Anda di halaman 1dari 3

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)

WIRA HUSADA YOGYAKARTA


Ijin Menteri Pendidikan Nasional NI.74/D/O/2002
Jl. Glendongan Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta  (0274) 485110, 485113
=============================================================================
===

Kasus Initial Assesment

Ny. K tertabrak sepeda motor saat akan menyeberang jalan dan langsung dibawa ke IGD. Saat
dikaji tampak ada darah di kepala, hidung, dan telinga,klien tidak sadar, saat dipanggil tidak
menjawab, dan berespon dengan rangsang nyeri, ekstremitas fleksi, tampak fraktur terbuka pada
tulang kruris dextra, luka abrasi pada lengan kanan, kaki kiri, dada bagian kanan terlihat memar.
Dada mengembang tidak simetris, dinding dada bagian kanan mengembang lebih lambat
daripada sisi kiri, terdengar hipersonor pada pada dada bagian kanan, askultasi dada kanan (-)
dada kiri (+), deviasi trakea ke kiri, distensi vena juguaris, diaphoresis, Akral teraba dingin, CRT
> 2 Detik, mukosa bibir kering dan nadi teraba lemah. TD : 90/70 mmHg, RR 28 x/menit, HR:
115 x/menit, SpO2 = 85 %. Tidak ada tanda tanda rupture pada bagian vital.

LAKUKAN INITIAL ASSESSMENT DAN TINDAKAN


LIFESAVING NYA !!!

A). INITIAL ASSESSMENT

1) AIRWAY
Terdapat sumbatan darah pada hidung ( gurgling )
2) BREATHING
a. EVALUASI IAPP
a) Inspeksi : luka abrasi pada lengan kanan dan kaki kiri, dada mengembang
tidak simetris, dinding dada bagian kanan mengembang lebih lambat
daripada sisi kiri, distensi vena juguaris,
b) Auskultasi : askultasi dada kanan (-) dada kiri (+)
c) Perkusi : terdengar hipersonor pada pada dada bagian kanan,
d) Palpasi: deviasi trakea ke kiri,
3) CIRCULATION
a. Cek tanda-tanda syok
Akral teraba dingin, CRT > 2 Detik, mukosa bibir kering dan nadi teraba
lemah, TD : 90/70 mmHg ( hipotensi) RR 28 x/menit ( takipnea) HR: 115
x/menit, GCS 6 (sopor).
Tatalaksana: infus 2 jalur ( IV Catheter terbesar/18G) plus cross match
b. Kontrol perdarahan
1. Direct pressure
2. Splinting ( fracture)
3. Tourniquet
4. Haemostatic agent
5. Point pressure
6. Elevation
4) DISABILITY
Status GCS

Mata: berespon dengan rangsang nyeri = 2


Motorik: ekstremitas fleksi = 3
Verbal: saat dipanggil tidak menjawab= 1

Sehingga GCS nya adalah 6 ( Sopor )


LATERALISASI
1. Motorik
Ekstremitas fleksi
2. Klien tidak sadar, berespon dengan rangsangan nyeri

5) EXPOSURE
1. Kaji kondisi pasien
Saat dikaji tampak ada darah di kepala, hidung, dan telinga,klien tidak sadar,
saat dipanggil tidak menjawab, dan berespon dengan rangsang nyeri,
ekstremitas fleksi, tampak fraktur terbuka pada tulang kruris dextra, luka
abrasi pada lengan kanan, kaki kiri, dada bagian kanan terlihat memar. Dada
mengembang tidak simetris, dinding dada bagian kanan mengembang lebih
lambat daripada sisi kiri, terdengar hipersonor pada pada dada bagian kanan,
askultasi dada kanan (-) dada kiri (+), deviasi trakea ke kiri, distensi vena
juguaris, diaphoresis, Akral teraba dingin, CRT > 2 Detik, mukosa bibir
kering dan nadi teraba lemah. TD : 90/70 mmHg, RR 28 x/menit, HR: 115
x/menit, SpO2 = 85 %. Tidak ada tanda tanda rupture pada bagian vital.
2. Log Roll
Langkah-langkah Log Roll
a) Satu penolong untuk menahan kepala klien
b) Dua penolong untuk menahan dada, abdomen dan lengan bawah.
Tambahan satu orang mungkin juga akan dibutuhkan pada saat
melakukan log roll klien trauma yang gemuk, tinggi atau memiliki cedera
pada lengan bawah.
c) Satu penolong melakukan prosedur yang dibutuhkan (misalnya pengkajian
tulang belakang klien)
3. Cegah Hipotermi
a) Berpakaian yang tepat saat musim dingin.
b) Ganti baju basah dengan baju kering sesegera mungkin.
c) Aktif bergerak saat kamu merasa dingin saat berkegiatan atau ketika
berada di dalam rumah.
d) Berikan kompres hangat
e) Bungkus menggunakan selimut

Anda mungkin juga menyukai