Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND
3. Patofisiologi
Rongga abdomen memuat baik organ-organ yang padat maupun yang berongga. Trauma
tumpul kemungkinan besar menyebabkan kerusakan yang serius bagi organ-organ padat, dan
trauma penetrasi sebagian besar melukai organ-organ berongga. Kompresi dan perlambatan
dari trauma tumpul menyebabkan fraktur pada kapsula dan parenkim organ padat, sementara
organ berongga dapat kolaps dan menyerap energi benturan. Bagaimanapun usus yang
menempati sebagian besar rongga abdomen, rentan untuk mengalami oleh trauma penetrasi.
Secara umum, organ-organ padat berespons terhadap trauma dengan perdarahan. Organ-organ
berongga pecah dan mengeluarkan isinya dan ke dalam rongga peritoneal menyebabkan
peradangan dan infeksi.
Diagnosis dini adalah penting pada trauma abdomen. Pasien yang memperlihatkan
adanya cedera abdomen penetrasi fasia dalam peritoneal, ketidakstabilan hemodinamik, atau
tanda-tanda dan gejala-gejala abdomen akut dilakukan eksplorasi dengan pembedahan. Pada
kebanyakan kasus trauma abdomen lainnya, dilakukan lavase peritoneal diagnostic (LPD).
LPD yang positif juga mengharuskan dilakukan ekplorasi pembedahan.
Baik LPD ataupun scan CT adalah 100 % diagnostic, sehingga pasien-pasien trauma
dengan hasil negatif harus diobservasi. Dilakukan serangkaian pengukuran tingkat hematokrit
dan amylase. Pengobatan nyeri mungkin ditunda sehingga tidak mengaburkan tanda-tanda
dan gejala-gejala yang potensial. Masukan per oral juga ditunda untuk berjaga-jaga jika
diperlukan pembedahan. Pasien dikaji untuk mendapatkan tanda-tanda abdomen akut :
distensi, rigiditas, guarding dan nyeri lepas. Eksplorasi pembedahan menjadi perlu dengan
adanya awitan setiap tanda-tanda dan gejala-gejala yang mengindikasikan cedera.
Penggunaan T abdomen telah memperoleh popularitas dan sering digunakan atau sebagai
tambahan pada LPD. Cedera retroperitoneal, seringkali terlewatkan dengan LPD dan bahkan
dengan pembedahan eksplorasi, sering dapat diidentifikasi dengan CT san. Namun CT scan
tidak terlalu diandalkan dalam mendeteksi cedera pada organ-organ berongga.
Kelemahan
Konstipasi
* Insisi vertical dimulai dari bawah prosesus sifoideus, teruskan melingkari umbilicus,
kemudian teruskan ke bawah sampai di atas simfisis tulang pubis.
*
Pada trauma tajam abdomen, insisi sering di buat agak lain dengan pertimbanganpertimbangan tertentu. Pada trauma tajam, eksisi luka dilakukan terakhir, kecuali pada
luka dimana insisi dimulai.
Perdarahan segera dirawat, terutama yang berasal dari rongga abdomen atau organ yang
terluka.
Usus halus diangkat, diteliti dan dibawa ke kanan sehingga tampak rongga pelvis yang
kemudian dibersihkan.
Pemeriksaan hepar, diafragma kanan fleksura hepatica, duodenum dan gaster. Kantong di
bawah gaster dibuka untuk memeriksa pankreas.
Organ-organ yang terluka seger diatasi. Penucian rongga abdomen dengan larutan NaCl
fisiologis hangat (sesuai dengan suhu tubuh).
b) Persiapan
1) Tanganilah gangguan yang mempengaruhi risiko pembedahan sebanyak mungkin
Syok, hipovolemia, anemia, ketidakseimbangan elektroloit, fungsi ginjal yang tidak
sempurna, hipertemia harus dirawat (pembedahan ditangguhkan). Dalam keadaan darurat
pentingnya pembedahan dengan segera mungkin menuntut agar penanganan yang sempurna
tidak usah dilakukan.
Tes laboratorium
Darah harus diambil untuk dites pada pagi hari sebelum pembedahan pada beberapa
pendeita.Contoh : pengambilan glukosa pada penderita DM.
Tranfusi darah
Darah harus dicocokkan dengan penderita bilamana diperkirakan akan dilakukan transfuse.
Kandung kemih
Bilamana kateter untuk mengeluarkan air kemih tidak dapat digunakan, penderita harus
buang air kecil sebelum diberi pembiusan.
Pernapasan
Penderita dengan penyakit paru harus diberi rangsangan agar batuk dan mengambil nafas
dalam dengan menggunakan spirometer insensitip sebelum penbiusan untuk memberikan
secret yang dihasilkan waktu malam berikutnya.
Tabung nasogastrik
Kalau sang penderita mengalami gangguan gastrointestinal, perut yang penuh, atau beberapa
alasan yang istimewa lainnya dapat dipasang tabung nasogastrik sesudah pembiusan
bilamana tabung itu dibutuhkan.
Kateter vena dan arteri
Suatu infus vena dipasang pada malam hari sebelum pembedahan bila cairan IV sebelum
pembedahan dilakukan bilamana diperkirakan akan terjadi kehilangan darah yang banyak
atau bila kompensasi jantung penderita menguatirkan. Kateter arteri bertambah
penggunaanya pada penderita sakit keras.
b) Makanan
Tidak diperkenankan menelan apa-apa sesudah pembedahan, dalam kasus yang lain makanan
khusus yang diberikan dengan segera. Pada penderita yang mula-mula NPO, cairan boleh
diberikan, bilamana fungsi pencernaan sudah mulai berfungsi dan makanan boleh diberikan
bilamana kita sudah mengetahui bila cairan yang diberikan dapat ditoleransi.
c) Perawatan pernapasan
Penderita yang dapat bernapas secara spontan harus dianjurkan untuk batuk dan
hiperventilasi setiap jam atau setiap dua jam untuk mencegah terjadinya atelektasis.
d) Cairan intravena
Pesan-pesan dituliskan untuk jenis cairan dan kecepatan infuse.
e) Sistem air kemih
Derajat perbandingan pengeluaran air kemih pada penderita yang memakai kateter domonitor
setiap jam seperti halnya tanda-tanda vital lainnya. Bilamana tidak dipasang kateter, ahli
bedah harus diberitahu bila penderita tidak buang air kecil pada waktu tertentu, yang paling
baik adalah 6 jam sesudah pembedahan.
f)
Cairan dari semua sumber harus pada suatu waktu tertentu, biasanya setiap 8 jam dan berat
badan ditimbang setiap hari sesudah pembedahan besar.
7. Komplikasi
a) Infeksi
Terjadi bilamana tindakan pencegahan untuk mensterilkan pembalut tidak dijalankan
b) Terjadi perforasi
perforasi biasanya akibat dari ketidak tepatanirigasi stoma,perforasi ditandai dengan
meningkatnya nyeri, spasme otot dinding perut dengan tanda peritonitis umum atau abses
yang terlokalisasi, ileus, demam.
c) Nyeri
Klien dengan pembedahan abdomen dapat mengalami nyeri dari berbagai sumber.
Pemeriksaan diagnostik dan preparat prosedur sering tidak nyaman. Biasanya semua klien
yang akan mengalami prosedur pembedahan, sering mengenai abdomen dan kemungkinan
insisi perineal. Bila reseksi abdominoperineal dilakukan, klien dapat mengalami nyeri
phantom
8. WOC
Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dari proses keperawatan secara
keseluruhan. Pada tahap ini semua data atau informasi tentang klien yang dibutuhkan
dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan diagnosa keperawatan (Gaffar, 1999 : 57).
Tahap pengkajian keperawatan pada klien dengan laparatomi sama seperti pada kasus
keperawatan lainnya yaitu terdiri dari dua tahap :
a. Pengumpulan Data
1) Identitas klien dan penanggung jawab
a) Identitas klien
Identitas klien terdiri dari : nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat,
diagnosa medis, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian.
b) Penanggung jawab
Identitas penanggung jawab terdiri dari : nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
hubungan dengan klien dan alamat.
2) Riwayat Kesehatan Klien.
a) Alasan Masuk Perawatan
Menggambarkan tentang hal-hal yang menjadikan pasien dibawa ke Rumah Sakit dan
dirawat.
b) Keluhan Utama
Keluhan utama ini diambil dari data subjektif atau objektif yang paling menonjol yang
dialami oleh klien. Keluhan utama pada klien peritonitis ialah nyeri di daerah abdomen, mual,
muntah, demam (Brunner & Suddarth, 2002 : 1104).
c) Riwayat Kesehatan Sekarang
10
Riwayat kesehatan sekarang adalah pengembangan dari keluhan utama dan data yang
menyertai menggunakan pendekatan PQRST (Priharjo, 1996 : 10).
P (Paliatif) : Faktor pencetus / penyebab yang dapat memperingan dan memperberat keluhan
klien.
Q (Qualitas) : Menggambarkan seperti apa keluhan dirasakan.
R (Region) : Mengetahui lokasi dari keluhan yang dirasakan, apakah keluhan itu menyebar
atau mempengaruhi area lain.
S (Severity) : Merupakan skala / intensitas keluhan.
T (Time) : Waktu dimana keluhan itu dirasakan.
d) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pada kesehatan masa lalu ini dikaji tentang faktor resiko penyebab masalah kesehatan
sekarang serta jenis penyakit dan kesehatan masa lalu. Pada klien post operasi akibat
peritonitis, perlu dikaji mengenai riwayat penyakit saluran pencernaan (seperti Typhoid,
Apendicitis, dll) dan riwayat pembedahan sebelumnya.
e) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada riwayat kesehatan keluarga ini dikaji tentang penyakit yang menular atau penyakit
menurun yang ada dalam keluarga.
3) Pola Aktivitas Harian
Pengkajian pada pola aktivitas ini adalah membandingkan antara kebiasaan selama di rumah
sakit sebelum sakit dan selama sakit di rumah sakit meliputi :
a) Pola Nutrisi
Dikaji mengenai makanan pokok, frekuensi makan, pantangan makanan, alergi terhadap
makanan dan nafsu makan. Biasanya pada klien post operasi akibat peritonitis terdapat mual,
muntah dan anoreksia.
b) Pola Eliminasi
Pada pola eliminasi yang harus dikaji meliputi frekuensi buang air besar, konsistensinya dan
keluhan selama buang air besar. Frekuensi buang air kecil, warna, jumlah urine tiap buang air
kecil. Pada klien dengan post operasi biasanya dijumpai penurunan jumlah urine akibat intake
cairan yang tidak adekuat akibat pembedahan.
c) Pola Istirahat dan Tidur
Pada pola istirahat tidur yang harus dikaji adalah lama tidur dalam sehari, kebiasaan pada
waktu tidur. Pada klien post operasi bisa ditemukan gangguan pola tidur karena nyeri.
d) Pola Personal Hygiene
11
Pola personal hygiene yang harus dikaji adalah kemampuan klien perawatan diri seperti
mandi, gosok gigi, keramas, gunting kuku, dll. Pada klien dengan post operasi biasanya klien
tidak dapat melakukan personal hygiene secara mandiri karena keterbatasan gerak akibat
pembedahan dan nyeri.
e) Pola Aktivitas
Pada pola aktivitas meliputi kebiasaan aktivitas sehari-hari. Pada klien dengan post operasi
biasanya ditemukan keterbatasan gerak akibat nyeri.
4) Pemeriksaan Fisik
a) Penampilan Umum
Penampilan umum klien setelah dilakukan pembedahan biasanya tampak lemah, gelisah,
meringis (Doengoes, 2000 : 514).
b) Pemeriksaan Fisik Persistem
(1) Sistem Pernafasan
Kepatenan jalan nafas, kedalaman, frekuensi dan karakter pernafasan, sifat dan bunyi nafas
merupakan hal yang harus dikaji pada klien dengan post operasi (Brunner & Suddarth, 2002 :
468).
Pernafasan cepat dan pendek sering terjadi mungkin akibat nyeri. Pernafasan yang bising
karena obstruksi oleh lidah dan auskultasi dada didapatkan bunyi krekels (Brunner &
Suddarth, 2002 : 468).
(2) Sistem Kardiovaskuler
Pada klien post operasi biasanya ditemukan tanda-tanda syok seperti takikardi, berkeringat,
pucat, hipotensi dan penurunan
suhu tubuh.
(3) Sistem Gastrointestinal
Ditemukan distensi abdomen, kembung (penumpukan gas), mukosa bibir kering, penurunan
peristaltik usus juga biasanya ditemukan muntah dan konstipasi akibat pembedahan.
(4) Sistem Perkemihan
Terjadi penurunan haluaran urine dan warna urine menjadi pekat / gelap, terdapat distensi
kandung kemih dan retensi urine.
(5) Sistem Muskuloskeletal
Kelemahan dan kesulitan ambulasi terjadi akibat nyeri di abdomen dan efek dari pembedahan
atau anastesi sehingga menyebabkan kekakuan otot.
(6) Sistem Neurologi
Nyeri dirasakan bervariasi, tingkat dan keparahan nyeri post operasi tergantung pada
12
2. Diagnosa Keperawatan
A.
Diagnosa 1
NANDA
Domain 12
nyeri.
Pengertian
kerusakan jaringan secara actual atau potensial atau menunjukkan adanya kerusakan
(Association for the Study of Pain) : Serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan
sampai berat yang dapat diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
v Melaporkan nyeri secara verbal atau nonverbal
v Menunjukkan kerusakan
v Posisi untuk mengurangi nyeri
v Gerakan untuk melindungi
v Fokus pada diri sendiri
14
v Menunjukkan
nyeri
efek
merusak,dibuktikan
dengan
indicator
1-
15
: Perceived-Health (V)
Class
: Symtom-Status (V)
Scale
Definisi
Indikator
: Perceived-Health (V)
Class
Scale
Definisi
Indikator
16
tanda-tanda
non
verbal
dari
ketidaknyamanan
terutama
pada
informasi
tentang
nyeri
seperti
: Penyebab,
lamanya
dan
B.
Diagnosa 2
ketidaknyaman.
NANDA
Domain 4
Kelas 2 : Aktivitas/Latihan
: Keterbatasan dalam pergerakan fisik pada bagian tubuh tertentu atau pada
17
Ketergantungan/tidak berpartisipasi
2.
3.
4.
5.
Mandiri penuh
: Berjalan
o Ambulasi
: Kursi roda
v Klien akan menunjukkan penggunaan alat bantu secara benar dengan pengawasan.
v Klien akan meminta bantuan untuk aktivitas mobilisasi jika diperlukan.
v Klien akan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dengan alat bantu
(Sebutkan aktivitas dan alat bantunya) ;
v Klien akan menyangga berat badan.
v Klien akan berjalan dengan menggunakan langkah-langkah yang benar sejauh (sebutkan
jaraknya).
v Klien akan berpindah dari dan ke kursi/kursi roda.
18
v Ambulasi
: Berjalan
v Ambulasi
: Kursi roda
: Aktif
v Tingkat mobilitas
v Perawatan diri
v Pelaksanaan berpindah.
Nursing Intervention Classification (NIC)
v Terapi aktivitas, ambulasi
Penggunaan pergerakan tubuh aktif atau pasif untuk mempertahankan atau memperbaiki
fungsi tubuh volunteer dan autonom selama perawatan serta pemulihan dari sakit atau cidera
v Perubahan posisi
Memindahkan klien atau bagian tubuh untuk memberikan kenyamanan, menurunkan resiko
kerusakan kulit, mendukung integritas kulit, dan meningkatkan penyembuhan.
C.
Diagnosa 3
19
1.
NANDA
Domain 11
Bebas dari rasa bahaya, cedera fisik, kerusakan system imun, penjagaan dari kehilangan,
perlindungan keselamatan dan keamanan.
Kelas 1
: Infeksi
20
Class
: Mobility (C)
Scale
Indikasi
020401
020402
Konstipasi
020404
020409
Demam
020411
NOC
Domain
Class
: Nutrition (K)
Scale
100401
Pemasukan nutrisi
100402
21
100403
Energi
100404
Massa tubuh
100405
3.
Berat badan
Aktivitas
22
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama
: .................................................
: .................................................
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Ruangan
No. RM
: .......................
: .......................
Evaluasi
Perawat &
Paraf
23
Inisial Pasien :
No. RM
Umur
Dx. Medis
Jenis Kelamin :
Tgl masuk RS :
Alamat
Tgl pengkajian:
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat.Kesehatan......................................................................................................................
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
2. PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON
Pola Eliminasi
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
Pola Aktivitas-Latihan
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Pola Seksualitas-Reproduksi
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
3. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
Leher .........................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..........
Thorak
Paru .....................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
........
Jantung ................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............
Abdomen ..................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
................
Genetalia ...................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
................
Rectal ........................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..........
Muskuloskeletal .......................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
............................
Kulit
...
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
..
5. THERAPI
B. ANALISA DATA
NO
DATA
MASALAH KEPERAWATAN
ETIOLOGI
No
Diagnosa Keperawatan
(NANDA)
Perencanaan
NOC
NIC
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama
: .................................................
: .................................................
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Ruangan
No. RM
: .......................
: .......................
Evaluasi
Perawat &
Paraf
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama
: .................................................
: .................................................
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Ruangan
No. RM
: .......................
: .......................
Evaluasi
Perawat &
Paraf
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama
: .................................................
: .................................................
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Ruangan
No. RM
: .......................
: .......................
Evaluasi
Perawat &
Paraf
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama
: .................................................
: .................................................
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Ruangan
No. RM
: .......................
: .......................
Evaluasi
Perawat &
Paraf
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama
: .................................................
: .................................................
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Ruangan
No. RM
: .......................
: .......................
Evaluasi
Perawat &
Paraf
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama
: .................................................
: .................................................
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
Ruangan
No. RM
: .......................
: .......................
Evaluasi
Perawat &
Paraf