TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
Kehamilan terjadi jika sel telur wanita dibuahi oleh sel sperma
2011).
13
14
dan persenyawaan antara sel telur atau ovum dan sel mani atau
implantasi, plasentasi.
5) Morula terdiri dari 16 sel yang berupa bola sel padat yang
blastosis.
embrio.
2. Nidasi/ implantasi
posterior.
mendapat oksigen dan gizi dari aliran darah ibu serta membuang
3. Plesentasi
terbagi atas:
1) Desidua basilis
dinding rahim.
2) Desidua kapsularis
3) Disidua vera
yang timbul pada wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan
sebagai berikut :
berikut:
2) Sering kencing
kencing.
3) Obstipasi
6) Mengidam
timbul kembali.
9) Epulsi
triwulan pertama.
19
kehamilan)
yaitu:
1) Uterus membesar
2) Tanda hegar
3) Tanda Chadwick
hormone estrogen.
20
4) Tanda piscaseck
tumbuhnya.
6) Goodel sign
daun telinga.
trimester II :
(1) Leopold I
bokomh janin)
(2) Leopold II
sebaliknya.
minggu)
(4) Leopold IV
oleh pemeriksaan:
jantung janin dibawah pusat ibu (baik dibagian kiri atau bagian
1) Uterus
(1) Ukuran,
Umur
kehamilan Tinggi Fundus Uteri (TFU)
(minggu)
12 3 jari diatas simpisis
16 Pertengahan pusat-simpisis
20 3 jari di bawah pusat
24 Setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari di bawah prosesus xiphoideus (px)
40 Pertengahan pusat-prosesus xiphoideus (px)
Sumber: Jannah, 2012
(3) Berat
Usia
Bentuk dan konsistensi uterus
kehamilan
Bulan Pertama Seperti buah alpukat. Itsmus rahim
menjadi hipertropi dan bertambah panjang
sehingga bila diraba terasa lebih lunak
(tanda hegar).
2 Bulan Sebesar telur bebek.
3 Bulan Sebesar telur angsa.
4 Bulan Berbentuk bulat.
5 Bulan Rahim teraba seperti berisi cairan
ketuban, rahim teraba tipis. Itulah
sebabnya mengapa bagian-bagian janin ini
dapat dirasakan melalui perabaan dinding
perut.
Sumber: Jannah, 2012
(4) Vaskulaisasi
2013).
26
darah diantaranya :
(5) Jantung
2) Sistem pernafasan
3) Saluran pencernaan
2011).
4) Sistem Muskuloskeleton
persendiaan.
5) Kulit
6) Kelenjar Endokrin
7) Metabolisme
memberikan ASI.
janin.
sehari.
tulang janin.
1. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh dan
tidak menarik.
3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
1) Rumus Neagle
(3) Caranya:
hari pertama haid +7, Bulan saat haid +9, tidak perlu +1
untuk tahun
3, untuk tahun di +1
atas simpisis.
luar.
(TFU dalam cm X 2)
7
35
multigravida).
5) Ultrasonografi (USG)
cara:
(Jananah, 2012).
1. Kebutuhan nutrisi
adalah:
sendiri,
berlangsung optimal.
gizinya.
post partum.
dalam kandungan.
persalinan.
1. Vitamin A
2. Vitamin B
(Kobalamin).
3. Vitamin C
perdarahan
10 mg/hari
4. Vitamin D
5. Vitamin E
2) Seng.
3) Yodium.
tablet.
5) Serat.
2. Kebutuhan Oksigen
dihindari karena suplai oksigen ibu tidak efektif lagi (Jannah, 2012).
pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil
4. Kebutuhan Istirahat
hamil akan sering merasa lelah dari pada sebelum waktu hamil.
Banyak wanita menjadi lebih mudah lebih atau tertidur lebih lama
menyenangkan.
siang, pada awal istirahat sore, serta malam sewaktu mau tidur
(Jannah, 2012).
5. Kebutuhan Seks
pada otot rahim yang terjadi adalah pria mengalami ejakulasi dan
dengan hati-hati.
