Disusun Oleh :
2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
SKENARIO KASUS
Laki-laki 23 tahun seorang pekerja bangunan terjatuh dari lantai 3 dengan posisi
terlentang. Pasien dibawa ke IGD. hasil pengkajian didapatkan nilai GCS E3M5V5, TD
110/70 mmHg, frekuensi nadi 97 x/menit, laju pernapasan 27x/menit dan suhu 37°C,
pernapasan paradoksal, Hasil pemeriksaan foto Thoraks X- Ray dengan hasil
hematopneumothoraks, patah tulang iga ke 3 hingga ke 6 dextra, serta emfisema
subcutis. Pasien mengeluh kesakitan saat bernapas, pada saat ekspirasi terdapat bagian yang
menonjol dibagian kanan (ICS 4-5), hasil AGD didapatkan pH 7.1, HCO3 35 mEq/L,
dan PaCO2 45 mmHg.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Tn. T
Usia : 23 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Pekerja bangunan
Agama : Islam
Alamat : Kruwed, Selokerto
Tanggal masuk RS : 17 September 2022
Tanggal pengkajian : 17 September 2022
2. Penanggung jawab
Nama : Ny. S
Usia : 40 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat : Kruwed, Selokerto
Hubungan dengan klien : Ibu
3. Pengkajian primer
a. Airway : Stidor
b. Breathing : Irama nafas tidak teratur, suara nafas ronchi, penggunaan otot bantu
nafas retraksi dada, jenis nafas pernafasan dada, frekuensi nafas 27 x/ menit
c. Circulation : Akral hangat, tidak sianosis, pucat, CRT > 2 detik, tekanan darah
110/70 mmHg, nadi 97 x/menit, ada perdarahan , kulit kering, turgor kurang
d. Disability : Tingkat kesadaran apatis, GCS E3M5V5, pupil isokhor, penilaian
ekstremitas sensorik : ya motorik : ya
e. Exposure :-
4. Pengkajian sekunder
a. Riwayat kesehatan utama
Klien datang ke RS dengan kecelakaan jatuh dari lantai 3 saat bekerja, klien
mengalami penurunan kesadaran dan terdapat pernafasan paradoksal
b. Pengkajian nyeri
P : Klien mengatakan nyeri di dada sangat berat
Q : Klien mengatakan nyeri seperti ditekan
R : Klien mengatakan nyeri pada dada sebelah kanan
S : Klien mengatakan kualitas nyeri pada skala 8
T : Klien mengatakan nyeri dirasakan secara terus menerus
5. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
N : 97 x/menit
RR : 27 x/menit
S : 37°C
6. Pengkajian Head to toe
Kepala : Kepala pasien tampak berbentuk mesosephal, simetris, rambut
hitam
Muka : Muka pasien tampak simetris, warna sama dengan bagian tubuh
lain
Mata : Mata pasien tampak simetris kanan kiri, konjungtiva anemis, sklera
anikterik
Hidung : Hidung pasien tampak normal, simetris, tidak polip,bersih
Telinga : Telinga pasien tampah simestris, tidak ada nyeri tekan
Leher :I : Tidak ada benjolan
Pa : Tidak ada nyeri
Dada :
1. Paru – paru
I : Bentuk tidak simetris, terdapat jejas dan bengkak, pergerakan
dinding tidak simetris, terdapat pernafasan paradoksal
Pa : Terdapat nyeri tekan dan pembengkakan
A : Terdengar bunyi tambahan ronki, frekuensi nafas 27 x/menit
2. Jantung
I : Tampak ictus cordis
Pa : Tidak ada nyeri tekan
Pe : Terdengar bunyi sonor
A : Terdengar suara jantung reguler
B. ANALISA DATA
Hari/tanggal Data fokus Proble Etiologi Diagnosa
m
Sabtu, 17 DS Pola Hiperventilasi Pola Nafas
September - Penolong mengatakan Nafas Tidak Efektif
2022 pasien jatuh dari lantai 3 Tidak b.d
- Penolong mengatakan Efektif Hiperventilasi
pasien bernafas cepat/
sesak
DO
- Pasien bernafas
dengan terengah - engah
- Terlihat otot bantu
pernafasan
- TD : 110/70 mmHg
N : 97 x/menit
RR : 27 x/menit
S : 37°C
- Hasil Rontgen : fractur
costa ke 3 sampai 6
dextra dan
hematopneumothoraks
Sabtu, 17 DS : Nyeri Agen cedera Nyeri akut b.d
September P : Pasien mengeluh Akut fisik (jatuh agen cedera
2022 nyeri pada dada sebelah dari lantai 3) fisik
kanan karena terdapat (jatuh dari
fraktur costa 3-6 dextra lantai 3)
Q : Nyeri seperti
ditekan
R : Nyeri di dada
sebelah kanan dan tidak
menyebar
S : skala nyeri 8
T : Nyeri berlangsung
terus menerus
DO :
Terdapat perdarahan di
dada sebelah kanan
Klien tampak kesakitan
menahan nyeri
TD : 110/70 mmHg
N : 97 x/menit
RR : 27 x/menit
S : 37°C
Hasil Rontgen : fractur
costa ke 3 sampai 6
dextra dan
hematopneumothoraks
C. INTERVENSI
Hari/Tanggal Diagnosa SLKI SIKI
Sabtu, 17 Pola Nafas Pola Napas (L. Pemantauan Respirasi
September Tidak Efektif b.d 01004) (I. 01014)
2022 hiperventilasi Setelah dilakukan Observasi
tindakan keperawatan Monitor frekuensi,
1x24 jam diharapkan irama, kedalaman,
pola nafas pasien dan upaya napas
membaik dengan Monitor pola napas
Kriteria Hasil : (seperti bradipnea,
- Dispnea menurun takipnea,
- Penggunaan otot hiperventilasi,
bantu napas menurun Kussmaul, Cheyne-
- Pemanjangan fase
ekspirasi menurun Stokes, Biot, ataksik0
- frekuensi napas Monitor kemampuan
membaik batuk efektif
- kedalaman napas Monitor adanya
membaik produksi sputum
Monitor adanya
sumbatan jalan napas
Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
Auskultasi bunyi
napas
Monitor saturasi
oksigen
Monitor nilai AGD
Monitor hasil x-ray
toraks
Terapeutik
Atur interval waktu
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
Senin 12 Nyeri akut b.d Tingkat Nyeri (L. Manajemen Nyeri (I.
September agen cedera fisik 08066) 08238)
2022 (jatuh dari lantai Setelah dilakukan Observasi
3) tindakan keperawatan lokasi, karakteristik,
1x24 jam pasien durasi, frekuensi,
dapat berkurang rasa kualitas, intensitas
nyeri yang dialami nyeri
dengan kriteria hasil : Identifikasi skala
a) Keluhan nyeri nyeri
menurun Identifikasi respon
b) Gelisah nyeri non verbal
menurun Identifikasi faktor
c) Kesulitan yang memperberat
tidur menurun dan memperingan
d) Perasaan nyeri
takut mengalami Identifikasi
cidera berulang pengetahuan dan
menurun keyakinan tentang
e) Ketegangan nyeri
otot menurun Identifikasi pengaruh
budaya terhadap
respon nyeri
Identifikasi pengaruh
nyeri pada kualitas
hidup
Monitor keberhasilan
terapi komplementer
yang sudah diberikan
Monitor efek samping
penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri (mis.
TENS, hypnosis,
akupresur, terapi
musik, biofeedback,
terapi pijat, aroma
terapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres
hangat/dingin, terapi
bermain)
Control lingkungan
yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu
ruangan,
pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan
tidur
Pertimbangkan jenis
dan sumber nyeri
dalam pemilihan
strategi meredakan
nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi
meredakan nyeri
Anjurkan memonitor
nyri secara mandiri
Anjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
D. IMPLEMENTASI
Sabtu, 17 September Nyeri akut b.d agen Manajemen Nyeri 1.Pasien kooperatif
1. Identifikasi lokasi,
2022 pencedera fisik 2. Pasien mampu
karakteristik, durasi,
melakukan anjuran
frekuensi, kualitas,
dari perawat dengan
intensitas nyeri
baik
Identifikasi skala
3. Pasien mampu
nyeri
2. Identifikasi faktor menerima
yang memperberat penjelasan dari
nyeri baik
3. Jelaskan 4.Perawat dan
penyebab, periode, dokter dapat
dan pemicu nyeri bekerja sama dg
4. Kolaborasi baik untuk
pemberian analgetik pemberian analgetik
E. EVALUASI