KEPERAWATAN GERONTIK
GANGGUAN PSIKOSOSIAL ( POST POWER SYNDROM )
DISUSUN OLEH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala nikmat
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Gangguan Psikososial (post power syndrom)”. Makalah ini kami susun agar pembaca
dapat memahami tentang gangguan psikososial ( post power syndrom ).
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini
lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada suatu penyakit kejiwaan yang terjadi dalam masyarakat yang sangat ditakuti
yaitu Post Power Syndrome. Fenomena ini biasanya muncul atau terjadi pada orang-orang
yang baru saja kehilangan kekuasaan maupun kelebihan-kelebihan lainnya, baik karena
pensiun, PHK, mutasi, kehilangan popularitas, atau karena sebab lainnya. Pada saat tidak
menjabat atau berkuasa dan tidak populer lagi, seketika itu terlihat gejala-gejala kejiwaan
atau emosi yang kurang stabil yang biasanya bersifat negative. Mereka kecewa terhadap
hidup, karena yang bersangkutan tidak lagi dihormati dan dipuja-puji seperti ketika masih
berkuasa maupun saat memiliki kelebihan-kelebihan lainnya. Kondisi ini disebut sebagai
post power syndrome. Pada gejala post power syndrome ini, khususnya adalah adanya
gejala yang terjadi dimana penderita hidup dalam bayang-bayang kebesaran masa lalu
( kekuasaannya, karirnya,kecantikannya, ketampanannya, kepopulerannya,
kecerdasannya, dll), dan seakan-akan tidak bisa memandang realita yang ada saat ini.
Ketika semua itu tidak dimilikinya, maka timbullah berbagai gangguan psikis dan phisik
yang semestinya tidak perlu. Mereka bereaksi dan mendadak menjadi sangat sensitive dan
merasa hidupnya akan segera berakhir hanya karena masa kejayaannya telah berlalu
(Kartono, 1997).
BAB II
TINJAUAN TEORI
F. Usaha –usaha untuk melindungi diri dari ancaman post power syndrom
1. Usaha – usaha yang bersifat preventif adalah suatu usaha yang dilakukan dengan
mengembangakan sikap dan kebiasaan hidu yang positf baik dalam menjalankan
tugas – tugas hidup sehari – hari maupun dalam bergaul dengan orang lain. Dengan
sikap dan kebiasaan hidup positif yang sama manusia juga dapat mempertahankan
bahkan meningkatkan kebahagiaannya.
2. Usaha yang bersifat perseveratif atau developmental adalah suatu usaha yang
dilakukan dengan cara selalu membuka diri terhadap kesempatan dan ajakan untuk
semakin tumbuh dan berkembang. Jika terpaksa terjerumus ke dalam gangguan
tertentu , ia harus cukup terbuka untuk meminta dan menerima pertolongan dari orang
lain yang mampu menunjukannya jalan untuk keluar dari penderitaannya .
3. Usaha yang bersifat kuratif adalah suatu usaha dimana kita harus selalu bersikap
positif dan gembira menghadapi aneka tantangan hidup besar maupun kecil,berat
maupun ringan.
A. DATA BIOGRAFI
Nama :
TTL :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Agama :
Status Perkawinan :
TB/BB :
Penampilan :
Ciri-ciri Tubuh :
Alamat :
Orang Yang Dekat :
Hubungan :
Alamat/Telepon :
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Genogram
Keterangan:
X = Meninggal
V = Pasien
O = Tinggal Serumah
2. Riwayat Keluarga
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini :
Alamat Pekerjaan :
Jarak Dari Rumah :
Alat Transportasi :
Pekerjaan Sebelumnya :
Jarak Dari Rumah :
Alat Transportasi :
Sumber-sumber Pendapatan & Kecukupan Terhadap Kebutuhan :
Sumber pendapatan didapat dari hasil pensiunan suami klien dan dari penghasilan anak-
anak klien terutama anak bungsu klien.
