Anda di halaman 1dari 44

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA
Tn.A DENGAN
MASALAH KURANG
PENDNGARAN
DI RSUD CIMAHI
KELOMPOK 3

 
ANGGOTA KELOMPOK
● Anggi Ibnu Masulin (A12020017)
● Ani Halimah (A12020019)
● Anis Nurul Istikhomah (A12020020)
● Anisa Awalussangadah (A12020021)
● Anisa Rahma (A12020022)
● Anisa Rismayanti (A12020023)
● Anisa Rositasari (A12020024)
● Anisya Febriana (A12020025)
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi Gangguan Persepsi Sensori
Menurut SDKI PPNI (2017), Perubahan persepsi terhadap stimulus baik
internal maupun eksternal yang disertai dengan respon yang berkurang,
berlebihan atau tradisional. Gangguan persepsi adalah ketidakmampuan
manusia dalam membedakan antara rangsang timbul dari sumber
internal (pikiran, perasaan) dan stimulus eksternal (Dewi & Pratiwi,
2022). Proses sensorik adalah proses manusia dalam menerima
informasi sensoris (energi fisik dari lingkungan) melalui penginderaan
dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal neural
yang bermakna
B. Etiologic C. Tanda Gejala Mayor dan Minor
Etiologi dari masalah keperawatan Gejala dan Tanda Mayor
gangguan persepsi sensori yaitu : Subjektif :
o Gangguan penglihatan.  Mendengar suara bisikan atau
o Gangguan pendengaran. melihat bayangan
o Gangguan penghiduan.  Merasakan sesuatu melalui indera
o Gangguan perabaan. perabaan, penciuman, perabaan, atau
o Hipoksia serebal. pengecapan.
o Penyalahgunaan zat. Objektif :
o Usia lanjut.  Distorsi sensori
o Pemajanan toksin lingkungan.  Respon tidak sesuai
 Bersikap seolah melihat, mendengar,
mengecap, meraba, atau mencium
sesuatu.
C. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif :
 Menyatakan kesal.
Objektif :
 Menyendiri
 Melamun
 Konsentrasi
 Disorientasi waktu, tempat, orang atau situasi.
 Curiga
 Melihat ke satu arah
 Mondar-mandir
 Bicara sendiri.
D. Fokus Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada lansia adalah suatu tindakan peninjauan situasi
lansia untuk memperoleh data untuk menegaskan situasi penyakit, diagnosis
masalah, penetapan kekuatan dan kebutuhan promosi kesehatan lansia. Apakah
optimis dalam memandang suatu kehidupan. Data yang dibutuhkan bisa
didapatkan dengan pengakajian khusus yaitu :

1. Masalah kesehatan kronis : berupa keluhan yang dirasakan meliputi fungsi


penglihatan, fungsi pendengaran, fungsi pernafasan, fungsi jantung, fungsi
pencernaan, fungsi pergerakan, fungsi persarafan, dan fungsi perkemihan.
2. Fungsi kognitif : yaitu identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan
menggunakan Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)
3. Status fungsional : menggunakan modifikasi Indeks Kemandirian Katz
4. Status psikologis (skala depresi) : menggunakan Skala Depresi Geriatrik
Yesavage (1983)
5. Screening fall (resiko jatuh) : menggunakan The Time Up And Go (TUG) Test
6. Skor Norton (resiko decubitus) : menggunakan Skor Norton (untuk menilai
potensi decubitus)
PATHW
AY
G. Masalah Keperawatan
Masalah Keperawatan yang muncul sesuai dengan pathway diatas yaitu :
1) Gangguan persepsi sensori
Gangguan persepsi sensori adalah perubahan persepsi terhadap stimulus
baik internal maupun eksternal yang disertai dengan respon yang
berkurang, berlebihan atau terdistorsi.
2) Gangguan interaksi sosial
Gangguan interaksi sosial adalah kuantitas dan/atau kualitas hubungan
sosial yang kurang atau berlebih.
H. Intervensi Keperawatan
Intervensi keperawatan yang muncul sesuai dengan masalah keperawatan
Gangguan persepsi sensori yaitu :
 Minimalisasi Rangsangan (I.08241)
Minimalisasi rangsangan adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat
untuk mengurangi jumlah atau pola rangsangan yang ada (baik internal
atau eksternal).
Tindakan yang dilakukan pada intervensi minimalisasi rangsangan
berdasarkan SIKI, antara lain :
 Observasi
a. Periksa status mental, status sensori, dan tingkat kenyamanan (mis:
nyeri, kelelahan)
 Terapeutik
b. Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori (mis: bising,
terlalu terang)
c. Batasi stimulus lingkungan (mis: cahaya, suara, aktivitas)
d. Jadwalkan aktivitas harian dan waktu istirahat
e. Kombinasikan prosedur/Tindakan dalam satu waktu, sesuai kebutuhan
 Edukasi
f. Ajarkan cara meminimalisasi stimulus (mis: mengatur pencahayaan
ruangan, mengurangi kebisingan, membatasi kunjungan
 Kolaborasi
g. Kolaborasi dalam meminimalkan prosedur/tindakan
h. Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi stimulus

