Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN

PADA Ny. “H” P10001 AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN


INJEKSI INTRA MUSKULAR (IM)
DI PUSKESMAS MAESAN

Oleh
Rina Jayanti
NIM 15901.02.20033

PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2020

LEMBAR PENGESAHAN
STASE KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN


PADA Ny. “H” P10001 AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN INJEKSI
INTRA MUSKULAR (IM)
DI PUSKESMAS MAESAN

OLEH
Rina Jayanti
NIM 15901.02.20033

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Akademik Pembimbing Wahana

Wahida Yuliana, SST.,M.Keb Uliy Miefta Ilmia, S.Tr.Keb


NIDN.07290789 NIP. 19880119 200902 2001
LEMBAR KONSULTASI

Nama : Rina Jayanti Ruangan : POLI KIA


NIM : 15901.02.20033 Kasus : Injeksi Intramuscular
Paraf
Hari /
No Masukkan Pembimbing Pembimbing
Tanggal
Wahana Akademik
1. Senin, 19 -Tambahkan lembar
Oktober pengesahan dan lembar
2020 konsul
-Perbaiki sistematika
pembuatan laporan
pendahuluan
-Daftar pustaka minimal
tahun 2010
-Identitas pasien diletakkan
di atas data subyektif
LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Definisi
Injeksi intramuskular (IM) dilakukan dengan memasukkan obat ke jaringan otot
klien. Pemberian obat melalui intramuscular memiliki laju penyerapan obat yang
lebih cepat karena daerah ini memiliki jaringan pembuluh darah yang banyak. Sudut
jarum untuk pentuntikan intramuscular adalah 90 derajat (Potter, 2010). Lokasi
injeksi yang dipilih pada daerah dengan ukuran otot yang memadai terdapat sedikit
saraf serta pembuluh darah besar. Karakteristik dari area injeksi intramuscular dan
indikasi penggunaannya adalah vastus lateralis, ventrogluteal, dan deltoid . (Potter,
2010)
1.2 Indikasi Injeksi intramuskuler
Indikasi dalam pemberian obat melalui subcutan bisa dilakukan pada pasien
yang tidak sadar dan tidak mau bekerja sama karena tidak memungkinkan untuk
diberikan obat secara oral, pemberian vit.k pada bayi, lokasi injeksi yang sesuai
dengan obat yang diprogramkan, bebas dari infeksi, lesi kulit, jaringan parut,
benjolan tulang, otot atau saraf besar dibawahnya (Faradila, 2014).
1.3 Kotra Indikasi
Kontraindikasi dalam pemberian obat secara intramuskular yaitu: infeksi, lesi
kulit, jaringan parut, benjolan tulang, otot atau saraf besar dibawahnya (Faradila,
2014).
1.4 Lokasi Injeksi Intramuscular
Lokasi injeksi intramuskular adalah pada bagian tubuh yang memiliki massa otot
besar, vaskularisasi yang baik dan jauh dari syaraf, antara lain:
1. Otot Vastus Lateralis
Otot vastus lateralis yang tebal dan berkembang baik adalah tempat
injeksi yang dipilih untuk dewasa, anak-anak dan bayi. Otot terletak dibagian
lateral anterior paha dan pada orang dewasa membentang sepanjang satu tangan
di atas lutut sampai sepanjang satu tangan di bawah trokanter femur. Sepertiga
tengah otot merupakan tempat terbaik injeksi. Lebar tempat injeksi membentang
dari garis tengah bagian atas paha sampai ke garis tengah sisi luar paha.
2. Otot Ventrogluteal
Otot ventrogluteal meliputi gluteus medius dan minimus.
3. Otot Dorsogluteus
Otot dorsogluteus merupakan tempat yang biasa digunakan untuk injeksi
IM. Insersi jarum yang tidak disengaja ke dalam saraf siatik dapat menyebabkan
paralisis permanen atau sebagian pada tungkai yang bersangkutan. Pembuluh
