Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUTORIAL

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Dosen Pengampu :
Khotimah, S.Kep. Ns., M.Kes

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Muhammad Rifky Aminuallah (7318006)


Lisa Munika (7318008)
Nur Aini Hidayatin (7318009)
Maratus Sholihah (7318013)
Elfira Rahmawati (7318023)
Siti Mauhfiroh (7318024)
Miyatus Sholihah (7318025)
Ahmad Ya’kub (7318034)
Tin Muntakhibah (7318036)
Brian Handika Rama Pangesti (7318040)
Atha Widya Hapsari (7318041)

PRODI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM
2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulisan makalah yang berjudul “Laporan Tutorial Keperawatan Gawat Darurat” dapat
terselesaikan dengan baik.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Keperawatan Gawat Darurat”. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya
dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Ibu
Khotimah, S.Kep.Ners., M.Kes selaku dosen pengampu yang telah membimbing dalam menulis
makalah ini.

Jombang, 11 Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

KASUS TUTORIAL

A. Skenario Kasus
Anda sedang jaga di ruang IGD suatu rumah sakit ketika itu datang bersamaan 6 pasien. Pasien
yang ada diantaranya:
1. Tn W, 25 tahun, tidak sadar, GCS 111, dengan tekanan darah 85/60 mmHg, frekuensi nadi
115 x/menit dan frekuensi nafas 17 x/m, tampak berlumuran darah pada daerah hidung,
telingga dan mulut karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
2. Nn N usia 17 tahun, mengeluh pusing dan mimisan, hasil pemeriksaan TD 120/80 nadi: 100
x/menit, suhu 39,6°c, GCS 456,
3. Ny. W 24 tahun mengeluh tidak dapat menggerakkan kaki kanannya. didapatkan airway
paten, frekuensi nafas 20 x/menit, nadi 130 x/menit, akral dingin, tekanan darah 100/70
mmHg, GCS 335. Pemeriksaan lanjutan menunjukkan adanya deformitas pada femur (D)
disertai dengan krepitasi tanpa ada luka dan terpasang bidai.
4. Tn. M mengalami trauma multi. Kesadaran komposmentis, ada jejas di dada, sesak dan
nafas semakin memberat. Ada fraktur pada dorsalis pedis dan fraktur clavikula.
Pemerikasaan fisik TD 120/90, N: 100 x/M, RR: 28x/M dan ada suara krepitasi Dextra pada
dada.
5. Perempuan 20 tahun Dari pemeriksaan triage didapatkan airway paten, frekuensi nafas 16
x/menit reguler, SaO2 97%, nadi 132x/menit, akral hangat, GCS E3V4M6, temperatur
aksilla 38,1oC. Pemeriksaan fisik didapatkan mukosa mulut kering, turgor menurun.
6. Nn T dengan keluhan digigit ular sejak 1 jam yang lalu. Mengeluh nyeri pada daerah gigitan
yang berada di kaki, kebiruan sekitar gigitan, bengkak, TD 150/90, nadi 130 x/ menit, suhu
36,5, RR 24x/ menit.
Sebagai perawat jaga UGD anda melakukan serta menentukan skala prioritas
penanganan terhadap pasien tersebut dengan menggunakan prinsip triage untuk menentukan
yang mana yang akan mendapatkan penanganan pertama terlebih dahulu.

B. Konsep Masalah

1. Menentukan kata kata yang sulit di pahami


2. Triage semua kasus secara berurutan
3. Penilaian awal pada kegawatan dan penanganan masing-masing kasus
4. Diagnosa dan intervensi
5. Menetapkan tindakan prioritas pada semua kasus sesuai dengan literatur
6. Mengumpulkan informasi tambahan penanganan terkini kasus di atas
7. Mengsintesis informasi baru melalui jurnal dan ebook semua kasus di atas terutama pada
penenganan semua kasus minimal 5 literatur.
BAB II
LAPORAN TAHAPAN TUTORIAL

