Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

PEMERIKSAAN FISIK DI PUSKESMAS KEDUNGJAJANG


LUMAJANG

Oleh :

Rosda Zamzami

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
GENGGONG – PROBOLINGGO
TAHUN 2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEBIDANAN


PEMERIKSAAN FISIK DI PUSKESMAS KEDUNGJAJANG
LUMAJANG

Telah disetujui dan disahkan

Pada Hari / Tanggal ...............................

Oleh:

Mahasiswa

Rosda Zamzami

Pembimbung Klinik Pembimbing Lapangan

Tutik Hidayati,S.ST.,M.Kes Yati Widayati, S.ST.Bd


NIDN. 0702089004 NIP. 19681006 199001 2 003
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah sebuah proses dari


seorang ahli medis memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis
penyakit. Hasil pemeriksaan akan dicatat dalam rekam medis. Pemeriksaan
fisik dan rekam medis akan membantu dalam penegakan diagnosis dan
perencanaan perawatan pasien.

Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan yang lengkap dari penderita


untuk mengamati keadaan atau kelainan dari penderita.

B. Tujuan Pemeriksaan Fisik

Tujuan umum pemeriksaan fisik adalah untuk memeperoleh informasi


mengenai status kesehatan pasien. Tujuan khusus pemeriksaan fisik adalah
untuk mengidentifikasi keadaan ibu secara fisik dengan disesuaikan dengan
keluhan-keluhan ibu hamil dan gejala-gejala yang dirasakan, melakukan
penapisan/skrining keadaan pasien dan ketepatan masalah kesehatan pasien
saat ini.

C. Prinsip Pelaksaaan Pemeriksaan Fisik


1. Cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan
2. Jelaskan secara umum kepada ibu apa saja yang akan dilakukan
3. Hargai privasi ibu
4. Komunikasikan kepada ibu pada pemeriksaan yang kan dilakukan
5. Lakukan pemeriksan secara lengkap

D. Teknik Dasar Pemeriksaan Fisik

Ada empat teknik dasar pengkajian pemeriksaan fisik: inspeksi,


palpasi, perkusi dan asukultasi. Teknik-teknik ini mengutamakan fungsi indera
penglihatan, pendengaran, sentuhan dan penciuman. Data dikumpulkan
berdasarkan semua indera tersebut secara simultan untuk membentuk
informasi yang koheren.

Pemeriksan fisik pada kehamilan dapat dilakukan melalui pemeriksan


sebagai berikut:

a. Inspeksi (pandang)
Pemeriksaan inspeksi kepada ibu hamil, yaitu melihat dan manyapa ibu
secara visual, merupakan metode yang dapat digunakan untuk
mengkaji/menilai pasien. Inspeksi dilakukan untuk penilaian ada tidaknya
cloasma gravidarum, apakah ibu pucat atau tidak, selanjutnya pada leher
ada atau tidak pembesaran, pada payudara terdapat strie atau tidak dan
aapakah payudara simetris. Inspeksi pada perut berguna untuk menilai
bagaimana pembesaran perut, keadaan pusat, pigmentasi linea alba, striae
dll. Inspeksi pada vulva untuk menilai keadaan perinium, ada tidaknya
tanda chadwick dan fluor. Yang terakhir inspeksi pada ekstrimitas, apakah
simetris atau tidak dan apakah ada varises.
b. Palpasi (meraba)
Palpasi atau perabaan, pemeriksaan yang dilakukan derngan menggunakan
telapak tangan atau mengutamakan indera peraba petugas. Palpasi pada
bagian perut atau rahin, berfungsi untuk menentukan usia kehamilan dan
letak janin, pemeriksaan palpasi pada rahim menggunakan teknik leopold.
Leopold I, digunakan untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa
yang ada pada fundus.
Leopold II, digunakan untuk menentukan letak punggung janin dan letak
bagian kecil janin.
Leopold III, digunakan untuk menentukan bagian apa yang terdapat di
bagian bawah rahim dan apakah bagian anak sudah masuk pintu atas
panggul atau belum.
Leopold IV, digunakan untuk menentukan bagian apa yang menjadi
bagian bawah rahim dan seberapa besar bagian janin yang masuk ke pintu
atas panggul.
c. Perkusi (ketukan)
Perkusi adalah tindakan pemeriksaan dengan menyegarkan bunyi
getaran/gelombang suara yang dihantarkan ke permukaan tubuh dari
bagian tubuh yang diperiksa . pemeriksaan dilakukan dengan ketokan jari
atau tangan pada permukaan tubuh.
d. Auskultasi (mendengar)
Auskultasi adalah suatu tindakan pemeriksaan dengan mendengarkan
bunyi yang terbentuk dalam rongga tubuh. Hal ini digunakan untuk
mengatasi adanya kelsainan dengan membandingkan bunyi normal.
Auskultasi bisa dengan menggunakan stetoskope, funandoskope dll.
Auskultasi berguna untuk memeriksa bunyi jantung, bising tali pusat,
bunyi aorta, bunyi jantung janin.