6. Kebutuhan Imunisasi
2011).
hamil dengan status TT2 maka bisa diberikan 1 kali suntikan bila
dari setahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak perlu
7. Persiapan Laktasi
2011).
45
oleh ibu, anggota keluarga dan bidan. Rencanan ini tidak harus
tidak ada.
daruratan.
(Romauli, 2011)
berikut :
2) Mengurangi pembengkakan.
sembelit.
paru-paru kempis.
47
lepaskan.
1. Lakukan kapan saja dimana saja dan dalam posisi apa saja
melakukan senam.
(6) Bridging
pinggul dari lantai hingga badan dan kaki berada dalam satu
49
untuk bernafas.
yang berlawanan.
bahu.
tinggi).
mungkin.
(Jannah, 2012).
1) Cakupan K1
2) Cakupan K4
program KIA.
(Pudiastutik, 2011).
3. Kebijakan program
kehamilan
masa ini janin menimbun cadangan zat besi untuk dirin untuk
sedikit 4 kali yaitu: 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, 2
2. Perencanaan persalinan.
pengobatannya.
dilakukan untuk:
pengobatannya.
saluran perkemihan.
untuk:
pada ibu hamil. KSPR dibuat oleh Poedji Rochjati dan pertama kali
intervensi yang tepat terhadap ibu hamil berdasarka kartu ini (kartu
10.03WIB.
57
I II III IV
Triwulan
III.1 II
KEL Masalah / Faktor Resiko SKOR I.
NO. I II
F.R
2
Skor Awal Ibu Hamil 2 2
I 1 Terlalu muda hamil I ≤16 Tahun 4
2 Terlalu tua hamil I ≥35 Tahun 4
Terlalu lambat hamil I kawin ≥4
4
Tahun
Terlalu lama hamil lagi ≥10
3 4
Tahun
4 Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 Tahun 4
5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4
6 Terlalu tua umur ≥ 35 Tahun 4
7 Terlalu pendek ≥145 cm 4
8 Pernah gagal kehamilan 4
Pernah melahirkan dengan
4
a.terikan tang/vakum
9 b. uri dirogoh 4
c. diberi infus/transfuse 4
10 Pernah operasi sesar 8
II Penyakit pada ibu hamil
4
a. Kurang Darah b. Malaria,
11c. TBC Paru d. PayahJantung 4
e. Kencing Manis (Diabetes) 4
f. Penyakit Menular Seksual 4
Bengkak pada muka / tungkai
12 4
dan tekanan darah tinggi.
13 Hamil kembar 4
14 Hydramnion 4
15 Bayi mati dalam kandungan 4
16 Kehamilan lebih bulan 4
17 Letak sungsang 8
18 Letak Lintang 8
III 19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8
20 Preeklampsia / kejang-kejang 8
JUMLAH SKOR
Sunber: Departemen Kesehatan RI, 2009
58
1) Perdarahan pervaginam
tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan seperti ini bisa
darah kehitaman dan cair, tetapi mungkin ada bekuan seperti ini
normal pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan
dan diikuti dengan keluhan fisik yang lain. Hal ini bisa merupakan
akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu
memadai.
7) Muntah terus-menerus
hipertensi lainnya :
5) Lidah kering
8) Anemia
Pembagian anemia :
3) Kunang- kunang
5) Nadi meningkat
6) Pingsan
9) Kejang
preeklamsi.
terhadap klien.
pengkajian.
pengkajian.
62
I. Tahap Pengkajian
1) Data Subyektif
(Jannah, 2012).
(1) Identitas
yang dilakukan .
(Romauli, 2011).
1. Riwayat menstruasi
lain-lain.
3. Riwayat kontrasepsi
menanggali kehamilan.
4. Riwayat obstetri
5. Riwayat kesehatan
masa hamil.
