Anda di halaman 1dari 38

Praktek Profesi Keperawatan Medikal

Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

A. LANDASAN TEORITIS PENYAKIT


1. Definisi Laparatomi
Laparatomi yaitu insisi pembedahan melalui pinggang (kurang begitu tepat), tapi lebih
umum pembedahan perut (Harjono. M, 1996). Pembedahan yang dilakukan pada usus akibat
terjadinya perlekatan usus dan biasanya terjadi pada usus halus. (Arif Mansjoer, 2000).
Ramali Ahmad (2000) mengatakan bahwa laparatomy yaitu pembedahan perut, membuka
selaput perut dengan operasi. Sedangkan menurut Sanusi (1999), laparatomi adalah insisi
pembedahan melalui dinding perut atau abdomen.
2. Etiologi
Laparatomy dilakukan karena dari penyakit seperti :
1. Obstruksi usus halus disebabkan oleh perlekatan usus, hernia, neoplasma, intususepsi,
volvulus, benda asing, batu empedu yang masuk ke usus melalui fistula kolesisenterik,
penyakit radang usus (inflammatory bowel disease), striktur, fibrokistik, dan hematoma.
2. Obstruksi usus besar disebabkan oleh karsinoma, volvulus, kelainan divertikular,
inflamasi, tumor jinak, imfaksi fekal dll.
3. Tumor kolorektal adalah adenokarsinoma yang berkembang dari polyp adenoma. Kanker
kolorektal merupakan penyakit keganasan ketiga paling sering ditemui dan menjadi
penyebab kematian akibat kanker
4. Apendisitis adalah peradangan dari apendik vermiforis, dan merupakan penyebab
abdomen akut yang paling sering.
5. Adenocarcinoma endometrium adalah karsinoma endometrium. Peningkatan angka
kejadian karsinoma endometrium berhubungan dengan meningkatnya status kesehatan
sehingga usia harapan hidup kaum wanita semakin tinggi yang mengakibatkan jumlah
wanita yang berusia lanjut semakin banyak yang diiringi dengan penggunaan preparat
estrogen eksogen atau penggunaan terapi hormon pengganti untuk mengatasi gejalagejala menopausenya
6. Kanker Indung Telur merupakan tumor ganas pada ovarium (indung telur). Kanker
ovarium paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun dan 1 dari 70
wanita menderita kanker ovarium.

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

3. Patofisiologi
Rongga abdomen memuat baik organ-organ yang padat maupun yang berongga. Trauma
tumpul kemungkinan besar menyebabkan kerusakan yang serius bagi organ-organ padat, dan
trauma penetrasi sebagian besar melukai organ-organ berongga. Kompresi dan perlambatan
dari trauma tumpul menyebabkan fraktur pada kapsula dan parenkim organ padat, sementara
organ berongga dapat kolaps dan menyerap energi benturan. Bagaimanapun usus yang
menempati sebagian besar rongga abdomen, rentan untuk mengalami oleh trauma penetrasi.
Secara umum, organ-organ padat berespons terhadap trauma dengan perdarahan. Organ-organ
berongga pecah dan mengeluarkan isinya dan ke dalam rongga peritoneal menyebabkan
peradangan dan infeksi.
Diagnosis dini adalah penting pada trauma abdomen. Pasien yang memperlihatkan
adanya cedera abdomen penetrasi fasia dalam peritoneal, ketidakstabilan hemodinamik, atau
tanda-tanda dan gejala-gejala abdomen akut dilakukan eksplorasi dengan pembedahan. Pada
kebanyakan kasus trauma abdomen lainnya, dilakukan lavase peritoneal diagnostic (LPD).
LPD yang positif juga mengharuskan dilakukan ekplorasi pembedahan.
Baik LPD ataupun scan CT adalah 100 % diagnostic, sehingga pasien-pasien trauma
dengan hasil negatif harus diobservasi. Dilakukan serangkaian pengukuran tingkat hematokrit
dan amylase. Pengobatan nyeri mungkin ditunda sehingga tidak mengaburkan tanda-tanda
dan gejala-gejala yang potensial. Masukan per oral juga ditunda untuk berjaga-jaga jika
diperlukan pembedahan. Pasien dikaji untuk mendapatkan tanda-tanda abdomen akut :
distensi, rigiditas, guarding dan nyeri lepas. Eksplorasi pembedahan menjadi perlu dengan
adanya awitan setiap tanda-tanda dan gejala-gejala yang mengindikasikan cedera.
Penggunaan T abdomen telah memperoleh popularitas dan sering digunakan atau sebagai
tambahan pada LPD. Cedera retroperitoneal, seringkali terlewatkan dengan LPD dan bahkan
dengan pembedahan eksplorasi, sering dapat diidentifikasi dengan CT san. Namun CT scan
tidak terlalu diandalkan dalam mendeteksi cedera pada organ-organ berongga.