E. Persiapan Pemeriksaan Fisik


a. Persiapan alat dan bahan
Sebelum melakukan pemeriksan fisik, terlebih dahulu persiapkan alat dan
bahan. Alat dan bahan yang digunakan:
1. Tempat cuci tangan (air mengalir)
2. Sabun cuci tangan
3. Timbangan berat badan
4. Pengukur tinggi badan
5. Pengukur LILA (Lingkar Lengan Atas)
6. Selimut
7. Tensi meter
8. Stetoskop
9. Thermometer
10. Tissue
11. Jam tangan digital
12. Senter
13. Metline
14. Monoskop
15. Perlak
16. Kapas DTT
17. Kom DTT
18. Handscoon
19. Bengkok
20. Hammer patela
21. Tempat sampah medis dan non medis tertutup
22. Celemek
b. Persiapan Ibu
Setelah melakukan pesiapan alat dan bahan, selanjutnya menyiapkan ibu
untuk pemeriksaan:
1. Menyambut ibu dengan ramah dan sopan
2. Memperkenalkan diri kepada ibu
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan pemeriksaan
4. Menjaga privasi ibu

F. Langkah-langkah Pemeriksaan Fisik Ibu Hamil


a. Pemeriksaan umum
1. Keadaan Umum
Nilai keadan umum ibu : Baik/lemah
2. Kesadaran
Nilai kesadaran ibu : Composmentis/somnolent/sopor/coma
3. Tanda-tanda Vital
 Tekanan darah
Lakukan pemeriksaan dengan posisi ibu duduk dan meletakkan
tangan pada meja yang datar, atau dapat juga dengan berbaring dan
meletakkan tangan datar. Ukur tekanan darah dengan
menggunakan Tensimeter dan Stetoskop. Nilai tekanan darah
sistole dan diastole.
 Nadi
Hitung nadi 1 menit dan catat hasilnya
 Pernafasan
Hitung pernafasan selama 1 menit dan catat hasilnya
 Suhu
Lakukan pemeriksaan suhu pada axilla menggunakan termometer
axilla
b. Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi)
1. Mencuci tangan
Gunakan Alat Pelindung Diri (APD), mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir (6 langkah cuci tangan) dan keringkan.
2. Mengukur tinggi badan
Gunakan alat pengukur tinggi badan (Statuemeter). Persilahkan ibu
untuk berdiri dengan tegak dan tumit menempel pada dinding. Baca
tinggi badan ibu. Posisikan ibu dengan nyaman (berdiri/duduk),
mintalah kepada ibu utuk menyingsingkan pakaian pada daerah lengan
tempat dilakukan pengukuran. Ukur LILA dengan tangan ditekuk
3. Mengukur berat badan
Untuk menentukan berat badan ibu, gunakan timbangan badan.
Pastikan jarum penunjuk pada angka nol. Persilahkan ibu untuk naik
ke atas timbangan, dan baca jarum penunjuk.
4. Mengukur LILA
Posisikan ibu dengan nyaman (berdiri/duduk), mintalah kepada ibu
utuk menyingsingkan pakaian pada daerah lengan tempat dilakukan
pengukuran. Ukur LILA dengan tangan ditekuk, diukur dari
akromnion sampai olekranon (bila ibu tidak kidal lakukan pada lengan
kiri, bila ibu kidal lakukan pada lengan kanan).
LILA < 23,5 cm, kategori ibu hamil KEK (Kurang Energi Kalori).
LILA 23,5-26 cm, kategori normal
LILA >26 cm, kategori obesitas
5. Memeriksa edema pada wajah
persilahkan ibu untuk berbaring di tempat pemeriksaan. Periksa
adanya edema pada wajah atau tidak.
6. Memeriksa mata
Gunakan ibu jari anda untuk menarik kelopak mata ibu bagian bawah,
dan mintalah keapda ibu untuk melihat ke atas, untuk mengetahui
konjungtiva pucat atau tidak. Kemudian, gunakan ibu jari anda untuk
menarik kelopak mata bagian atas dan mintalah ibu untuk melihat ke
arah bawah untuk melihat sklera kuning atau tidak.
7. Memeriksa hidung