6. Riwayat seksual
7. Riwayat keluarga
8. Riwayat sosial
setempat.
o Pantangan
o Frekuensi
Minum
o Jenis
o Jumlah
2 Pola Eliminasi
Alfi
o Frekuensi
o Konsistensi
o Keluhan
Uri
o Frekuensi
o Konsistensi
o Keluhan
3 Pola Istirahat
Tidur siang
Tidur malam
4 Pola Aktifitas
5 Pola Aktifitas
Seksual
6 Pola Perawatan Diri
Mandi
Ganti CD
Keramas
Potong Kuku
2) Data Obyektif
diagnosa.
tingkat kesadaran.
(Roumali, 2011).
1. Inspeksi
antara lain:
eklamsi.
gingivitis.
kekurangan kalsium.
2. Palpasi
3) Abdomen:
(1) Leopold I
pemeriksaan:
hamil.
(2) Leopold II
Cara pemeriksaan:
pemeriksaan :
(4) Leopold IV
bagian bawah.
panggul.
3. Auskultasi
minggu
72
(Jannah, 2012)
4. Perkusi
tanda pre-eklamsi.
(Roumali, 2011).
5. Pemeriksaan Laboratorium
1. Diagnosa
DS : Alasan kunjungan ibu ke tenaga kesehatan dan keluhan ibu saat ini
Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,5-37,5o c
Berisi antisipasi masalah yang dekat dekat kondisi yang dialami klien. Seperti
V. INTERVENSI
persalinan
R: ibu dapat mengerti dan dapat waspada sejak dini terhadap bahaya
kepala
sehat
11. Anjurkan ibu untuk rutin periksa minimal 2 kali selama kehamilan TM
III
12. Anjurkan ibu untuk mulai mempersiapkan persalinan (pakaian ibu dan
14. Anjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi atau jika ada keluhan
VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI
bidan, dengan melihat respon ibu apakah ibu banyak bertanya atau tidak,
2012).
adalah
1. Pengertian
2. Tujuan
1) Pendeteksian komplikasi-komplikasi.
antenatal adalah:
(1) Riwayat
terakhirnya.
terakhirnya.
20 minggu)
79
alami.
pasien.
2. Mengukur TFU.
1. Protein urin.
2. Glukosa urin.
perkembangan kehamilan
kehamilan.
kegawatdaruratan.
80
bahaya.
(Manuaba, 2009).
kehamilan.
81
yaitu:
1) Persalinan Spontan
2) Persalinan Buatan
3) Persalinan Anjuran
prostaglandin.
1) Abortus (keguguran)
(Sofian, 2013).
2) Persalinan Imaturrus
3) Persalinan Prematur
5) Persalinan Serotinus
(Yanti, 2009).
(Sujiantini, 2011).
2. Teori Oxcytosin
3. Pengaruh Janin
4. Teori Prostaglandin
2013).
frankenhauser.
(Sofian, 2013).
1. His Persalinan
intensitasnya.
konyong dar jalan lahir. Hal ini terjadi akibat ketuban pecah dan
1) Fase laten
2009).
jam.
jam.
2009).
dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun
terpimpin, akan lahir kepala, diikuti oleh badan janin. Kala II pada
primi berlangsung selama 1,5-2 jam, pada multi 0,5-1 jam (Sofian,
2013).
87
bayi sekaligus perantara saluran makanan dan oksigen dari ibu dan
janin.
terlepas.
lahir.
pada pelepasan uri dan robekan pada serviks dan perineum. Jumlah
100-300 cc. apabila pendarahan lebih dari 500 cc, hal tersebut sudah
1. Faktor Power
janin dan kantong amnion kearah bawah rahim dan servik. Sifat-
(4) Interval his : adalah jarak antara his satu dengan his
2009).
2) Tenaga mengejan
2009).
2. Faktor Passanger
faktor janin, yang meliputi sikap janin, letak janin, presentasi janin,
1) Sikap (Habitus)
dada.
2) Letak (Situs)
(1) Letak lintang dimana sumbu janin tegak lurus pada sumbu
ibu.
3) Presentasi
5) Posisi janin
3. Os. Coccygis.
2) Bagian lunak
4. Psikis ibu
5. Penolong persalinan
dapat memenuhi kebutuhan spesifik ibu dan bayi baru lahir (Yanti,
2009).
antara lain :
93
1) Kontraksi uterus
anoxia dari sel-sel otot tekanan pada ganglia dalam serviks dan
2) Perubahan-perubahan uterus
tampak lebih jelas, dimana SAR dibentuk oleh korpus uteri dan
pada vulva.
persalinan.
95
lahir, tidak ada nyeri perut kecuali ada kontraksi, warna darah
merah segar.
Beresiko janin terjadi hipoksia dan ketika lahir terjadi asfiksi yang
10. Tinggi fundus uteri 40 cm atau lebih, tinggi fundus uteri yang
12. Gawat Janin, ibu yang mengalami gawat janin perlu di lakukan
18. Syok, untuk mengatasi syok bisa diberikan infus dan oksigen untuk
KR, 2008).
2.2.10 PARTOGRAF
klinik.
menyulit persalinan.
1) Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu persalinan dan
kedokteran).
persalinan terdiri dari dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif yang
Kartu Menuju Sehat (KMS) Ibu hamil. Tanggal dan waktu harus di
3) Nadi ½ jam.
(JNPK-KR, 2008).
101
persalinan yaitu;
1) Informasi tentangibu.
2) kondisi janin.
3) kemajuan persalinan.
4) Jaminan waktu.
5) Kontraksi uterus.
1. Kondisi janin
tebal pada anggka 180 dan 100 sebaik nya penolong harus waspada
bila DJJ mengarah hingga di bawah 120 atau di atas 160 kali/
menit.
102
dalam dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah.
mekonium.
darah.
mengalir lagi.
dapat di palpasi.
bisa di pisahkan.
2. Kemajuan persalinan
kemajuan persalinan. Angka 0-10 yang tertera pada kolom paling kiri
1) Pembukaan Serviks
dalam fase aktif persalinan catat pada partograf setiap temuan dan
darurat obstetri.
4. Kontraksi Uterus
Bagian ini juga bisa digunakan untuk mencatat jumlah asupan yang
diberikan.
1) Oksitosin
6. Kondisi Ibu
(1) Nilai dan catat nadi ibu selama 30 menit selama fase aktif
(2) Nilai dan catat tekanan darah ibu selama 4 jam selama fase
(3) Nilai dan catat temperatur tubuh ibu (lebih sering jika terjadi
klinik disisi kolom luar partograf, atau buat catatan terpisah tentang
klinis mencakup :
dokter umum).
dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir. Itulah
108
2. Kala II
3. Kala III
terhadap klien.
pengkajian.
pengkajian.
1) Data Subjektif
1. Identitas
(Sujiyantini, 2011).
2. Keluhan utama
dari jalan lahir (air ketuban) hal ini terjadi jika selaput ketuban
2) Data Obyektif
1) Keadaan umum
secara umum
(1) TTV
(Roumali, 2011).
121
(Manuaba, 2009).
periksa dalam:
1. Vulva vagina
2. Keadaan serviks
4. Pembukaan serviks
5. Keadaan ketuban
sudah pecah.
dari kepala.
123
pada os parrietale
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
penuh
keadaan sebelum hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Sofian,
2013).
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu (Sarwono, 2009).
2009).
periode, yaitu:
125
1. Puerperium Dini
2. Puerperium Intermedial
3. Remote Puerperium
1) Uterus
2. Pada akhir kala III, TFU (tinggi fundus uteri) teraba 2 jari
di bawah pusat.
(2) Lokhea
1) Lochea Rubra
2) Lochea Saguinolenta
3) Lochea Serosa
4) Lochea Alba
setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari. Pada minggu ke-6
3) Perinium
(Sulistyawati, 2009).
