Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK DENGAN MASALAH

GANGGUAN PERNAFASAN ASMA

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik

Disusun Oleh :
Farach Aini Fauzia
A12020048
3A S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022/2023
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN

a. DEFINISI
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana
trakea dan bronchi berspon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli tertentu.
( Smeltzer, 2002 : 611)
Asma adalah obstruksi jalan nafas yang bersifat reversibel, terjadi ketika
bronkus mengalami inflamasi/peradangan dan hiperresponsif. (Reeves, 2001 :48) Asma
Bronkial adalah penyakit pernafasan obstruktif yang ditandai oleh spame akut otot polos
bronkiolus. Hal ini menyebabkan obsktrusi aliran udara dan penurunan ventilasi
alveolus. ( Huddak & Gallo, 1997 )
b. ETIOLOGI
1. Faktor Ekstrinsik (asma imunologik / asma alergi)
 Reaksi antigen-antibodi
 Inhalasi alergen (debu, serbuk-serbuk, bulu-bulu binatang)
2. Faktor Intrinsik (asma non imunologi / asma non alergi)
 Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal
 Fisik : cuaca dingin, perubahan temperatur
 Iritan : kimia
 Polusi udara : CO, asap rokok, parfum
 Emosional : takut, cemas dan tegang
 Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.
(Suriadi, 2001 : 7)
c. PATOFISIOLOGI
Asma akibat alergi bergantung kepada respon IgE yang dikendalikan oleh limfosit T dan
B. Asma diaktifkan oleh interaksi antara antigen dengan molekul IgE yang berikatan
dengan sel mast. Sebagian besar alergen yang menimbulkan asma bersifat airbone.
Alergen tersebut harus tersedia dalam jumlah banyak dalam periode waktu tertentu agar
mampu menimbulkan gejala asma. Namun, pada lain kasus terdapat pasien yang sangat
responsif, sehingga sejumlah kecil alergen masuk ke dalam tubuh sudah dapat
mengakibatkan eksaserbasi penyakit yang jelas. Obat yang sering berhubungan dengan
induksi fase akut asma adalah aspirin, bahan pewarna seperti tartazin, antagonis beta-
adrenergik dan bahan sulfat. Sindrom khusus pada sistem pernafasan yang sensitif
terhadap aspirin terjadi pada orang dewasa, namun dapat pula dilihat dari masa kanak-
kanak. Masalah ini biasanya berawal dari rhinitis vasomotor perennial lalu menjadi
rhinosinusitis hiperplastik dengan polip nasal akhirnya diikuti oleh munculnya asma
progresif. Pasien yang sensitif terhadap aspirin dapat dikurangi gejalanya dengan
pemberian obat setiap hari. Setelah pasien yang sensitif terhadap aspirin dapat dikurangi
gejalanya dengan pemberian obat setiap hari. Setelah menjalani bentuk terapi ini,
toleransi silang akan terbentuk terhadap agen anti inflamasi nonsteroid. Mekanisme
terjadinya bronkuspasme oleh aspirin ataupun obat lainnya belum diketahui, tetapi 17
mungkin berkaitan dengan pembentukan leukotrien yang diinduksi secara khusus oleh
aspirin. Antagonis delta-agrenergik merupakan hal yang biasanya menyebabkan
obstruksi jalan nafas pada pasien asma, demikian juga dengan pasien lain dengan
peningkatan reaktifitas jalan nafas. Oleh karena itu, antagonis beta-agrenergik harus
dihindarkan oleh pasien 13 tersebut. Senyawa sulfat yang secara luas digunakan sebagai
agen sanitasi dan pengawet dalam industri makanan dan farmasi juga dapat
menimbulkan obstruksi jalan nafas akut pada pasien yang sensitif. Senyawa sulfat
tersebut adalah kalium metabisulfit, kalium dan natrium bisulfit, natrium sulfit dan sulfat
klorida. Pada umumnya tubuh akan terpapar setelah menelan makanan atau cairan yang
mengandung senyawa tersebut seperti salad, buah segar, kentang, kerang dan anggur.
Faktor penyebab yang telah disebutkan di atas ditambah dengan sebab internal pasien
akan mengakibatkan reaksi antigen dan antibodi. Reaksi tersebut mengakibatkan
dikeluarkannya substansi pereda alergi yang merupakan mekanisme tubuh dalam
menghadapi serangan, yaitu dikeluarkannya histamin, bradikinin, dan anafilatoksin.
Sekresi zat-zat tersebut menimbulkan gejala seperti berkontraksinya otot polos,
peningkatan permeabilitas kapiler dan peningkatan sekresi mucus (Anisa, 2019)
e. PATHWAY