Lakukan pemeriksaan pada hidung dan lihatlah dengan menggunakan
senter dan lihatadakah sekret/tidak, polip, massa abnormal.
8. Memeriksa mulut: Lakukan pemeriksaan mulut untuk menilai bibir
kering atau tidak, ada gigi berlubang atau tidak, caries gigi atau tidak.
9. Memeriksa telinga
Pemeriksaan telinga dilakukan untuk mengetahui kelainan fungsi
telinga.
10. Memeriksa leher
Lakukan palpasi pada leher untuk mengetahui adanya pembesaran
kelenjar limfe dan tiroid.
11. Memeriksa payudara
Untuk melakukan pemeriksaan pada payudara, mintalah salah satu
tangan ibu dikeataskan pada saat palpasi payudara satu tangan lurus,
palpasi dilakukan secara sirkuler pada kedua payudara sampai ketiak,
bergantian payudara kiri dan kanan. Nilai adanya retraksi atau
dimpling dan nilai bentuk, ukuran, kesimetrisan, puting susu
menonjol/tidak, lihat kolostrum atau pengeluaran yang abnormal.
12. Pemeriksaan pada abdomen
Lakukan inspeksi pada abdomen untuk melihat bentuk
(memanjang/melintang), bekas luka operasi dan hiperpigmentasi line
nigra/alba.
13. Memeriksa tangan dan kaki
Memeriksa kuku jari untuk menilai pucat/tidak, ada edema atau tidak.
Meraba kaki unruk menilai adanya varises/ tidak. Lakukan
pemeriksaan reflek gerakan (hipo/hiper).
14. Memeriksa genitalia
Mintalah kepada ibu untuk melepas celana dalam, pakailah sarung
tangan dan lakukan vulva hygiene. Lakukan inspeksi untuk melihat
adanya pengeluaran cairan pervaginam, pembesaran kelenjar bartholini
dan kelenjar skene. Mintalah kepada ibu untuk menggunakan celana
dalam kembali.

c. Pemeriksaan obstetrik (inspeksi, palpasi, auskultasi)


1. Pengukuran TFU menurut Mc. Donald (dilakukan bila usia kehamilan
> 12 minggu)
 Mengetengahkan uterus
 Mengukur TFU dari sympisis ke fundus uteri (kaki lurus)
 Membaca hasil pengukuran dengan tepat
2. Palpasi Uterus Leopold I-IV (dilakukan usia kehamilan > 28 minggu,
bila usia kehamilan < 28 minggu lakukan palpasi uterus mengetahui
ketegangan uterus, meraba balotmen saja).
 Leopold I:
Meminta ibu untuk menekuk kaki sedikit
Mengetengahkan uterus
Menentukan dengan tepat TFU menggunakan jari
Meraba bagian fundus uteri dan menentukan dengan tepat bagian
janin yang berada di fundus uteri.
 Leopold II:
Tangan dipindahkan meraba dibagian kanan dan kiri perut ibu
untuk menentukan bagian janin yang berada dibagian kanan kiri
perut ibu.
 Leopold III:
Tangan kiri menahan fundus, tangan kanan memegang bagian
bawah perut ibu, kemudian menggoyangkan untuk menentukan apa
yang menjadi bagian terbawah janin.
 Leopold IV:
Mintalah pada ibu untuk meluruskan kaki. Kedua tangan anda
meraba bagian simpisi untuk menentukan seberapa jauh bagian
terendah sudah masuk ke PAP atau belum (posisi tangan
divergen/konvergen) dengan posisi petugas membelakangi ibu.
3. Pemeriksaan DJJ (Denyut Jantung Janin)
Pemeriksan dilakukan pada usia kehamilan 16 minggu untuk
multigravida, 18-20 minggu untuk primigravida bila menggunakan
monoskop linec. Bila menggunakan doopler pada usia > 12 minggu.
 Tentukan punctum maksimum dengan tepat
 Hitunglah frekuensi DJJ menggunakan monoskop dengan tepat
(satu tangan memegang nadi ibu dan tangan lain memegang jam
tangan menghadap ke arah ibu bila terjangkau
DAFTAR PUSTAKA

