c. Thorax
1) Paru
Inspeksi : pengembangan dada terlihat simetris, pergerakan
dada cepat, px memakai O2 tambahan 4 lpm
Palpasi : tidak terdapat benjolan
Perkusi : sonor
Auskultasi : ronchi
2) Jantung
Inspeksi : terlihat penggunaan alat bantu nafas intercostalis
Palpasi : tidak terdapat benjolan, teraba denyut jantung
Perkusi : pekak
Auskultasi : bunyi jantung I/III reguler
d. Abdomen
Inspeksi : tidak terdapat lesi, bentuk cembung
Auskultasi : bising usus
Perkusi : tympani
Palpasi : tidak teraba adanya benjolan
e. Rektum : tidak terkaji
f. Muskuloskeletal : tidak terdapat perdarahan maupun fraktur pada
ekstremitas
6. Terapi
- Injeksi epineprin 23 amp
- Injeksi Atropine Sulfate 1 amp
- Infus NaCl
- Kanul nasal 4 lpm
7. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Rekaman EKG : Prolonged Q-T interval
GDS : 269 mg/dl
8. Data Laboraturium
Tidak dilakukan cek Lab
ANALISA DATA
DS : -
2 DO : Penurunan curah jantung Perubahan kontraktilitas
- Tekanan Darah : 150/90 mmhg (Nanda 2018-2020, 00029 miokardial/perubahan inot
hal 229) ropik
- Nadi : 98 x/menit (Takikardi)
- Perubahan EKG : prolonged q-t
interval
- KU : sopor
- Akral dingin
- CRT : lebih dari 3 detik
DS : -
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola nafas b/d Kerusakan pertukaran gas ditandai dengan :
- Pola nafas cepat dan dangkal
- Rr : 29x/mnt
- terdengar suara snoring, hipersaliva pada daerah mulut
- Auskultasi paru : ronchi
- SpO2 : 90%