4. Manifestasi Klinis / Tanda dan Gejala


Manifestasi yang biasa timbul pada pasien post laparatomy diantaranya :

Nyeri tekan pada area sekitar insisi pembedahan

Dapat terjadi peningkatan respirasi, tekanan darah, dan nadi.

Kelemahan

Mual, muntah, anoreksia

Konstipasi

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

5. Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik


Praktik standar pada pembedahan mengharuskan agar beberapa tes laboratorium (jumlah
darah lengkap, analisa air kemih, serologi, analisa darah), elektrokardiogram, dan penyinaran
sinar X pada dada dilakukan pada semua penderita dewasa sebelum pembedahan dilakukan :
a) Penyinaran dengan sinar X
Penyinaran dengan sinar X pada dada hanya dilakukan kalau pada anamnesa dan
gambaran klinik yang ditemukan mencurigakan.
b) Pemeriksaan lainnya
Elektrokardiogram (EKG), tidak dibutuhkan secara rutin pada orang muda yang harus
menjalani prosedur pembedahan yang tidak berat

6. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan


1. Tehnik Laparotomi Eksplorasi (pada Ileus Obstruktif)
*

Pasien terlentang dalam narkose

Tindakan anamnesa dan antisepsis daerah abdomen dan sekitarnya.

* Insisi vertical dimulai dari bawah prosesus sifoideus, teruskan melingkari umbilicus,
kemudian teruskan ke bawah sampai di atas simfisis tulang pubis.
*

Pada trauma tajam abdomen, insisi sering di buat agak lain dengan pertimbanganpertimbangan tertentu. Pada trauma tajam, eksisi luka dilakukan terakhir, kecuali pada
luka dimana insisi dimulai.

Perdarahan segera dirawat, terutama yang berasal dari rongga abdomen atau organ yang
terluka.

Usus halus diangkat, diteliti dan dibawa ke kanan sehingga tampak rongga pelvis yang
kemudian dibersihkan.

Pemeriksaan diteruskan pada kolon.

Pemeriksaan lien, diafragma kiri dan fleksura lienalis.

Pemeriksaan hepar, diafragma kanan fleksura hepatica, duodenum dan gaster. Kantong di
bawah gaster dibuka untuk memeriksa pankreas.

Organ-organ yang terluka seger diatasi. Penucian rongga abdomen dengan larutan NaCl
fisiologis hangat (sesuai dengan suhu tubuh).

Luka operasi ditutup lapis demi lapis.


3

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

Perawatan Sebelum dan Sesudah Pembedahan


Penilaian dan persiapan sebelum pembedahan
a) Penilaian
Tujuan utama untuk mengadakan penilaian sebelum pembedahan adalah untuk mengenali
persoalan-persoalan yang menyangkut resiko pembedahan.
1) Riwayat
Suatu catatan yang lengkap mengenai latar belakang kesehatan harus dapat diperoleh
termasuk penyakit yang sedang diderita, penyakit yang pernah diderita, dan penyakitpenyakit yang berhubungan dengan itu. Carilah keterangan mengenai kemungkinan
pengobatan yang diberikan dan alergi.
2) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan secara menyeluruh harus mutlak dilakukan. Sistem jantung dan pernapasan haus
mendapat perhatian yang seksama. Jangan mengabaikan denyut nadi perifer, pemeriksaan
rectal, dan pelvis.
3) Tes laboratorium
Praktik standar pada pembedahan mengharuskan agar beberapa tes laboratorium (jumlah
darah lengkap, analisa air kemih, serologi, analisa darah), elektrokardiogram, dan penyinaran
sinar X pada dada dilakukan pada semua penderita dewasa sebelum pembedahan dilakukan.
4) Penyinaran dengan sinar X
5) Pemeriksaan lainnya
Elektrokardiogram (EKG), tidak dibutuhkan secara rutin pada orang muda yang harus
menjalani prosedur pembedahan yang tidak berat

b) Persiapan
1) Tanganilah gangguan yang mempengaruhi risiko pembedahan sebanyak mungkin
Syok, hipovolemia, anemia, ketidakseimbangan elektroloit, fungsi ginjal yang tidak
sempurna, hipertemia harus dirawat (pembedahan ditangguhkan). Dalam keadaan darurat
pentingnya pembedahan dengan segera mungkin menuntut agar penanganan yang sempurna
tidak usah dilakukan.

