Anda di halaman 1dari 22

A.

Definisi
Kehamilan merupakan suatu proses alami yang terjadi pada seorang
wanita yang disebabkan pertemuan dari sperma dari laki dan sel telur dari
perempuan. Dari sekitar 20-40 juta sperma yang dikeluarkan, hanya sedikit
yang dapat bertahan dan berhasil mencapai tempat sel telur. Dari jumlah yang
sudah sedikit itu, Cuma 1 sperma saja yang bisa membuahi sel telur. Awal
kehamilan dimulai dari konsepsi yaitu bertemunya sperma dan telur, kemudian
dilanjutkan dengan fertilasi yaitu bersatunya spermatozoa dan sel telur yang
berkembang dengan proses selanjutnya yaitu nidasi atau implantasi dalam
uterus wanita (Kusmiyati, 2016).
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 36-40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan.
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam
12 minggu, trimester kedua berlangsung 15 minggu (minggu ke 13 hingga
minggu 27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke 28 hingga minggu ke
40) (Winkjosastro, 2018).

B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek yaitu (Mochtar, 2014):
a. Ovum adalah suatu sel dengan diameter kurang lebih 0,1 mm yang terdiri
dari suatu nukleaus yeng terapung-apung dalam vitellus dilingkari oleh zona
velulusida oleh kromosom radiate.
b. Spermatozoa berbentuk seperti kecebong, teridiri dari kepala berbentuk
lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan
bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak.
c. Konsepsi aadalah satu peristiwa penyantuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
d. Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
e. Plasentasi adalah alata yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukaran zat anatar ibu dan anaknya atau sebaliknya.
Pada pmbuahan terjadilah beberapa bagian yaitu :
a. Pembuahan (fertilisasi): bertemunya sel telur (ovum) wanita dengan sel benih
spermatozoa pria.
b. Pembelahan sel (zigot) hasil pembuhan tersebut.
c. Nidasi (implantasi) zigot tersebut pada dinding saluran reproduksi (pada
keadaan normal: implantasi pada lapisan endometrium dinding cavum uteri.
d. Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio – janin menjadi bakal
individu baru. Penyebab dari preeklamsia pada ibu hamil dikarenakan
terganggunya sirkulasi darah ibu menuju janin terganggu. Pasalnya plasenta
adalah organ penting yang berperan dalam menyalurkan oksigen dan nutrisi
ke janin

C. Tanda dan gejala

Menurut Irianti et al (2011:35) perubahan fisiologi ibu hamil adalah:


a. Tanda Pasti Kehamilan
Tanda pasti kehamilan adalah tanda yang memperlihatkan langsung
keberadaan janin. Tanda pasti kehamilan terdiri sebagai berikut:
1) Terdapat gerakan janin yang dapat dilihat/diraba/dirasa pada usia
kehamilan sekitar 20 minggu.
2) Terdengar denyut jantung janin jika menggunakan dopler pada
usia kehamilan 12 minggu dan terdengar dengan menggunakan
stetoskop Leanec pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3) Terdapat bagian-bagian besar ( kepala dan bokong) maupun kecil
(ekstremitas) janin yang dapat diraba dengan jelas pada trimester
III usia kehamilan, dan dapat dilihat lebih sempurna dengan
menggunakan USG.