EKSTRINSIK INTRINSIK

Allergen : protein seperti Faktor non spesifik : flu,


makanan, debu, bulu halus, emosi, latihan fisik
spora jamur, serat kain

Stimulasi Penyekatan
Ujung syaraf di jalan
saraf receptor b-
Antigen nafas terangsang
simpatis adrenergik

Ikatan antigen antibodi Sistem parasimpatis


Stimulasi receptor
α adrenergik
Ig E Saraf Vagus

Penurunan cAMP
Sel Mast

Histamin, bradikinin, Merangsang otot polos dan Peningkatan pelepasan


prostaglandin kelenjar jalan nafas mediator kimiawi oleh sel mast

Pembengkakan membrane
Bronkopasme
mukosa

MK : JALAN NAFAS
TIDAK EFEKTIF Bronkokonstriksi
Pembentukan mukus

MK : POLA NAFAS Sesak nafas


INEFEKTIF Batuk produktif

Udara terperangkap pada


MK : BERSIHAN JALAN
bagian distal
NAFAS TIDAK EFEKTIF

Reaksi otot aksesori Turbulensi arus udara +


pernafasan getaran ke bronkus Ekspirasi memanjang

Wheezing FEV rendah


f. PEMERIKSAAN PENUNJAN
1. Spirometri Uji provokasi bronkus
2. Pemeriksaan sputum
3. Pemeriksaan cosinofit total
4. Uji kulit
5. Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum
6. Foto dada
7. Analisis gas darah
LAMPIRAN KEPERAWATAN GERONTIK

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GERONTIK

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas Diri Klien
Nama Lengkap Ny. S Suku Bangsa Indonesia
Tempat/ tgl lahir Kebumen 24 Maret 1960 Pendidikan SMP
terakhir
Jenis Kelamin Perempuan Bengkulu
Status Perkawinan Menikah Alamat Sumatra Selatan
Agama Islam

2. Keluarga yang bisa dihubungi


Nama : Ny.S
Alamat : bengkulu Sumatra Selatan
No. Telp :-
Hubungan dengan klien : Anak
3. Riwayat pekerjaan dan status klien
Pekerjaan saat ini : Berdagang
Sumber pendapatan :-
4. Aktivitas Rekreasi
Hobi :-
Bepergian/ wisata : lebih snang di rumah
Keanggotaan organisasi : -

B. Pola Kebiasaan Sehari-hari


1. Nutrisi
Frekuensi makan : 3x/hari
Nafsu makan : Baik
Jenis makanan : Nasi, Sayur, Lauk pauk
Alergi terhadap makanan :Tidak Ada
Pantangan makan :Tidak Ada
2. Eliminasi
Frekuensi BAK : 4-8x/hari
Kebiasaan BAK pada malam hari : Ya
Keluhan yang berhubungan dengan BAK : Tidak ada
Frekuensi BAB : 2×/hari
Konsistensi : Kuning, lunak, berbau khas
Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Tidak Ada
3. Personal Higene
a. Mandi
Frekeunsi mandi : 2x/hari
Pemakaian sabun (ya/ tidak) : Ya
b. Oral Higiene
Frekuensi dan waktu gosok gigi : 2x/hari
Penggunaan pasta gigi (ya/ tidak) : Ya
c. Cuci rambut
Frekuensi :3×/minggu
Penggunaan shampoo (ya/ tidak) : Ya
d. Kuku dan tangan
Frekuensi gunting kuku : 1x/2 minggu
Kebiasaan mencuci tangan : Sebelum makan dan sesudah makan
4. Istirahat dan tidur
Lama tidur malam : 5 Jam
Tidur siang : 1 Jam
Keluhan yang berhubungan dengan tidur : Keluarga klien mengatakan klien tidak
mempunyai masalah dengan tidurnya
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Olahraga : olahraga ringan
Nonton TV : Kadang-kadang
Berkebun/ memasak : Kadang memasak
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Merokok (ya/ tidak) : tidak
Minuman keras (ya/ tidak) : Tidak
Ketergantungan terhadap obat (ya/ tidak) : Tidak
Jenis Kegiatan Lama waktu untuk setiap kegiatan

