Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI.................................................................................................................6
A. Kebijakan Nasional dan Tujuan Program Perawatan Paliatif.......................................6
B. Prinsip Program Paliatif...............................................................................................6
C. Sasaran Program Perawatan Paliatif (Paliatif Care).....................................................6
D. Landasan Hukum Perawatan Paliatif (Paliatif Care)....................................................7
E. Kebijakan Perawatan Paliatif (Paliatif Care) di Indonesia............................................7
F. Pembinaan dan Pengawasan Paliatif (Paliatif Care) di Indonesia.................................8
G. Pengembangan dan Peningkatan Mutu Perawatan Paliatif (Paliatif Care)....................8
H. Pendanaan Perawatan Paliatif (Paliatif Care) di Indonesia...........................................8
I. Parafrase Implikasi Kebijakan Nasional Terkait Paliatif Care......................................8
J. Analisa Jurnal Metode SWOT pada Pelatihan Manajemen Gizi dan Perawatan Paliatif
pada Relawan Rumah Singgah Sedekah Rombongan Semarang........................................12
BAB III..................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................14
Kesimpulan............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia, khususnya untuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
(DIY), jumlah kasus penyakit terminal setiap tahunnya semakin meningkat. Angka
morbiditas penyakit menular pada kasus HIV tahun 2017 meningkat menjadi 2676
pada laki-laki dan 1261 pada perempuan, serta yang sudah positif AIDS adalah 985
pada laki-laki dan 490 pada perempuan. Sedangkan angka morbiditas penyakit
tidak menular pada tahun 2017 yaitu kasus hipertensi tercatat 20.309 kasus untuk
STP Puskesmas dan 12.962 kasus hipertensi baru untuk STP Rawat Jalan Rumah
Sakit, kasus penyakit jantung yaitu infark miokard akut sebanyak 1.650 kasus,
infark miokard subsequent 645 kasus, jantung hipertensi 3.505 kasus, serta jantung
dan ginjal hipertensi sebanyak 111 kasus, kasus diabetes melitus sebanyak 8.321
kasus untuk STP puskesmas, serta kasus neoplasma ganas payudara terlihat paling
tinggi jika dibandingkan dengan kasus baru neoplasma lainnya baik di rawat jalan
(1.564 kasus) maupun rawat inap (823 kasus). Sementara itu, kasus baru
Neoplasma Ganas Serviks Uteri di rawat jalan tercatat 486 kasus dan untuk rawat
inap sebanyak 194 kasus (Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Yogyakarta, 2017).
Penderita penyakit terminal selain memerlukan pengobatan untuk fisiknya,
juga memerlukan dukungan terhadap kebutuhan psikologis, social dan spiritualnya,
supaya penderita dapat tetap mempunyai kualitas hidup yang baik sehingga
kalaupun benar-benar tidak mengalami kesembuhan, penderita tetap dapat
melewati akhir kehidupannya dengan tenang, sejahtera, beriman dan bermartabat.
World Health Organization (WHO) mencanangkan program terapi holistik yang
menyentuh semua dimensi itu yang disebut sebagai perawatan paliatif (palliative
care). Perawatan paliatif adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien (dewasa maupun anak-anak) dan keluarga
dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan
penderita dari rasa sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan
penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis, sosial atau
spiritual (Connor dan Bermedo (ed), 2014).
4
Hingga saat ini, rumah sakit yang memiliki fasilitas pelayanan perawatan
paliatif terbatas pada 5 (lima) kota besar yaitu DKI Jakarta (RSCM dan RS Kanker
Dharmais), DIY (RS Dr. Sardjito), Surabaya (RSUD Dr. Soetomo), Denpasar (RS
Sanglah) dan Makassar (RS Wahidin Sudirohusodo). Jumlah tenaga kesehatan di
Indonesia yang mampu memberikan pelayanan paliatif pun masih sangat terbatas.
Hal ini disebabkan karena sikap yang kurang suportif, dan kurangnya antusiasme
dan persepsi mengenai perawatan paliatif dari para tenaga kesehatan professional,
serta rendahnya tingkat kesadaran dan pemahaman tenaga kesehatan dan
masyarakat terhadap pentingnya perawatan paliatif (Rochmawati, 2016; Putranto et
al, 2017).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kebijakan Nasional dan tujuan dari Program
Perawatan Paliatif
2. Bagaimana kebijakan nasional perawatan paliatif ?
3. Bagaimana Analisa Jurnal Metode SWOT pada Pelatihan Manajemen Gizi dan
Perawatan Paliatif pada Relawan Rumah Singgah Sedekah Rombongan
Semarang?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Kebijakan Nasional dan tujuan dari Program Perawatan
Paliatif
2. Untuk mengetahui kebijakan nasional perawatan paliatif
3. Untuk mengetahui Analisa Jurnal Metode SWOT pada Pelatihan Manajemen
Gizi dan Perawatan Paliatif pada Relawan Rumah Singgah Sedekah Rombongan
Semarang
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
b. Rumah Sakit pemerintah dan swasta
c. Puskesmas
d. Rumah perawatan/hospis
e. Fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta lain.
8
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelengarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat (Pasal 1)
TENTANG
A. Pengertian Kesehatan
yang setinggi-tingginya.
kesehatan
NOMOR : 812/Menkes/SK/VII/2007
A. Pengertian
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kebijaksanaan Nasional yaitu merupakan kebijaksanaan negara yang bersifat
fundamental dan strategis dalam mencapai tujuan nasionall negara sebagaimana tertera
dalam Undang Undang Dasar 1945. Tujuan Program Perawatan Paliatif (Paliatif Care)
terbagi 2 yaitu tujuan umum dan khusus. Landasan Hukum Perawatan Paliatif (Paliatif
Care) antara lain Keputusan Menteri Kesehatan RI no 604/Menkes/SK/IX/1989 tentang
Pokok-Pokok Penanggulangan Penyakit Kanker di Indonesia, Undang-undang nomor 23
tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan. pada penelitian pelatihan manajemen gizi dan perawatan paliatif pada
relawan rumah singgah sedekah rombongan semarang Terdapat peningkatan
pengetahuan kurir mengenai perawatan paliatif dan manajemen gizi.. Kegiatan
pelatihan dirasakan banyak memberi manfaat bagi kurir (relawan) dan keluarga
pasien yang mengikuti pelatihan karena mereka belum pernah mengikuti kegiatan serupa
dengan materi yang sama.
14
DAFTAR PUSTAKA
Adhisty, Effendy, Setiyarini. (2016). Pelayanan Paliatif pada Pasien Kanker di RSUP Dr. Sadjito
Yogyakarta. Tesis. etd.repository.ugm.ac.id/.../95916/.../S2-2016-352965-
abstract.pdfUndang-undang nomor 44 tahun 2009, tentang Rumah Sakit
Bruera, E., & Yennurajalinggam, S. (2016). The palliative care team. Oxford American
Handbook of Hospice and Palliative Medicine and Supportive Care. USA: Oxford
University Press
Keputusan Menteri Kesehatan nomor 812/Menkes/SK/VII 2007 tentang Kebijakan
Perawatan Paliatif,
Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 430/Menkes/SK/IV/ 2007 tentang Pedoman
Pengendalian Penyakit Kanker
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem
Kesehatan Nasional
15