Intervensi keperawatan yang muncul sesuai dengan masalah keperawatan


Gangguang interaksi sosial yaitu :
 Promosi sosialisasi (I.13498)
Promosi sosialisasi adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk
meningkatkan kemampuan pasien untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tindakan yang dilakukan pada intervensi promosi sosialisasi berdasarkan SIKI,
antara lain:
 Observasi
a. Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan orang lain
b. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan orang lain
 Terapeutik

c. Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu hubungan

d. Motivasi kesabaran dalam mengembangkan suatu hubungan

e. Motivasi berpartisipasi dalam aktivitas baru dan kegiatan kelompok

f. Motivasi berinteraksi di luar lingkungan (mis: jalan-jalan, ke toko buku)

g. Diskusikan kekuatan dan keterbatasan dalam berkomunikasi dengan orang lain

h. Diskusikan perencanaan kegiatan di masa depan

i. Berikan umpan balik positif dalam perawatan diri

j. Berikan umpan balik positif pada setiap peningkatan kemampuan


 Edukasi

k. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara bertahap

l. Anjurkan ikut serta kegiatan sosial dan kemasyarakatan

m. Anjurkan berbagi pengalaman dengan orang lain

n. Anjurkan meningkatkan kejujuran diri dan menghormati hak orang lain

o. Anjuran penggunaan alat bantu (mis: kacamata dan alat bantu dengar)

p. Anjurkan membuat perencanaan kelompok kecil untuk kegiatan khusus

q. Latih bermain peran untuk meningkatkan keterampilan komunikasi


I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap Tn. A Suku Bangsa Sunda

Tempat/ tgl lahir Kebumen, 2 Agustus 1950 Pendidikan SMA


terakhir

Jenis Kelamin Laki-laki Marga asih

Status Perkawinan Cerai mati Alamat Cimahi

Agama Islam
2. Keluarga yang bisa dihubungi
Nama : T. R
Alamat : Marga asih, Cimahi
No. Telp : 082328380304
Hubungan dengan klien : Anak
3. Riwayat pekerjaan dan status klien
Pekerjaan saat ini : Pedagang
Sumber pendapatan : Hasil berdagang
4. Aktivitas Rekreasi
Hobi : Berkebun
Bepergian/ wisata : Jalan-jalan disekitar rumah
Keanggotaan organisasi :
A. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi
● Frekuensi makan : Klien makan 3x sehari dengan porsi sedang
● Nafsu makan : Nafsu makan baik
● Jenis makanan : Nasi, sayur dan lauk
● Alergi terhadap makanan : Klien tidak memilki alergi makanan
● Pantangan makan : Tidak ada
2. Eliminasi
Frekuensi BAK : Klien BAK sebanyak 5 kali dalam sehari
Kebiasaan BAK pada malam hari : Klien jarang BAK dimalam hari
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada keluhan saat BAK
Frekuensi BAB : Klien BAB sehari sekali pada pagi hari
Konsistensi : Klien BAB dengan kosistensi lunak
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Klien tidak memiliki keluhan saat BAB
3. Personal Higene
a. Mandi
Frekeunsi mandi : Klien mandi 2 x sehari secara mandiri
Pemakaian sabun (ya/ tidak) : Ya
b. Oral Higiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : Klien gosok gigi 2x sehari pagi dan sore hari
Penggunaan pasta gigi (ya/ tidak) : Ya
c. Cuci rambut
Frekuensi : 3 kali dalam seminggu
Penggunaan shampoo (ya/ tidak) : Ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : Klien menggunting kuku seminggu sekali
Kebiasaan mencuci tangan : Klien sering mencuci tangan terutama sebelum dan sesudah
makan, dan saat tangan kotor
4. Istirahat dan tidur
Lama tidur malam : Klien tidur dimalam hari selama 7 jam dalam sehari
Tidur siang : Klien tidur siang selama 1 jam dalam sehari
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Klien tidak memiliki keluhan saat tidur
Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga : Klien suka berjalan-jalan disekitar rumahnya
Nonton TV : Klien sering menonton TV saat waktu luang
Berkebun/ memasak : Klien sering berkebun saat waktu luang
5. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok (ya/ tidak) : Ya
Minuman keras (ya/ tidak) : Tidak
Ketergantungan terhadap obat (ya/ tidak) : Tidak
6. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari

Jenis Kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan


1. sarapan 10 menit
2. berdagang 3 jam
3. makan siang 10 menit
4.berdagang 4 jam

A. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat ini
a. Keluhan utama dalam 1 tahun terakhir : Klien mengeluhkan pendengarannya berkurang
saat diajak bicara
b. Gejala yang dirasakan : Klien mengeluhkan sakit kepala dan pendengaranya berkurang
c. Faktor pencetus : kurang pendengaran
d. Timbulnya keluhan : ( ) mendadak (✓ ) bertahap
e. Waktu timbulnya keluhan : Saat diajak bicara
a. Upaya mengatasi : Berobat ke klinik
1. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : Klien tidak memiliki riwayat penyakit
b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu,dll) : Klien tidak memilki alergi
c. Riwayat kecelakaan : Klien tidak memilik riwayat kecelakaan
d. Riwayat dirawat di rumah sakit : Klien belum pernah dirawat dirumah sakit
e. Riwayat pemakaian obat : Klien hanya meminum obat dari klinik
2. Pengkajian/ Pemeriksaan fisik
a. Keadaan Umum : sedang
b. TTV
● TD : 150/90 Nadi : 84 RR : 20 Suhu: 36,5 ºC
a. BB : 52 kg TB : 160 CM
b. Kepala : Bentuk simetris tidak ada luka, rambut putih, dan kulit kepala nampak bersih
c. Mata : Konjungtiva ananemis, sklera : ikterik
d. Telinga : Bantuk dan ukuran telinga simteris antara kiri dan kanan, daun telinga elastis, pendengaran
berkurang
e. Mulut, gigi dan bibir : Oral hygiene cukup, bersih, mukosa lembab
h. Dada
-Inpeksi : simetris, tidak adanya retraksi dinding dada, tidak ada luka
- Palpasi : pengembangan dada sama
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : vesikuler
i. Abdomen
- Inpeksi : simetris, tidak terdapat luka
- Auskultasi : bising usus 10x/menit
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : timpani
j. Kulit : kulit sawo matang, tiak ada luka
k. Ekstremitas atas : tidak ada terdapat luka dan moblitas tidak terganggu
l. Ekstremitas bawah : tidak terdapat luka dan moblitas tidak terganggu
m. Genealia : Tampak bersih, tidak ada luka
D. Hasil Pengkajian Khusus
● Masalah Kesehatan Kronis : 25 (Tidak ada masalah kesehatan s.d masalah kesehatan kronis
ringan)
● Fungsi Kognitif : salah 4 (Kerusakan intelektual ringan)
● Status fungsional : 17 (Mandiri)
1. Status Psikologis (skala depresi) : 6 (Depresi ringan sampai sedang)
2. Screening fall (resiko jatuh) : 19 (low to moderate risk for falling)
3. Skor Norton (resiko dekubitus) : 20 (Kecil sekali/ tak terjadi resiko dekubitus)
●  
A. Lingkungan Tempat Tinggal
1. Jenis lantai rumah :  tanah, ✓ tegel,  porselin lainnya. Kondisi lantai :  licin,  lembab, 
✓kering  lainnya. Sebutkan! …………
2. Tangga rumah :  Tidak ada  Ada : ✓ aman (ada pegangan),  tidak aman
3. Penerangan : ✓ cukup,  kurang
4. Tempat tidur :  aman (pagar pembatas, tidak terlalu tinggi), ✓ tidak aman
5. Alat dapur :  berserakan,  ✓tertata rapi
6. WC :  Tidak ada  Ada :  aman (posisi duduk, ada pegangan), ✓ tidak aman (lantai licin,
tidak ada pegangan)
7. Kebersihan lingkungan : ✓ bersih (tidak ada barang membahayakan),  tidak bersih dan tidak
aman (pecahan kaca, gelas, paku, dan lain-lain
LAMPIRAN PENGKAJIAN KHUSUS LANJUT USIA
A. MASALAH KESEHATAN KRONIS