1. Tidur malam 7 jam

2. Sholat subuh, 20 menit


dzuhur ,ashar,maghrib,isya

3. Mandi pagi, sarapan 30 menit

4. Menonton TV 3 jam

5. Berjemur 15 menit

6. Tidur siang 1 jam

7. Membersihkan rumah 30 menit

8. Makan siang 20 menit

9. Mandi sore 20 menit

C. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat ini
a. Keluhan utama
Ny. S dirujuk ke RSKD dengan keluhan sesak nafas. Pasien mengatakan saat
di Bandara setelah pulang umroh, pasien minum air putih lalu tiba-tiba
keselek. Pasien mengatakan lehernya seperti tercekik dan menjadi sesak
nafas, lalu pandangan mulai berkunang-kunang.
b. Faktor pencetus
Aktifitas terlalu berat
c. Timbulnya keluhan : (√ ) mendadak ( ) bertahap
d. Upaya mengatasi
Dengan beristirahat
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah diderita : ada
b. Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, debu,dll) : Tidak Ada
c. Riwayat kecelakaan : Tidak Ada
d. Riwayat dirawat di rumah sakit : ya
e. Riwayat pemakaian obat : Tidak Ada

3. Pengkajian/ Pemeriksaan fisik


a. Keadaan Umum : Baik, Compos Mentis
b. TTV
 Suhu : 36,50C
 Nadi : 90 x/i
 TD : 90/60 mmHg
 RR : 23x/i.
 TB :156 Cm
 BB : 56 Kg
c. Kepala
Bentuk kepala bulat, Tidak ada lesi, rambut warna putih,beruban, tidak ada
benjolan
d. Mata
Simetris, konjungtiva merah muda, sklera putih
e. Telinga
Smetris kanan dan kiri , ada kotoran , serumen warna kuning, tidak adanya
keseimbangan antara kedua telinga (saat dilakukan uji weber)
f. Mulut, gigi dan bibir
Mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis
g. Dada
I : bentuk dada simetris
P : ictus kordis teraba
P : bunyi pekak di lapang dada sbelah kiri
A : wezzing
h. Abdomen
I : tidak ada lesi, tidak ada perdarahan
A : bising usus 8x
P :Tidak ada nyeri tekan
P :Tympani
i. Kulit
Tampak keriput , turgor kulit baik, warna sawo matang, tidak ada luka

j. Ekstremitas atas
Tidak ada lesi tidak edema, akral hangat
k. Ekstremitas bawah
Terdapat luka

D. Hasil Pengkajian Khusus (Format Terlampir)


1. Masalah Kesehatan Kronis :
Skor < 25 : Tidak ada masalah kesehatan s.d masalah kesehatan kronis ringan
2. Fungsi Kognitif :
Salah 0 - 2 : Fungsi Intelektual utuh  
3. Status fungsional :
0-12 : Ketergantungan
4. Status Psikologis (skala depresi) :
Nilai 0 - 5 --> Normal
5. Screening fall (resiko jatuh) :
20 – 29 detik : moderate to high risk for falling
6. Skor Norton (resiko dekubitus) :
16 - 20 = Kecil sekali/ tak terjadi resiko dekubitus  
E. Lingkungan Tempat Tinggal
1. Jenis lantai rumah :  tanah,  tegel, √ porselin lainnya. Sebutkan ! ……..
2. Kondisi lantai :  licin,  lembab, √ kering  lainnya. Sebutkan! …………
3. Tangga rumah : √ Tidak ada  Ada :  aman (ada pegangan),  tidak aman
4. Penerangan : √ cukup,  kurang
5. Tempat tidur : √ aman (pagar pembatas, tidak terlalu tinggi),  tidak aman
6. Alat dapur :  berserakan, √ tertata rapi
7. WC :  Tidak ada √ Ada : √ aman (posisi duduk, ada pegangan),  tidak aman
(lantai licin, tidak ada pegangan)
8. Kebersihan lingkungan : √ bersih (tidak ada barang membahayakan),  tidak
bersih dan tidak aman (pecahan kaca, gelas, paku, dan lain-lain)
Anaslisa Data

N DATA PROBLEM ETIOLOGI


O
1 DS : Pola nafas tidak Obstruksi
 Pasien mengeluh sesak nafas efektif bd obstruksi proksimal dari
 Pasien mengatakan agak susah jalan nafas
bronkus pada
bernafas
DO:
tahap ekspirasi
 Terdapat wheezing dan inspirasi
 Terdapat sputum ↓
 TTV Wheezing, sesak
 Suhu : 36,50C nafas
 Nadi : 90 x/i ↓
 TD : 90/60 mmHg Tekanan partial
 RR : 23x/i. oksigen dialveoli
 TB :156 Cm ↓
 BB : 56 Kg
Penyempitan jalan
nafas

Peningkatan kerja
otot pernafasan

Pola nafas tidak
efektif
2
DS : Gangguan pola tidur Kontraksi otot polos
 Pasien mengatakan sering
kesemutan pada kaki Bronkospasme
 Pasien mengatakan
pnglihatannya menurun Penyempitan saluran
DO: nafas
 Tidur kurang lebih hanya 5 jam
per hari Sesak nafas

Gangguan Pertukaran
gas

Gangguan pola tidur

II.                DIAGNOSA
 Pola nafas tidak efektif
 Gangguan pola tidur
III.             INTERVENSI KEPERAWATAN
HariT DIAGN SLKI SIKI paraf
gl/Jam OSA
KEPER
AWAT
AN
Senin, Pola Setelah dilakukan tindakan Observasi Aini
30 nafas keperawatan selama 1x24 jam.
Novem tidak Pola nafas tidak efektif teratasi.  Monitor pola nafas
ber efektif Dengan kriteria hasil :  Monitor bunyi nafas
2022 bd  Monitor sputum
08.30 obstruksi - Mendemonstrasikan
jalan batuk efektif, suara Terapeutik
nafas nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan  Posisikan semi fowler
dyspneu (mampu  Berikan oksigen jika perlu
mengeluarkan sputum,
Edukasi
mampu bernafas
dengan mudah, tidak  Ajarkan tehnik batuk efektif
ada pursed lips)
- Tanda-Tanda Vital
dalam rentang normal

Senin, Ganggua Setelah dilakukan tindakan Dukungan tidur (I.05174)


30 n pola keperawatan selama 1x24 jam,
Novem tidur gangguan pola tidur teratasi. Observasi
ber Dengan kriteria hasil :
 Identifikasi faktor pengganggu
2022 - Jumlah tidur dalam
tidur
08.30 batas normal
- Pola tidur, kualitas  Identifikasi pola aktifitas dan
dalam batas normal tidur
- Perasaan fresh sesudah Terapeutik
tidur
- Mampu  Modifikasi lingkungan
mengidentifikasi-kan (pencahayaan,kebisingan,suhu,
hal-hal yang matras,dan tempat tidur.
meningkatkan tidur  Terapi jadwal tidur rutin
Edukasi

 Jelaskan pentingnya tidur waktu


sakit
 Anjurkan menepati waktu
tidurajarkan relaksasi
ototautogenik
IV.             IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/ Dx kep IMPLEMENTASI Evaluasi Formatif PARAF
Jam
Rabu, 2 Pola  Monitor pola nafas S:pasien mengatakan Aini
desember nafas  Monitor bunyi nafas sesak nafas
2022 tidak O:RR 23x/menit
 Monitor sputum
08.00 efektif bd S:-
obstruksi  Posisikan semi fowler O:-terdapat sputum
jalan  Berikan oksigen jika S:-pasien mengatakan
nafas perlu mau diposisikan semi
 Ajarkan tehnik batuk fowler
O:pasien kooperatif
efektif
S:- pasien
mengatakan belum
bisa cara batuk efektif
O:pasien tamoak
kebingungan

Rabu, 2 Ganggua  Identifikasi faktor S;-pasien mengatakan Aini


desember n pola pengganggu tidur tidak nyaman dengan
2022 tidur  Identifikasi pola kebisingan
09.00 aktifitas dan tidur O:pasien terlihat
 Modifikasi terganggu apabila ada
lingkungan kebisingan
(pencahayaan,kebisi S:Pasien mengatakan
ngan,suhu,matras,da mau menjalani terapi
n tempat tidur. jadwal tidur rutin
 Terapi jadwal tidur O:pasien kooperatif
rutin S:pasien mengatakan
 Jelaskan pentingnya mau mendengarkan
tidur waktu sakit perkataan perawat
 Anjurkan menepati O:pasien tampak
waktu tidurajarkan memahami apa yang
relaksasi dijelaskan oleh
ototautogenik perawat
V. EVALUASI
No
Hari/Tgl/jam Catatan Perkembangan Paraf
Dx
Kamis, 3 S: Aini
desember 2022  Pasien mengatakan masih mrasakan
08.00 sesak nafas
 Pasiem mengatakan masih terdapat
sputum
O:
 RR:23x/memit
 Masih terdapat suara wheezing
1 A:
Masalah pola nafas tidak efektif belum
teratasi

P : Lanjutkan intervensi
 Kaji RR pasien
 Berikan terapi oksigen
 Ajarkan batuk efektif

Kamis, 3 S: Aini
desember 2022 - Pasien mengatakan tidur masih
09.00 kurang nyaman

O:
 Pasien tampak kurang tidur
2
A: masalah gangguan pola tidur belum
teratasi
P : Lanjutkan intervensi
 berikan obat tidur bila perlu
LAMPIRAN PENGKAJIAN KHUSUS LANJUT USIA

A. MASALAH
KESEHATAN KRONIS
Keluhan yang Selalu Sering Jarang Tidak Pernah
NO
dirasakan 3 2 1 0
Fungsi Penglihatan
1 Penglihatan kabur  
A
2 Mata berair  
3 Nyeri pada mata  
Fungsi Pendengaran
Pendengaran
B
4 berkurang  √
5 Telinga berdenging  √
Fungsi Pernafasan
Batuk lama disertai
C 6 keringat malam 
7 Sesak nafas 
8 Berdahak/ sputum 
Fungsi Jantung
Jantung berdebar-
D 9 debar 
10 Cepat lelah 
11 Nyeri dada 
Fungsi Pencernaan
12 Mual/ muntah   √
13 Nyeri ulu hati  √
E Makan dan minum
14 banyak/ berlebih   √
Perubahan kebiasaan
15 BAB (diare/ sembelit)  √
Fungsi Pergerakan
Nyeri kaki saat
16 berjalan 
F Nyeri pinggang atau
17 tulang belakang   √
Nyeri persendian/
18 bengkak 
Fungsi persarafan
Lumpuh/ kelemahan
19 pada kaki dan tangan   √
G 20 Kehilangan rasa   √
21 Gemetar/ tremor 
Nyeri/ pegal pada
22 daerah tengkuk 
Fungsi perkemihan
H 23 BAK banyak   √
24 Sering BAK pada     √
malam hari
25 Ngompol    √

ANALISIS HASIL:
Skor < 25 : Tidak ada masalah kesehatan s.d masalah kesehatan kronis ringan  

B. Identifikasi Tingkat Kerusakan Intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental


Status Questioner (SPMSQ)
Instruksi:
Ajukan pertanyaan 1 - 10 pada daftar ini dan catat semua jawaban.
Catat sejumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan

NO PERTANYAAN JAWABAN BENAR SALAH

1 Hari apa sekarang?  Senin   √

2 Tanggal berapa hari ini?  30 november  √

3 Apa nama tempat ini?  RS   √

4 Dimana alamat anda? bengkulu   √

5 Berapa umur anda?  63 tahun   √


24 maret
6 Kapan anda lahir? 1960   √
 Joko
7 Siapa presiden Indonesia sekarang? Widodo   √

8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya? Tidak tahu  √

9 Siapa nama ibu anda?  Ny.P   √


Kurangi 3 dari 20 & tetap pengurangan 3 dari setiap
10 angka baru, semua secara berurutan  Tidak tahu  √

Interpretasi hasil:
a.Salah 0 - 2 : Fungsi Intelektual utuh
b.Salah 3 - 4 : Kerusakan intelektual ringan
c.Salah 5 - 7 : Kerusakan intelektual sedang
d. Salah 8 - 10 : Kerusakan intelektual berat
C. MODIFIKASI INDEKS KEMANDIRIAN KATZ
TERGANTUN
MANDIRI G
NO AKTIVITAS
1 0
Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan dan
1  √
mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian, membuka dan mengenakannya  √

3 Memakan makanan yang telah disiapkan  √


Memelihara kebersihan diri (menyisir, mencuci rambut,
4  √
menggosok gigi)
5 Buang air besar di WC √

6 Dapat mengontrol pengeluaran feses  √

7 BAK di kamar mandi √

8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih √


Berjalan di lingkungan tempat tinggal ke luar ruangan tanpa
9  √
alat bantu
10 menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan  √