b. Tanda Tidak Pasti Kehamilan


Tanda tidak pasti kehamilan adalah perubahan fisiologi yang dapat
dikenali atau dirasakan oleh ibu hamil namun tidak menjadi patokan
bahwa dia hamil.
Tanda tidak pasti kehamilan terdiri sebagai berikut:
1) Amenore (tidak haid)
Pada proses konsepsi dan nidasi dapat menyebabkan tidak
terjadinya pembentukan folikel de graaf dan ovulasi sehingga
menyebabkan tidak terjadinya menstruasi. Pada wanita perlu
mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HPHT), karena
dapat digunakan untuk menghitung usia kehamilan dan
memperkirakan persalinan.
2) Mual dan Muntah (emesis)
Mual muntah ini terjadi pada trimester pertama kehamilan,
terjadi karena pengaruh hormon esterogen dan progesteronyang
menyebabkan pengeluaran asam lambung berlebihan sehingga
terjadi mual muntah yang biasanya terjadi di pagi hari (morning sickness). Dalam
batas tertentu hal ini masih fisiologis, namun jika
sudah melampaui batas fisiologis dapat menyebabkan gangguan
kesehatan yang disebut hyperemesis gravidarum.
3) Mengidam (meninginkan makanan tertentu)
Mengidam biasanya terjadi pada ibu hamil trimester
pertama. Ibu hamil sering menginginkan makanan-makanan
tertentu dan juga tidak tahan dengan bau-bau tertentu.
4) Pingsan
Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
pingsan. Biasanya terjadi pada tempat ramai yang sesak dan padat.
5) Payudara tegang
Hal ini terjadi karena pengaruh hormon esterogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli pada payudara.
Sehingga menyebabkan payudara terasa tegang, membesar dan
juga nyeri.
6) Sering Miksi
Sering miksi atau BAK terjadi pada ibu hamil karena uterus
yang semakin membesar dan menekan kandung kemih sehingga
kandung kemih terasa penuh dan menyebabkan sering BAK. Hal
ini terjadi pada trimester pertama, karena kandung kemih yang
tertekan oleh uterus dan hilang pada trimester kedua, dan terjadi
lagi pada trimester ketiga karena kandung kemih tertekan oleh
kepala janin yang semakin turun ke rongga panggul.
7) Konstipasi atau Obstipasi
Pengaruh hormone steroid yang menyebabkan tonus otot-otot
menurun sehingga terjadi konstipasi.
8) Varises
Varises atau pemekaran vena-vena terjadi karena pengaruh
hormon esterogen dan progesteron. Hal ini terjadi pada kaki, betis,
dan vulva. Keadaan ini biasanya terjadi pada trimester akhir. c. Tanda kemungkinan
hamil
1) Perut membesar.
2) Uterus membesar sesuai dengan usia kehamilannya.
3) Terdapat tanda Chadwick, yaitu warna kebiru-biruan pada serviks
dan vagina.
4) Terdapat tanda Hegar, yaitu segmen bawah rahim yang lebih
lunak dari bagian lain. Hal ini ditemukan pada usia kehamilan 6-2
minggu.
5) Terdapat tanda Piscaseck, yaitu adanya tempat yang kosong pada
rongga uterus karena embrio biasanya terletak disebelah atas,
dengan bimanual akan terasa benjolan yang asimetris.
6) Braxton Hicks, yaitu kontraksi-kontraksi kecil pada uterus.
7) Teraba Ballotement
8) Reaksi kehamilan positif

c. Tanda kemungkinan hamil


1) Perut membesar.
2) Uterus membesar sesuai dengan usia kehamilannya.
3) Terdapat tanda Chadwick, yaitu warna kebiru-biruan pada serviks
dan vagina.
4) Terdapat tanda Hegar, yaitu segmen bawah rahim yang lebih
lunak dari bagian lain. Hal ini ditemukan pada usia kehamilan 6-2
minggu.
5) Terdapat tanda Piscaseck, yaitu adanya tempat yang kosong pada
rongga uterus karena embrio biasanya terletak disebelah atas,
dengan bimanual akan terasa benjolan yang asimetris.
6) Braxton Hicks, yaitu kontraksi-kontraksi kecil pada uterus.
7) Teraba Ballotement
8) Reaksi kehamilan positif

D. Klasifikasi kehamilan
Kehamilan diklasifikan menjadi 3 yaitu trimester I yang dimulai dari awal
kehamilan (0 sampai 12 minggu), trimester II yaitu kehamilan 13 minggu
sampai 28 minggu dan trimester III yaitu kehamilan 29 minggu sampai 42
minggu (Manuaba, 2019)