F. SISTEM PENDUKUNG
Perawat :
Jarak dari rumah :
Rumah Sakit : Jarak
Klinik : Jarak
Pelayanan Kes. Dirumah :
Makanan yg dihantarkan :
Perawatan sehari-hari yang dilakukan di rumah:
Lain-lain :
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan Ritual :
Yang Lainnya :
H. STATUS KESEHATAN
Status Kesehatan Umum Selama Setahun Yang Lalu :
Status Kesehatan Umum Selama 3Tahun Yang lalu :
Keluhan Utama :
Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan :
Obat-obatan:
Alergi (Catatan Agent dan Reaksi Spesifik)
Obat-obatan :
Makanan :
Faktor Lingkungan :
Penyakit Yang Diderita
K. TINJAUAN SISTEM
Keadaan umum :
Tingkat kesadaran :
Tanda-tanda vital :
L. PENGKAJIAN PERSISTEM
PERNAFASAN (B1: BREATHING)
1. Bentuk Dada :
2. Sekresi dan Batuk :
3. Pola Nafas
a. Frekuensi nafas :
4. Bunyi Nafas
a. Normal :
b. Abnormal :
c. Resonen lokal :
5. Pergerakan dada :
6. Tractil Fremitus/Fremitus Lokal :
7. Alat Bantu Pernafasan :
2. Hidung (Penciuman)
a. Bentuk :
b. Gangguan Penciuman :
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel :
b. Membran tympani :
c. Otorrhae :
d. Gangguan Pendengaran :
e. Tinitus :
f. Perasa :
g. Peraba :
REPRODUKSI
Perempuan:
Payudara :
Kelamin :
ENDOKRIN
PENGETAHUAN
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ)
Nama klien :
No.Reg :
Ruang :
JUMLAH KESALAHAN
NO PERTANYAAN JAWABAN
1. APAKAH ANDA SEBENARNYA PUAS
DENGAN KEHIDUPAN ANDA?
2. APAKAH ANDA TELAH MENINGGALKAN
BANYAK KEGIATAN DAN MINAT /
KESENANGAN ANDA?
3. APAKAH ANDA MERASA KEHIDUPAN
ANDA KOSONG?
4. APAKAH ANDA MERASA SERING BOSAN?
5. APAKAH ANDA MEMPUNYAI SEMANGAT
YANG BAIK SETIAP SAAT?
6. APAKAH ANDA MERASA TAKUT
SESUATU YANG BURUK AKAN TERJADI
PADA ANDA?
7. APAKAH ANDA MERASA BAHAGIA
UNTUK SEBAGIAN BESAR HIDUP ANDA?
8. APAKAH ANDA MERASA SERING TIDAK
BERDAYA?
9. APAKAH ANDA LEBIH SERING DIRUMAH
DARI PADA PERGI KELUAR DAN
MENGERJAKAN SESUATU HAL YANG
BARU?
10. APAKAH ANDA MERASA MEMPUNYAI
BANYAK MASALAH DENGAN DAYA
INGAT ANDA DIBANDINGKAN
KEBANYAKAN ORANG?
11. APAKAH ANDA PIKIR BAHWA HIDUP
ANDA SEKARANG MENYENANGKAN?
12. APAKAH ANDA ME RASA TIDAK
BERHARGA SEPERTI PERASAAN ANDA
SAAT INI?
13. APAKAH ANDA MERASA PENUH
SEMANGAT?
14. APAKAH ANDA MERASA BAHWA
KEADAAN ANDA TIDAK ADA HARAPAN?
15. APAKAH ANDA PIKIR BAHWA ORANG
LAIN LEBIH BAIK KEADAANNYA DARI
PADA ANDA?
*) SETIAP JAWABAN YANG SESUAI MERUPAKAN SKOR “ 1”
( SATU)KETERANGAN :
KATEORI SKOR
Rencana Keperawatan
DIAGNOSA PERENCANAAN
DIAGNOSA PERENCANAAN
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Post Power Syndrome adalah gejala-gejala setelah berakhirnya kekuasaan.
Gejala ini umumnya terjadi pada orang-orang yang tadinya mempunyai kekuasaan,
namun ketika sudah tidak berkuasa lagi, seketika itu terlihat gejala-gejala kejiwaan
yang biasanya bersifat negatif atau emosi yang kurang stabil. Faktor-faktor penyebab
Post Power Syndrome :
Pensiun, PHK atau pudarnya ketenaran seorang artis adalah salah satu dari
faktor tersebut, kejadian traumatik juga misalnya kecelakaan yang dialami oleh
seorang pembalap, yang menyebabkan kakinya harus diamputasi, Post-power
syndrome hampir selalu dialami terutama orang yang sudah lanjut usia dan pensiun
dari pekerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Martono Hadi dan Kris Pranaka. 2010. Buku Ajar Boedhi-Darmojo GERIATRI.
Depkes R.I. 2009. Kesehatan keluarga, Bahagia di Usia Senja. Jakarta: Medi Media
Remaja Rosdakarya.