Farrer, Helle. 2010. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Hidayat, Aziz Alimul dan Musrifatul Uliyah.2014.Pengantar Kebutuhan Dasar


Manusia Edisi 2 Buku 2.Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam. 2010. Buku Panduan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta :


Salemba Medika

Prawirahardjo,Sarwono.2016. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan


Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka

Prihardjo, Robeth. 2012. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta : EGC

Wiknjosastro. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono


TINJAUAN KASUS

Nama Pengkaji : Rosda Zamzami


Tanggal Pengkajian : 15 Oktober 2020
Jam pengkaajian : 10:00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Kedungjajang

A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. R Nama Suami : Tn. M.
Ulwan Mauludi
Umur : 27 Tahun Umur : 25 Tahun
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa :
Jawa/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : kedungjajang

Keluhan utama
Ibu ingin periksa kehamilan, sudah 2 bulan tidak haid, dan sudah periksa
tes kehamilan hasilnya positif (2 garis)
2. Riwayat Haid
Menarche : 13 Tahun Baunya : Amis
Teratur/Tidak : Teratur Sifatnya : Encer
Siklus Haid : 28 Hari HPHT : 05 – 08 –
2020
Banyaknya : 2-3x/hari HTP : 12 – 05 –
2020
Ganti pembalut
3. Riwayat kehamilan, Persalinan, Nifas, KB yang lalu

HAMIL KOMPLI KEADAA


K KOMP TEMPAT KASI PENOLO N ANAK K
PERSALINAN KEADAN BBL
E PERSALINAN PERSALI NG SEKARA B
NAN MG
AP H A I I N L A S R P B R L P I H D B L P B S S M HI MA
B T B P U O E L C S U P U A - N P O I A / E E A A DU TI
O S F R T A S S M I L F P K D I L R H K T P
R D M S T K A N A E T A N A A I I
T A U H - M K E N - T T T
U L L A S R L
S A I A
I I
N N
1 v v v L 2, v 5 su
5 th nt
k ik
g
2 H A M I L I N I
3

4. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. Ibu baru pertama kali ini memeriksakan kehamilannya
b. Pada trimester pertama ini ibu tidak ada keluhan
c. Imunisasi : status imunisasi T5, terskhir imunisasi tahun 2015
d. Pola asupan nutrisi
 Makan
Frekuensi : 3x sehari
Jenis makanan : Nasi, sayur, ikan, daging, dan buah-
buahan
Pantangan makan : Tidak ada
Perubahan pola makan : Tidak ada
Alergi Makan : Telur ayam lehor
 Minum
Frekuensi : + 7 gelas sehari
Jenis minuman : Air Putih, teh, sirup

e. Pola eleminasi
 BAK
Frekuensi : + 7 kali sehari
Warna : Kuning jernih
Keluhan : Tidak ada
 BAB
Frekuemsi : 2 hari sekali
Warna : Kuning kecoklatan
Konsistensi : Lunak
Keluhan : Tidak ada

f. Pola Istirahat
Tidur malam : + 6-7 jam
Tidur siang : < 1 jam
Gangguan tidur : Tidak ada
g. Perilaku Kesehatan
Ketergantungan obat : Tidak ada
Merokok : Tidak ada
Konsumsi Alkohol : Tidak ada
Irigasi Vagina : Tidak ada
Minum jamu : Terkadang (jamu kunyit, temulawak
bikin sendiri
Alergi obat : Tidak ada
h. Personal Hygiene
Mandi : 2-3 x sehari
Ganti pakaian : 2-3 x sehari
Gosok gigi : 2 x sehari
i. Pola seksualitas : 1 x / minggu

