Anda di halaman 1dari 11

Tahapan Seven Jump

Kasus Trauma Abdomen

KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK
1. Rahmat Prasetyo Utomo (A12020003)
2. Ahmad Yoga MuzaqI (A12020006)
3. Aizah Cahyaningrum (A12020007)
4. Alfina Eka Prima (A12020008)
5. Amanda Bintang Mediana (A12020012)
6. Ameliatun Nur Rohmah (A12020014)
7. Anggi Ibnu Masulin (A12020017)
8. Ani Halimah (A12020019)
9. Anisya Febriana (A12020025)
10. Arif Pandu Juliansyah (A12020027)
11. Bangkit Prayogo Hidayatullah (A12020031)
12. Dewi Arimbi Hanggono Raras (A12020034)
13. Elsa Suryani (A12020041)
14. Farach Aini Fauzia (A12020046)
15. Febri Maysarohaeni (A12020047)
Tahapan Seven Jump Kasus Trauma Abdomen

1. Klarifikasi Kata-Kata Sulit

1. Omentum : salah satu lemak yang ada di perut yang punya peran
penting dalam sistem imun. Jenis lemak ini dimiliki oleh semua orang,
tidak peduli berapa berat badannya. Ini adalah jenis lemak yang
membentang di dalam perut, menghubungkan organ-organ yang ada di
dalam perut.

2. Umbilicus : pusar
2. Menentukan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan trauma abdomen ?

2. Apa penyebab dari trauma abdomen ?

3. Apa saja komplikasi dari trauma abdomen ?

4. Apa saja klasifikasi trauma abdomen ?

5. Diagnosa keperawatan apa saja yang muncul pada kasus trauma abdomen ?

6. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada kasus trauma abdomen ?

