeriksaan uterus pada dasarnya untuk menentukan usia kehamilan.
Usia kehamilan dapat ditentukan berdasarkan panjangnya janin menurut
Haaese, beratnya janin menurut Struber, hari pertama haid terakhir
menurut Naegele, tinggi fundus uteri dalam cm menurut Mc-Donald dan
tinggi fundus uteri menurut Leopold. Pada dasarnya prinsip pemeriksaan
palpasi menghindari stimulus yang meningkatkan akivitas janin (perubahan
suhu di kulit abdomen ibu).
a. Pengukuran TFU
•Leopold I
Leopold pertama bertujuan mengukur tinggi fundus uteri (TFU) dan mengetahui bagian-bagian janin
yang terdapat difundus uteri.

•  Perasat Mc.Donald
Mc.Donald menggunakan pita pengukur yang mungkin
merupakan cara akurat kedua dalam pengukuran TFU.
Pengukuran sebaiknya dilakukan setelah 22-24 minggu
kehamilan.
Tinggi fundus uteri menurut Mc Donald :
22-28 minggu: TFU 24-25 cm di atas simfisis pubis.
28 minggu: TFU 26,7 cm di atas simfisis pubis.
30 minggu: TFU 29,5 cm - 30 cmdi atas simfisis pubis.
32 minggu: TFU 30 cm - 32 cm di atas simfisis pubis.
34 minggu: TFU 32 cm di atas simfisis
pubis.
36 minggu: TFU 34 cm di atas simfisis
pubis.
38 minggu: TFU 35 cm di atas simfisis pubis.
40 minggu: TFU 34 cm di atas simfisis
Catat hasil pengukuran dan masukkan kedalam grafik perkembangan tinggi fundus uteri
selama kehamilan.
Untuk menguatkan ketepatan penghitungan usia kehamilan, hasil pengukuran TFU yang
digunakan adalah pengukuran selama trimester kedua dan ketiga.
Dengan rumus sebagai berikut :