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

2) Tanda persetujuan secara tertulis


Penderita dan keluarganya harus diberikan mengenai semua kemungkinan yang dapat terjadi
dalam terapi itu. Sifat dan pembedahan dan resikonya harus dijelaskan dan tanda tangan
penderita atau walinya yang resmi yang menyatakan bahwa pembedahan itu disetujui.
3) Catatan dan sebelum pembedahan
Ahli bedah harus meninggalkan suatu catatan pada status sang penderita dengan menuliskan
latar belakang, penemuan-penemuan, dan indikasi untuk operasi itu
4) Pesan-pesan sebelum pembedahan
Pesan-pesan ditulis sehari sebelum operasi untuk melengkapi persiapan-persiapan si
penderita
Persiapan kulit
Cukur daerah pembedahan sehari sebelumnya. Penderita harus dimandikan dengan bersih
sebelum pembedahan. Umbilikus merupakan sarang lapisan epitel yang terkelupas dan debu,
itu harus dibersihkan oleh juru rawat atau penderita.
Diet
Penderita tidak boleh makan makanan padat selama 12 jam dan minum cairan selama 8 jam
sebelum pembedahan.
Cairan intravena
Pemberian cairan IV tidak diberikan pada berbagai kasus, tetapi pada usia lanjut atau
penderita yang lemah bermanfaat diberikan cairan penguat yang diberikan pada malam
sebelum pembedahan.
Pengurangan isi perut
Pencahar dan enema tidak perlu diberikan secara rutin kepada semua penderita bedah. Semua
pengurangan yang diteliti secara mekanis (dan antibakteri) perlu dilakukan bila dilakukan
pembedahan kolekteral.
Pemberian obat-obatan
Jangan lupa bahwa penderita akan mengalami NPO sekitar 8 jam sebelum pembedahan.
Pemberian obat-obatan selama itu harus diberikan IV atau IM. Pramedikasi anestetik yang
menggunakan obat bius termasuk obat tidur lainnya baisanya disarankan oleh dokter biusnya.
Antibiotika harus mulai diberikan sebelum pembedahan bilamana itu digunakan sebagai
profilaksis melawan peradangan.

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

Tes laboratorium
Darah harus diambil untuk dites pada pagi hari sebelum pembedahan pada beberapa
pendeita.Contoh : pengambilan glukosa pada penderita DM.
Tranfusi darah
Darah harus dicocokkan dengan penderita bilamana diperkirakan akan dilakukan transfuse.
Kandung kemih
Bilamana kateter untuk mengeluarkan air kemih tidak dapat digunakan, penderita harus
buang air kecil sebelum diberi pembiusan.
Pernapasan
Penderita dengan penyakit paru harus diberi rangsangan agar batuk dan mengambil nafas
dalam dengan menggunakan spirometer insensitip sebelum penbiusan untuk memberikan
secret yang dihasilkan waktu malam berikutnya.
Tabung nasogastrik
Kalau sang penderita mengalami gangguan gastrointestinal, perut yang penuh, atau beberapa
alasan yang istimewa lainnya dapat dipasang tabung nasogastrik sesudah pembiusan
bilamana tabung itu dibutuhkan.
Kateter vena dan arteri
Suatu infus vena dipasang pada malam hari sebelum pembedahan bila cairan IV sebelum
pembedahan dilakukan bilamana diperkirakan akan terjadi kehilangan darah yang banyak
atau bila kompensasi jantung penderita menguatirkan. Kateter arteri bertambah
penggunaanya pada penderita sakit keras.

Perawatan sesudah pembedahan


a) Aktivitas dan posisi
Penderita harus diperintahkan untuk berbaring ditempat tidur sehingga keadaannya stabil.
Posisi mula-mula biasanya terlentang, tetapi penderita harus dibalikkan kesisi kiri/kanan
setiap 30 menit sementara ia tidak disadarkan diri dan setiap jam sebelumnya. Posisi harus
ditentukan misalnya. Terlentang, kaki tempat tidur di ganjal, duduk dsb.
6

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

b) Makanan
Tidak diperkenankan menelan apa-apa sesudah pembedahan, dalam kasus yang lain makanan
khusus yang diberikan dengan segera. Pada penderita yang mula-mula NPO, cairan boleh
diberikan, bilamana fungsi pencernaan sudah mulai berfungsi dan makanan boleh diberikan
bilamana kita sudah mengetahui bila cairan yang diberikan dapat ditoleransi.
c) Perawatan pernapasan
Penderita yang dapat bernapas secara spontan harus dianjurkan untuk batuk dan
hiperventilasi setiap jam atau setiap dua jam untuk mencegah terjadinya atelektasis.
d) Cairan intravena
Pesan-pesan dituliskan untuk jenis cairan dan kecepatan infuse.
e) Sistem air kemih
Derajat perbandingan pengeluaran air kemih pada penderita yang memakai kateter domonitor
setiap jam seperti halnya tanda-tanda vital lainnya. Bilamana tidak dipasang kateter, ahli
bedah harus diberitahu bila penderita tidak buang air kecil pada waktu tertentu, yang paling
baik adalah 6 jam sesudah pembedahan.
f)

Intake dan output

Cairan dari semua sumber harus pada suatu waktu tertentu, biasanya setiap 8 jam dan berat
badan ditimbang setiap hari sesudah pembedahan besar.

7. Komplikasi
a) Infeksi
Terjadi bilamana tindakan pencegahan untuk mensterilkan pembalut tidak dijalankan
b) Terjadi perforasi
perforasi biasanya akibat dari ketidak tepatanirigasi stoma,perforasi ditandai dengan
meningkatnya nyeri, spasme otot dinding perut dengan tanda peritonitis umum atau abses
yang terlokalisasi, ileus, demam.
c) Nyeri
Klien dengan pembedahan abdomen dapat mengalami nyeri dari berbagai sumber.
Pemeriksaan diagnostik dan preparat prosedur sering tidak nyaman. Biasanya semua klien
yang akan mengalami prosedur pembedahan, sering mengenai abdomen dan kemungkinan
insisi perineal. Bila reseksi abdominoperineal dilakukan, klien dapat mengalami nyeri
phantom

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

d) Prolaps stoma terjadi akibat obesitas


e) kebocoran dari anastomosis usus menyebabkan menyebabkan distens abdomen dan
kekakuan, peningkatan suu, serta syok.

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

8. WOC

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

9. LANDASAN TEORITIS ASUHAN KEPERAWATAN


1. Proses Keperawatan
Proses Keperawatan adalah metode sistematik dimana secara langsung perawat bersama klien
menentukan masalah keperawatan sehingga membutuhkan Asuhan Keperawatan, membuat
perencanaan dan implementasi serta mengevaluasi hasil Asuhan Keperawatan (Gaffar, 1999 :
54).
Proses keperawatan menurut Yura dan Walsh (1967) yang dikutip oleh Gaffar dalam buku
Asuhan Keperawatan Profesional terdiri dari 5 tahap yaitu :
1.

Pengkajian
Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dari proses keperawatan secara
keseluruhan. Pada tahap ini semua data atau informasi tentang klien yang dibutuhkan
dikumpulkan dan dianalisa untuk menentukan diagnosa keperawatan (Gaffar, 1999 : 57).
Tahap pengkajian keperawatan pada klien dengan laparatomi sama seperti pada kasus
keperawatan lainnya yaitu terdiri dari dua tahap :

a. Pengumpulan Data
1) Identitas klien dan penanggung jawab
a) Identitas klien
Identitas klien terdiri dari : nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat,
diagnosa medis, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian.
b) Penanggung jawab
Identitas penanggung jawab terdiri dari : nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
hubungan dengan klien dan alamat.
2) Riwayat Kesehatan Klien.
a) Alasan Masuk Perawatan
Menggambarkan tentang hal-hal yang menjadikan pasien dibawa ke Rumah Sakit dan
dirawat.
b) Keluhan Utama
Keluhan utama ini diambil dari data subjektif atau objektif yang paling menonjol yang
dialami oleh klien. Keluhan utama pada klien peritonitis ialah nyeri di daerah abdomen, mual,
muntah, demam (Brunner & Suddarth, 2002 : 1104).
c) Riwayat Kesehatan Sekarang
10

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

Riwayat kesehatan sekarang adalah pengembangan dari keluhan utama dan data yang
menyertai menggunakan pendekatan PQRST (Priharjo, 1996 : 10).
P (Paliatif) : Faktor pencetus / penyebab yang dapat memperingan dan memperberat keluhan
klien.
Q (Qualitas) : Menggambarkan seperti apa keluhan dirasakan.
R (Region) : Mengetahui lokasi dari keluhan yang dirasakan, apakah keluhan itu menyebar
atau mempengaruhi area lain.
S (Severity) : Merupakan skala / intensitas keluhan.
T (Time) : Waktu dimana keluhan itu dirasakan.
d) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Pada kesehatan masa lalu ini dikaji tentang faktor resiko penyebab masalah kesehatan
sekarang serta jenis penyakit dan kesehatan masa lalu. Pada klien post operasi akibat
peritonitis, perlu dikaji mengenai riwayat penyakit saluran pencernaan (seperti Typhoid,
Apendicitis, dll) dan riwayat pembedahan sebelumnya.
e) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pada riwayat kesehatan keluarga ini dikaji tentang penyakit yang menular atau penyakit
menurun yang ada dalam keluarga.
3) Pola Aktivitas Harian
Pengkajian pada pola aktivitas ini adalah membandingkan antara kebiasaan selama di rumah
sakit sebelum sakit dan selama sakit di rumah sakit meliputi :
a) Pola Nutrisi
Dikaji mengenai makanan pokok, frekuensi makan, pantangan makanan, alergi terhadap
makanan dan nafsu makan. Biasanya pada klien post operasi akibat peritonitis terdapat mual,
muntah dan anoreksia.
b) Pola Eliminasi
Pada pola eliminasi yang harus dikaji meliputi frekuensi buang air besar, konsistensinya dan
keluhan selama buang air besar. Frekuensi buang air kecil, warna, jumlah urine tiap buang air
kecil. Pada klien dengan post operasi biasanya dijumpai penurunan jumlah urine akibat intake
cairan yang tidak adekuat akibat pembedahan.
c) Pola Istirahat dan Tidur
Pada pola istirahat tidur yang harus dikaji adalah lama tidur dalam sehari, kebiasaan pada
waktu tidur. Pada klien post operasi bisa ditemukan gangguan pola tidur karena nyeri.
d) Pola Personal Hygiene
11

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

Pola personal hygiene yang harus dikaji adalah kemampuan klien perawatan diri seperti
mandi, gosok gigi, keramas, gunting kuku, dll. Pada klien dengan post operasi biasanya klien
tidak dapat melakukan personal hygiene secara mandiri karena keterbatasan gerak akibat
pembedahan dan nyeri.
e) Pola Aktivitas
Pada pola aktivitas meliputi kebiasaan aktivitas sehari-hari. Pada klien dengan post operasi
biasanya ditemukan keterbatasan gerak akibat nyeri.
4) Pemeriksaan Fisik
a) Penampilan Umum
Penampilan umum klien setelah dilakukan pembedahan biasanya tampak lemah, gelisah,
meringis (Doengoes, 2000 : 514).
b) Pemeriksaan Fisik Persistem
(1) Sistem Pernafasan
Kepatenan jalan nafas, kedalaman, frekuensi dan karakter pernafasan, sifat dan bunyi nafas
merupakan hal yang harus dikaji pada klien dengan post operasi (Brunner & Suddarth, 2002 :
468).
Pernafasan cepat dan pendek sering terjadi mungkin akibat nyeri. Pernafasan yang bising
karena obstruksi oleh lidah dan auskultasi dada didapatkan bunyi krekels (Brunner &
Suddarth, 2002 : 468).
(2) Sistem Kardiovaskuler
Pada klien post operasi biasanya ditemukan tanda-tanda syok seperti takikardi, berkeringat,
pucat, hipotensi dan penurunan
suhu tubuh.
(3) Sistem Gastrointestinal
Ditemukan distensi abdomen, kembung (penumpukan gas), mukosa bibir kering, penurunan
peristaltik usus juga biasanya ditemukan muntah dan konstipasi akibat pembedahan.
(4) Sistem Perkemihan
Terjadi penurunan haluaran urine dan warna urine menjadi pekat / gelap, terdapat distensi
kandung kemih dan retensi urine.
(5) Sistem Muskuloskeletal
Kelemahan dan kesulitan ambulasi terjadi akibat nyeri di abdomen dan efek dari pembedahan
atau anastesi sehingga menyebabkan kekakuan otot.
(6) Sistem Neurologi
Nyeri dirasakan bervariasi, tingkat dan keparahan nyeri post operasi tergantung pada
12

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

anggapan fisiologi dan psikologi


individu serta toleransi yang ditimbulkan oleh nyeri.
(7) Sistem Integumen
Ditemukan luka akibat pembedahan di area abdomen. Karakteristik luka tergantung pada
lamanya waktu setelah pembedahan.
5) Aspek Psikologis
a) Status Emosional
Kemungkinan ditemukan emosi klien jadi gelisah dan labil, karena proses penyakit yang
tidak diketahui / tidak pernah diderita sebelumnya dan akibat pembedahan.
b) Konsep Diri
Menurut Keliat (2001 : 9) terdapat lima komponen dalam konsep diri, yaitu :
(1) Body Image / Gambaran Diri
Mencakup persepsi dengan perasaan terhadap tubuhnya,
bagi tubuh yansg disukai dan tidak disukai.
(2) Harga Diri
Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh memenuhi
ideal diri. Aspek utama adalah dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain.
(3) Ideal Diri
Harapan terhadap tubuh, posisi, status, tugas / peran dan harapan terhadap penyakitnya.
(4) Peran
Peran yang diemban dalam keluarga atau kelompok masyarakat dan kemampuan klien dalam
melaksanakan tugas /
peran tersebut.
(5) Identitas
Status dan posisi klien sebelum dirawat, kepuasan klien terhadap status dan posisinya.
c) Stressor
Stressor adalah setiap faktor yang menimbulkan stress atau mengganggu keseimbangan
(Keliat, : 2001). Seseorang yang mempunyai stresor akan mempersulit dalam proses suatu
penyembuhan penyakit.
d) Mekanisme Koping
Mekanisme koping ini merupakan suatu cara bagaimana seseorang untuk mengurangi atau
menghilangkan stress yang dihadapi (Keliat : 2001).
e) Harapan dan Pemahaman Klien tentang Kondisi Kesehatan yang dihadapi.
Hal ini perlu dikaji agar tim kesehatan dapat memberikan bantuan dengan efisien.
13

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

6) Aspek Sosial dan Budaya


Pengkajian ini menyangkut pada pola komunikasi dan interaksi
interpersonal, gaya hidup faktor sosiokultural serta support sistem yang ada pada klien.
7) Aspek Spiritual
Aspek ini menyangkut tentang kepercayaan dan keyakinan terhadap Tuhan dan cara untuk
menjalankan ibadah.
8) Data Penunjang
Data penunjang ini terdiri dari farmakotherapi / obat-obatan yang diberikan kepada klien,
serta prosedur diagnostik yang dilakukan kepada klien seperti pemeriksaan laboratorium serta
pemeriksaan Rontgen.

2. Diagnosa Keperawatan

A.

Diagnosa 1

: Nyeri akut berhubungan dengan luka post operasi.

NANDA

: Acute pain (1996)

Domain 12

: Kenyamanan. Perasaan sejahtera atau tenteram.

Kelas 1 : Kenyamanan fisik

: Perasaan sejahtera atau nyaman dan atau bebas dari rasa

nyeri.
Pengertian

: Pengalaman emosional dan sensori tidak menyenangkan yang muncul dari

kerusakan jaringan secara actual atau potensial atau menunjukkan adanya kerusakan
(Association for the Study of Pain) : Serangan mendadak atau perlahan dari intensitas ringan
sampai berat yang dapat diantisipasi atau diprediksi durasi nyeri kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
v Melaporkan nyeri secara verbal atau nonverbal
v Menunjukkan kerusakan
v Posisi untuk mengurangi nyeri
v Gerakan untuk melindungi
v Fokus pada diri sendiri
14

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

Faktor yang berhubungan :


v Agen cedera (fisik)
Clien outcomes

v Menunjukkan

nyeri

efek

merusak,dibuktikan

dengan

indicator

1-

5(ekstrem,berat,sedang,ringan,atau tidak ada).


o Penurunan penampilan peran atau hubungan interpersonal.
o Gangguan kerja,kepuasan hidup atau kemampuan untuk mengendalikan.
o Penurunan konsentrasi
o Tergangganya tidur
o Penurunan nafsu makan atau kesulitan menelan
v Menunjukkan tingkat nyeri:
o Ekpresi lisan atau wajah
o Posisi tubuh melindungi
o Kegelisahan atau ketegangan otot
o Klien dalam kecepatan pernapasan,denyut jantung atau tekanan darah
v Klien akan menunjukkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk mencapai
kenyamanan
v Klien akan mempertahankan tingkat nyeri pada atau kurang (skala 0-10)
v Klien melaporkan fisik dan psikologis
v Klie mengenali factor penyebab dan menggunakan tindakan untuk mencegah nyeri
v Klien melaporkan nyeri pada penyedia perawatan kesehatan
v Klien menggunajan tindakan mengurangi nyeri dengan analgesik dan non analgesic seara
tepat

Nursing Out Come (NOC)

15

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

v Tingkat kenyamanan (2001)


Domain

: Perceived-Health (V)

Class

: Symtom-Status (V)

Scale

: None to extensive (i)

Definisi

: Perasaan senang secara fisik dan psikologis.

Indikator

2100 01 : Melaporkan kenyamanan fisik


2100 02 : Melaporkan kepuasan terhadap pengawasan nyeri
2100 03 : Melaporkan kenyamanan psikologis
2100 07 : Melaporkan kepuasan terhadap tingkat kemandirian
2100 08 : Ekspresi puas terhadap pengawasan nyeri
v Tingkat nyeri (2102).
Domain

: Perceived-Health (V)

Class

: Symptom Status (V)

Scale

: Severe to None (n)

Definisi

: Jumlah nyeri yang dilaporkan atau ditunjukkan.

Indikator

2102 01 : Melaporkan nyeri


2102 02 : Bagian tubuh yang diserang
21002 03 : Frekuensi nyeri
21002 04 : Panjangnya episode nyeri
21002 05 : Ekspresi mulut terhadap nyeri
21002 06 : Ekspresi wajah terhadap nyeri
21002 07 : Posisi perlindungan tubuh
21002 08 : Istirahat

16

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

21002 09 : Ketahanan otot


Nursing Intervention Classification (NIC)
Pengaturan nyeri (1400)

v Melakukan pengkajian yang komprehensif dari nyeri termasuk local, karakteristik,


serangan/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau penyebab dan faktor-faktor pencetus.
v Mengobservasi

tanda-tanda

non

verbal

dari

ketidaknyamanan

terutama

pada

ketidakmampuan berkomunikasi secara efektif.


v Memastikan klien mendapatkan perawatan analgesic.
v Menggunakan tehnik komunikasi terapeutik dan mengetahui pengalaman nyeri dan respon
klien terhadap nyeri.
v Menyediakan

informasi

tentang

nyeri

seperti

: Penyebab,

lamanya

dan

cara mengantisipasi ketidaknyamanan.


v Mengontrol faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi respon ketidaknyamanan.
v Mengurangi atau menghilangkan factor-faktor pencetus yang dapat meningkatkan nyeri .
v Memantau kepuasan klien terhadap management nyeri.

B.

Diagnosa 2

: Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri dan

ketidaknyaman.
NANDA
Domain 4

: Impaired Physical Mobility (1973, 1998).


: Aktivitas/Istirahat.

Kelas 2 : Aktivitas/Latihan

: Pergerakan bagian tubuh (mobilitas), melakukan pekerjaan

atau melakukan tindakan yang sering (tidak selalu) melawan resistensi.


Pengertian

: Keterbatasan dalam pergerakan fisik pada bagian tubuh tertentu atau pada

satu atau lebih ekstremitas.


Batasan karakteristik :

17

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

v Postur tubuh tidak stabil selama melakukan aktivitas rutin.


v Keterbatasan kemampuan melakukan ketrampilan motorik kasar.
v Keterbatasan kemampuan melakukan ketrampilan motorik halus.
v Sulit berbalik
Clien outcomes :
v Menunjukkan tingkat mobilitas, ditandai dengan indicator 1-5:
1.

Ketergantungan/tidak berpartisipasi

2.

Membutuhkan bantuan orang lain dan alat

3.

Membutuhkan bantuan orang lain

4.

Mandiri dengan pertolongan alat bantu

5.

Mandiri penuh

o Penampilan yang seimbang


o Penampilan posisi tubuh
o Pergerakan sendi dan otot
o Melakukan perpindahan
o Ambulasi

: Berjalan

o Ambulasi

: Kursi roda

v Klien akan menunjukkan penggunaan alat bantu secara benar dengan pengawasan.
v Klien akan meminta bantuan untuk aktivitas mobilisasi jika diperlukan.
v Klien akan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dengan alat bantu
(Sebutkan aktivitas dan alat bantunya) ;
v Klien akan menyangga berat badan.
v Klien akan berjalan dengan menggunakan langkah-langkah yang benar sejauh (sebutkan
jaraknya).
v Klien akan berpindah dari dan ke kursi/kursi roda.

18

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

v Klien akan menggunakan kursi roda secara efektif.

Nursing Outcomes Classification (NOC) : Impaired Physical Mobility.


Definisi : Suatu keterbatasan dalam kemandirian, pergerakan fisik yang bermanfaat dari
tubuh atau satu ekstremitas atau lebih.
Suggested Outcomes

v Ambulasi

: Berjalan

v Ambulasi

: Kursi roda

v Penampilan posisi tubuh


v Pergerakan sendi

: Aktif

v Tingkat mobilitas
v Perawatan diri

: Aktivitas kehidupan sehari-hari

v Pelaksanaan berpindah.
Nursing Intervention Classification (NIC)
v Terapi aktivitas, ambulasi

Meningkatkan dan membantu berjalan untuk mempertahankan atau memperbaiki fungsi


tubuh volunteer dan autonom selama perawatan serta pemulihan dari sakit atau cedera.
v Terapi aktivitas : Mobilitas sendi

Penggunaan pergerakan tubuh aktif atau pasif untuk mempertahankan atau memperbaiki
fungsi tubuh volunteer dan autonom selama perawatan serta pemulihan dari sakit atau cidera
v Perubahan posisi

Memindahkan klien atau bagian tubuh untuk memberikan kenyamanan, menurunkan resiko
kerusakan kulit, mendukung integritas kulit, dan meningkatkan penyembuhan.

C.

Diagnosa 3

: Resiko infeksi berhubungan dengan luka post operasi.

19

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

1.

NANDA
Domain 11

: Risk For Infection.


: Keselamatan/Perlindungan :

Bebas dari rasa bahaya, cedera fisik, kerusakan system imun, penjagaan dari kehilangan,
perlindungan keselamatan dan keamanan.
Kelas 1

: Infeksi

: Respon host sehubungan dengan invasi pathogen.

Pengertian : Peningkatan risiko untuk terinvasi oleh organisme pathogen.


Batasan karakteristik :
v Prosedur invasive
v Tidak cukup pengetahuan dalam menghindari paparan pathogen.
v Trauma
v Destruksi jaringan dan peningkatan paparan lingkungan.
v Malnutrisi
v Pertahanan primer tak adekuat (kulit tak utuh, trauma jaringan, penurunan gerak silia,
cairan statis, perubahan sekresi pH, perubahan peristaltic).
Clien outcomes :
v Fakor resiko infeksi akan hilang dengan dibuktikan oleh keadekuatan status imun klien,
pengetahuan yang penting : Pengendalian infeksi, dan secara konsisten menunjukkan perilaku
deteksi resiko dan pengendalian resiko.
v Klien menunjukkan pengendalian resiko dengan indicator 1-5 (Tidak pernah, jarang,
kadang-kadang, sering, konsisten menunjukkan)
o Mendapatkan imunisasi yang tepat.
o Memantau factor resiko lingkungan dan perilaku seseorang.
o Menghindari pajanan terhadap ancaman kesehatan.
o Mengurang gaya hidup untuk mengurangi resiko.
v Terbebas dari tanda atau gejala infeksi.

20

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

v Menunjukkan hygiene pribadi yang adekuat.


v Mengindikasikan status gastrointestinal, pernapasan, genitourinaria dan imun dalam batas
normal.
v Menggambarkan factor yang menunjang penularan infeksi.
v Melaporkan tanda atau gejala infeksi serta mkengikuti prosedur pernapasan dan
pemantauan.
2.

Nursing Outcomes Classification (NOC) :

Immobility Concequences : Physiological (0204)


Domain

: Functional health (I)

Class

: Mobility (C)

Scale

: Severe to none (n)

Indikasi

020401

Tekanan pada luka

020402

Konstipasi

020404

Penurunan status nutrisi

020409

Demam

020411

Penurunan kekuatan otot

NOC

: Nutritional Status (1004)

Domain

: Physiologic health (II)

Class

: Nutrition (K)

Scale

: Extremely compromised to not


compromised (a)
Indikasi

100401

Pemasukan nutrisi

100402

Intake makanan dan minuman

21

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

100403

Energi

100404

Massa tubuh

100405
3.

Berat badan

Nursing Intervention Classification (NIC) : Infection Control (6540).

Aktivitas

v Membatasi jumlah pengunjung


v Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan
v Mengajarkan klien teknik mencuci tangan
v Menggunakan sabun anti mikrobakteri bila mencuci tangan
v Menggunakan sarung tangan steril
v Menginstruksikan kepada pengunjung untuk mencuci tangan saat masuk dan keluar dari
ruangan klien
v Mempertahankan teknik isolasi
v Menyendirikan klien yang terinfeksi

22

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama

: .................................................
: .................................................

Diagnosa Keperawatan

Implementasi

Ruangan
No. RM

: .......................
: .......................

Evaluasi

Perawat &
Paraf

23

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

10. LAPORAN KASUS


BAGIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
ASUHAN KEPERAWATAN

Inisial Pasien :

No. RM

Umur

Dx. Medis

Jenis Kelamin :

Tgl masuk RS :

Alamat

Tgl pengkajian:

A. PENGKAJIAN
1. Riwayat.Kesehatan......................................................................................................................
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
2. PENGKAJIAN FUNGSIONAL GORDON

Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan


...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Pola Nutrisi atau Metabolisme


...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Pola Eliminasi
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

Pola Aktivitas-Latihan
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Pola Istirahat dan Tidur


...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Pola Kognitif dan Persepsi


...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Pola Peran Hubungan


...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Pola Seksualitas-Reproduksi
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

Pola Koping-Tolaransi Stess


...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Pola Keyakinan Nilai


...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

3. PEMERIKSAAN FISIK

Tanda Vital
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................

Kepala, Mata, Hidung, Telinga


...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................

Leher .........................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..........

Thorak
Paru .....................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
........

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

Jantung ................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............................................................................................................................................
.............

Abdomen ..................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
................

Genetalia ...................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
................

Rectal ........................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
..........

Muskuloskeletal .......................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
...................................................................................................................................................
............................

Kulit

...

4. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

..
5. THERAPI

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

B. ANALISA DATA
NO

DATA

MASALAH KEPERAWATAN

C. NURSING OUTCOMES & INTERVENTION CLASSIFICATION

ETIOLOGI

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

No

Diagnosa Keperawatan
(NANDA)

Perencanaan
NOC

NIC

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama

: .................................................
: .................................................

Diagnosa Keperawatan

Implementasi

Ruangan
No. RM

: .......................
: .......................

Evaluasi

Perawat &
Paraf

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama

: .................................................
: .................................................

Diagnosa Keperawatan

Implementasi

Ruangan
No. RM

: .......................
: .......................

Evaluasi

Perawat &
Paraf

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama

: .................................................
: .................................................

Diagnosa Keperawatan

Implementasi

Ruangan
No. RM

: .......................
: .......................

Evaluasi

Perawat &
Paraf

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama

: .................................................
: .................................................

Diagnosa Keperawatan

Implementasi

Ruangan
No. RM

: .......................
: .......................

Evaluasi

Perawat &
Paraf

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama

: .................................................
: .................................................

Diagnosa Keperawatan

Implementasi

Ruangan
No. RM

: .......................
: .......................

Evaluasi

Perawat &
Paraf

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

CATATAN PERKEMBANGAN
Hari / tanggal
Nama

: .................................................
: .................................................

Diagnosa Keperawatan

Implementasi

Ruangan
No. RM

: .......................
: .......................

Evaluasi

Perawat &
Paraf

Praktek Profesi Keperawatan Medikal


Bedah
Fakultas Keperawatan UNAND

Anda mungkin juga menyukai