Wb
ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN PALIATIF PADA
ASPEK SPRITUAL
Ns Yusnilawati M.Kep
DEFINISI
(Farran, 1989).
Ketika meninjau pengkajian spiritual dan
mengintegrasikan informasi kedalam diagnosa keperawatan yang
sesuai, perawat harus mempertimbangkan status kesehatan klien
terakhir dari perspektif holistik, dengan spiritualitas sebagai prinsip
kesatuan
• Distres spiritual.
adalah kerusakan kemampuan
dalam mengalami dan
mengintegrasikan arti dan tujuan
hidup seseorang dihubungkan
dengan agama, orang lain, dan
dirinya.
Ruang lingkup diagnosa keperawatan distres spiritual :
a. Berhubungan dengan diri
meliputi : mengekspresikan kurang dalam harapan, arti, tujuan hidup,
kedamaian, penerimaan, cinta, memaafkan diri, keberanian,
marah, rasa bersalah, koping yang buruk).
b. Berhubungan dengan orang lain,
meliputi : menolak berinteraksi dgn teman, keluarga & pemimpin agama,
mengungkapkan terpisah dari sistem dukungan,
mengekspresikan keterasingan.
c. Berhubungan dengan seni, musik, literatur dan alam,
meliputi : tidak mampu mengekspresikan kondisi kreatif (bernyanyi),
tidak ada ketertarikan kepada alam,
tidak ada ketertarikan kepada bacaan agama
d. Berhubungan dengan kekuatan yang melebihi dirinya,
meliputi : tdk mampu ibadah, tdk mampu berpartisipasi dlm aktifitas agama,
mengekspresikan marah kepada Tuhan,
mengalami penderitaan tanpa harapan.
faktor yang berhubungan dari
diagnosa keperawatan distres spiritual
Menurut North American Nursing Diagnosis Association (2006)
• mengasingkan diri,
• kesendirian atau pengasingan sosial,
• cemas,
• kurang sosiokultural/ deprivasi,
• kematian dan sekarat diri atau orang lain,
• nyeri,
• perubahan hidup, dan penyakit kronis diri atau orang
lain.
PERENCANAAN