E. Patofisiologi
Ovum dilepaskan dalam proses ovulasi, ditangkap oleh fibrae dan berjalan
menuju pers ampuls tuba, setelah proses ejakulasi, sperma masuk melalui
kanalis servikalis menuju ke ampula tuba dengan kekuatannya sendiri terjadi
proses konsepsi yaitu bertemunha ovum dan sperma pada pars ampula tuba,
kemudian kedua inti ovum dan sperma bersatu membentuk zigot terus
membelah hingga membentuk morula dan terus berjalan menuju uterus terjadi
penemuan sel dibagian luar morula menjadi sel trofoblas,pembentukan terus
berjalan dan didalam morula terjadi ruangan yang mengandung cairan yang
disebut blastula, kemudian akan berimplantasi pada hari ke 6-7 setelah
konsepsi, dengan terjadinya nidasi maka desidua terbagi menjadi desidua
basalis yang berhadapan dengan korean frandumus yang berkembang menjadi
plasenta. Desidua kapsularis yang menutupi hasil dan desidua kapularis disebut
desidua parietalis di dalam desidua kapsularis janin tumbuu dan berkembangh
hingga mencapai usia aterem kurang lebih 40 minggu.
Pathway
F. Komplikasi
Ada beberapa komplikasi kehamilan, yaitu sebagai berikut (Sukarni dan Wahyu,
2013):
a. Kehamilan di luar kandungan
Kehamilan di luar kandungan terjadi apabila sel telur yang sudah dibuahi
tidak menempel pada Rahim namun pada tuba fallopii. Hal ini memang
jarang terjadi, namun apabila hal ini dibiarkan dan tidak diberi tindakan maka
akan menimbulkan akibat yang serius.
b. Plasenta previa adalah suatu istilah yang menggambarkan kelainan posisi
plasenta yang terletak di rahim bagian bawah.
c. Preeklampsia merupakan kondisi yang mengkhawatirkan yang dapat
menyebabkan terjadinya kegagalan pada plasenta dan eklampsia dapat
menyebabkan kejang, koma dan terkadang dapat menyebabkan kematian
d. Anemia
Ketika sedang hamil, kebutuhan pasokan darah pun meningkat sebagaimana
janin juga membutuhkan pasokan darah dan oksigen. Dengan kata lain
kebutuhan zat bezi pada saat hamil menjadi meningkat dua kali lipat. Jadi
jika ibu hamil mengalami devisiensi zat besi, maka akan mengalami anemia.
e. Perdarahan
Perdarahan bisa menjadi kondisi yang serius bila terjadi di sekitar plasenta
(perdarahan subkorionik), perdarahan yang menjadi gejala-gejala keguguran
yang biasanya disertai gejala sakit perut berat, perdarahan karena kehamilan
diluar kandungan atau kehamilan dengan pertumbuhan janin abnormal
(kehamilan molar atau hamil anggur).
f. Keguguran
Keguguran diartikan sebagai kematian janin di dalam kandungan saat
usianya belum mencapai 20 minggu. Sebagian besar keguguran bisa terjadi
akibat kelainan genetis yang berat. Sementara hal lain yang bisa
menyebabkan keguguran adalah masalah hormon, respon kekebalan tubuh,
adanya kelainan rahim dan kondisi fisik dan medis pada ibu. Keguguran juga
bisa terjadi jika leher rahim lemah dan rahim tidak dapat menahan bobot
kehamilan. Keguguran yang disebabkan oleh kondisi ini biasa terjadi pada
trimester ke dua. Ibu yang mengidap diabetes juga menjadi faktor resiko
keguguran.
g. Morning sickness, mual dan muntah selama awal kehamilan tampaknya
menjadi hal yang biasa dijumpai pada ibu hamil. Morning sickness paling
cepat dimulai ketika kehamilan berusia empat minggu, namun kebanyakan
ibu hamil mulai merasakannya pada usia kehamilan enam minggu. Penyebab
morning sickness belum diketahui dengan pasti, namun keberadaan hormone
kehamilan HCG (humanchorionic gonadotropin) dan estrogen yang
meningkat diduga menjadi penyebabnya.