5. Riwayat Perkawinan
Status perkawinan : sah
Perkawinan : ke- 1
Lama kawin : 7 Tahun
Lamanya kawin baru hamil : 1 Tahun
6. Riwayat Psikososial
Apakah kehamilan ini direncanakan : Ya
Perasaan terhadap kehamilan ini : Senang
Hubungan ibu dengan suami : Baik
Hubungan ibu dengan keluarga : Baik
Hubungan ibu dengan warga sekitar : Baik
7. Riwayat Penyakit Yang Lalu
Tidak ada, ibu tidak pernah menderita penyakit menular seksual,
penyakit jantung, asma, darah tinggi
8. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular seksual, penyakit
jantung, asma, darah tinggi
B. Data Objektif

1. Pemeriksaan fisik umum


- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis

2. Tanda-tanda Vital
- TB : 145 cm - TD : 100/60 mmHg
- BB sebelum hamil : 56 Kg -N : 84x/menit
- BB sekarang : 46,8 Kg - Rr : 20x/menit
- Lila : 27 cm -S : 36,70C

3. Pemerikasaan Fisik (inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi)


- Kepala : rambut dan kulit kepala bersih, tidak ada nyeri tekan
maupun oedem.
- Muka : cerah, bersih, tidak pucat, tidak oedem.
- Mata : bentuk simetris, conjungtiva merah muda, sclera putih.
- Mulut : bibir lembab, mukosa mulut lembab.
- Telinga : simetris, tidak ada sumbatan serumen.
- Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, dan tidak ada
pembesaran tiroid dan kelenjar limfe.
- Ketiak : tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
- Dada : simetris, tidak ada ronchi dan wheezing.
- Payudara : simetris, tidak ada benjolan di payudara, pembesaran
payudara normal, hiperpigmentasi pada areola dan putting
susu, sudah keluar colostrum.
- Perut : pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak ada luka bekas
operasi, terdapat strie albican dan strie gravidarum.
His : tidak ada.
Pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU 3 jari diatas sympisis
Leoold II : Tidak dikaji
Leopold III : Tidak dikaji
Leopold IV : Tidak dikaji
TBJ : Tidak dikaji
DJJ : Belum terdengar
- Genitalia : Tidak ada varises, tidak ada pengeluaran pervaginam, tidak
ada
pembesaran kelenjar bartholini dan kelenjar skene, anus
normal tidak
ada hemoroid.
- Ekstrimitas : simetris, varises -/-, oedem -/-, reflek patela +/+

4. Pemeriksaan Dalam
Tidak Dikaji

5.Pemeriksaan Penunjang
Tidak dikaji

C. Analisa

Ny. “R” GII P10001 usia kehamilan 10 minggu

D. Penatalaksanaan
1. Memberitahu pada ibu dan suami hasil pemeriksaan yang dilakukan.
e/. ibu dan suami mengetahui dan memahami kondisi ibu.
2. Menjelaskan pada ibu dan suami kemungkinan perubahan fisik yang
dialami ibu saat hamil
e/. ibu dan suami mengerti dan memahami kemungkinan perubahan fisik
yang akan dialami ibu.
3. Menjelaskan kepada ibu dan suami, tentang asupan nutrisi yang harus
dikonsumsi ibu
e/. ibu dan suami mengerti dan memahami asupan nutrisi yang harus
dikonsumsi ibu
4. Menganjurkan kepada ibu, mulai saat ini tidak boleh mengkonsumsi jamu,
sampai dengan selesai menyusui nanti.
e/. ibu dan suami mengerti dan memahami, dan ibu tidak akan minum
jamu lagi.
5. Menganjurkan ibu untuk minum air putih + 8 gelas sehari
e/. ibu mengerti dan akam minum air pitih + 8 gelas sehari
6. Menjelaskan tentang ANC Terpadu, dan mengajnurkan ibu untuk
pemeriksaan ANC Terpadu besok di Puskesmas.
e/. ibu dan suami mengerti, dan bersedia untuk periksa ANC Terpadu di
Puskesmas.
7. Menjelaskan kepada ibu kapan waktu untuk kontrol.
e/ ibu mengerti dan akan kembali sesuai jadwal atau ada keluhan

Anda mungkin juga menyukai