Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Gawat Darurat dan Bencana
Disusun oleh:
Kelompok V
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
Tutorial Gawat Darurat” yang merupakan tugas mata kuliah Keperawatan Gawat
Darurat dan Bencana Program Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIPDU Jombang.
Makalah ini dapat tersusun atas bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan ini kelompok mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Pujiani S.Kep., Ners., M.Kes. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIPDU Jombang.
2. Ibu Khotimah, S.Kep., Ns., M.Kes. Selaku KaProdi S1 Keperwatan sekaligus
Dosen pengampu mata kuliah Keparawatan Gawat Darurat Dan Bencana.
3. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Merupakan suatu kehormatan bagi penulis apabila pembaca dapat mengkritisi tulisan
serta memberikan masukan yang berharga demi perbaikan penulisan ini.
KASUS
Anda sedang jaga di ruang IGD suatu rumah sakit ketika itu datang bersamaan 6 pasien.
Pasien yang ada diantaranya:
1. Tn W, 25 tahun, tidak sadar, GCS 111, dengan tekanan darah 85/60 mmHg. Frekuensi
nadi 115 x/menit dan frekuensi nafas 17 x/m, tampak berlumuran darah pada derah
hidung, telingga dan mulut karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
2. Nn N usia 17 tahun, mengeluh pusing dan mimisan, hasil pemeriksaan TD 120/80
nadi: 100 x/menit, suhu 39, 6 derajad, GCS 456,
3. Ny. W 24 tahun mengeluh tidak dapat menggerakkan kaki kanannya. didapatkan
airway paten, frekuensi nafas 20 x/menit, nadi 130 x/menit, akral dingin, tekanan
darah 100/70 mmHg, GCS 335. Pemeriksaan lanjutan menunjukkan adanya
deformitas pada femur (D) disertai dengan krepitasi tanpa ada luka dan terpasang
bidai.
4. Tn. M mengalami trauma multi. Kesadaran komposmentis, ada jejas di dada, sesak
dan nafas semakin memberat. Ada fraktur pada dorsalis pedis dan fraktur clavikula.
Pemerikasaan fisik TD 120/90, N: 100 x/M, RR 28x/M dan ada suara krepitasi Dextra
pada dada.
5. Perempuan 20 tahun Dari pemeriksaan triage didapatkan airway paten, frekuensi
nafas 16 x/menit reguler, SaO2 97%, nadi 132x/menit, akral hangat, GCS E3V4M6,
temperatur aksilla 38,1°C, Pemeriksaan fisik didapatkan mukosa mulut kering, turgor
menurun.
6. Nn T dengan keluhan digigit ular sejak 1 jam yang lalu. Mengeluh nyeri pada daerah
gigitan yang berada di kaki, kebiruan sekitar gigitan, bengkak, TD 150/90, nadi 130 x/
menit, suhu 36,5, RR 24x/ menit.
Sebagai perawat jaga UGD anda melakukan serta menentukan skala prioritas penanganan
terhadap pasien tersebut dengan menggunakan prinsip triage untuk menentukan yang mana
yang akan mendapatkan penanganan pertama terlebih dahulu.
Hari pertama
1. Tentukan kata kata yang sulit di pahami
2. Triage semua kasus secara berurutan
3. Penilaian awal pada kegawatan dan penanganan masing-masing kasus
4. Diagnosa dan intervensi
Hari ke dua
TUTORIAL
Setelah membentuk forum kelompok menentukan ketua, sekertaris, dan notulen sebagai
berikut:
1. Ardi Laroybavie (Ketua)
2. Egah wardahtul Thoyibah (Sekertaris 1)
3. Putri Fairuz Diana Zain (Sekertaris 2)
4. Tita Nuriyah (Notulen)
5. Mira Kartikasari (Anggota)
6. Muhammad Farros Hanif D.M. (Anggota)
7. Rani Sulistiani (Anggota)
8. Anisa Nurcahyati (Anggota)
9. Walidatush Sholicha (Anggota)
TAHAP 1
Tentukan kata kata yang sulit di pahami
Hasil : tidak ada kata-kata sulit yang ditemukan.
TAHAP 2
Triage semua kasus secara berurutan
TAHAP 3
Penilaian awal pada kegawatan dan penanganan masing-masing kasus
TAHAP 4
Diagnosa dan intervensi
DIAGNOSA
Terapeutik
Sediakan lingkungan
yang dingin
Longgarkan atau
lepaskan pakaian
Basahi dan kipasi
permukaan tubuh
Ganti linen lebih
sering
Lakukan pendinginan
eksternal
Hindari pemberian
antipiretik atau
aspirin
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Pemberian cairan
elektrolit intravena
jika perlu
3. Resiko perdarahan Intervensi:pencegahan
pendarahan
Observasi
Monitor tanda dan
gejala pendarahan
Monitor nilai
hematokrit atau
hemoglobin sebelum
dan setelah
kehilangan darah
Monitor ttv ortostatik
Monitor keagulasi
Terapeutik
Pertahankan bedrest
selama perdarahan
Batasi Tindakan
intrasif jika perlu
Gunakan Kasur
pencegah decubitus
Hindari pengukuran
suhu rektal
Edukasi
Jelaskan tanda dan
gejala perdarahan
Anjurkan
menggunakan kaos
kaki saat ambulasi
Anjurkan
meningkatkan asupan
cairan untuk
menghindari
konstipasi
Anjurkan
menghindari aspirin
atau anti koagulan
Anjurkan
meningkatkan asupan
makanan dan vit K
Anjurkan segera
melapor jika terjadi
perdarahan
Kolaborasi
Pemberian obat
pengontrol
perdarahan jika perlu
4. Gangguan pertukaran gas Intervensi: pemantauan
respirasi
Observasi
Monitor frekuensi,
irama, kedalaman dan
upaya nafas
Monitor kemampuan
batuk efektif
Monitor adanya
sumbatan jalan nafas
Monitor saturasi
oksigen
Terapeutik
Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
TAHAP 5
Menetapkan tindakan prioritas pada semua kasus sesuai dg literatur
TAHAP 6
Mengumpulkan informasi tambahan penanganan terkini kasus diatas
TAHAP 7
Mengsintesis informasi baru melalui jurnal dan ebook semua kasus di atas terutama pada
penenganan semua kasus minimal 5 literatur