Perubahan Fisiologis pada ibu hamil


Perubahan Anatomi dan Fisiologi Ibu Hamil. Menurut Romauli
(2019); Prawirohardjo (2018) perubahan anatomi dan fisiologi ibu hamil
adalah :

1. Perubahan Sistem Reproduksi


a. Uterus
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4000 cc. Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi
pertumbuhan janin. Pada saat ini rahim membesar akibat hipertropi otot polos
rahim, serabut - serabut kolagennya menjadi higroskopik, dan endometrium
menjadi desidua.Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000
gram pada akhir bulan (Sulistyawati, 2016).
b. Ovarium
Proses ovulasi terhenti, dan masih terdapat luteum
graviditas sampai terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih
pengeluaran esterogen dan progesteron.
c. Vagina dan Vulva
Terjadi perubahan pada vagina dan vulva karena terjadi hipervasikularisasi oleh
hormon esterogen, sehingga pada bagian tersebut terlihat merah kebiruan,
kondisi ini disebut dengan tanda Chadwick.
2. Sistem Kardiovaskuler
Karakteristik yang khas adalah denyut nadi istirahat meningkat
sekitar 10 sampai 15 denyut per menit pada kehamilan. Besar dari jantung
bertambah sekitar 12% dan kapasitas jantung meningkat sebesar 70-80 ml. Pada
trimester III volume darah semakin meningkat, jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah sehingga terjadi semacam pengenceran darah.
Hemodilusi mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu. Selama
kehamilan, dengan adanya peningkatan volume darah pada hampir semua organ
dalam tubuh, maka akan terliht adanya perubahan yang signifikan pada sistem
kardiovaskuler.
3. Sistem Urinaria
Pada bulan pertama kehamilan, kandung kemih tertekan oleh utrus
yang mulai membesar sehingga sering BAK. Keadaan ini akan hilang seiring
bertambahnya usia kehamilan, namun akan muncul keluhan yang sama pada
akhir kehamilan karena kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul
sehingga menekan kandung kemih.
4. Sistem Pencernaan
Pada saluran gastrointestinal, hormone esterogen membuat
pengeluaran asam lambung meningkat, yang dapat menyebabkan pengeluaran
air liur yang berlebihan (hipersalivasi), daerah lambung terasa panas, terjadi
mual dan sakit/pusing terutama pada pagi hari yang disebut hyperemesis
gravidarum. Pada trimester II dan III sering terjadi konstipasi karena pengaruh
hormon progesteron yang meningkat yang menimbulkan gerakan usus
berkurang sehingga makanan lebih lama berada didalam lambung.
5. Sistem Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, oleh
karena itu wanita hamil perlu mendapat makanan yang bergizi dan dalam
kondisi sehat. Tingkat metabolisme basal pada ibu hamil meningkat hingga 15-
20%, terutama pada trimester akhir. Wanita hamil memerlukan makanan yang
bergizi dan harus mengandung banyak protein untuk perkembangan fetus, alat
kandungan, payudara, dan badan ibu.
6. Sistem Muskuloskeletal
Pengaruh dan peningkatan hormon eterogen dan progesteron dalam
kehamilan menyebabkan kelemahan jaringan ikat serta ketidakseimbangan
persendian, hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir kehamilan.
Postur tubuh ibu hamil secara bertahap mengalami perubahan karena janin
membesar dalam abdomen, sehingga bahu lebih tertarik kebelakang dan tulang
lebih melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan
nyeri punggung.
7. Sistem Endokrin
Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar
±135%. Akan tetapi kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam
kehamilan. Kelenjar tiroid akan mengalami pembesaran hingga 15,0 ml pada
saat persalinan akibat dari hyperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
Kelenjar adrenal pada kehamilan normal akan mengecil.
8. Kulit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi
kemerahan, kusam, dan terkadang hal tersebut terjadi di payudara dan paha.
Perubahan ini disebut strie gravidarum. Pada banyak perempuan, garis di
pertengahan perutnya akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut
linea nigra. Kadang-kadang akan muncul pada wajah yang disebut chloasma
gravidarum.
9. Payudara
Pada awal kehamilan, ibu hamil akan merasa payudaranya mejadi lebih lunak.
Setelah bulan kedua, payudara akan bertambah besar dan vena-vena dibawah
kulit akan lebih terlihat, puting payudara akan lebih besar dan tegak. Setelah
bulan pertama, kolostrum (cairan kekuningan) dapat keluar, areola akan menjadi
besar dan kehitaman.