129
tinggi serat, peningkatan asupan cairan dan ambulansi awal. Bila ini
(Sulistyawati, 2009).
persalinan berlangsung.
dalam 6 minggu.
residual (normal 15 cc). Dalam hal ini, sisa urine dan trauma pada
1) Suhu Badan
2) Nadi
3) Tekanan Darah
4) Pernafasan
dan denyut nadi. Bila suhu dan dan nadi tidak normal maka
1. Hormon Plasenta
dengan cepat dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari
132
2. Hormon Pituitary
terjadi.
dan progestron.
4. Kadar estrogen
menghasilkan ASI.
dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama masa ini, ibu
2009).
selama proses persalinan akan tetep tinggi dalam beberapa hari post
partum. Jumlah sel darah tersebut masih dapat naik lagi sampai
awal masa post partum sebagai akibat dari volume darah, plasenta
ke-3 sampai ke-7 post partum, yang akan kembali normal dalam 4-5
lain :
1) Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada
dan sebagainya.
5) Pada masa ini, ibu biasanya agak sensitif dan merasa tidak
(sulistyawati, 2009).
postpartum adalah:
aspirasi.
4. Pengaruh budaya.
137
Kebutuhan masa nifas ibu tentu saja tidak sama dengan saat
1) Energi
itu pula berat badan ibu akan menurun, yang berarti jumlah
2) Protein
ini akan diubah menjadi DHA yang akan keluar sebagai ASI.
vitamin.
menyusui.
139
kepada bayinya.
yaitu:
terpenuhi.
dapat buang air kecil. Semakin lama urine ditahan, maka dapat
meyakinkan ibu supaya segera buang air kecil, karena biasanya ibu
malas buang air kecing karena takut akan merasa sakit. Segera
air besar. Buang air besar tidak akan memperparah luka jalan lahir,
maka dari itu buang air besar tidak boleh ditahan-tahan. Untuk
4. Kebersihan Diri
5. Istirahat
perdarahan
6. Seksual
begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua
jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Tetapi banyak budaya dan
7. Latihan/senam nifas
hitungan.
10 hitungan.
8. Keluarga Berencana
ovulasi atau penuh enam bulan dan ibu belum mendapat haid.
3) Asupan gizi ibu harus lebih baik dan lebih banyak untuk
sebagai berikut :
puting susu.
dapat melakukan:
puting.
(4) Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila bayi tidak dapat
berbaring)
146
3) Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
saja.
bayi.
dengan sendirinya.
muntah.
147
banyak.
9) Tubuh lemas.
11) Konstipasi.
(Maryunani, 2009).
148
pengkajian.
pengkajian.
1. Pengkajian Data
1) Data Subjektif
(1) Identitas
(Yanti, 2009).
(Sulistyawati, 2009).
2009).
149
1. Nutrisi
2. Eliminasi
warna, frekuensi.
3. Istirahat
4. Personal hyegiene
5. Aktivitas
(Sulistyawati, 2009).
150
2) Data Obyektif
(2) Kesadaran
(Sulistyawati, 2009).
1. Payudara
kolostrum atau air susu sudah keluar atau belum dan menilai
2. Abdomen
3. Genetalia
4. Anus
5. Ekstermitas
2. Analisa
(Sulistyawati, 2009).
3. Penatalaksanaan
152
1. Mengobservasi
Meliputi pemeriksaan:
1) Keadaan Umum
2) Kesadaran
involusi uterus
2. Kebersihan diri
BAK
3. Istirahat
4. Gizi
pasca persalinan
5. Perawatan Payudara
berumur 6 bulan.
6. Hubungan seksual
7. Keluarga Berencana
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
1. Tahap 1
Pada tahap ini digunakan sistem scoring apgar untuk fisik dan
2. Tahap II
perubahan perilaku.
3. Tahap III
1. Pernafasan
(Yanti, 2009).
(stimulasi mekanik).
kimiawi).
2. Sister sirkulasi
3. Teraktus digestivius
dan keluar dalam sepuluh jam pertama dan 4 hari biasanya tinja
4. Metabolisme
5. Hati
(Yanti, 2009).