darah utama dan tulang juga dekat tempat injeksi. Pada klien yang jaringannya
kendur, tempat injeksi sulit ditemukan.
4. Otot Deltoid
Pada orang dewasa, bayi dan anak, otot deltoid belum berkembang baik.
Saraf radialis, ulnaris dan arteri brakialis terdapat di dalam lengan atas di
sepanjang humerus. Perawat jarang menggunakan daerah deltoideus, kecuali
tempat injeksi lain tidak dapat diakses karena ada balutan, gips, atau obstruksi
lain (Azari, 2018).
1.5 Prosedur Pelaksanaan
Kaji indikasi untuk menentukan rute pemberian obat yang tepat, kaji riwayat medis
dan riwayat alergi dan observasi respons verbal dan nonverbal.
1. Cuci tangan
2. Siapkan peralatan dan suplai yang diperlukan : Spuit, jarum berukuran sesuai,
swab antiseptik betadin atau alkohol), sarung tangan, obat ampul atau vial, kartu,
format dan huruf cetak nama obat, kemudian cek program obat
3. Siapkan dosis obat yang tepat dari ampul atau vial. Periksa dengan teliti.
Pastikan semua udara dikeluarkan. Untuk injeksi IM, ganti jarum.
4. Kenakan sarung tangan sekali pakai.
5. Identifikasi klien
6. Jelaskan prosedur kepada klien dan lakukan dengan sikap yang tenang dan
percaya diri.
7. Jaga privasi pasien
8. Pertahankan selimut atau gaun yang membungkus bagian tubuh yang tidak akan
dilakukan injeksi
9. Pilih tempat injeksi yang tepat. Inspeksi adanya memar, peradangan atau edema
dipermukaan kulit tempat injeksi IM. Perhatikan integritas dan ukuran otot serta
palpasi adanya nyeri tekan atau pengerasan. Apabila injeksi diberikan dengan
sering, rotasi tempat injeksi.
10. Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman. Minta klien berbaring datar,
miring atau tengkurap atau minta klien duduk, tergantung pada tempat injeksi
yang dipilih.
11. Berkomunikasi dengan klien.
12. Merelokasi tempat injeksi menggunakan penanda anatomi tubuh.
13. Bersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik. Usap bagian tengah tempat
injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar sepanjang sekitar 5 cm.
14. Lepas tutup dari jarum dengan menariknya dengan arah lurus.
15. Pegang spuit dengan benar di antara ibu jari dan jari telunjuk tangan yang
dominan : pegang seperti memegang anak panah, telapak tangan di bawah.
16. Lakukan injeksi intramuscular: Tempatkan tangan yang tidak dominan pada
penanda anatomi yang tepat dan regangkan kulit untuk membuatnya tegang.
17. Injeksikan jarum dengan cepat ke dalam otot pada sudut 90 sederajat. Jika massa
otot kecil, cubit badan otot tubuh antara ibu jari dan jari lain. Apabila obat
mengiritasi, gunakan metode Z-track
18. Aspirasi: Pegang bagian ujung bawah badan spuit sampai ujung pengisap
dengan tangan tidak dominan. Hindari menggerakan spuit ketika menarik
pengisap secara perlahan ke belakang untuk mengaspirasi obat. Apabila darah
terlihat di spuit, lepas jarum, buang obat dan spuit, kemudian ulangi prosedur.
Pengecualian: jangan mengaspirasi obat saat menginjeksi heparin.
19. Setelah selesai ambil spuit dengan menarik spuit dan tekan daerah penyuntikan
dengan kapas alkohol, tutup spuit kembali dan kemudian letakkan spuit yang
telah digunakan kedalam bengkok.
20. Lihat kembali obat yang telah diberikan kepada pasien.
21. Catat reaksi, jumlah dosis, dan waktu pemberian.
22. Lepaskan handscoen dan bersihkan peralatan yang telah digunakan.
23. Cuci tangan.