1. Klasifikasi Konsep Masalah


A. Kata Sulit
a. Deformitas
b. Femur
c. Krepitasi
d. Trauma multi
e. Kesadaran komposmentis
f. Dorsalis pedis
g. Jejas di dada
h. Airway paten
i. GCS E3V4M6
B. Curah Pendapat (Kata Sulit) Penjelasan Sesuai Pemikiran
a. Deformitas :
Deformitas adalah perubahan bentuk pada kaki atau suatu kondisi kelainan bentuk secara
anatomi dimana struktur tulang berubah dari bentuk yang seharusnya.
b. Femur : Tulang paha
c. Krepitasi : Berderak atau suara kisi disebabkan oleh tulang yang bergesekan satu sama
lain, juga disebut sendi berderit.
d. Trauma multi :
 Cedera pada sistem organ
 Trauma multi adalah cidera yang biasanya pada tulang yang tingkat keparahan nya
cukup tinggi
e. Kesadaran komposmentis : kesadaran normal, sadar sepenuhnya.
f. Dorsalis pedis adalah pembuluh darah dari ekstremitas bawah yang membawa darah
beroksigen ke dorsal permukaan kaki.
g. Jejas di dada : lecet atau luka di dada
h. Airway paten adalah pengkajian jalan nafas secara paten
i. GCS E3V4M6 :
E (eye) 3, berarti pasien bisa membuka mata dengan mendengar suara atau dapat
membuka mata mengikuti perintah, V (verbal) 4, berarti pasien dapat menjawab
pertanyaan tapi seperti kebingungan, percakapan tidak lancer, M (motorik) 6, berarti
pasien bisa melakukan gerakan ketika diperintahkan

C. Jawaban Kata Sulit Sesuai Literatur

2. Triage semua kasus secara berurutan.


1. Kasus 1 : Merah
Alasan : Tekanan darah rendah (85/60), kesadaran koma, terdapat lumuran darah di
hidung dan mulut sehingga perlu segera ditangani untuk membebaskan jalan
napas
2. Kasus 2 : Hijau
Alasan : Pasien mengeluh pusing dan mimisan, hasil pemeriksaan Tekanan Darah, Nadi,
dan GCS normal, untuk suhu tinggi 39,6°c. Bisa dilakukan observasi terlebih
dahulu.
3. Kasus 3 : Kuning
Alasan : Mengeluh tidak dapat menggerakkan kaki kanannya, GCS 335, adanya
demorfitas pada femur desertai dengan krepitasi tanpa ada luka dan terpasang
bidai
4. Kasus 4 : Kuning
Alasan : Pasien mengalami sesak napas yang semakin memberat, dan adanya multi
fraktur dan krepitasi. Kesadaran pasien komposmentis sehingga masih bisa
dijadikan prioritas kedua atau berada di warna kuning
5. Kasus 5 : Kuning
Alasan : Karena pasien mengalami panas tinggi yang dilihat dari tempratur aksilla yaitu
38,1°C, nadi terlalu cepat 132x/menit, mukosa mulut kering dan turgor menurun
(dehidrasi)
6. Kasus 6 : Kuning
Alasan : Mengeluh nyeri pada gigitan ular pada daerah kaki, kebiruan sekitar gigitan,
bengkak, Tekanan Darah 150/90, nadi 130 x/menit

 Prioritas utama (Merah) : Kasus 1 dan 6


 Prioritas kedua (dapat sementara ditunda (kuning)): Kasus 3, 4, dan 5
 Prioritas 3 (ringan (Hijau)) : Kasus 2
3. Penilaian awal pada kegawatan dan penanganan masing-masing kasus
1) Tn W, 25 tahun, tidak sadar, GCS 111, dengan tekanan darah 85/60 mmHg, frekuensi nadi
115 x/menit dan frekuensi nafas 17 x/menit, tampak berlumuran darah pada daerah hidung,
telingga dan mulut karena mengalami kecelakaan lalu lintas.
A (Airway) : Spontan
B (Breathing) : Normal
C (Circulation) : Nadi 115x/mnt (meningkat), Tekanan darah 85/60 mmHg (menurun)
D (Disability) : GCS 111 (tidak sadar)
E (Esposure) : Adanya darah pada hidung, telinga, dan mulut