G. Pemeriksaan penunjang
a. Urine (Glucosa urin, protein urine, deteksi HCG)
Triple Eliminasi Triple Eliminasi adalah program upaya untuk mengeliminasi
infeksi tiga penyakit menular langsung dari ibu ke anak yaitu infeksi
HIV/AIDS, Sifilis dan Hepatitis B yang terintegrasi langsung dalam program
Kesehatan ibu dan anak ( Kemenkes RI, 2019).
b. Darah (hemoglobin, leucosit, hematocrit, kadar gula darah, golongan
c. darah, deteksi HCG)
d. Feses (pemeriksaan atas telur cacing)
e. Pemeriksaan USG
f. Pemeriksaan Papsmear

H. Penatalaksanaan
Ada beberapa penatalaksanaan kehamilan, yaitu sebagai berikut (Padila,2014):
a. Nutrisi pada wanita hamil
Ibu sehat akan melahirkan bayi yang sehat. Karena itu kebutuhan energy
dan zat gizi yang harus terpenuhi seperti kalori, protein, mineral,
kalsium, yodium, magnesium, tembaga, selenium, kromium, mangan,
kalium,natrium, fluoride, vitamin, asam folat, vitamin B komplek, zat
besi (Fe).
b. Perawatan payudara
Pengurutan payudara untuk mengeluarkan sekresi dan membuka ductus
dan sinus laktiferus dan dilakukan dengan hati-hati. Basuhan lembut
setiap hari pada areola dan puting susu akan mengurangi retak dan lecet
pada area tersebut.
c. Kebersihan tubuh
Tubuh harus terjaga selam kehamilan, perubahan anatomi pada setiap
organ ibu hamil.
d. Mandi, perawatan rambut
e. Perawatan gigi
Kesehatan gigi dan mulut adalah saah satu hal yang diperhatikan selama
kehamilan.
f. Imunisasi
Imunisasi ini diberikan pada wanita hamil sebelum usiakehamila lewat
dari 20 minggu. Pemberian imunisasi ini bertujuan untuk melindungi
janin yang akandilahirkan dari tetanus.
g. Kebersihan vulva dan perineum selalu terjaga kebersihannya.
h. Aktivitas yang sesuai dan istirahat yang cukup untuk ibu hamil
Standar Pelayanan Ante Natal Care (ANC) memiliki beberapa
komponen dalam proses pelaksanaannya, yaitu dengan 11T
(Prawirohardjo, 2018).
a. Ukur Berat badan dan Tinggi Badan (T1).
Menurut Prawirohardjo (2018), sebagai pengawasan akan kecukupan
gizi dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan
berat badan wanita hamil rata-rata antara 6,5- sampai 16 kg.
b. Ukur Tekanan Darah (T2)
Diukur dan diperiksa setiap kali ibu datang dan berkunjung.
Pemeriksaan tekanan darah sangat penting untuk mengetahui standar
normal, tinggi atau rendah yaitu dengan cara menghitung MAP. MAP
adalah tekanan darah antara sistolik dan diastolik, karena diastolik
berlangsung lebih lama daripada sistolik maka MAP setara dengan 40 %
tekanan sistolik ditambah 60 % tekanan diastolik. (Prawirohardjo, 2018).
Adapun rumus MAP adalah tekanan darah sistolik ditambah dua kali
tekanan darah diastolik dibagi 3. Rentang normal MAP adalah 70 mmHg
- 99 mmHg.
c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) (T3)
Bila LILA kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu hamil
menderita kekurangan energi konis, cara pengukran LILA yaitu dengan
cara letakkan pita ukur antara bahu dengan siku, tentukan titik tengah ,
lingkarkan pita LILA tepat pada titik tengah lengan kemudia bacalah
skala yang terterapada pita tersebut.
d. Ukur Tinggi Fundus Uteri (T4)
Untuk mengetahui besarnya rahim dan dengan ini
menentukan tuanya kehamilan, menentukan letak janin dalam rahim.
Sebelum usia kehamilan 12 minggu, fundus uteri belum dapat diraba
dari luar. Normalnya tinggi fundus uteri pada usia kehamilan 12 minggu
adalah 1-2 jari di atas simphysis.
Taksiran berat janin dapat dihitung dari rumus Johnson Toshack
(Johnson Toshack Estimated Fetal Weight ) yang diambil dari tinggi
fundus uteri .
JEFW (gram) = (FH (Fundal Heightcm ) – n ) x 155 (konstanta)
n = 11 bila kepala di bawah spina ischiadica
n = 12 bila kepala di atas spina ischiadica
n = 13 bila kepala belum masuk pintu atas panggul