6. Suhu
Menurut Yanti 2009, pada saat lahir bayi berada dalam suhu
lebih rendah dari pada dalam kandungan dan dalam keadaan basah.
kalori melalaui :
1) Evaporasi
2) Konduksi
3) Konveksi
4) Radiasi
tubuh.
dari pada K. ini menandakan bahwa ruang eksternal seluler luas dan
tubulus proksimal.
9. Kelenjar endokrin
Pada bayi laki-laki terlihat pembesarn kelenjar air susu dan pada
(Yanti, 2009).
11. Reflex
1) Refleks moro
seseorang.
160
3) Refleks rooting
4) Refleks sucking
5) Refleks grasping
6) Refleks babinsky
7) Refleks steping
berjalan.
2009).
1. Menilai bayi dengan cepat (30 detik,), yaitu apakah bayi cukup
apakah bayi menangis atau bernafas dan apakah tonos otot bayi
kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya (bila tali pusat terlalu
IM.
bayi. Melakukan urutan pada tali pusat mulai dari klem kearah ibu
bagian kepala.
antara lain :
pertama.
icterus BBL.
(10) Kadar gula dan parameter biokimia lain lebih baik selama
2012).
1) Oksitosin
produksi ASI
persalinan lainnya.
2) Prolaktin
kurang nyaman.
menyusu.
3) Meningkatkan kecerdasan.
nafas.
pertama kali pada tahun 1952 oleh Dr. Virginia Apgar sebagai sebuah
postur, square window, arm recoil, sudut popliteal, scarf sign dan
heel to ear maneuver. Penilaian fisik yang diamati adalah kulit, lanugo,
1) Postur (sikap)
> 90 °, 90 °, 60 °, 45 °, 30 °, dan 0 °
167
tangan bayi melalui dada bagian atas dengan satu tangan dan ibu
jari dari tangan sisi lain pemeriksa diletakkan pada siku bayi.
tetap lurus dan amati posisi siku pada dada bayi dan bandingkan
puting (1); prosesus xyphoid (2); garis puting ipsilateral (3); dan
bayi terlentang lalu pegang kaki bayi dengan ibu jari dan
dan amati jarak antara kaki dan kepala serta tingkat ekstensi
telinga (-1); hidung (0); dagu (1); puting baris (2); daerah pusar
1) Kulit
2) Lanugo
banyak.
bayi yakni pada daerah atas dan bawah dari punggung bayi.
171
3) Permukaan Plantar
sedikit garis telapak kaki lebih sedikit saat lahir. Di sisi lain
4) Payudara
5) Mata/Telinga
semulanya.
posisinya.
6) Genital (Pria)
7) Genital (wanita)
membesar.
3. Interpretasi Hasil
terhadap klien.
pengkajian.
pengkajian.
1. Data obyektif
1. Identitas
penanganan.
bayi.
2. Data Subjektif
katagori:
a. Normal : 2500-3500 g.
ASI pada bayi. Normalnya (suhu aksila antara 36,5 0C -37,5 0C)
(JNPK-KR, 2008).
5. RR : 40-60x/mnt
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
1. Mengeringkan bayi
4. Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di
2008).
181
2.4.1 Pengertian KB
jarak anak yang diinginkan. Agar dapat mencapai hal tersebut, maka
2.4.3 Jenis-jenis KB
1) Keefektifan
2) Keuntungan
(1) Aman.
haid.
dan kerjasama
3) Kerugian
kontrasepsi lainnya.
183
dengan petugas.
kesuburan.
yang dipakai.
4) Kontraindikasi
pendek.
subur.
mereka.
Martini, 2012).
yang tidak membutuhkan alat atau bahan kimia (yang menjadi ciri
1) Metode Kalender
yaitu:
(1) Ovulasi terjadi 142 hari sebelum haid yang akan dating.
ejakulasi.
2012).
wanita pertahun.
2012).
(1) Keuntungan
1. Kontrasepsi
perkawinan.
6) Ekonomis.
2. Non kontrasepsi
berencana.
(2) Kerugian
metode ini.