DAFTAR PUSTAKA
Azari, Abdul Aziz. (2018). Diary of Nursing. Sukabumi: Jejak Publisher
Faradila,W. (2014). Laporan Pendahuluan Injeksi Intramuskular. Nganjuk: Akbid
Wiyata Mitra Husada
Potter, Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice.
Edisi 7. Vol. 3. Jakarta : EGC
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “H” P10001 AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN INJEKSI
INTRA MUSKULAR (IM)

Tempat : Puskesmas Maesan


Tanggal / Waktu : Kamis, 15 Oktober 2020
Pengkaji : Rina Jayanti
Jam : 09.00 WIB
Identitas
Nama : NY “H” / Tn “R”
Umur : 21 tahun/42 tahun
Agama  : Islam / Islam
Pendidikan  : SD / SD
Suku : Madura/Madura
Pekerjaan   : IRT / Tani
Alamat : Dsn. Jatian RT 05 Sumber Anyar
A. Data Subyektif
1. Keluhan Utama
Ibu mengatakan ingin suntik ulang kb suntik 3 bulan.
2. Riwayat Menstruasi
HPHT = -
4. Riwayat Kehamilan,Persalinan dan nifas yang lalu           
Kehamilan Persalinan Anak Nifas KB
Ke

UK
Komp
Persalinan
Jenis
persalinan
Tempat

Penolong

Komp
JK

PB/BB

H/M
T/G
Usia

Lama
Komp

Jns KB
Komp

I 9 - Spon- PKM Bi- - L 2800 H T 2 40 - Su -


bln tan dan gr th hari nti
k3
bln

5. Riwayat Penyakit
Tidak ada riwayat penyakit jantung, diabetes dan kanker payudara.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum ibu : Baik
b. Kesadaran : composmentis
c. Berat badan :  60,9 kg
d. Tinggi badan : 155 kg
e. Tanda-tanda vital
Tekanan darah : T = 127/84 mmhg
Nadi : 84 ×/menit
Suhu : 36,7 °C
Pernapasan : 22 ×/menit
2. Pemeriksaan fisik
a. Wajah :wajah tidak anemis, tidak ada odema
b. Mata :sklera putih, conjungtiva merah muda
c. Payudara :simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan.
d. Abdomen :Tidak ada bekas operasi, kandung kemih kosong.
e. Genetalia :bersih, tidak ada keputihan,tidak ada pembengkakan
kelenjar bartolini dan scene.
f. Ektremitas Atas : simetris, tidak odem
g. Ektremitas bawah : simetris, tidak odem, tidak ada varises

C. Analisis/Interpretasi Data
NY “H” P10001 Akseptor KB Suntik 3 Bulan dengan Injeksi Intramuskular (IM)

D. Penatalaksanaan
Tanggal 15 Oktober 2020 Jam 09.00
1. Memberitahukan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu
baik, TD =127/84 mmHg, N =84 x/menit, S= 36,7 0C, RR = 22x/menit. Ibu
mengerti dan memahami kondisinya saat ini
2. Memastikan kembali bahwa ibu benar-benar yakin menggunakan KB suntik
3 bulan dan melakukan informed consent. Ibu yakin menggunakan kb
suntik 3 bulan.
3. Melakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan di bokong sebelah kiri ibu
secara IM dengan langkah:
a. Mencuci tangan
b. Menyiapkan peralatan dan suplai yang diperlukan : Spuit, jarum
berukuran sesuai, swab antiseptik betadin atau alkohol), sarung tangan,
obat kb suntik, kartu, format.
c. Menyiapkan dosis obat yang tepat dari ampul atau vial. Periksa dengan
teliti. Pastikan semua udara dikeluarkan lalu ganti jarum.
d. Memakai sarung tangan sekali pakai.
e. Menjelaskan prosedur kepada klien dengan sikap yang tenang dan
percaya diri.
f. Menjaga privasi pasien
g. Mempertahankan selimut atau gaun yang membungkus bagian tubuh
yang tidak akan dilakukan injeksi
h. Memilih tempat injeksi yang tepat. Inspeksi adanya memar, peradangan
atau edema dipermukaan kulit tempat injeksi IM. Memperhatikan
integritas dan ukuran otot serta palpasi adanya nyeri tekan atau
pengerasan.
i. Membantu klien mendapatkan posisi yang nyaman.
j. Berkomunikasi dengan klien.
k. Merelokasi tempat injeksi menggunakan penanda anatomi tubuh.
l. Membersihkan tempat injeksi dengan swab antiseptik. Usap bagian
tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke luar sepanjang
sekitar 5 cm.
m. Melepas tutup dari jarum dengan menariknya dengan arah lurus.
n. Memegang spuit dengan benar di antara ibu jari dan jari telunjuk tangan
yang dominan : memegang seperti memegang anak panah, telapak
tangan di bawah.
o. Melakukan injeksi intramuscular: Menempatkan tangan yang tidak
dominan pada penanda anatomi yang tepat dan meregangkan kulit untuk
membuatnya tegang.
p. Menginjeksikan jarum dengan cepat ke dalam otot pada sudut 90 derajat.
q. Aspirasi: Memegang bagian ujung bawah badan spuit sampai ujung
pengisap dengan tangan tidak dominan.
r. Mengambil spuit dengan menarik spuit dan menekan daerah penyuntikan
dengan kapas alkohol, menutup spuit kembali dan kemudian diletakkan
spuit yang telah digunakan ke dalam bengkok.
s. Melihat kembali obat yang telah diberikan kepada pasien.
t. Melepaskan handscoen dan membersihkan peralatan yang telah
digunakan.
u. Mencuci tangan. Telah dilakukan penyuntikan KB suntik 3 bulan.
4. Mengingatkan ibu kembali mengenai efek samping dari KB suntik 3 bulan
yaitu kemungkinan tidak menstuasi setiap bulannya, terjadi spoting atau
bercak-bercak darah, atau haid yang lebih banyak. Selain itu juga dapat
timbul jerawat, kenaikan BB, pusing dan sakit kepala. Ibu mengerti efek
samping dari KB suntik 3 bulan.
5. Menganjurkan ibu untuk segera menghubungi atau ke tenaga kesehatan bila
terdapat keluhan setelah menggunakan KB suntik 3 bulan pada ibu. Ibu
bersedia ke tenaga kesehatan.
6. Menulis tanggal kembali pada kartu KB ibu dan mengingatkan ibu untuk
tepat waktu melakukan suntikan ulang yaitu pada tanggal 07-01-2021. Ibu
bersedia melakukan suntikan ulang tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai