ABDOME
N
-KELOMPOK 4-
Anggota Kelompok
Trauma Penetrasi
2. Trauma tembus
1. Trauma benda tumpul Trauma tembus Merupakan trauma
Merupakan trauma abdomen penetrasi abdomen dengan penetrasi ke dalam
ke dalam rongga peritoneum. Luka rongga peritoneum peritoneum yang
tumpul pada abdomen bisa disebabkan disebabkan disebabkan oleh luka tembak
oleh jatuh, kekerasan fisik atau pukulan, yang menyebabkan menyebabkan
kecelakaan kendaraan bermotor, cedera kerusakan yang besar dan serius di dalam
akibat berolahraga, berolahraga, rongga abdomen. Selain itu dapat juga
benturan, benturan, ledakan ledakan diakibatkan oleh luka tusuk.
deselarasi, deselarasi, kompresi kompresi Dibandingkan dengan luka tembak, luka
atau sabuk pengaman. Trauma ini 50 % tusuk menyebabkan trauma yang sedikit
disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. pada organ internal di abdomen.
Klasifikasi berdasarkan penyebabnya
Trauma Nonpenetrasi
1. Terkena kompresi atau tekanan dari
luar tubuh
2. Hancur (tertabrak mobil)
3. Terjepit sabut pengaman karena
terlalu menekan perut
4. Cidera akselerasi/deserasi karena
kecelakaan olahraga
Patofisiologi
Trauma abdomen terjadi karena trauma, iritasi, infeksi dan obstruksi.
Jika terjadi trauma penetrasi atau non penetrasi memungkinkan terjadinya perdarahan
intrabdomen yang serius sehingga pasien akan memperlihatkan tanda-tanda iritasi
yang disertai dengan penurunan sel darah merah yang dapat mengakibatkan syok hemoragic.
Bila suatu organ visceral mengalami perforasi, maka muncul tanda-tanda perforasi
serta tanda iritasi peritoneum tampak cepat.
Tanda-tanda dalam trauma abdomen tersebut meliputi nyeri tekan, nyeri spontan, nyeri lepas,
dan distensi abdomen tanpa bising usus bila terjadi peritonitis umum. Bila syok telah
berlanjut maka pasien akan mengalami takikardi, dan peningkatan suhu tubuh, juga
terdapat leukositotik (Paula 2015).
Manifestasi Klinis
Primary Survery :
1. Airway
2. Breathing
3. Circulation
4. Disability
5. Exposure/Enviroment
PENGKAJIAN
Laboratorium: Radiologi
● Pemeriksaan darah lengkap ● USG
(Hb , dan hematokrit serial) ● Foto polos abdomen
● Liver profil : SGOT, SGPT, ● Focused Assesment With Sonography
LDH, Alkali Phospath (FAST)
● Elektrolit ● CT Scan abdomen
● Urinalisa
Diagnosa Keperawatan
1. Hipovolemia berhubungan dengan
kehilangan cairan tubuh(perdarahan)
2. Manajemen Nyeri
4. Manajemen Mual
5. Perawatan Luka
Thank You
Any questions?
REFERENCES