Tidak
Selalu Sering Jarang
NO Keluhan yang dirasakan Pernah

3 2 1 0
  Fungsi Penglihatan
1 Penglihatan kabur ✓
A
2 Mata berair ✓
3 Nyeri pada mata ✓
  Fungsi Pendengaran
B
4 Pendengaran berkurang ✓
Lanjutan………….

5 Telinga berdenging ✓
  Fungsi Pernafasan
6 Batuk lama disertai keringat malam ✓
7 Sesak nafas ✓
8 Berdahak/ sputum ✓
  Fungsi Jantung
9 Jantung berdebar-debar ✓
10 Cepat lelah ✓
11 Nyeri dada ✓
  Fungsi Pencernaan
12 Mual/ muntah ✓
13 Nyeri ulu hati ✓
14 Makan dan minum banyak/ berlebih ✓
15 Perubahan kebiasaan BAB (diare/ sembelit) ✓
  Fungsi Pergerakan
16 Nyeri kaki saat berjalan ✓
17 Nyeri pinggang atau tulang belakang ✓
18 Nyeri persendian/ bengkak ✓
Lanjutan…..

Fungsi persarafan
Lumpuh/ kelemahan pada kaki dan tangan ✓
Kehilangan rasa ✓
Gemetar/ tremor ✓
Nyeri/ pegal pada daerah tengkuk ✓
Fungsi perkemihan
BAK banyak ✓
Sering BAK pada malam hari ✓
Ngompol ✓

SKOR : 23
ANALISIS HASIL: Skor < 25 : Tidak ada masalah kesehatan s.d masalah kesehatan kronis ringan
Skor 26-50: Masalah kesehatan kronis sedang
Skor > 51 : Masalah kesehatan kronis berat
B. Identitas Tingkat Kerusakan Intelektual dengan Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ)
Intruksi : Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar ini & catat semua jawaban . Catat sejumlah kesalahan total berdasarkan
10 pertanyaan.

NO PERTANYAAN JAWABAN BENAR SALAH


1 Hari apa sekarang? Rabu ✓
2 Tanggal berapa hari ini? 15 ✓
3 Apa nama tempat ini? Rumah ✓
4 Dimana alamat anda? Cimahi ✓
5 Berapa umur anda? 62 tahun ✓

6 Kapan anda lahir? 18 Agustus 1960 ✓


7 Siapa presiden Indonesia sekarang? Joko widodo ✓
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya? SBY ✓
9 Siapa nama ibu anda? Lilis ✓
Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru,
10 semua secara berurutan Tidak tahu ✓
 
Interpretasi hasil:  
a.Salah 0 - 2 : Fungsi Intelektual utuh  
b.Salah 3 - 4 : Kerusakan intelektual ringan  
c.Salah 5 - 7 : Kerusakan intelektual sedang  
d. Salah 8 - 10 : Kerusakan intelektual berat
● MODIFIKASI INDEKS KEMANDIRIAN KATZ