e. Pemberian Tablet Fe sebanyak 90 tablet selama kehamilan (T5)


Pemberian tablet zat besi pada ibu hamil (Fe) adalah mencegah
defisiensi zat besi pada ibu hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin.
Ibu hamil dianjurkan meminum tablet zat besi yang berisi 60 mg/hari
dan 500 μg (FeSO4 325 mg). Kebutuhannya meningkat secara
signifikan pada trimester II karena absorpsi usus yang tinggi. Tablet Fe
dikonsumsi minimal 90 tablet selama kehamilan, sebaiknya tidak minum
bersama teh atau kopi karena akan menganggu penyerapan (Kementrian
kesehatan RI, 2018).

f. Penentuan letak janin dan DJJ ( T6 )


Penentuan letak janin menggunakan leopold yaitu terdapat 4 leopold,
leopold I yaitu untuk menentukan bagian fundus merupakan bokong atau
kepala, leopold II untuk menentukan
bagian ekstermitas dan punggung janin, leopold III untuk menentukan
bagian terendah janin atau presentasi janin, leopold IV untuk
menentukan apakah bagian terendah janin sudah masuk pintu atas
panggul atau tidak (Kementrian kesehatan RI, 2018).
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala
belum masuk panggul, kemungkinan ada kelainan letak atau ada
masalah lain. Normalnya denyut jantung janin yaitu 120- 160 kali/menit.
Jika lebih atau kurang dari batas normal tersebut maka menunjukan
terdapat gawat janin (Kementrian kesehatan RI, 2018).
g. Pemberian Imunisasi TT (T7)
Imunisasi Tetanus Toxoid harus segera di berikan pada saat
seorang wanita hamil melakukan kunjungan yang pertama dan dilakukan
pada minggu ke-4 (Kementrian kesehatan RI, 2016).
h.Tes Laboratorium (T8)
1) Tes golongan darah, untuk mempersiapkan donor bagi ibu
hamil bila diperlukan.
2) Tes hemoglobin, untuk mengetahui apakah ibu kekurangan
darah (anemia).
3) Tes pemeriksaan urine.
4) Tes pemeriksaan darah lainya seperti HIV, HbsAg dan sifilis.
i. Konseling atau penjelasan (T9)
Memberikan penjelasan tentang
1) Tanda awal persalinan yaitu :
a) Perut mules-mules yang teratur, timbulnya semakin serig dan semakin
lama.
b) Keluar lendir bercampur daraj dari jalan lahir atau keluar cairan
ketuban dari jalan lahir
2) Persiapan melahirkan (bersalin)
a) Menyiapkan 1 atau lebih orang yang memiliki golongan
darah yang sama.
b) Persiapan tabungan atau dana untuk biaya persalinan,
siapkan kartu JKN atau BPJS yang dimiliki.
c) Mempersiapkan kendaraan jika sewaktu-waktu
diperlukan
d) Merencanakan tempat bersalin
e) menyiapkan KTP, KK, dan baju bayi dan ibu.
3) Tanda bahaya kehamilan
a) Demam tinggi dan mengigil
b) Terasa sakit pada saan buang air kecil
c) lama lebih dari 2 minggu
d) Jantung berdebar-debar atau nyeri di dada
e) Diare berulang
f) Bengkak pada tanggan, kaki, dan wajah
g) Muntah terus menerus (Kementrian kesehatan RI, 2019).
j. Temu wicara / Konseling (T10)
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. Memberikan saran yang
tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya tentang tanda-tanda
resiko kehamilan (Kementrian kesehatan RI, 2018).