Penanganan :
 Hentikan pendarahan
 Pemberian infus christaloid
 Berikan posisi nyaman
 Beri obat norepineprin

2) Nn N usia 17 tahun, mengeluh pusing dan mimisan, hasil pemeriksaan TD 120/80 nadi: 100
x/menit, suhu 39, 6°c, GCS 456
A (Airway) : Mimisan (kemungkinan terjadi)
B (Breathing) : Normal
C (Circulation) :-
D (Disability) :-
E (Esposure) : Suhu 39,6°c (meningkat)

Penanganan :
 Hentikan mimisan
 Kolaborasi pemberian obat penurun panas dan pusing
 Posisikan kepala menengadah ke atas

3) Ny. W 24 tahun mengeluh tidak dapat menggerakkan kaki kanannya. didapatkan airway
paten, frekuensi nafas 20 x/menit, nadi 130 x/menit, akral dingin, tekanan darah 100/70
mmHg, GCS 335. Pemeriksaan lanjutan menunjukkan adanya deformitas pada femur (D)
disertai dengan krepitasi tanpa ada luka dan terpasang bidai.
A (Airway) : Airway paten
B (Breathing) : Normal
C (Circulation) : Nadi 130x/mnt (meningkat), Akral dingin
D (Disability) : Tidak dapat menggerakkan kaki kanan, deformitas femur, krepitasi
tanpa luka dan terpasang bidai
E (Esposure) :-

Penanganan :
 Lakukan rontgen untuk melihat kerusakan tulang femur
 Beri cairan infus christaloid
 Beri obat norepineprin

4) Tn. M mengalami trauma multi. Kesadaran komposmentis, ada jejas di dada, sesak dan nafas
semakin memberat. Ada fraktur pada dorsalis pedis dan fraktur clavikula. Pemerikasaan fisik
TD 120/90, N: 100 x/M, RR: 28x/M dan ada suara krepitasi Dextra pada dada.
A (Airway) : Sesak napas semakin berat
B (Breathing) : Suara krepitasi dextra pada dada, RR : 28x/mnt (meningkat)
C (Circulation) :-
D (Disability) : Fraktur dorsalis pedis dan fraktur clavikula
E (Esposure) : Jejas di dada

Penanganan :
 Rawat luka di dada
 Berikan posisi nyaman
 Beri oksigenasi
 Lakukan rontgen untuk melihat lokasi tulang yang fraktur
 Lakukan balut bidai pada dorsalis pedis dan clavikula

5) Perempuan 20 tahun Dari pemeriksaan triage didapatkan airway paten, frekuensi nafas 16
x/menit reguler, SaO2 97%, nadi 132x/menit, akral hangat, GCS E3V4M6, temperatur aksilla
38,1oC. Pemeriksaan fisik didapatkan mukosa mulut kering, turgor menurun.
A (Airway) : Paten
B (Breathing) :-
C (Circulation) : Nadi 132x/mnt (meningkat)
D (Disability) : GCS 346
E (Esposure) : Suhu 38,1°c (meningkat), Turgor menurun, Mukosa mulut kering

Penanganan :
 Pemberian cairan infus cristaloid
 Kolaborasi pemberian obat penurun panas
 Beri obat dobutamin

6) Nn T dengan keluhan digigit ular sejak 1 jam yang lalu. Mengeluh nyeri pada daerah gigitan
yang berada di kaki, kebiruan sekitar gigitan, bengkak, TD 150/90, nadi 130 x/ menit, suhu
36,5, RR 24x/ menit.
A (Airway) : Paten
B (Breathing) : RR 24x/mnt (meningkat)
C (Circulation) : Tekanan darah 130x/mnt (meningkat), Nadi 130x/mnt (meningkat)
D (Disability) : Nyeri di kaki
E (Esposure) : Kebiruan sekitar gigitan, bengkak

Penanganan :
 Hindari pakaian ketat
 Beri cairan infus chrintaloid
 Posisikan luka gigitan lebih rendah dari jantung
 Batasi gerakan pada kaki
 Beri obat dobutamine
 Beri antibiotik

Anda mungkin juga menyukai