7. Apa tindakan pertama yang dilakukan pada kasus tersebut ?

8. Apa etiologi dari trauma abdomen ?

9. Bagaimana penatalaksanaan trauma abdomen ?

10. Apa saja faktor resiko trauma abdomen ?

11. Bagaimana patofisiologi trauma abdomen ?


3. Brainstorm
1. Trauma abdomen merupakan cedera yang terjadi pada organ dalam perut,
seperti lambung, usus, pankreas, hati, empedu, ginjal, dan limpa. Trauma ini bisa
terjadi akibat pukulan atau benturan benda tumpul maupun tusukan benda tajam.
2. trauma yang disebabkan oleh benturan benda tumpul pada perut. Trauma ini
bisa disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas, pukulan keras pada perut, atau jatuh
dari ketinggian. Limpa dan hati merupakan organ yang paling sering mengalami
cedera akibat trauma tumpul abdomen.
3. Komplikasi trauma abdomen
Bila tidak ditangani dengan cepat dan benar, trauma abdomen bisa menyebabkan
komplikasi berupa: Cedera perut yang tidak diketahui dan semakin parah. Sepsis
intraabdominal. Pecahnya limpa.
4. Klasifikasi trauma abdomen berdasarkan jenis trauma dibagi menjadi dua yaitu
trauma tajam (penetrans) dan trauma tumpul (blunt trauma).
5. Defisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan perdarahan, Nyeri berhubungan
dengan adanya trauma abdomen atau luka penetrasi abdomen,Resiko infeksi berhubungan
dengan tindakan pembedahan, tidak adekuatnya pertahanan tubuh , Gangguan mobilitas fisik
berhubungan dengan kelemahan fisik
6. Pemeriksaan penunjang antara lain:
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
7. Tindakan pertama pada trauma abdomen
-Tempatkan korban dalam posisi nyaman dengan tungkai ditarik keatas ke arah abdomen.
-Lakukan perawatan untuk syok.
-Cari pertolongan medis.
8. Etiologi
1. Penyebab trauma penetrasi
2. Penyebab trauma non penetrasi
9. Penatalaksanaan kedaruratan yang di lakukan pada pasien trauma
abdomen adalah mengkaji ABCDE, lalu Pemasangan NGT untuk pengosongan
isi lambung dan mencegah aspirasi, Kateter dipasang untuk mengosongkan
kandung kencing dan menilai urin yang keluar (perdarahan).
Pembedahan/laparatomi (untuk trauma tembus dan trauma tumpul jika terjadi
rangsangan peritoneal : syok , bising usus tidak terdengar . prolaps visera
melalui luka tusuk , darah dalam lambung, buli-buli, rektum , udara bebas
intraperitoneal , lavase peritoneal positif , cairan bebas dalam rongga perut.
10. Beberapa faktor di bawah ini dapat meningkatkan kemungkinan seseorang
untuk mengalami cedera perut: Sering tidak mematuhi aturan lalu lintas,
sehingga rawan mengalami kecelakaan. Berkendara di bawah pengaruh
alkohol atau obat-obatan terlarang.
11. Jika terjadi trauma penetrasi atu non penetrasi kemungkinan terjadi
perdarahan intra abdomen yang serius, pasien akan memperlihatkan
tanda-tanda iritasi yang di sertai penurunan hitung sel darah merah yang
akhirnya gambaran klasik syok hemoragik. Bila suatu organ visceral
mengalami perforasi, maka tanda-tanda perforasi, tanda-tanda iritasi
peritoneum cepat tampak. Tanda-tanda dalam trauma abdomen tersebut
meliputi nyeri tekan, nyeri spontan, nyeri lepas dan distensi abdomen
tanpa bising usus bila telah terjadi peritonitis umum. Bila syok telah lanjut
pasien akan mengalami takikardi dan peningkatan suhu tubuh, juga
terdapat leukositosis. Biasanya tanda- tanda peritonitis mungkin belum
tampak. Pada fase awal perforasi kecil hanya tanda- tanda tidak khas
yang muncul. Bila terdapat kecurigaan bahwa masuk rongga abdomen,
maka operasi harus di lakukan (sjamsuhidayat, 2010).
Pengkajian Primer
1. Airway : tidak terdapat sumbatan jalan nafas
4. Skema 2. Breathing : Spontan, dispneu, RR ; 24x/menit
3. Cirulation : teraba lemah, akral dingin, TD: 90/40
Laki-aki 16 th mmHg, nadi 130x/menit
4. Disability : GCS : E4M6V5
5. Exposure ; terdapat luka tusuk pisau pada
Datang dengan keluhan utama bagian perut kurang lebih 2 jam SMRS dengan
luka tusuk pisau pada bagian usus dan omentum keluar melalui perut dari
perut kurang lebih 2 jam tempat luka tusuk
sebelum masuk RS dengan
usus dan omentum keluar 1.Fotothoraks
melalui perut luka tusuk 2. Pemeriksaan darah rutin
3. Plain abdomen foto tegak
4. Ultrasonografi dan CTScan
Pemeriksaan 5. Abdomonal Paracentesis
Penunjang
1. Perfusi perifer tidak efektif b.d
penurunan aliran arteri
Diagnosa Keperawatan 2. Gangguan integritas kulit b.d faktor
mekanis
3. Risiko perdarahan b.d trauma
abdomen
5. Menentukan Tujuan Belajar
1. Mahasiswa mampu memahami definisi, etiologi, dan
faktor resiko dari trauma abdomen
2. Mahasiswa mampu memahami penyakit trauma
abdomen
3. Mahasiswa mampu memahami pathway atau skema dari
trauma abdomen
4. Mahasiswa mampu memahami istilah-istilah sulit atau
yang belum dipahami
5. Mahasiswa mampu menjelaskan beberapa pemeriksaan
fisik dan penunjang yang diperlukan
6. Mahasiswa mampu menyebutkan diagnosa keperawatan
yang muncul
7. Mahasiswa mampu menyusun asuhan keperawatan
pada kasus yang ada
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai