A. Pengkajian
Pengkajian diambil dari: Pasien sendiri Orang lain, hubungan dg pasie : Polisi
1. Identintas Pasien
a. Nama :Tn. K
b. Umur : 45 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-Laki
d. Agama : Islam
e. Alamat : Purworejo
f. Pekerjaan : Wiraswsasta
g. Pendidikan : SMA
h. No. RM : 0012xxxx
2. Primary Survey
a. Airway
1) Trauma cedera cervical: Ada Tidak
2) Jalan nafas
a) Sumbatan : Lendir/darah/lidah
Total Partial
b) Suara jalan nafas dan paru
Gurgling Snoring Stridor Wheezing Vesikuler
Bebas
b. Breathing
1) Pola Nafas : Apnea
Spontan (frekuanesi respirasi: 26 x/menit) Dangkal
Eupnea Takipnea Bradipnea
2) Irama
Regular
Irregular
Chinestoke d Kusmaul Biot
3) Pergerakan dinding dada: Simetris Tidak simetris
4) Bila ada trauma thorax
a) Deviasi trachea
b) Krepitasi
c) Suara paru
Kanan : Tidak ada
Ada : Menurun Jelas
Kiri : Tidak ada
Ada : Menurun Jelas
5) Penggunaan otot pernafasan tambahan : Ada Tidak ada
6) Pernafasan cuping hidung : Ada Tidak ada
7) Saturasi oksigen : 89 %
5 5
e. Exposure:
- Tampak teraba ada benjolan di belakang kepala, ada memar dibagian pundak kiri dan
teraba krepitasi pada klavikula.
3. Secondary Survey
a. Anamnesa
1) Symptom
Keluhan utama/alasan masuk RS: Keluarga mengatakan alasan pasien dibawa
kerumah sakit karena pasien tidak sadarkan diri. Pasien tidak sadarkan diri setelah
mengalami kecelakaan, dimana pasien yang sedang mengendarai sepeda motor setelah
pulang kerja dan terlanggar mobil yang nyelonong dari belakang dengan kecepatan
tinggi. Nampak perdarahan pada bagian pelipis sebelah kiri dan muka serta
terdapat perdarahan di hidung.
b. Pemeriksaan fisik
1) TTV: TD: 140/90 mmHg S: 36,90C RR: 26x/m Nadi: 100x/m
GCS: E= 1, V=1, M=3
Deformitas (tidak terdapat tonjolan di kepala), Contusio (tidak tampak adanya memar),
Abrasi (tidak ada), Penetrasi (tidak ada), Burn (tidak ada), Tenderness (-), Laserasi
(tidak terdapat robekan), Swelling ( terlihat benjolan )
2) Pemeriksaan kepala
Inspeksi: Bentuk kepala bulat, simetris, terdapat benjolan dibelakang kepala , kulit
kepala tampak bersih.
Palpasi: teraba benjolan
3) Pemeriksaan mata:
- Inspeksi : Mata kanan dan kiri simetris, tidak terdapat kerontokan bulu mata,
bentuk mata normal (tidak eksoftalmus/enoftalmus), tidak terdapat benjolan
dikelopak mata, warna konjungtiva pink, warna sclera putih, pupil isokor.
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan disekitar mata
4) Pemeriksaan hidung
- Inspeksi : Bentuk tulang hidung normal (tidak ada pembengkokan), tidak terdapat
secret maupun polip di didalam hidung. Terpasang O2 dengan nasal
kanul 3L/menit
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan maupun benjolan
5) Pemeriksaan telinga
- Daun telingan simetris, warna sama dengan kulit yang lain, bentuk dan ukuran
normal
7) Pemeriksaan leher
- Inspeksi: Bentuk leher simetris dan tidak terdapat luka maupun benjolan
- Palpasi: Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan di leher
8) Pemeriksaan dada/thorax
a) Paru/pulmonalis
- Inspeksi: Bentuk dada anteroposterior simetris, tidak ada kelainan bentuk.
Terlihat adanya otot bantu napas dan retraksi dinding dada. Pola pernafasan 26
x/menit.
- Palpasi: -
- Perkusi: Dada sonor/resonan
- Auskultasi: Tidak terdengar suara nafas tambahan wheezing dan ronkhi
b) Jantung/cordis
- Inspeksi: Bentuk precordium simetris, tidak terdapat kelainan bentuk, tidak
terdapat luka, jejas, maupun pembengkakan. Iktus kordis dan denyut nadi di
dada tidak tampak.
- Palpasi: Tidak ada benjolan,namunpasien mengatakan terdapat nyeri tekan
- Perkusi: Batas jantung normal Jantung kanan atas ICS 2 parasternal dextra,
Jantung kanan bawah ICS 4 parasternal dextra, Jantung kiri atas ICS 2
parasternal sinistra, Jantung kiri bawah ICS 4 midclavicula sinistra
- Auskultasi: HR reguler, bunyi jantung 1 dan 2 / lub dup (normal), tidak ada
bunyi jantung tambahan
9) Pemeriksaan perut/abdomen
Abdomen pasien terlihat simetris kanan kiri, tidak ada pembesaran, tidak ada
odem perut dan tidak tampak ada bekas luka.
10) Pemeriksaan genitalia
a) Laki-laki
- Inspeksi : Tidak ada keluhan
- Palpasi : Tidak ada keluhan
B. Pemeriksaan Penunjang
-
C. Program Terapi:
1) Oksigen 3L/m
2) Asam Traneksamat
3) Bidai balut
A. Analisa Data
No. Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 10-6-2020 DS: Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
-
DO:
- HR : 100x/menit
- RR 26x/menit
- Terdengar suara seperti berkumur
- Pasien terpasang oksigen 3 L
DO:
- Terdapat benjolan dibelakang kepala
- Pasien terlihat tidak sadarkan diri setelah
kecelakaan
- Pasien terpasanga oksigen 3 L
- GCS 5
3. DS: Resiko Aspirasi
-
DO:
- Pasien nampak tidak sadarkan diri setelah
kecelakaan
- nampak perdarahan dari hidung
- GCS 5
Implementasi
No. Dx. Kep Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi TTD
Perawat
1 Ketidakefektifan 10/06/2020 - Memposisikan pasien S: -
bersihan jalan nafas 16.31 semi fowler O:
- Melakukan suction - Pasien sudah diposisikan semi fowler
- - Suara berkumur pada pasien sudah
berkurang.
A: ketidakefektifan bersihan jalan nafas belum
teratasi
P: Pantau tanda-tanda vital pasien
2 Resiko ketidakefektifan 10/6/2020 - Memonitor tanda S:-
jaringan perifer otak 16.45 tanda vital pasien O:
- Monitor TIK - TD 130/80
- Nadi: 100 x/menit
- Suhu: 36,8
- Respirasi: 25 x/menit
- SPO2: 93
- Tidak terdapat tanda-tanda peningkatan
TIK
A: masalah keperawatan Resiko ketidakefektifan
jaringan perifer otak belum teratasi
P: Monitor tingkat kesadaran.
3 Resiko Aspirasi 10/06/2020 - Memonitor tingkat S:
16.45 kesadaran O:
- Pasien nampak tidak sadarkaan diri
- GCS 5
A: Masalah keperawatan resiko aspirasi belum
teratasi
P : monitor refleks batuk dan menelan pada
pasien
3 Resiko jatuh 10/6/2020 - Meminimalkan faktor S: -
17.00 resiko yang dapat O: klien tampak berbaring di atas tempat tempat
menyebabkan jatuh tidur
(memasang said rail) A: masalah keperawatan resiko jatuh belum
teratasi
P: selalu menjaga lingkungan aman
Nama Mhs: Dewi Maulidawati
NIPP : 20194030011
Resume 5 kasus 1
Dewi Maulidawati
( ..................................... )
Profesi Ners
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
D. Pengkajian
5. Primary Survey
f. Airway
3) Trauma cedera cervical: Ada Tidak
4) Jalan nafas
c) Sumbatan : Lendir/darah/lidah
Total Partial
d) Suara jalan nafas dan paru
Gurgling Snoring Stridor Wheezing Vesikuler
Bebas
g. Breathing
8) Pola Nafas : Apnea
Spontan (frekuanesi respirasi: 24 x/menit) Dangkal
Eupnea Takipnea Bradipnea
9) Irama
Regular
Irregular
Chinestoke d Kusmaul Biot
10) Pergerakan dinding dada: Simetris Tidak simetris
11) Bila ada trauma thorax
d) Deviasi trachea
e) Krepitasi
f) Suara paru
Kanan : Tidak ada
Ada : Menurun Jelas
Kiri : Tidak ada
Ada : Menurun Jelas
12) Penggunaan otot pernafasan tambahan : Ada Tidak ada
13) Pernafasan cuping hidung : Ada Tidak ada
14) Saturasi oksigen : 94%
5 5
j. Exposure:
- Tampak dada pasien kemerahan dan lengan bagian kiri samapi bahu lebih parah dibandingkan dengan didada sudah terdapat
bula pada lengan kiri pasien.
6. Secondary Survey
c. Anamnesa
7) Symptom
Keluhan utama/alasan masuk RS: Pasien mengatakan alasan ia dibawa kerumah sakit karena tersiram kuah bakso saat ia
sedang berjualan ada sebuah motor yang melaju kencang kemudian menabrak gerobaknya sehingga kuah bakso tumpah dan
mengenai badan nya, separuh badan sebelah kiri nampak basah, setelah baju di buka terdapat kemerahan di dada dan dilengan
kiri sampai bahu lebih parah dibandingkan dengan di dada, selain itu sudah terdapat bula pada tangan kirinya. Pasien juga
bertanya kepada perawat butuh berapa lama untuk penyembuhan luka nya, karna beberapa hari tidak bisa berjualan bakso, pasien
nampak cemas. pasien juga mengeluhkan nyeri pada bagian lengan dengan skala nyeri 6 dan rasanya seperti terbakar, nyeri
hilang timbul, pasien terlihat meringis kesakitan.
10) Past illness :Pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat jatuh
11) Last meal : Pasien mengatakan sebelumnya pasien mengkonsumsi nasi dan sayur.
12) Event/environment: Pasien mengatakan dirinya tersiram kuah bakso akibat gerobak baksonya tertabrak oloh motor yang sedang
melaju kencang. Pasien merasakan nyeri pada bagian luka yang
Apabila kasus trauma, jelaskan biomekanika trauma:
d. Pemeriksaan fisik
12) TTV: TD: 130/80 mmHg S: 37 0C RR: 24x/m Nadi: 88 x/m
GCS: E= 4, V=5, M=6, CRT 2 detik
Deformitas (tidak terdapat tonjolan di kepala), Contusio (tidak tampak adanya memar), Abrasi (tidak ada), Penetrasi (tidak ada),
Burn (tidak ada), Tenderness (-), Laserasi (tidak terdapat robekan), Swelling ( terlihat benjolan )
d) Jantung/cordis
- Inspeksi: Bentuk precordium simetris, tidak terdapat kelainan bentuk, tidak terdapat luka, jejas, maupun pembengkakan.
Iktus kordis dan denyut nadi di dada tidak tampak.
- Palpasi: Tidak ada benjolan,namunpasien mengatakan terdapat nyeri tekan
- Perkusi: Batas jantung normal Jantung kanan atas ICS 2 parasternal dextra, Jantung kanan bawah ICS 4 parasternal
dextra, Jantung kiri atas ICS 2 parasternal sinistra, Jantung kiri bawah ICS 4 midclavicula sinistra
- Auskultasi: HR reguler, bunyi jantung 1 dan 2 / lub dup (normal), tidak ada bunyi jantung tambahan
1) Infus Rl
2) Cefotaxime
3) Ketorolak
4) wound dressing
B. Analisa Data
No. Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 10-6-2020 DS: Kerusakan Integritas Kulit
- Pasien mengatakan bahwa dirinya
terkena tumpahan kuah bakso
akibat gerobak nya tertabrak oleh
motor yang sedang melaju
kencang
DO:
- Terlihat kemerahan pada bagian
dada, luka di lengan kiri sampai
bahu lebih parah dibandingkan
dengan didada.
- Nampak bula pada bagian lengan
- Wajah pasien nampak pucat
3. DS: Ansietas
- pasien bertanya kepada perawat
berapa lama untuk perawatan luka
karna dia harus libur berjualan
bakso
DO:
- Pasien nampak cemas
-
H. Prioritas Diagnosa
1) Kerusakan Integritas Kulit b.d kemerahan
2) Nyeri akut b.d agen cedera fisik
3) Resiko infeksi faktor risiko gangguan integritas kulit
4) cemas b.d
I. Rencana Tindakan Keperawatan
No. Dx Keperawatan Rencana Tindakan Keperawatan
NOC NIC
1 Kerusakan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 7. Manajemen Tekanan
- Berikan pakaian yang tidak ketat bagi pasien
60 menit, pasien menunjukkan perbaikan integritas
- Monitor area kulit dari adanya kemerahan
jangan : Kulit dan membrane mukosa dibuktikan dan adanya pecah-pecah
- Oleskan salep/baby oil
dengan kriteria hasil sebagai berikut
- Tidak ada luka / lesi pada kulit
- Tidak terdapat kemerahan
- Integritas kulit yang baik dapat
dipertahankan (sensasi, elastisitas,
tempratur)
- wajah pasien tidak pucat
2 Nyeri Akut Pain control Pain management
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 x Lakukakan pengkajian nyeri secara
60 menit pain control dapat teratasi dengan kriteria komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
hasil : durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
Klien dapat mengontrol nyeri presipitasi
klien dapat melaporkan nyeri yang Ajarkan teknik non farmakologi dengan
dirasakan Tarik nafas dalam
Klien dapat menyebutkan penyebab nyeri Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
klien dapat melakukan teknik relaksasi Kolaborasi pemberian analgesic
untuk mengurangi nyeri Monitor TTV
Tingkat nyeri
observasi nyeri meliputi kualitas, lokasi,
karakteristik dan keparahan nyeri
klien mampu melaporkan nyeri berkurang
dari skala 6-3
klien menunjukkan ekspresi wajah rileks
TTV klien dalam rentang normal
TD : 120/80 mmHg
N : 60-100x/menit
S : 36,5-37
R : 20-24x/menit
3 Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama NIC: Infection control
1x20 menit pasien dapat terhindar dari infeksi 1. Edukasi pasien dan keluarga tentang tanda &
dengan kriteria hasil: gejala infeksi
NOC : Infection Severity 2. Lakukan perawatan luka
1. Pasien mengetahui tanda gejala infeksi 3. Edukasi pasien untuk selalu menjaga kebersihan
2. Tidak ada kemerahan disekitar luka luka
3. Tidak ada pus yang keluar dari luka 4. Monitor suhu pasien
4. Pasien dapat menggunakan farmakologis 5. Kolaborasi pemberian antibiotik
Implementasi
No. Dx. Kep Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi TTD
Perawat
1 Kerusakan integritas 11/06/2020 - Berikan pakaian yang S:
Kulit 16. 30 tidak ketat bagi pasien - pasien mengatakan nyaman
- Memonitor area kulit menggunakan pakaian yang tidak ketat
dari adanya dan tidak mengenai luka nya
kemerahan dan O:
adanya pecah-pecah - Pasien terlihat menggunakan pakaian
- yang longgar
- Terlihat kemerahan pada tangan kiri
pasien dan terdapat bula
A : Kerusakan integritas kulit belum teratasi
P: Oleskan salep pada luka
2 Nyeri akut 10/6/2020 Lakukakan S:
16.40 pengkajian nyeri - Pasien mengatakan nyeri sudah
secara komprehensif berkurang menjadi 4 setelah diberikan
termasuk lokasi, obat
karakteristik, durasi, - pasien mengatakan nyeri hilang timbul
frekuensi, kualitas dan - pasien mengatakan nyeri semakin berat
faktor presipitasi ketika bergerak
Kolaborasi pemberian - Pasien mengatakan nyeri pada tangan
analgesic ketorolak bagian kiri
- Monitor TTV O:
-
- TD 130/80
- Nadi: 88 x/menit
- Suhu: 36,8
- Respirasi: 23 x/menit
- SPO2: 94
A: masalah keperawatan Nyeri akut belum
teratasi
P: Ajarkan teknik non farmakologi dengan Tarik
nafas dalam
3 Resiko infeksi 11/06/2020 - Mengedukasi pasien S:
17.00 dan keluarga tentang - Pasien mengatakan sudah mengetahui
tanda & gejala infeksi tanda gejala terjadinya infeksi
- Kolaborasi pemberian -
antibiotik cefotaxim O:
- Pasien nampak kooperatif saat dijelaskan
terkait dengan tanda gejala infeksi
Profesi Ners
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
G. Pengkajian
8. Primary Survey
k. Airway
5) Trauma cedera cervical: Ada Tidak
6) Jalan nafas
e) Sumbatan : Lendir/darah/lidah
Total Partial
f) Suara jalan nafas dan paru
Gurgling Snoring Stridor Wheezing Vesikuler
Bebas
l. Breathing
15) Pola Nafas : Apnea
Spontan (frekuanesi respirasi: 27 x/menit) Dangkal
Eupnea Takipnea Bradipnea
16) Irama
Regular
Irregular
Chinestoke d Kusmaul Biot
17) Pergerakan dinding dada: Simetris Tidak simetris
18) Bila ada trauma thorax
g) Deviasi trachea
h) Krepitasi
i) Suara paru
Kanan : Tidak ada
Ada : Menurun Jelas
Kiri : Tidak ada
Ada : Menurun Jelas
19) Penggunaan otot pernafasan tambahan : Ada Tidak ada
20) Pernafasan cuping hidung : Ada Tidak ada
21) Saturasi oksigen : 94x
5 5
o. Exposure:
- Pasien nampak sesak nafas.
9. Secondary Survey
e. Anamnesa
13) Symptom
Keluhan utama/alasan masuk RS: Istri pasien mengatakan suaminya mengalami sesak nafas,
sesak nafas diarsakan sejak tadi malam sehingga pasien semalam tidak dapat tidur, pasien nampak
gelisah dan tidak tenang. Di tempat tidur IGD pasien tidak mau tiduran tapi hanya duduk, muka dan
kulit pasien nampak menghitam, ke 2 kakinya bengkak. Istri pasien mengatakan kaki pasien sudah
bengkak sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga sudah menderita gagal ginjal sejak 2 tahun yang lalu,
pasien sudah HD rutin dan jadwal selanjutnya besok. Pola makan pasien sudah sesuai anjuran dokter
untuk menurunkan gula dan penurunan garam karena sejak muda sudah memiliki riwayat HT dan
DM. Dalam 3 hari terakhir cuaca amat panas sehingga pasien merasa haus dan menambah porsi
minum air puti. Miksi pasien tetap tidak banyak 3-4x sehari, sekali miksi ¼ gelas .
f. Pemeriksaan fisik
23) TTV: TD: 200/100 mmHg S: 36,40C RR: 27x/m Nadi: 90x/m
GCS: E= 4, V=5, M=6, GDS: 200 mg/dl
Deformitas (tidak terdapat tonjolan di kepala), Contusio (tidak tampak adanya memar),
Abrasi (tidak ada), Penetrasi (tidak ada), Burn (tidak ada), Tenderness (-), Laserasi
(tidak terdapat robekan), Swelling (tidak terlihat benjolan)
Kepala pasien terlihat simetris kanan kiri, warna rambut putih. Kulit wajah
pasien terlihat pucat, mata pasien terlihat simetris kanan-kiri dan konjungtivanya
anemis. Hidung pasien terlihat normal simetris kanan-kiri tidak terdapat polip.
Mulut dan bibir pasien terlihat kering dan pucat. Gigi tidak lengkap
f) Jantung/cordis
- Inspeksi: Bentuk precordium simetris, tidak terdapat kelainan bentuk, tidak
terdapat luka, jejas, maupun pembengkakan. Iktus kordis dan denyut nadi di
dada tidak tampak.
- Palpasi: Tidak ada benjolan,namunpasien mengatakan terdapat nyeri tekan
- Perkusi: Batas jantung normal Jantung kanan atas ICS 2 parasternal dextra,
Jantung kanan bawah ICS 4 parasternal dextra, Jantung kiri atas ICS 2
parasternal sinistra, Jantung kiri bawah ICS 4 midclavicula sinistra
- Auskultasi: HR reguler, bunyi jantung 1 dan 2 / lub dup (normal), tidak ada
bunyi jantung tambahan
H. Pemeriksaan Penunjang:
-
I. Program Terapi:
Implementasi
No. Dx. Kep Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi TTD
Perawat
1 Ketidakefektifan 13/6/2019 - Memposisikan pasien S:
bersihan jalan nafas 08.10 semi fowler - Pasien mengatakan sudah tidak terlalu sesak
- Melakukan suction nafas saat diposisikan semi fowler
O:
- Pasien nampak nyaman setelah diberikan
posisi semifowler
- Pasien nampak tidak nyaman ketika
dilakukan suction
- Hasil auskultasi suara ronkhi agak berkurang
Dewi Maulidawati
( ..................................... )
Profesi Ners
PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
J. Pengkajian
Pengkajian diambil dari: Pasien sendiri Orang lain, hubungan dg pasie : Keluarga
q. Breathing
22) Pola Nafas : Apnea
Spontan (frekuanesi respirasi: 22 x/menit) Dangkal
Eupnea Takipnea Bradipnea
23) Irama
Regular
Irregular
Chinestoke d Kusmaul Biot
24) Pergerakan dinding dada: Simetris Tidak simetris
25) Bila ada trauma thorax
j) Deviasi trachea
k) Krepitasi
l) Suara paru
Kanan : Tidak ada
Ada : Menurun Jelas
Kiri : Tidak ada
Ada : Menurun Jelas
26) Penggunaan otot pernafasan tambahan : Ada Tidak ada
27) Pernafasan cuping hidung : Ada Tidak ada
28) Saturasi oksigen : 90%
5 5
t. Exposure:
- Tampak tangan kanan pasien kemerahan dan kaki kanan nya terlihat melepuh karena terkena air panas, dan pada bagian kaki
kanannya sudah terdapat bula.
12. Secondary Survey
g. Anamnesa
20) Symptom
Keluhan utama/alasan masuk RS: Pasien mengatakan alasan ia dibawa kerumah sakit karena tersiram air panas, pasien
mengatakan ia tersiram air panas karena terpeleset saat akan mengambilkan cucunya air panas. Bagian tubuh yang terkena air
panas yaitu pada tangan sebelah kanan dan paha sebelah kanan. pasien juga mengeluhkan nyeri pada bagian lengan kanan dan
paha kanan dengan skala nyeri 5 dan rasanya seperti terbakar, nyeri hilang timbul, nyeri semakin bertambah ketika pasien
bergerak, pasien nampak meringis kesakitan. Wajah pasien nampak pucat
23) Past illness :Pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat jatuh
24) Last meal : Pasien mengatakan sebelumnya pasien mengkonsumsi nasi dan sayur.
25) Event/environment: Pasien mengatakan dirinya tersiram kuah bakso akibat gerobak baksonya tertabrak oloh motor yang sedang
melaju kencang. Pasien merasakan nyeri pada bagian luka yang
Apabila kasus trauma, jelaskan biomekanika trauma:
h. Pemeriksaan fisik
34) TTV: TD: 130/80 mmHg S: 37 0C RR: 22 x/m Nadi: 88 x/m
GCS: E= 4, V=5, M=6, CRT 2 detik
Deformitas (tidak terdapat tonjolan di kepala), Contusio (tidak tampak adanya memar), Abrasi (tidak ada), Penetrasi (tidak ada),
Burn (tidak ada), Tenderness (-), Laserasi (tidak terdapat robekan), Swelling ( tidak terlihat benjolan )
h) Jantung/cordis
- Inspeksi: Bentuk precordium simetris, tidak terdapat kelainan bentuk, tidak terdapat luka, jejas, maupun pembengkakan.
Iktus kordis dan denyut nadi di dada tidak tampak.
- Palpasi: Tidak ada benjolan,namunpasien mengatakan terdapat nyeri tekan
- Perkusi: Batas jantung normal Jantung kanan atas ICS 2 parasternal dextra, Jantung kanan bawah ICS 4 parasternal
dextra, Jantung kiri atas ICS 2 parasternal sinistra, Jantung kiri bawah ICS 4 midclavicula sinistra
- Auskultasi: HR reguler, bunyi jantung 1 dan 2 / lub dup (normal), tidak ada bunyi jantung tambahan
L. Program Terapi:
5) Infus Rl
6) Cefotaxime
7) Ketorolak
8) wound dressing menggunakan
E. Analisa Data
No. Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1. 10-6-2020 DS: Kerusakan Integritas Kulit
- Pasien mengatakan bahwa dirinya
terkena air panas saat akan
mengambilkan air panas untuk
cucunya
- Pasien mengatakan tersiram air
panas karena terpeleset
DO:
- Terlihat kemerahan pada
bagianlengan sebelah kanan dan
kaki, luka di bagian kaki kanan
lebih parah dibandingkan dengan
di lenagan.
- Nampak bula pada bagian lengan
- Wajah pasien nampak pucat
L. Prioritas Diagnosa
5) Kerusakan Integritas Kulit b.d kemerahan
6) Nyeri akut b.d agen cedera fisik
7) Resiko infeksi faktor risiko gangguan integritas kulit
Implementasi
No. Dx. Kep Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi TTD
Perawat
1 Kerusakan integritas 12/06/2020 - Berikan pakaian yang S:
Kulit 11.20 tidak ketat bagi pasien - Pasien mengatakan nyaman
- Memonitor area kulit menggunakan pakaian yang tidak ketat
dari adanya dan tidak mengenai luka nya
kemerahan dan O:
adanya pecah-pecah -
Pasien terlihat menggunakan pakaian
yang longgar
- Pasien nampak nyaman
- Terlihat kemerahan pada tangan kiri
pasien dan terdapat bula
A : Kerusakan integritas kulit belum teratasi
P: Oleskan salep pada luka
2 Nyeri akut 12/6/2020 Lakukakan S:
11.35 pengkajian nyeri - Pasien mengatakan nyeri sudah
secara komprehensif berkurang menjadi 4 setelah diberikan
termasuk lokasi, obat
karakteristik, durasi, - pasien mengatakan nyeri hilang timbul
frekuensi, kualitas dan - pasien mengatakan nyeri semakin berat
faktor presipitasi ketika bergerak
Kolaborasi pemberian - Pasien mengatakan nyeri pada tangan
analgesic ketorolac bagian kiri
Memonitor TTV O:
- Pasien nampak nyaman setelah diberikan
obat
- TD 130/80
- Nadi: 88 x/menit
- Suhu: 36,8
- Respirasi: 23 x/menit
A: masalah keperawatan Nyeri akut belum
teratasi
P: Ajarkan teknik non farmakologi dengan Tarik
nafas dalam
Dewi Maulidawati
( ..................................... )