I. Asuhan keperawatan ( SDKI,SLKI,SIKI)


a. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi(D.0080)
b. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat (D.0049)
c. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas kandung
kemih(D.0040)
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh(D.0083)
e. Resiko ketidakseimbangan cairan(D.0036)
f. Risiko defisit nutrisi (D.0032)

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Intervensi (SIKI)


Kriteria Hasil
(SLKI)
Konstipasi berhubungan Eliminasi fekal ( L.04033) Manajemen konstipasi
dengan kelemahan otot Setelah dilakukan tindakan (I.04155)
abdomen (D.0049) selama … diharapkan 1. Monitor tanda dan
masalah konstipasi dapat gejala konstipasi
teratasi dengan kriteria hasil 2. Monitor bising usus
: 3. Dorong pasien
1. Keluhan defekasi meningkatakan asupan
lama dan sulit cairan
menurun 4. Anjurkan pasien untuk
2. Tidak mengejan saat diet tinggi serat
BAB 5. Kolaborasi pemberian
3. Mengidentifikasi laksatif
indikator untuk
mencegah konstipasi
4. Bebas
dari ketidaknyamana
n dan konstipasi
Gangguan eliminasi Eliminasi Urin (L.04034) Perawatan retensi urin
urine berhubungan Setelah dilakukan tindakan (I.04165)
dengan penurunan selama … diharapkan 1. Pantau penggunaan
kapasitas kandung masalah gangguan eliminasi obat dengan sifat
kemih (D.0040) urine dapat teratasi dengan antikolinergik
kriteria hasil : 2. Monitor efek dari obat
1. Desakan berkemih 3. Pantau asupan dan
menurun keluaran
2. Tidak ada distensi 4. Anjurkan pasien untuk
kandung kemih merekam output urine
3. Tidak ada spasme
bladder
4. Balance cairan
seimbang