TERGA  
NO AKTIVITAS MANDIRI NTUNG
1 0  
1 Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan dan mengeringkan badan) ✓  
2 Menyiapkan pakaian, membuka dan mengenakannya ✓  
3 Memakan makanan yang telah disiapkan ✓  
4 Memelihara kebersihan diri (menyisir, mencuci rambut, menggosok gigi) ✓  
5 Buang air besar di WC ✓  
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses ✓  
7 BAK di kamar mandi ✓  
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih ✓  
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal ke luar ruangan tanpa alat bantu ✓  
10 menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan ✓  
11 Melakukan pekerjaan rumah ✓  
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri dan keluarga ✓  
13 Mengelola keuangan ✓  
14 Menggunakan sarana transportasi untuk bepergian ✓  
15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai aturan ✓  
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan keluarga ✓  
17 Melakukan aktivitas di waktu luang ✓  

ANALISIS HASIL
13 - 17 : Mandiri
0 - 12 : Ketergantungan
D. SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE (1983)

NO Apakah Bapak/ Ibu dalam satu Minggu Terakhir YA TIDAK


1
Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani ? ✓

2
Banyak meninggalkan kesenangan/ minat dan aktivitas Anda ? ✓
3
Merasa bahwa kehidupan Anda hampa ? ✓
4
Sering merasa bosan ? ✓
5
Penuh pengharapan akan masa depan ? ✓
6
Mempunyai semangat yang baik setiap waktu ? ✓

7
Diganggu oleh pikiran pikiran yang tidak dapat diungkapkan ? ✓
8
Merasa bahagia di sebagian besar waktu ? ✓
9
Merasa takut sesuatu akan terjadi pada Anda ? ✓
10
Seringkali merasa tidak berdaya ? ✓
11
Sering merasa gelisah dan gugup? ✓
● Lanjutan….

Memilih tinggal di rumah daripada pergi melakukan sesuatu yang mermanfaat ? ✓

Seringkali merasa khawatir akan masa datang ? ✓

Merasa lebih banyak masalah dengan daya ingat dibandingkan dengan orang lain ? ✓

Berpikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sekarang ? ✓

Seringkali merasa merana ? ✓

Merasa kurang bahagia ? ✓

Sangat khawatir terhadapa masa lalu ? ✓

Merasa bahwa hidup ini sangat menggairahkan ? ✓

Merasa berat memulai sesuatu hal yang baru ? ✓

Merasa dalam keadaan penuh semangat ? ✓


Lanjutan……

22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan ? ✓


23
Berpikir bahwa banyak orang lebih baik daripada Anda ? ✓
24 Seringkali menjadi kesal karena hal yang sepele ? ✓
25 Seringkali merasa menangis ? ✓
26 Merasa sulit untuk berkonsentrasi ? ✓
27 Menikmati tidur ? ✓
28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial ? ✓
29 Mudah mengambil keputusan ? ✓
30 Mempunyai pikiran yang jernih ? ✓
  Jumlah Item yang terganggu 6

ANALISA HASIL
Terganggu --> Nilai 1
Normal --> Nilai 0
Nilai 0 - 5 --> Normal
Nilai 6 - 15 --> Depresi ringan sampai sedang
Nilai 16 - 30 --> Depresi berat
E. THE TIMED UP AND GO (TUG) TEST

NO LANGKAH
1 Posisi pasien duduk dikursi
2 Minta pasienberdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3 meter)
 3 Kembali ke kursi, ukur waktu dalam detik

ANALISIS HASIL

≤ 10 detik : low risk of falling

11 - 19 detik : low to moderate risk for falling

20 – 29 detik : moderate to high risk for falling

≥ 30 detik : impaired mobility and is at high risk of falling


F. SKOR NORTON (UNTUK MENILAI POTENSI DEKUBITUS)
NO Indikator Skor Hasil
1 Kondisi Fisik Umum
  Baik 4
  Lumayan 3
  Buruk 2
  Sangat Buruk 1  4
2 Kesadaran
  Kompos Mentis 4
  Apatis 3
  Konfus/ Soporus 2
  Stupor/ Koma 1  4
3 Aktivitas
  Ambulan 4
  Ambulan dengan bantuan 3
  Hanya bisa duduk 2
  Tiduran 1 4 
4 Mobilitas
  Bergerak Bebas 4
  Sedikit bebas 3
  Sangat terbatas 2
  Tidak bisa bergerak 1  4
5 Inkontinensia
  Tidak mengalami 4
  Kadang Kadang 3
  Sering inkontinensia urin 2
  Inkontinensia alvi dan urin 1  4
  TOTAL    20( KECIL SEKALI /TAK TERJADI RESIKO DEKUBITUS)
● II. ANALISIS DATA / DIAGNOSA