TFU (cm) x 2/7 (atau + 3,5) = usia kehamilan (bulan), TFU (cm) x 8/7 = usia kehamilan (minggu).
b. Pemeriksaan Letak Janin
• Leopold II
Leopod kedua: bertujuan untuk mengetahui letak janin berada pada
sisi abdomen ibu, bagian kanan atau kiri.
c. Pemeriksaan Presentasi Janin
• Leopold III
Leopold ketiga: bertujuan untuk mengetahui presentasi terbawah atau
terdepan dari janin.
d. Pemeriksaan Masuknya Presentasi Ke Rongga Panggul
• Leopold IV
Leopold empat: bertujuan untuk mengetahui presentasi sudah masuk
atau belum ke pintu atas panggul (PAP).
Ada 3 keadaan hasil pemeriksaan:
•Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil.
•Sejajar jika bagian yang masuk baru sebagian.
•Divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke daaerah
pelvic
Pengukuran Berat Badan Janin Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri
Perhitungan berat janin berdasarkan perhitungan tinggi fundus uteri ini juga dapat dipergunakan untuk
memperkirakan tafsiran berat janin (TBJ) dengan menggunakan rumus Johnson Tausak:
11
TBJ = TFU - 12 x 155 = ... gram
13
Keterangan:
•TBJ = tafsiran berat badan.
•TFU= tinggi fundus uteri dari simfisis pubis ke fundus uteri.
•Bilangan 11, 12, 13 adalah bilangan konstanta, pemilihan angka 11, 12, 13 tergantung dari sejauh mana penurunan
presentasi ke dalam rongga panggul. Jika presentasi masih berada diatas pintu panggul (PAP) maka pengurangan
bilangan konstanta adalah 13, pengurangan 12 bila kepala masih berada di atas spina iskiadika, pengurangan 11 bila
kepala sudah berada di bawah spina iskiadika.
• Tafsiran Persalinan Berdasarkan Hari Pertama Haid Terakhir
(Manuver Naegele)
Metoda ini adalah yang umum digunakan untuk mengkalkulasi usia kehamilan dan tafsiran persalinan berdasarkan
HPHT (hari pertama hari terakhir haid) menurut Naegele. Perhitungan dimulai sejak dari hari pertama haid terakhir
atau 14 hari sebelum konsepsi dengan asumsi bahwa konsepsi terjadi 14 hari kemudian. Perhitungan usia kehamilan
dalam menafsirkan tafsiran persalinan dapat menjadi lebih akurat berdasarkan :
•Ibu mengetahui tanggal melakukan hubungan seksual
•Ibu mengenal karakteristik haid yang dialaminya
•Ibu mengenal tanda-tanda ovulasi antara lain peningkatan suhu tubuh basal, peningkatan cairan lendir servik
•Auskultasi denyut jantung janin (djj)
Petunjuk untuk menentukan area punctum maksimum (area yang dapat terdengar
djj) adalah berdasarkan hasil pemeriksaan Leopold II dan Leopold III.
Dalam keadaan normal, frekuensi DJJ berkisar 120-160 x/menit. Berdasarkan
partograf WHO, denyut kurang dari 120 detik permenit (bradikardi) atau lebih dari 160
kali detak permenit (takikardi) sedang his menunjukkan adanya gawat janin. DJJ
kurang dari 100 detak permenit menunjukkan adanya gawat janin hebat dan tindakan
harus segera diambil.
• Pemantauan Gerak Janin
Gerakan janin yang dikaji meliputi : gerakan
janin aktif/pasif, frekuensi gerakan
janin/hari, intensitas gerakan. Terkadang
pada bulan keempat ibu merasakan gerakan
janin
• Pemeriksaan panggul
Pada ibu hamil perlu dilakukan pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul
apakah terdapat kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan.
Pemeriksaan panggul dilakukan guna mengidentifikasi secara dini adanya kelainan
disproporsi panggul ibu dengan ukuran lingkar kepala janin yang terkecil. Sehingga dapat
ditentukan secara dini mekanisme persalinan yang akan dijalani ibu.
• Pemeriksaan Diagnostik
USG berhasil mendiagnosis embrio paling cepat minggu keenam kehamilan. Skeleton janin diperlihatkan oleh X-ray paling cepat minggu ke-12
Darah perifer lengkap (DPL): menunjukkan anemia, hemoglobinopatis (misal: sel sabit). Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko
terhadap inkomtabilitas.
Usap vagina/rektal: tes untuk neisseria ghonorrhea, clamydia.
Tes serologi: menentukan adanya sifilis, RPR (rapid plasma reagen), penyakit hubungan seksual (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi. abnormal.
Skrining terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis.
Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes simplek tipe 2.
Urinalisis: skrining untuk kondisi medis (misal: test kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal).
Tes serum/urin: untuk gonadotropin khorionik manusia (HCG).
Skrining glukosa serum/1 jam tes toleransi glukosa oral: < 140 mg biasanya dilakukan antara 24 dan 28 minggu pada trimester II dan III.
• Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yang dapat ditemukan pada ibu selama periode hamil beserta karakteristik :
•Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake nutrisi
yang tidak adekuat, efek hormonal.
Karakteristik :

Mayor : individual mengungkapkan adanya penurunan nafsu makan selama periode hamil.

Minor : ditemukan adanya salah satu faktor-faktor resiko pada klien yang memicu masalah menjadi
aktual seperti mual dan muntah, hipersalivasi, jalan kalori yang masuk kurang, pembengkakan gusi
(epulis), nyeri ulu hati, kondisi kadar gula darah meningkat. Jika masalah berkembang menjadi
aktual maka karakteristik yang dapat ditemukan yaitu berat maka badan cendrung menurun,
conjungtiva anemis, Hb kurang dari 12, albumin dibawah nilai normal, nsnslen sikuran LILA kurang
dari 23 cm, TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan
• Perubahan pola nafas berhubungan dengan
ketidakefektifan pergeseran difragma karena
pembesaran uterus.
Karakteristik :
Mayor : individual mengungkapkan adanya perubahan
pola nafas disaat aktivitas
Minor : ditemukan adanya salah satu gejala tersebut pada
klien seperti kelelahan, peningkatan frekuensi nafas,
nafas agak cepat, fundus uterus tampak semakin
membesar mendekati diafragma.
• Perubahan curah jantung berhubungan dengan kebutuhan
sirkulasi, perubahan preload (penurunan aliran balik vena) dan after
load (peningkatan tahanan vaskuler perifer), hipertrofi ventrikel
sekunder perubahan fisiologis sistem kardiovaskuler selama hamil.
Karakteristik :
Mayor : individual mengungkapkan merasakan detak jantung
sedikit lebih cepat dari sebelumnya.
Minor: ditemukan adanya salah satu gejala tersebut pada klien
seperti heart rate meningkat, peningkatan tahanan vena
jungularis, HB kurang dari 12, odema, peningkatan TFU.
• Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan postur body
aligment sekunder pertambahan ukuran uterus, efek hormon-
hormon kehamilan.
Karakteristik :
Mayor : individual mengungkapkan perubahan tubuh selama
hamil yang berdampak terhadap rasa tidak nyaman.
Minor : ditemukan adanya salah satu gejala tersebut pada klien
seperti perubahan postur tubuh (lordosis), edema, nyeri
punggung dan pinggul.
• Perubahan pola eliminasi urin berhubungan dengan penekanan
dinding vesika sekunder terhadap pertambahan ukuran uterus,
efek hormonal.
Karakteristik :
Mayor : individual mengungkapkan pengalamannya sering
buang air kecil (BAK).
Minor : ditemukan adanya salah satu gejala tersebut pada klien
seperti pola BAK meningkat, mengalami inkontinensia, urgensi.
Uterus berada di rongga panggul atau uterus sudah turun
kerongga panggul III.
• Perubahan pola eliminasi BAB berhubungan dengan penurunan
motilitas usus sekunder dengan efek hormonal.
Karakteristik :
Mayor : individual mengungkapkan adanya perubahan pola
eliminasi BAB
Minor : ditemukan adanya salah satu gejala tersebut pada klien
antara lain: frekuensi bising usus menurun, asupan nutrisi yang
mengandung serat berkurang, konsistensi feses mengeras,
adanya upaya mengedan saat BAB, adanya rasa begah dan
penuh pada abdomen.
• Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan konflik
mengenai perubahan hasrat seksual dan harapan, takut akan
cedera fisik pada janin.
Karakteristik :
Mayor : individual mengungkapkan perasaan takut dan hati- hati
saat melakukan senggama.
Minor : ditemukan adanya salah satu gejala tersebut pada klien
antara lain: pola hubungan seksual berubah dari sebelumnya,
ungkapan akan ketidaktahuan posisi yang nyaman dan aman
bagi bayi selama melakukan hubungan senggama, menurunnya
keinginan untuk bersenggama dengan pasangan.
• Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi perubahan
biofisik dan respon orang lain terhadap penerimaan akan dirinya.
Karakteristik :
Mayor : individual mengungkapkan adanya perubahan akan
penampilan dirinya yang berdampak terhadap menurunnya rasa
percaya diri saat berinteraksi dengan orang lain
Minor : ditemukan adanya salah satu gejala tersebut pada klien
antara lain: merasakan dirinya tidak menarik, tidak mendapat
pujian dari orang disekitarnya (lingkungan kerja), menarik diri
Rencana Keperawatan

• Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan


berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat, efek hormonal
Tujuan Keperawatan :
Klien menunjukkan resiko perubahan nutrisi diharapkan tidak menjadi
aktual.
Kriteria Hasil :
Mengacu kepada penampilan karakteristik antara lain: Klien
memperlihatkan faktor-faktor resiko dapat dicegah: mual dan muntah
dapat diatasi, hipersalivasi berkurang bahkan tidak dijumpai, epulis tidak
ditemukan, intake nutrisi dapat terpenuhi sesuai kebutuhan usia kehamilan,
kadar gula darah normal antara 60-100 mg/dl dan 2 jam sesudah makan
tidak lebih dari 140 mg/dl.
• Intervensi :
Mandiri terdiri dari :
• Terapeutik

1. Bina hubungan terapeutik pada awal interaksi


2.Pertahankan komunikasi terapeutik setiap berinteraksi.
3. Berikan penghargaan atas keterbukaan klien dalam memberikan
informasi.
4. Sajikan makanan sering dalam porsi kecil dan hindari suut makanan yang
merangsang mual.
5. Motivasi klien dan keluarga untuk memberikan dukungan dalam
memenuhi nutrisi ibu.
• Diagnostik
• Timbang berat badan setiap kunjungan prenatal.
• Kaji masukan kalori dan pola makan dalam 24 jam.
• Tinjau ulang dan berikan informasi mengenai perubahan yang diperlukan pada penatalaksanaan
diabetic.
• Observasi adanya mual dan muntah khususnya pada trimester pertama.
• Kaji pemahaman stress pada diabetik kehamilan.
• Pantau adanya edema dan tentukan tinggi fundus uteri.

• Edukasi
• Ajarkan klien tentang kebutuhan nutrisi selama hamil dan cara memilih nutrisi yang tepat bagi ibu sesuai
usia kehamilan.

• Kolaborasi :
• Rujuk pada ahli gizi.
• Observasi kadar glukosa darah.

•  
-END-

Anda mungkin juga menyukai