11 Melakukan pekerjaan rumah  √

12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri dan keluarga √

13 Mengelola keuangan  √

14 Menggunakan sarana transportasi untuk bepergian  √

15 Menyiapkan obat dan minum obat sesuai aturan  √


Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan
16  √
keluarga
17 Melakukan aktivitas di waktu luang  √

ANALISIS HASIL
13 - 17 : Mandiri
0 - 12 : Ketergantungan
D. SKALA DEPRESI GERIATRIK YESAVAGE (1983)

NO Apakah Bapak/ Ibu dalam satu Minggu Terakhir YA TIDAK

1 Merasa puas dengan kehidupan yang dijalani ? 1


2 Banyak meninggalkan kesenangan/ minat dan aktivitas Anda ? 0
3 Merasa bahwa kehidupan Anda hampa ? 0
4 Sering merasa bosan ? 0
5 Penuh pengharapan akan masa depan ?  1
6 Mempunyai semangat yang baik setiap waktu ?  0
7 Diganggu oleh pikiran pikiran yang tidak dapat diungkapkan ?  1
8 Merasa bahagia di sebagian besar waktu ?  0
9 Merasa takut sesuatu akan terjadi pada Anda ?  0
10 Seringkali merasa tidak berdaya ?  1
11 Sering merasa gelisah dan gugup?  0
Memilih tinggal di rumah daripada pergi melakukan sesuatu yang
12
mermanfaat ?  0
13 Seringkali merasa khawatir akan masa datang ?  0
Merasa lebih banyak masalah dengan daya ingat dibandingkan
14
dengan orang lain ?  0
15 Berpikir bahwa hidup ini sangat menyenangkan sekarang ?  1
16 Seringkali merasa merana ?  1
17 Merasa kurang bahagia ?  0
18 Sangat khawatir terhadapa masa lalu ?  0
19 Merasa bahwa hidup ini sangat menggairahkan ?  1
20 Merasa berat memulai sesuatu hal yang baru ?  0
21 Merasa dalam keadaan penuh semangat ?  1
NO Apakah Bapak/ Ibu dalam satu Minggu Terakhir YA TIDAK

22 Berpikir bahwa keadaan anda tidak ada harapan ?  0


23 Berpikir bahwa banyak orang lebih baik daripada Anda ?  0
24 Seringkali menjadi kesal karena hal yang sepele ?  1
25 Seringkali merasa menangis ?  0
26 Merasa sulit untuk berkonsentrasi ?  1
27 Menikmati tidur ?  0
28 Memilih menghindar dari perkumpulan sosial ?  0
29 Mudah mengambil keputusan ?  0
30 Mempunyai pikiran yang jernih ?  0
Jumlah Item yang terganggu

ANALISA HASIL
Terganggu --> Nilai 1
Normal --> Nilai 0

Nilai 0 - 5 --> Normal


E. THE TIMED UP AND GO (TUG) TEST

N
O LANGKAH
1 Posisi pasien duduk dikursi
2 Minta pasienberdiri dari kursi, berjalan 10 langkah (3 meter)
 3 Kembali ke kursi, ukur waktu dalam detik

ANALISIS HASIL
≤ 10 detik : low risk of falling
11 - 19 detik : low to moderate risk for falling
20 – 29 detik : moderate to high risk for falling
≥ 30 detik : impaired mobility and is at high risk of falling
F. Skor Norton (untuk menilai potensi dekubitus)

NO Indikator Skor Hasil


1 Kondisi Fisik Umum
Baik  √ 4
Lumayan 3
Buruk 2
Sangat Buruk 1 4
2 Kesadaran
Kompos Mentis  √ 4
Apatis 3
Konfus/ Soporus 2
Stupor/ Koma 1 4
3 Aktivitas
Ambulan  √ 4
Ambulan dengan bantuan 3
Hanya bisa duduk 2
Tiduran 1 4
4 Mobilitas
Bergerak Bebas 4
Sedikit bebas  √ 3
Sangat terbatas 2
Tidak bisa bergerak 1 3
5 Inkontinensia
Tidak mengalami  √ 4
Kadang Kadang 3
Sering inkontinensia urin 2
Inkontinensia alvi dan urin 1 4
TOTAL
Analisis Hasil
16 - 20 = Kecil sekali/ tak terjadi resiko dekubitus
12 - 15 = Kemungkinan kecil terjadi resiko dekubitus
< 12 = Kemungkinan besar terjadi

Anda mungkin juga menyukai