Hari/tgl/jam Data fokus Problem Etiologi Diagnosa keperawatan

Senin, 14 Ds : Klien mengatakan Gangguan Gangguan Gangguan persepsi


November 2022 pendengarannya dan tidak persepsi sensori pendengaran sensori b.d gangguan
08.00 bisa mendengar saat diajak pendngaran
berbicara
Do : klien tampak bingung dan
tidak nyambung saat bicara

TD : 150/90 Nadi : 84 RR : 20
Suhu: 36,5 ºC

Senin, 14 Ds : Klien mengatakan jarang Gangguan Perubahan Gangguan interaksi


November 2022 mengobrol karena kurang interaksi sosial neurologis sosial b.d perubahan
08.00 mendengar neurologis
Do : klien sering terlihat
menyendiri dan diam
Prioritas diagnosa keperawatan
a) Gangguan persepsi sensori b.d gangguan pendengaran
b) Gangguan interaksi sosial b.d perubahan neurologis
III. INTERVENSI KEPERAWATAN

Hari/tgl/jam Dx kep SLKI SIKI paraf


Senin, 14 Gangguan persepsi Setelah dilakukan tindakan Minimalisasi rangsangan :  
November 2022 sensori b.d keperawatan selama 1 x 24 jam Observasi
09.00 gangguan diharapkan masalah gangguan - Periksa status mental status
pendngaran persepsi sensori dapat teratasi sensori dan tingkat kenyamanan
dengan kriteria hasil : Terapeutik
Fungsi sensori : - Diskusikan tingkat toleransi
1. Ketajaman penengaran terhadap perubahan sensori
meningkat - Batasi stimulus lingkungan
2. Ketajama penglihatan Edukasi
meningkat - Ajarkan cara meminimalisasi
3. Persepsi posisi tubuh stimulus
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat yang
mempengaruhi persepsi stimulus
● Lanjutan….

Senin, 14 Gangguan interaksi Setelah dilakukan tindakan Promosi sosialisasi :


November 2022 sosial b.d keperawatan selama 1 x 24 jam Observasi
09.00 perubahan diharapkan masalah keperawatan - Identifikasi kemampuan melakukan
neurologis gangguan interaksi sosial dapat interaksi dengan orang lain
teratasi dengan kriteria hasil : - Identifikasi hambatan melakukan
Interaksi sosial : interaksi dengan orang lain
1. Perasaan nyaman dengan Terapeutik
situasi sosial meningkat - Motivasi meningkatkan keterlibatan
2. Responsif pada orang lain dalam suatu hubungan
meningkat Edukasi
3. Kontak mata meningkat - Anjurkan berinteraksi dengan orang
4. Gejala cemas menurun lain secara bertahap
 
● IV . IMPLEMENTASI

Hari/tgl/jam Dx kep Implementasi Evaluasi formatif


Senin, 14 November Gangguan persepsi 1. Memeriksa status mental status sensori 1. Pasien kooperatif
2022 sensori b.d gangguan dan tingkat kenyamanan
2. Pasien mampu
10.00 pendngaran 2. Mendiskusikan tingkat toleransi terhadap
melakukan anjuran dari
perubahan sensori
perawat dengan baik
3. Membatasi stimulus lingkungan
4. Mengajarkan cara meminimalisasi 3. Pasien mampu menerima
stimulus penjelasan dari perawat
5. Mengkolaborasikan pemberian obat yang dengan baik
mempengaruhi persepsi stimulus
4. Perawat dan dokter dapat
bekerja sama dengan baik
untuk pemberian analgetik

 
● Lanjutan….

Senin, 14 Gangguan interaksi 1. Mengidentifikasi kemampuan 1. Pasien kooperatif


November 2022 sosial b.d perubahan melakukan interaksi dengan orang lain
2. Pasien mampu
10.00 neurologis 2. Mengidentifikasi hambatan melakukan
melakukan anjuran dari
interaksi dengan orang lain
perawat dengan baik
3. Memotivasi meningkatkan keterlibatan
dalam suatu hubungan 3. Pasien mampu
4. Menganjurkan berinteraksi dengan menerima penjelasan
orang lain secara bertahap dari perawat dengan baik

4. Perawat dan dokter


dapat bekerja sama
dengan baik untuk
pemberian analgetik

 
V. EVALUASI

Hari/tgl/jam Dx kep Evaluasi sumati Paraf

Senin, 14 Gangguan persepsi S:  


November 2022 sensori b.d gangguan Klien mengatakan pendengarannya masih berkurang
14.00 pendngaran O: klien tampa bingung saat diajak bicara, mulai ada kontak mata
  A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Periksa status mental status sensori dan tingkat
kenyamanan
2. Diskusikan tingkat toleransi terhadap perubahan sensori
3. Batasi stimulus lingkungan
4. Ajarkan cara meminimalisasi stimulus
5. Kolaborasi pemberian obat yang mempengaruhi persepsi
stimulus
● Lanjutan….

Senin, 14 Gangguan interaksi S:  


November sosial b.d perubahan Klien mengatakan masih jarang mengobrol dengan
2022 neurologis orang lan
14.00 O : klien mulai mau sedikit berbicara pada orang lain
  A: Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
1. Identifikasi kemampuan melakukan interaksi dengan
orang lain
2. Identifikasi hambatan melakukan interaksi dengan
orang lain
3. Motivasi meningkatkan keterlibatan dalam suatu
hubungan
4. Anjurkan berinteraksi dengan orang lain secara
bertahap
BAB III
PEMBAHASAN
Pasien dengan identitas TN.A datang ke RSUD Cimahi Pada tanggal Senin 14
November 2022 pukul 06.00 WIB.Pasien Laki- laki dengan Usia 72 Tahun ini
mengeluh sakit pada telinga , Pasien juga mengatakan tidak mendengar jelas jika
berbicara dengan orang lain dan merasa nyeri.

Pasien dengan diagnose Keperawatan Gangguan persepsi sensori b.d gangguan


pendengaran. Dalam Standar Diagnosa Keperawatan (SDKI) 2016. Disebutkan
Gangguan persepsi sensori dengan Definisi Perubahan Persepsi terhadap stimulus
internal maupun external yang disertai dengan respon yang berkurang,berlebih atau
terdistorsi.
Penatalaksanaan Keperawatan Gangguan Persepsi Sensori diangkat setelah data
Subjektif dan Objektif di dapatkan.
Data Subjektif : Klien mengatakan pendengarannya dan tidak bisa mendengar saat
diajak berbicara Do : klien tampak bingung dan tidak nyambung saat bicara TD :
150/90 Nadi : 84 RR : 20 Suhu: 36,5 ºC
Pada Gangguan pendengaran di temukan keluhan berupa Pasien mengatakan
Pendengarannya tidak bisa mendengar dengan jelas saat di berbicara dengan orang
lain.Jenis gangguan pendengaran, yaitu gangguan pendengaran konduktif, gangguan
pendengaran sensorineural, dan gangguan pendengaran campuran.
Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika proses penghantaran bunyi atau
suara terganggu akibat adanya gangguan di telinga bagian luar dan tengah,Gangguan
Pendengaran Sensorineural terjadi akibat kerusakan di telinga bagian dalam dan
gangguan pada jalur saraf antara telinga bagian dalam otak, Gangguan Pendengaran
Campuaran terjadi ketika gangguan pendengaran konduktif terjadi bersamaan dengan
gangguan pendengaran sensorineural.
Penegakan Diagnosa Gangguan Persepsi Sensori dapat di lakukan dengan
Pemeriksaan penunjang yang digunakan untuk membantu diagnosis presbikusis
adalah audiometri. Pada dasarnya, pemeriksaan audiometri bertujuan untuk menilai
kemampuan seseorang dalam mendengar suara pada berbagai intensitas dan frekuensi.
Setelah dilakukan tindakan Keperawatan 1 x 24 Jam. Hasil pemeriksaan dengan
Diagnosa Gangguan Persepsi Sensori dengan keluhan utama Pasien juga mengatakan
tidak mendengar jelas jika berbicara dengan orang lain.
 
TERIMAK
ASIH

Anda mungkin juga menyukai