Ansietas berhubungan
dengan kurangterpapar
informasi (D.0080) Dukungan Sosial (L.13113) Anxiety reduction
Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan pendekatan
selama … diharapkan yang menenangkan
masalah kecemasan dapat 2. Temani pasien untuk
teratasi dengan kriteria hasil memberikan
: keamanan dan
1. Mampu meminta mengurangi rasa takut
bantuan orang lain 3. Dengarkan dengan
2. Dukungan emosi penuh perhatian
4. Bantu pasien
mengenal situasi yang
menimbulkan
kecemasan
5. Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
6. Kolaborasi pemberian
obat untuk
mengurangi
kecemasan
Gangguan citra tubuh Citra tubuh (L.09067) Promosi citra tubuh (I.09305)
berhubungan dengan Setelah dilakukan 1. Kaji secara verbal dan
perubahan fungsi tubuh tindakan selama … non verbal respon
(D.0083) diharapkan masalah klien terhadap
gangguan citra tubuh tubuhnya
dapat teratasi dengan 2. Monitor frekuensi
kriteria hasil : mengkritik dirinya
1. Perasaan positif 3. Jelaskan tentang
tentang perubahan pengibatan, perawatan,
tubuh kemajuan dan
2. Mampu prognosis
mengidentifikasi penyakit kepada
kekuatan personal keluaga
3. Mendiskripsikan
secara faktual
perubahan fungsi
tubuh
4. Mempertahankan
interaksi social
Resiko ketidakseimbangan Keseimbangan cairan Manajemn cairan (I.03098)
cairan (D.0036) (L.03020) 1. Monitor status hidrasi
Setelah dilakukan 2. Monitor vital sign
tindakan kepeawatan 3. Monitor masukan
selama … diharapkan makanan/cairan
masalah resiko 4. Dorong masukan oral
kekurangan volume cairan 5. Pertahankan intake
dapat teratasi dengan dan output
kriteria hasil : 6. Kolaborasi pemberian
1. Mempertahankan cairan IV
urine output
2. Tekanan darah,
nadi, suhu dalam
batas normal
3. Tidak ada tanda-
tanda dehidrasi
4. Elastisitas kulit
baik, mukosa
lembab.
Risiko defisit Status Nutrisi (L.03030) Manajemen nutrisi
nutrisi(D.0032) Setelah dilakukan (I.03110)
tindakan keperawatan 1. Kaji adanya alergi
selama …. Diharapkan makanan
masalah 2. Kaji kemampuan
ketidaksimbangan nutrisi pasien untuk
kurang dari kebutuhan mendapatkan nutrisi
dapat teratasi dengan yang dibutuhkan
kriteria hasil : 3. Monitor jumlah nutrisi
1. Adanya dan kandungan kalori
peningkatan nafsu 4. Berikan informasi
makan tentang kebutuhan
2. Frekuensi makan nutrisi
teratur 5. Anjurkan pasien
3. Mampu meningkatkan protein
makan/minum dan vitamin
sesuai dengan 6. Kolaborasi dengan
tujuan kesehatan ahli gizi untuk
4. Asupan nutrisi menentukan jumlah
yang tepat kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan

J. Daftar pustaka

Fransiska Oktafiani. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Wanita Hamil


Trimester I-III. Diakses link :
https://www.slideshare.net/FransiskaOktafiani/asuhan-keperawatan-pada-
wanita-hamil-trimester-iiii

Mochtar, R. (2014). Sinopsis Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patofisiologi. Edisi


3 Jilid 1. Jakarta: EGC

Sukarni dan Wahyu. (2015). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta:


Nuha Medika

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan


Indikator Diagnostik, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan


Tindakan Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria


Hasil Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI.

Baca artikel detiksumut, "3 Tanda-tanda Wanita Lagi Hamil, Yuk Kenali!" selengkapnya
https://www.detik.com/sumut/berita/d-6779667/3-tanda-tanda-wanita-lagi-hamil-
yuk-kenali.
LAPORAN PENDAHULUAN PRE NATAL ( KEHAMILAN )
DI RUANG POLI OBSGYN RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

Nama : Siti Sri Wahyuningsih


NIM : PN.23.10.27
ILMU KESEHATAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS
STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA
TAHUN 2024/2025

LAPORAN PENDAHULUAN KEHAMILAN


DI RUANG POLI OBSGYN RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

Laporan pendahuluan ini telah dibaca, diperiksa pada


Hari/tanggal :

Pembimbing Klinik Mahasiswa Praktikan

( ) ( )

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

( )
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan
kesehatan obstetric untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatanl
melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kegiatan
(Prawirohardjo, 2014).
Standar Minimal Asuhan Antenatal 10 T :
a) Timbang Berat Badan
b) Ukur Tekanan Darah
c) Nilai status gizi
d) Ukur tinggi Fundus Uteri (TFU)
e) Tentukan presentase janin dan DJJ
f) Imunisasi TT
g) Pemberian Tablet besi
h) Pemeriksaan laboratorium
i) Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
j) Tatalaksana penanganan khusus (KEMENKES RI, 2012)

Anda mungkin juga menyukai