4) Metode Symthotermal
lender serviks tidak dapat ditarik lagi seperti benang, suhu tubuh
yaitu rasa sakit di perut bagian bawah (di indung telur) sebelah
188
kiri atau kanan yang terjadi tepat pada saat ovulasi dan bercak
(1) Keuntungan
(2) Keterbatasan
pertahun.
berencana.
tertur.
sama.
(1) Keuntungan
1. Mencegah kehamilan.
3. Dapat diandalkan.
4. Relative murah.
follo-up.
7. Reversibel.
190
Martini, 2012).
(2) Kerugian
(3) Kontaindikasi
1. Diafragma (diaphragma).
3. Apons (sponge).
(2) Keuntungan
1. Mencegah kehamilan.
(3) Kerugian
1. Kontrasepsi Hormonal
1) Suntik
(1) Profil
1. Sangat efektif.
reproduksi.
bulan.
(2) Jenis
bokong).
(Sulistyawati, 2012).
1. Mencegah ovulasi.
(Sulistyawati, 2012).
(4) Efektifitas
2012).
(5) Keuntungan
1. Sangat efektif.
sampai perimenopouse.
kehamilan ektopik.
(Sulistyawati, 2012).
(6) Keterbatasan
(spotting).
suntikan berikut.
tersering.
penghentian pemakaian.
jangka panjang.
Progestin
1. Usia reproduksi.
sesuai.
tubektomi.
8. Perokok.
esterogen.
(Sulistyawati, 2012).
Progestin.
penyebabnya.
terutama amenorea.
payudara.
2012).
progestin
hamil.
datang.
hubungan seksual.
198
hilang.
dekat.
haid tersebut.
kontrasepsi darurat.
Progestin
kemungkinan kehamilan.
2012).
1. Amenorea
2. Perdarahan
202
jenis lain.
terus dilanjutkan.
3) Implant
Martini, 2012).
1) Profil
(2) Nyaman.
2012).
2) Jenis Implan
kerjanya 3 tahun.
3) Cara Kerja
pergerakan spermatozoa.
2012).
208
4) Efektifitas
5) Keuntungan Kontrasepsi
pencabutan.
keluhan.
(Sulistyawati, 2012).
6) Keuntungan Nonkontrasepsi
payudara.
209
pencabutan.
dan tuberculosis.
8) Indikasi Implan
jangka panjang.
sterilisasi.
cell).
penyebabnya.
payudara.
terjadi.
211
tambahan.
lain.
kontrasepsi lain.
hamil.
haid berikutnya.
(Sulistyawati, 2012).
213
1) Keuntungan
pascapersalinan).
(5) Tidak perlu obat atau alat (Yetti dan Martini, 2012).
2) Kerugian
sampai 6 bulan.
(1) Keuntungan
Martini, 2012)
(2) Kerugian
pemasangan.
1) Vasektomi
Martini, 2012).
(1) Keuntungan
morbiditas.
2. Sederhana.
(2) Kerugian
dikeluarkan.
217
Martini, 2012).
2) Tubektomi
(1) Profil
mutlak diperlukan
1. Minilaparotomi
2. Laparoskopi
218
2012).
(3) Keuntungan
anastesi lokal.
Martini, 2012).
(4) Keterbatasan
anastesi umum).
setelah tindakan.
(Saifuddin, 2010).
konseling yang baik dan informasi yang memadai harus diterapkan dan
enam langkah yang sudah di kenal dengan kata kunci SATU TUJU
yaitu:
1. SA: Sapa dan Salam kepada klien secara terbuka dan sopan.Berikan
rasa percaya diri. Tanyakan pada klien apa yang perlu di bantu serta
benar.
dilakukan pengkajian.
penyuntikan KB.
1. Data Subjektif
1) Identitas
Martini, 2010).
223
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Kesehatan
2. Data Objektif
1) Vital Sign
2) Pemeriksaan fisik
(1) Payudara
(2) Abdomen
benjolan abnormal.
224
(3) Genetalia
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
aman:
2010).